Pengalaman kurang baik saat S1 di Jepang!

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 5. 09. 2024
  • Hi!
    Twitter : kentangjagung
    Instagram: dieranathania
    blog: dieranathania

Komentáře • 1,9K

  • @spunjbob
    @spunjbob Před 4 lety +105

    “Gue tau gue orang yang kuat, makanya gue ga mau dikalahin sama keadaan.” what an attitude 👏🏻👏🏻👏🏻 keren banget! Gue pengen banget punya semangat ‘unbreakable’ kaya gini 😩 anyway, stay healthy during this pandemic 😊

  • @wilsonsusanto8195
    @wilsonsusanto8195 Před 4 lety +47

    Ijinkan saya sedikit menanggapi. Di kampus Indo hal ini juga sering terjadi, kerjaan overload sedangkan dosen meminta cepat selesai. Ini kenapa lulusan di Indo masih tidak semua lulus tepat 4 tahun untuk S1. Selamat karena membatalkan S2 demi menghindari dosen killer :)
    Saya sendiri mengambil S2 di Jepang, univ tidak terlalu ternama di Tokyo. Pengalaman yang dirasakan sama, interaksinya susah karena lingkungan kampus tidak sering bertemu dengan orang asing (gaijin). Namun ini membuat:
    1. Peningkatan belajar bahasa Jepang saya lebih cepat
    2. Banyak waktu luang yang saya fokuskan untuk eksperimen dan menulis publikasi
    Mengenai harassment saya rasa itu hal yang cukup banyak di Jepang, terlebih standar Jepang itu tinggi. Sedangkan kemampuan awal kita itu minim, dan interaksi kita dengan mereka itu tidak mudah. Contoh assosiate Prof saya sering bilang "If you don't want to use your brain, please get out from the university" akan saya ingat sebagai pembelajaran seumur hidup.
    To sum up evertyhing above:
    Mayoritas orang Jepang itu ramah kalau kita tidak mempunyai tanggung jawab kepada mereka dan choose your leader wisely :)
    NB: S2 itu dianggap bukan student lg :)

    • @fadhilah.ind0260
      @fadhilah.ind0260 Před rokem

      Trnyata bgitu ya 🤧
      Makasi udh ngasih pandangan baru buat gw yg awam bgt, trnyata dimanapun jg sama ya

  • @FairDe03
    @FairDe03 Před 4 lety +141

    Sebagai salah satu orang yang tersesat di sini karena rekomendasi CZcams, cuma mau ngucapin selamat saja, kamu sudah bisa melalui salah satu cobaan hidup.
    Tetap semangat! 😉

  • @Pinterus
    @Pinterus Před 4 lety +43

    Kelihatan dari wajahnya ya, orang yang ceria, berfikir positif, pemaaf, semangat tinggi ketika bercerita memancarkan energi positif dan dapat di terima di hati. Salut, mbaknya kuat banget. Kalo di Indonesia mah sudah jadi masuk berita itu professor wkwkwk

  • @leongilbertomedellinsekarg2720

    Saya hampir sama nasib sama anda, mbak. Saya orang Meksiko yang mengambil S1 di Indonesia... memang bukan persoalan budaya... tapi kebiasaan orang terhadap orang "asing"... Semangat mbak.

    • @fakfak1808
      @fakfak1808 Před 4 lety +41

      Tapi ku rasa orang indo mah suka ketemu orang asing bang 😁

    • @leongilbertomedellinsekarg2720
      @leongilbertomedellinsekarg2720 Před 4 lety +96

      @@fakfak1808 kalau untuk nongkrong ya, tapi kalau kuliah reguler bersama itu beda...

    • @rumahketiga3847
      @rumahketiga3847 Před 4 lety +28

      Segan bahasanya, bukan gak mau, coba masnya mulai dulu ajak komunikasi, pasti bakal nyambung aja nanti

    • @Dhika17171
      @Dhika17171 Před 4 lety +35

      Wah.. bahasa Indonesianya bagus bang..

    • @cerrenceyang
      @cerrenceyang Před 4 lety +9

      Keren banget bahasa indonesia nya. Btw, namanya juga keren kaya Gang Escobar ^ ^ v

  • @harrypoppay2392
    @harrypoppay2392 Před 3 lety +27

    Hebat lu bisa melalui semua tantangan kehidupan akademik di Jepang dgn baik , Congrat!
    Yg gua tahu ttg etika bergaul disana:
    1) Untuk bisa diakui sebagai "teman" oleh mereka gak kayak di 62 yg setelah kenalan & salaman sudah dianggab "teman" officially. Sehingga kita bisa mengklaim "tuh dia teman gua, namanya si anu bla bla". Sesama orang jepang saja yg tiap hari makan atau pergi bareng blom tentu si A dianggab teman oleh rekan bermain, kerja dikantor, member suatu club. It's all about trust. klo si A sudah bisa diajak makan bareng keluarganya atau diperkenalkan dengan orang tua atau saudara2 kandungnya maka officially sudah dianggab "teman".
    2) Dlm hubungan resmi secara hierarchy di perusahaan, pemerintahan, sekolah dan kampus, kultur samurai sudah jadi ideology yg mendarah daging disana. Pemimpin adalah "daimyo" yg harus ditaati macam orang taat pada komandan militer bahkan "tuhan" yg setiap ucapan dan kemauannya adalah hukum kepada bawahan (retainer). Elu sebagai mahasiswa sudah pasti jadi retainer dari Prof tsb. Beda dengan hubungan hierarchy model barat yg masih lebih humanis ada alternatif memilih "take it or leave it". Makanya tingkat bunuh diri akibat stress berat (depressi) di kampus ataupun perusaahan masih sangat tinggi di Jepang. Pemerintah jepang sendiri bukannya gak peduli, relaksasi dilingkungan kerja juga telah diundangkan untuk menekan tinggat bunuh diri, Tapi yg namanya budaya tetap sulit untuk dihapus.

    • @curiouscat428
      @curiouscat428 Před rokem +3

      And this is why I don't want to immerse myself too deeply in Japanese culture.
      Logika aku, akukan org Indonesia. Negara aku nggak kalah kaya dan orang2nya nggak kalah pintar dari Japanese. Malah, sebenarnya Indonesia jauh LEBIH kaya jauh, dgn sumber daya alamnya, dan lain2. Ya, mungkin dulu krn propaganda gajelas di jaman ortu dan kakek2 kita yg sempat percaya IQ org jepang lebih tinggi, mereka kalau kerja lebih baik, dan lain2 (bahkan ada kepercayaan kalau mereka makan ikan tiap hari makanya pintar, padahal pas aku kuliah bentar disana.. Emm.. Enggak tuh) . Juga, dgn Lost Decades yg takkan pernah usai disana udah terbukti juga kan kalau mereka bukanlah ras superior yg lebih baik dari orang2 dari negara lain. Manusia biasa juga, gampang depresi juga, lambat laun bisa jadi miskin juga, dan banyak yg pemalas juga dgn IQ yg B saja. Dan, Indonesia yg makin maju dan makin diakui dunia, honestly sih in my humble opinion, punya culture dan personality yg jauh lebih baik dari org jepang. Aku pernah pengalaman kerja bbrp tahun di salah satu corporate mereka yg terkenal tp utk cabang Jakarta (cuma utk menimba ilmu drpd dikatain mentang2 berada jd dikasih bisnis sama ortu) . Dan aku lihat sendiri para sectional boss enak aja menyuruh2 bawahan2 mereka yg org Indonesia. Sometimes, kayak babu saja dan utk hal2 yg bukan work related. Disuruh2 daftarin main golf, dll, misalnya. Dan dgn history Jepang yg pernah dan suka menjajah, saya jadinya tidak respek sama sekali. Krn ada mental penjajah pada mereka, dan it's well known that they're not that kind or respecting sama cewek. Cewek cuma babu atau supporter di banyak mata cowok Jepang. Misalnya, utk hal2 kecil ada kebiasaan yg melekat. Tidak mau bantu beresin rumah, itukan kerjaan "mbak inem" bukan gue sebagai lelaki, misalnya.
      Plus, I'm Chinese Indonesian. I see how China mainland rises Dan naik daun dgn standar dan cara kerja mereka sendiri. Bahkan mampu menggeser Jepang. Yah, logikanya... Buat apa saya ngikutin sistem Jepang yg sdh Outdated? I will follow what really works and better if it's my own ancestry dong, dengan tanpa berniat utk rasis, dan lain2. Kekurangan Jepang ada banyak. Misalnya, sistem sekolahannya yg nggak encourage critical thinking (a senior colleague in Singapore sering banget curhat ngeluh ke saya, expat Jepang yg seumuran saya dulu 20an, kalau ada real crisis langsung lembek banget dan panik. Akhirnya kita2 singaporean deh yg babysit dan selesaiin sampah2 mereka, begitu curhatnya). Alias, kalau berkiblat buku, mereka emang top dan pandai. Tapi utk streetsmart-ness.. bagi colleague singapore aku, Japanese sangat kurang banget. Takut salah, takut diluar manual, dan lain sebagainya, karena kebiasaan dikit2 peraturan dan birokrasi yg banyak dan sering gapenting di jepang ya sendiri.
      Utk etika bergaul juga. Gue lebih mementingkan honest connections. Dan itu pakai intuisi juga. Kalau belum2 udah kebanyakan keigo, capek banget sih jujur. Bagi saya, cara bergaul org Indonesia jauh lebih baik. Dan lebih healthy juga, mentalwise. Org jepang yg kebanyakan mikir utk kebanyakan hal2 kecil yg terkadang gapenting, is a huge clash with my personality. Bagi saya, hidup itu cuma sekali. Hiduplah dgn baik dan penuh tanggung jawab tp jangan membebani diri dgn terlalu banyak yg gapenting.
      Banyak org2 muda yg terpengaruh dan masuk trap that Japan is cool, Japan is the best. The best amongst Asian nations, with the best people. Kalo sampe bisa di Jepang apalagi nih, disangka org jepang krn mukanya mirip dikit (padahal, org jepang yg mirip org jawa banget hitam manis kyk ex sectional boss Saya Okabe San, juga banyakk banget 🤣), lantas bangga setengah mati, ingin anak2nya separuh Jepang. I don't think that's a healthy mindset. At best, those are pretty low vibrational thoughts. I'm just very glad kalau dahulu pernah sempat hampir masuk ke golongan ini sebagai teenagers yg naif, tetapi dgn berada di Tokyo bersekolah dan melihat, lalu jujur pada diri sendiri kalau my soul does not resonate, dan that everywhere in the world is just the same, dan jg berani malu dan mengaku kalau idealism2 aku selama ini salah, nggak jadi deh tinggal disana. Malah...merasa selamat banget deh. Indonesia is such a beautiful, potential country. With the most beautiful people. Why would I trade it with cold, robotic Japan whose Era already fade?
      Just sharing my 2 cents and my personal experience yaa. Cheers. Bagi yg merasa Jepang baik, dll, dan masih nursing impian tuk disana... By all means, monggo silakan. But just a wise word, being there isnt better than being where you are now. Happiness isn't about outside things, it's inside.

    • @angelsub9184
      @angelsub9184 Před rokem

      @@curiouscat428 Emang budaya Jepang itu secara sosial menyedihkan kak. Miris. Karena mereka itu bener2 penuh "Tatemae" kalau lagi rame2 sama rekan kerja, sekolah, orang asing dan ngomongin di belakang kita karena mereka emang didoktrin buat menyembunyikan kepentingan pribadi , bahkan rekan kerja sehari2 yang Lo akrab ngobrol belom tentu temen Lo. Lingkaran pertemanan sana itu lebih sempit karena susah percaya orang, termasuk percaya sama orang Jepang sendiri aja susah karena ini kayak orang Sunda "sembunyikan keris di balik baju". Makanya, banyak Hikikomori disana karena tekanan sosial tinggi, manusianya penuh kepura-pura-an demi menjaga "harmoni" grup, gak tanggung2, bahkan half-Japanese dan orang asing dianggap tidak ada dan ditinggal udah sering karena gak masuk kriteria mereka sebagai pure-blood Japanese atau muka Japanese. Maklum, namanya negara kepulauan, terisolasi dalam waktu lama, jadi mental "islanders", merasa benar sendiri. Wajar kalau mereka bersikap defensif banget kalo dikritik soal diskriminasi orang asing karena mereka aja sebagai rakyat juga dipaksa buat mengikuti aturan2 sosial rumit, kayak "Tatemae", "Honne". Mental harus bohong demi kebaikan, meskipun lo gak suka atau benci sama orang itu, bikin orang jadi bertanya2, apakah mereka itu tulus atau hanya pura2 menjaga "harmoni" agar tidak menjadi "berbeda" dari yang lain? Individualisme di Jepang sangat ditekan, karena dianggap egois dan tidak mau memikirkan grup
      dan satu lagi, ras Jepang itu anggep mereka itu paling tinggi diatas ras lain, meskipun kalo diinterview mereka bakal jawab iri sama orang kulit putih, dsb, tapi dalam hati mereka itu menanggap ras mereka itu diatas ras lain. Gue aja kaget pas ada bule bilang ke gue, kalo orang Jepang gak mau nikah sama orang Asia Tenggara karena mereka miskin dan berkulit coklat. Mereka lebih milih nikahin pure-blood karena gak mau anak2nya dikucilkan dari pergaulan orang Jepang yang hanya ekslusif pure-blood saja.

  • @alexius4581
    @alexius4581 Před 4 lety +52

    Tuhan tak pernah janji langit selalu biru, tapi Dia berjanji selalu menyertai.. God bless u

  • @AzeraKotaro
    @AzeraKotaro Před 3 lety +68

    Hi, gua mahasiswa MEXT D3 2015 dan skg bachelor tahun ke 4 di Toyohashi. Sama banget dulu pas sekolah bahasa banyak teman dan fun bgt. Selama D3 di Gunma kosen, gw stress bgt dan susah dapet temen. Kosen gw terkenal susah bahkan dalam 2 tahun,3 siswa bunuh diri. Tapi emang bikin temen org jepang susah dan kalau bisa dapet sahabat org jepang, mereka bakal lakuin kita kayak keluarga bgt. Akhirnya gw bisa bikin bbrp sahabat di kosen dan sampe skg masih kontak dan telpon2an. Pas gw lulus D3 dan masuk S1 disini , gampang bikin temen jepang karena 80%an mahasiswa S1 kampus gw tuh lulusan D3 dari berbagai kosen seluruh jepang. Jadi kita sama2 belom punya temen dan gw skg punya banyak temen jepang . Ada grup belajar (ambis bgt), ada temen2 main , temen ekskul dll seru deh....
    Jadi kalau bhs kita bagus dan bisa masuk circle org jepang, mereka terbuka kok dan bisa nerima kita🙏
    Kapan2 gw jg pengen bikin youtube buat cerita semua pengalaman disini kalo udah gasibuk😅

    • @akbarkediri
      @akbarkediri Před 3 lety +2

      Bener tuh mirip jerome polim

    • @yudhanjeffri9433
      @yudhanjeffri9433 Před 2 lety +2

      permisi kak, jika berkenan apakah ada kontak/media sosial yang bisa di hubungi dengan kakak? sekarang saya masih kelas 12, dan tertarik banget untuk bisa dapetin beasiswa kosen MEXT, jika berkenan saya ingin bertanya tanya dengan kakak seputar mext D3, saya memaklumi jika kakak memiliki kesibukan. Saya sangat menghargai apapun balasan dari dari kakak, atas perhatian kakak saya ucapkan terimakasih.🙏

    • @ChristianPrince-1
      @ChristianPrince-1 Před rokem

      Kejepang pake beasiswa bang?

    • @msg47999
      @msg47999 Před 10 měsíci

      ​@@ChristianPrince-1mext itu beasiswa ya 😊

  • @alanaquillino9037
    @alanaquillino9037 Před 4 lety +61

    Hi Diera, Thanks for sharing, gw mau terima kasih banget klo lo mau sharing soal realita yg ada disana, sebenernya gw juga mau kuliah di negara itu, makanya gw tanya2 sama orang yg pernah kuliah disitu, yaa seperti kata mereka, kuliah di jepang gk selamanya nyaman2 aja, harus siap mental utamanya. Culture shock, adaptasi, semua harus siap. Gw harap temen2 yg termotivasi kuliah di jepang, cuma karena liat yg bagus2nya doang dari youtuber lain, bisa liat video lo, biar nanti siap ngeliat realitanya. Sekali lagi terima kasih, gw berdoa semoga lo kuat aja disana dan selalu belajar dari pengalaman yg ada. Cheers😊

  • @nuasazero9764
    @nuasazero9764 Před 4 lety +51

    Intinya jangan jadikan 1 2 orang yang tinggal di Jepang sbg patokan informasi, karena tiap prefektur atau bahkan kota, bisa jadi beda. 😬

  • @aa.akbaramin
    @aa.akbaramin Před 4 lety +53

    Aura negara maju emang hebat, orng cukup datang dan didiemin langsung berubah 180 drajat jadi dewasa, dekat dengan tuhan dan selalu berfikir positif, jadi tambh smangt mau lanjut pendidikan ke Jepang

  • @abdurrahmanmuhammadfikrira6994

    Hi, thank you for sharing. Entah kenapa saya merasakan feelnya ketika kamu menceritakan hal itu. Para netizen, situasi akahara ini beneran terjadi di Jepang dan jujur saya merasakan hal serupa dari asisten profesor saya ketika exchange ke Jepang di suatu universitas negeri selama setahun dan kebetulan saya saat itu juga di kampus pertaniannya. Sebenarnya Dai-sensei (profesor tertingginya) itu baik dan mengerti meski memberikan pressure buat mahasiswanya untuk berkembang tetapi saya saat itu tidak dipegang beliau melainkan asistennya yang perlakuannya masih membekas di benak saya. Saya hingga kini setelah di Indonesia juga masih merasakan dampaknya yaitu depresi dan penurunan kepercayaan diri saya seperti benar-benar runtuh. Pun masih mencari cara untuk berdamai dengan diri sehingga saya bisa cepat selesaikan skripsi ini.
    Tapi kawan kawan perlu ingat, tak semua profesor atau asisten profesor seperti itu. Ada yang bilang bahwa itu tergantung regional asal profesornya jadi memengaruhi sifat mereka dan banyak juga kawan saya yang berada disana mendapatkan perilaku yang berbeda dengan saya, sehingga tidak bisa dipukul rata bahwa setiap kampus di Jepang punya profesor yang melakukan akahara. Peace out !

  • @takanakagami2976
    @takanakagami2976 Před 4 lety +41

    kalo saya malah seneng gak ada temen. saya malah seneng kalo gak ada yang nanya2 kalo pas tiba2 gak dateng gitu terus, malah bagus. malah seneng kalo gak di perhatiin. saya malah males kalo dateng ke acara gitu, dateng lah temen SMP atau temen SMA ngajak ngobrol, dalam hati kapan ya acara cepet mulai biar cepet selesai pulang.

  • @kennyaridy1765
    @kennyaridy1765 Před 4 lety +125

    I lived in Japan for 10 years already (now working here), graduated from Japanese normal university and I can say this is similar on what I experienced. I can proudly say I only have 1-2 Japanese friend right now.. The friendship culture is so different than Indonesian which make it hard to make and maintain friends.

    • @DeeTrap00
      @DeeTrap00 Před 4 lety +1

      so, what we have seen in the anime or JDrama isn't like what is in reality?

    • @hayasaki1728
      @hayasaki1728 Před 4 lety +1

      Brrti relationship di Jepang yg kek di jdrama kek high&low itu cm hayalan doang ye

    • @kennyaridy1765
      @kennyaridy1765 Před 4 lety

      Kirination bisa sih apply citizenship.. tapi males bayar double tax nya.. and tar kalo travel ga bisa beli JR pass males jg.. hahaha

    • @kennyaridy1765
      @kennyaridy1765 Před 4 lety

      agil law thats their culture though.. so need to adapt to it if u wanna live and survive here..

    • @kennyaridy1765
      @kennyaridy1765 Před 4 lety +1

      Ateng Eryyanto hahaha biar smua yg international bisa baca jg

  • @KevinAnggara
    @KevinAnggara Před 4 lety +570

    Yang penting udah lulus *toss

  • @bgt9005
    @bgt9005 Před 4 lety +41

    Mirip pengalamannya. Gw dulu extrovert bgt pas sma di indo, ikut kegiatan skul, grj, dll super duper aktif. Pas kuliah di usa, rada beda karena memang orang sini lebih individualistic biarpun ramah. Jadi sehari2 cuma belajar aja tanpa banyak gaul. Tapi i believe everything worked for good, krn gw bs kelarin kuliah cepet, nilai bagus dll... terus kerja di big 4 acctg firm disini yg industrynya rada cut throat 60 to 85 hrs/week. Plg parah pas udah manager level. Denger boss / client teriak marah2 jam 12 malem di kantor on saturday wkwk... Jadi jarang bgt hangout sama temen. Tp again, all things worked for good and skrg i reap the benefits pas udah pindah industry, usaha sdr, etc. and i totally agree, keep ur fam and old friends close. Proverbs 3:5_6.

    • @jofx4051
      @jofx4051 Před 4 lety +2

      Ceritain dong pengalamannya (pm boleh sih kalau mau cerita) ku akan berikan kontak

    • @danurkresnamurti3598
      @danurkresnamurti3598 Před 4 lety +3

      beda dengan di finlandia mas. di finladia kulturenya lebih santai.

    • @madatrimajaya3300
      @madatrimajaya3300 Před 4 lety +2

      gak usah kan diluar. saya juga SMA dulu extrovert. pas kuliah disalah satu kampus elite swasta ibukota ya gitulah wkwkwk

    • @asrianugerahgustini9648
      @asrianugerahgustini9648 Před 2 lety

      @@danurkresnamurti3598 bisa jadi kenapa disana pendidikannya lebih bagus, mungkin itu salah 1 faktornya...

  • @Sharfe
    @Sharfe Před 4 lety +46

    Gw juga ngalamin hal yg sama waktu ambil S2 di Inggris, gw bisa dibilang ga punya temen sama sekali di kampus, dan bener kata lo, jadi merasa bersalah sama diri sendiri like "emang gw kenapa sih?". Salut sih lo yg bisa bertahan 4tahun dengan kondisi seperti itu, ditambah lagi dengan tekanan profesor di akhir itu. Selamat udah lulus ! Dan jangan kapok untuk ngambil pendidikan yg lebih tinggi lagi ya :) Thanks for sharing, and thanks for being strong :)

  • @rizaldisatrio5039
    @rizaldisatrio5039 Před 3 lety +8

    Menginspirasi banget. Gw jadi semangat skripsi. Gw merasa beban yg gw rasa berat ternyata masih ringan dibandingkan loe. Respect Wonder Women like you!

  • @edrison2427
    @edrison2427 Před 4 lety +46

    gw interovert dari SMA sampai kuliah dan ketika gw memasuki dunia kerja entah dari mana sifat extrovert itu dateng itu mengalir gitu aja.......gw percaya semua akan baik pada waktunya jalani aja Cheers biarkan waktu yang menyembuhkan kamu......gw ngerasain apa yang kk rasain cuma beda nya gw tipe orang yang "yaudahlah" keep buat video nya kak mangat

  • @bryankimb3454
    @bryankimb3454 Před 4 lety +15

    Gue juga mau curhat ka.
    Jadi, gua anak daerah yang berkuliah di kota jakarta. Dengan gue yang anak daerah yang masih banyak shock culture tentang life style anak kota. Gue jadi sulit untuk beradaptasi. Jadi gue masuk salah satu kampus swasta yang katanya "Kampus anak gaul / kaya". Gua emang kurang bisa bergaul. Gua udah berusaha, untuk berbaur. Tapi sulit bgt.
    Singkat cerita. Gue memilih berhenti kuliah gara gara gue ga bisa berbaur dengan anak anak gaul tadi. Pointnya adalah. Gua aja yang orang indonesia masih sulit beradaptsi. Tapi kak diera bisa bertahan dengan kondisi yang kurang lebih sama dengan gua, di negra dan budaya yang beda lagii. A proud kak, :)
    .
    . Hehe curhat :).
    Doain aku ya, biar bisa menebus kesalahanku yang dulu gara2 masalah yang begitu :')

    • @pujiydamanik401
      @pujiydamanik401 Před 4 lety +1

      Semangat aja lah..
      Jgn memaksa orang lain utk mengenal dirimu. Enggak perlu ini itu utk menjadi yg mereka mau..
      Orang lain enggak bisa kuliah dan terpaksa kerja, utk alasan tertentu.
      Hanya mati gaya kmu berhenti kuliah?! Untung kau enggak di medan, kalau di medan udah enggak makan kau..
      Hidup mu penuh dengan ancaman setiap kemanapun.
      Jadi syukuri lah.. Enggak semua yg di inginkan ada, setiap hal yg terjadi jadikan pengalaman dan berbagi ke teman tentang hal lain..
      Yg penting bisa makan setiap hari itu aja pointnya..
      SEMANGAT!

    • @JAG_8806
      @JAG_8806 Před 4 lety +2

      Lah, yang ane bgg, u itu kuliah utk bertemen atau demi nambah ilmu n dt gelar buat masa depan, kog malah berhenti cuma gegara ga bs bertemen😅
      Tapi smangat dahh.. Tetep jd diri sendiri aja, ga perlu maksain bergaul/bertemen klo cuma bikkn ga nyaman.. Di kesempatan/tempat lain pasti ketemu kog sama orang2 yang 'seirama' dengan kita.. Tapi jangan salah, adaptasi tetep perlu dan penting klo mau survive

    • @bryankimb3454
      @bryankimb3454 Před 4 lety

      @@JAG_8806 iaa bro, skrng gua mau nyobain tahun ini. Semoga kegagalan itu jadi pelajaran berharga. Btw thanks man 👌

    • @sonnysense1506
      @sonnysense1506 Před 4 lety +2

      @@bryankimb3454 sabar , ane aja yg kuliah yang udah nempuh 144sks informatika (PTN )tinggal skripsi milih ngundur diri dengan surat keterangan pernah kuliah ya karna gegara kelamaan skripsi yg notabenya sih emng diruwtin ama kampusnya, emngnya biaya spp dikira murah apa y ;D, ya akhirnya ane pindah domisili alias diutus keluarga bwt urus tanah kosong keluarga ane dan gwe jadiin kebun dan peternakan dengan ilmu kampus gwe dulu , alhasil mah idup nyaman 2 aj toh akhirnya bisa gwe lanjut itu skripsi dari kampus lama ke kampus baru tanpa ngulang sks . semisal klo anda berhenti jgn cuman keluaraj minta suketnya trs lanjutin ditempat laen . itu saran ane ya walau ane pada dasarnya orang kota . klo di kota jgn ngikutin gaulnya , yg ada gk ada guna loe ngejar kegaulannya malah bnyk cerita orang daerah malah dimanfaatin ama orang kota.

    • @johnsnow2402
      @johnsnow2402 Před 4 lety

      pasti bisa lah,yg terpenting be your self bro. sy jg dr jateng kuliah jkt,ambil kelas malem. pagi ampe sore kerja malemnya ngampus. ya bisa berteman juga,ampe skrg udah lulus komunikasi msh ttp jalan walopun sy udh dikampung lg. ttp semangat!

  • @inura4971
    @inura4971 Před 4 lety +16

    Faedah yang gua dapet adalah jangan pernah ber expectation terlalu tinggi tentang apapun, dan kalau lu udh terlanjut nyebur ke air ya nikamati aja sambil berenang.

  • @cellgraph
    @cellgraph Před 4 lety +67

    Sebagai extrovert di tngh pandemi skrg lebih bisa memahami susahnya teman" yg introvert selama ini harus dipaksa aktif di lingkungan sosial

  • @shivandrina
    @shivandrina Před 4 lety +53

    Video yang sangat berarti buat aku yang lg mental breakdown dg keadaanku yg sendiri di korea & ga punya siapa2. Rasanya hari2 yg aku jalanin disini berat banget sampe ga tau apa bisa bertahan lebih lama lg atau gak. Tp kata2 diera motivasi banget buat org2 yg lg merantau di negara asing 👍🏻❤️❤️❤️❤️

    • @riniwow5629
      @riniwow5629 Před 4 lety

      Semangat sista,
      Tetep bahagia, karena sista bisa memutuskan untuk bahagia.
      Just be happy dan selalu bersyukur
      Jangan terpengaruh lingkungan yg ngasih energi negatif.
      Im sending you big hug and much love from indonesia.
      Sering senyum yaa

    • @andhikaghazydewantoro5103
      @andhikaghazydewantoro5103 Před 4 lety +2

      Kan ada perkumpulan mahasiswa indonesia di korea

    • @tettykriste4509
      @tettykriste4509 Před 4 lety +1

      Waduh, sy jg ingat waktu kuliah di luar kota (pdhal sama2 kota di Indonesia lho) susah kali cr teman, semester pertama yah jatuh-bangun jg: krn budaya beda dr t4ku, dialek jg beda, mesti masang kuping baik2 spy bs ngerti apa yg diajarin dosen ato yg professor. Sy orgnya introvert, jd susahlah sy. Tp syukurlah semester berikutny dah bs beradaptasi. I know how you feel sis: beda negara, beda bhs, beda budaya, bener2 sendiri merasa sendiri. Tp percayalah kamu bs ngejalaninnya: sekalipun kata si mba yg pny vlog ini "yakinlah semuanya akan baik2 sj sekalipun ada jg hari yg ga baik"
      Counts your blessings sist, byk org yg pengen kuliah ke LN tp mimpi tgl mimpi, you got the doorprize. Stay positive dan sllu berdoa.

    • @nazarn1455
      @nazarn1455 Před 4 lety +1

      semangat..

    • @fikriibrillianressy2854
      @fikriibrillianressy2854 Před 4 lety +1

      semangat kak, tuhan gak pernah ngasih cobaan yang gak bisa dilewatin sama manusia.

  • @kartikastephens118
    @kartikastephens118 Před 4 lety +6

    Aku juga beberapa kali sih ngalamin hal serupa terutama waktu tinggal di daerah yg emang orang asingnya dikit gitu. Waktu part time juga beberapa kali dapet semacam “diskriminasi” tapi emang gak semua orang jepang terbuka sama orang asing. Syukurnya sekarang pindah ke daerah Okinawa, yg dominan org asingnya sejak puluhan tahun lalu, jadi bisa berteman sama banyak org Jepang yg excited banget sama orang asing dan mereka juga ya Tuhan baiknya kebangetan.

  • @jermant2696
    @jermant2696 Před 4 lety +10

    Gimana ya kak diera, sbnrnya bukan dijepang saja yang ada orang kek profesor kak diera, di indonesia juga ada. Hanya cara "mainnya" Yang sedikit Berbeda. Dan setelah aku mendengar curhatan kak diera, aku jadi mikir, orang" Yang kek gitu tidak terbatas hanya dibeberapa negara, tapi dibelahan bumi manapun pasti selalu ada yang kek gitu. Tapi syukurlah kak diera sudah menemui orang kek gitu, dan mampu bertahanan.
    Semoga kedepannya kak diera menjadi pribadi yang kuat, yang tidak hanya mampu bertahan dalam badai, tapi bisa juga keluar dari badai, atau mungkin mampu menaklukan badai kehidupan. Terkadang dalam hidup kita tidak harus bertahan maupun lari dari badai yang datang, terkadang kita harus mengontrol badai bahkan klw bisa kita menjinakannya. Tetapi terkadang kurangnya pengalaman menjadi hambatan dan ketakutan bagi kita untuk melakukan semua itu.
    Kedepannya akan ada berbagai masalah yang datang, jadikanlah masa lalu sebuah pelajaran, semoga kedepannya kak diera selalu menjadi pemenang dihidup kak diera
    Semangat :)

  • @adeliafija6439
    @adeliafija6439 Před 4 lety +170

    Akhirnya, gue nemuin yang kaya gini. Gue selalu liat sisi enaknya doang. Kea Vidio nya bang Jerome yang di Jepang. Rasa nya enak banget gitu loh. Nyata ny sih ad kepedihan nya juga

    • @rinnchan1650
      @rinnchan1650 Před 4 lety +34

      Mo dimana pun tu gk da istilahnya enak semua ya pasti adalah gak enaknya, namanya juga hidup ya banyaklah cobaannya beda orang ya beda masalah..

    • @justrandom2571
      @justrandom2571 Před 4 lety +29

      Jerome di tokyo kan? Makanya udh biasa sama lingkungan international kan banyak international student dan banyak turis juga

    • @dre_ocean
      @dre_ocean Před 4 lety +49

      Jerome yg supel aja bilang kok agak susah temenan sm orang Jepang, dia gak deket sm banyak temen sekelas/sejurusan. Untungnya dia ketemu sm Tomo dkk wkwk

    • @kproject7412
      @kproject7412 Před 4 lety +52

      orang di negara maju ngeliat turis asing gak tertarik bro, gak kaya org2 indo yg suka menyanjung2 turis asing, ada turis lgsung diajak foto.. pola pikir udah beda wajar bro

    • @Elzzz111
      @Elzzz111 Před 4 lety +1

      Yaelah gk pernah tinggal di Jepang sotoy banget ,org Indonesia itu terkenal akan keramahan nya bro bukan menyanjung nyanjung tapi karna org Indonesia lebih terbuka dan ramah

  • @sisisasa7746
    @sisisasa7746 Před 3 lety +5

    Bisa jadi mbaknya kena bullying dari orang jepang, Biasanya mereka yang mendapatkan perlakukan buruk ini akan dijauhi atau kucilkan dari lingkungan. Sebagian besar kasus bullying di Jepang dilakukan dengan menganggap seseorang itu tidak ada. Keadaan ini jauh lebih parah dari mereka yang dipermalukan di depan umum atau dikasari secara fisik

    • @Elwen-xs7gr
      @Elwen-xs7gr Před 3 lety +4

      Kalo gue boleh tambahin info, orang Jepang tuh sebenernya juga anggep bangsa mereka superior dan half-jepang itu dibawah mereka, dan parahnya anak2 half-jepang juga dirasisin secara dingin kayak gini, jadi gak ada bukti dibully. Gue sering2 baca Quora ditambah cerita langsung dari orang2 sana, termasuk anak2 half-japanese yang muslim juga emang mereka tuh diginiin karena mereka anggep gaijin dan half-japanese itu bukan pure Jepang. Gue juga liat anak Indo yang muslim half-japanese-indonesia gak punya teman pas sekolah SD disana dan yaudah ortunya asumsi anaknya pendiem, padahal dikucilin. Gue juga tau ada orang Jepang-Indo yang tinggal dan lahir di Jepang selama 34 tahun, gak punya teman sama sekali di Jepang (gak dianggep gitu kayak kasus mbak di video ini) dan akhirnya dia memutuskan untuk berusaha keras pindah ke Indonesia daripada terus2an tinggal di negara yang gak anggep dia. Ini sih menurut gue lebih ke rasisme MENTAL dibanding FISIK karena tersembunyi dan gak bisa dituding langsung. Coba kalo rasisme langsung Korea, lo dikatain item, itu lo bisa tau langsung. Nah, Jepang ini rasismenya bikin bingung, mempertanyakan diri sendiri, mental hancur. Lebih parah sih menurut gue, dan bahkan orang Chinese-Amerika pernah bilang ke gue, sepinter2nya Lo bahasa Jepang, Lo tetep gak bisa masuk bagian peer group mereka karena mereka itu sangat mencintai rasnya sendiri, bisa dibilang terlalu nasionalis.

  • @arkanpelajar
    @arkanpelajar Před 4 lety +21

    Ini pengalaman dosen saya saat d3, s1 di Indo tetapi s2 di Inggris, banyak orang asia di kelas tersebut. Dia yang paling tau tentang satu hal, karena saat d3, ada mata kuliahnya, dia mempelajari pengolahan data dengan software, dia bisa menguasainya karena D3 penuh dengan praktek. Pada saat s1 dia tidak mempelajari. Dan ada beberapa mahasiswa beda negara yg ternyata sama tidak mempelajarinya saat s1. Intinya sih banyak yg mengajak berteman, tetapi dia merasa seperti dimanfaatkan untuk "les gratis" ilmu tersebut. Beda dengan karakter Indonesia dalam berteman dan bersahabat. Mungkin orang asing jaga jarak juga gitu. Lebih berhati-hati.

    • @fahleriyuansyah5838
      @fahleriyuansyah5838 Před 4 lety

      Sama, gak paham

    • @ejaa.D
      @ejaa.D Před 4 lety

      Sama ga paham..
      Kurang dapet wkwk

    • @mutiaafifah19
      @mutiaafifah19 Před 4 lety

      Aku paham .cuman caranya menjelaskan yang salah😂keknya

    • @mutiaafifah19
      @mutiaafifah19 Před 4 lety +2

      Intinya tuh dosen dri indo paling tahu matakuliah trsbt.teruss orang lain dari negara berbeda mau temenan sama nih dosen indo.trus dosen indo ini berpikir klo dia cuman mau di manfaatin aja untuk minta diajarin.bgitukah?

    • @fahleriyuansyah5838
      @fahleriyuansyah5838 Před 4 lety +1

      @@mutiaafifah19 wkwkw mungkin karna aku baca nya sekali aja tanpa pengulangan jadinya gak paham 😂

  • @akbarkediri
    @akbarkediri Před 3 lety +6

    Orang jepang banyak pendiem karena budaya "polite conversation" jaga kata/pilih kata ke teman/YG lebih tua agar gak nyakitin hati lawan bicara

  • @feryantoni6039
    @feryantoni6039 Před 4 lety +3

    ketika mbak nyeritain pengalaman pribadi di video ini sampe habis, membuat ane baru sadar bahwa gua seharusnya gk terlalu memikirkan orang-orang yang gk peduli ama gua apalagi ngerendahin ane ketika lagi kesulitan apalagi minder. dan meski gua punya temen dikit yang peduli ama gua tapi seharusnya itu menjadi sebuah dukungan kuat buat ane untuk mencoba berjuang/berusaha buat fokus ke tujuan ane. jika ada orang lain yg punya pengalaman yang mirip ama pengalaman gua, seharusnya ane gk perlu minder terus menerus selagi ada seseorang yang peduli.
    kayaknya cukup segitu aja dari ane dan maaf kalo komentar ane kagak nyambung. dan semoga mbak sehat selalu. dan thanks karena video kaka tiba-tiba muncul di beranda gua.

  • @kino4159
    @kino4159 Před 4 lety +15

    gw jg pernah ngalamin kejadian yang gk enak dengan profesor yang sifatnya sama persis dengan yang diceritain di kampus gue di sini di Indonesia, dia Profesor lulusan kampus dijepang jg. dimana tiap hari mesti datang pagi2 banget (harus datang lebih cepat dari ini profesor) disuruh kerjain sampel penelitian dari pagi sampai sore (sampai dia pulang) klo gk datang duluan dari si Profesor bakal kena marah abis2an / dicuekin sampe berhari-hari. weekend pun harus datang tetap ngerjain sampel. tapi akhirnya terlewati juga.

  • @jessychristin755
    @jessychristin755 Před 4 lety +18

    welcome back kak diera. selamat atas kelulusannya. sering" upload video ya kak, aku menunggu video berikutnya. jaga kesehatan yaaa

  • @kappabel9568
    @kappabel9568 Před 3 lety +2

    faedah untuk saya setelah menonton beberapa video dari mbak diera, jadi punya ide buat beberapa judul artikel di blog pribadi saya. semoga mbak diera gak keberatan, karena bukan isi cerita nya yg ingin saya angkat. tapi beberapa point dalam beberapa video mbak yang saya rasa bisa untuk mengedukasi orang lain dalam rupa tulisan. terima kasih

  • @farhaaulia2915
    @farhaaulia2915 Před 4 lety +54

    Request ka kenapa milih obihiro university dan kenapa ambil jurusan agriculture? Mohon di buat videonya ya ka, yang mau tolong like yaa please

    • @putrihutrisa3002
      @putrihutrisa3002 Před 4 lety +1

      Farha Aulia kayanya udah ada deh vidio lamanha cek aja

  • @icalfahriz8738
    @icalfahriz8738 Před 3 lety +2

    Mbak cantik... intinya semua yang pernah mbak alami di ceritanya mbak.. adalah pembelajaran berharga buat mbak. Balik ke diri kita sendiri. Semua itu pasti akan terjadi dan harus bisa kita lewati. Untuk punya jati diri. Jangan pernah kalah dengan diri kita sendiri. Hal ini akan semua manusia alami. Tidak perduli dimana pun kita berada dengan siapa dan kapan. Itu pasti terjadi.

  • @doelpotato2339
    @doelpotato2339 Před 3 lety +2

    Teman-teman dari Korea waktu datang ke Indonesia pada kaget.katanya orang Indonesia bisa duduk dan tertawa, dan baru kenal udah bisa ngobrol ini itu hehehehe.Mereka banyak yg bunuh diri karena kesepian, kalau ada masalah ga ada teman untuk berbagi

    • @angelsub9184
      @angelsub9184 Před rokem

      Sayang banget orang Indo cuman ramah ke orang Korea atau Jepang, langsung disamperin, diajak ngobrol, ditawarin endorse kayak si hijaber Korea yang udah terkenal banget disini dan masih sempet mikirin fashion pas ditanya kenapa suka Indonesia padahal katanya dia mau masuk Islam?????padahal banyak orang Indo yang kesepian yang bahkan didiemin juga habis2an, sementara orang Korea Jepang disamperin, diajak ngobrol. Berarti emang bener yah, orang Indo juga sedikit rasis sama bangsanya sendiri. Orang Papua aja pernah ngadu ke gue tentang kekesalannya ke orang Indo, orang Indo sering banget jatohin orang Indo lain di sosmed, di TV, di kehidupan nyata, padahal kita sama2 direndahin di mata orang Korea sama Jepang.

  • @MuRidwan
    @MuRidwan Před 4 lety +15

    gua pernah denger quote begini
    "sesuatu yang tidak membunuhmu hanya akan membuatmu lebih kuat"

  • @yayantrihatmaja452
    @yayantrihatmaja452 Před 4 lety +17

    Congratulations for your graduation, glad to hear that finally you achieved a bachelor's degree. Thank you for spreading how to thinking positively, good luck for your future!

  • @whydoimevenhere
    @whydoimevenhere Před 4 lety +5

    Dieraaaaa aku sdh menunggu videomu ,tiap buka yutub sering cek namamu tapi ndak ada video baru :( Dan WORTH IT banget ini video,aku pernah berada di posisi kamu dan asli related sekali.kamu kuat bisa bertahan di lingkungan seperti itu,apa perasaanku saja atau kamu kayak nahan nangis di video ini i can feel it somehow.pada akhirnya mgkn kalo gak dikasi cobaan bisa2 kita gak akan pernah bisa mikir 'oh manusia itu bner2 ada yg kayak gini ya,yaudah mau gimana lagi' beserta pemikiran dewasa lainnya :'). dan intinya bisa memaafkan diri sendiri adlh kuncinya selamat diera kamu sdh sampai ke titik itu ,pokoknya aku excited krn bisa tau cerita kamu selama di Jepang.ganbarimasu!!!

  • @supersonix2535
    @supersonix2535 Před 4 lety +52

    Bikin part2 nya kak, dari cerita kk bnyk hal yg disembunyikan itu bisa dilihat dari bahasa tubuh dan arah mata yg masih bnyk misteri.
    Kk sdh lulus juga, konten misteri hal2 yg membudaya dijepang tentunya seru untuk diceritakan dri pengalaman kk.
    StaySafe ya kak. 😊😊😊

  • @faisalabdau13
    @faisalabdau13 Před 4 lety +1

    saya bersyukur ada yutuber yg membeberi kekurangan negara lain. Kebnykn yutuber trs memberi ekspektasi tinggi trhdp negara lain org indo hrs menghilangkan sifat inlandernya.

  • @SaitamaTheBaldBoi
    @SaitamaTheBaldBoi Před 3 lety +3

    Sesuatu yang normal adalah ketika berada di tempat asing dan keadaan menjadi di luar ekspektasi, maka dari itu terkadang kitanya yg harus lebih giat mencari celah nya, karna mungkin orang indo culture nya serupa tapi berbeda dengan jepang jadinya yh begitu

    • @angelsub9184
      @angelsub9184 Před 2 lety

      Yah, kalau negara seperti Jepang yang cuman menanggap pure Japanese bagian peer group mereka, ya wassalam. Pindah negara aja sekalian.

  • @rena4741
    @rena4741 Před 4 lety +2

    Sekarang saya juga merasakan hal itu,karena saya juga sedang berada di jepang.Awalnya saya pikir hanya saya yg begitu,ternyata setelah nonton video ini saya jadi paham saya gak sendirian
    .

  • @AndhikaSarasono
    @AndhikaSarasono Před 4 lety +156

    Welcome back!

    • @Footballindo666
      @Footballindo666 Před 4 lety +3

      @@Dieranathania cie cie uhuuyy

    • @alliansorc
      @alliansorc Před 4 lety +1

      Woy @andhika Sarasono situ juga bikin videonya diseringin 😂

    • @haryopribadi6110
      @haryopribadi6110 Před 4 lety

      mongomong Diera beda nih rambut panjang dan tanpa kacamata, apakah diera habis LASIK dan rambutnya perawatan ke salon setiap mau keramas karena takut shampoo masuk ke mata kalau keramas sendiri #ngomongapa ya

  • @luqnimt
    @luqnimt Před 4 lety +2

    Serius gw play langsung gw jeda dulu, gw mau nebak dipikiran kalian pas baca judul+liat gambar, dan ini gw belum nonton videonya sama sekali
    Pasti kalian berharap doi cerita pengalaman ttg tindak asusila yg doi alami spt pelecehan misalnya yakan?
    Setiap manusia punya sisi gelap dan itu normal.

  • @gann2001
    @gann2001 Před 4 lety +2

    Gw ngalamin hal yang kurang lebih sama dari semester 5 sampai skripsi bedanya hampir seluruhnya bener-bener harus gw hadapi sendirian, salah satu orang yang paling gw percayainpun tidak membantu dan malah membuat situasi makin buruk dengan stab me from behind/ hianatin gw dan buat gw semakin breakdown, sampai gw punya anxiety yang sebelumnnya gak ada sejarahnya gw punya keadaan itu dan itupun gw hadepin dengan menelan bulat-bulat semua trauma gw dan maksa diri sendiri untuk hilangin anxiety tersebut. Namun di sini gw mau ucapin selamat untuk Diera yg udah menangin semua tantangan berat itu, i am happy for u :) God bless.
    Semoga bisa makin happy dengan semua orang yang bener-bener ada buat Diera where ever and when ever u are.

  • @kentoramsay2818
    @kentoramsay2818 Před 4 lety +3

    Subscribed karena relatable!! Aku jg kuliah di jepang jurusan nutrisi pangan dan semester awal juga kesulitan cari temen yang bisa seakrab temen di indo. Sering juga ngalamin yang namanya out of place kalo lagi ngumpul sama temen dan mereka ngobrol sendiri pake bahasa jepang sementara aku di belakang mereka cuma dengerin aja. Pengen ngimbrung tapi reaksi mereka selalu kurang excited. Videonya bener" membantu kok bagi orang" kayak aku karena juga sebagai masukan untuk lebih menerima situasi dan tetap bergerak ke depan. Btw 卒業おめでとうございます!! これからも色々な大変なことがもちろんあると思うが、元気な笑顔で将来に向かって頑張ってくださいね!!

  • @seiyuumade
    @seiyuumade Před 4 lety +3

    saat kamu merasa dirimu ekstrovert dan gagal bermasyarakat, saat itu juga kamu berpikir apakah kamu sebenarnya introvert, dan saat kamu menyadari hal yang sangat penting bagimu saat itulah yang membuatmu sadar bahwa sebenarnya kamu adalah ambivert

    • @whydoimevenhere
      @whydoimevenhere Před 4 lety

      Aku malah kebalik...kukira introvert,setelah kerja jadi nyadar,kalo sedikit jadi ekstrovert itu gak ada ruginya sama sekali gegara lihat temen bisa seramah itu sama org lain,dan akhirnya menerima diri sendiri sbg ambivert

  • @deristtouriano1922
    @deristtouriano1922 Před 3 lety +2

    mau dimana pun sebagian besar melakukan hal yang sama....but you have best decission, nyawa lebih utama daripada gelar.....

  • @muhammadyudadwitamaagustia9883

    Aaahh common problem sebenarnya, terutama di daerah yang memiliki budaya berbeda dari tempat kita "berkembang" dari kecil. saya personally sudah mengalami hal yang sama "dari sudut pandang saya" ya dan dalam konteks "di Indonesia".
    Yaaa tapi beruntung itu caralah menjadi dewasa, MANTAB MBAK

  • @harrypoppay2392
    @harrypoppay2392 Před 3 lety +3

    klo bisa ambil S2 di IPB aja sambil fikir gimana caranya petani mileniel jadi pilihan karier bagi sarjana2 fakultas pertanian. bukan cuma kerja di kantor jadi pegawai bank. Tanah luas di indonesia jangan cuma dikonversi jadi kebut sawit. Macam di Thailand komoditas buah2an tropis mereka jadi andalan devisa luar biasa setelah sex tourism. Hayo pikir!

  • @ekaandipa841
    @ekaandipa841 Před 4 lety +2

    gw dah nonton dan tanpa skip iklan sampe abis,
    well, that means it's the same as me
    sama-sama kritis dan ingin sesuai dengan apa yg kita inginkan tapi semua ga berjalan mulus,
    inti dari video ini adalah kita belajar untuk menghadapi masalah dan bersiap untuk menerima tantangan apapun itu (proses dewasa) thank you

  • @radenakbar8666
    @radenakbar8666 Před 4 lety +1

    Luar biasa pengalaman dan keteguhan hati si mbak. Emang beda ya dibanding negara barat, dimana kita masih bisa melawan saat terzhalimi.
    Kebetulan bokap ane orang pertanian, ngambil S3 ilmu tabah di Montreal, Kanada. Waktu itu, professor beliau mengajak riset ke suatu perusahaan di bidang agro apa gitu...
    Nah, kebetulan tu perusahaan membuat sesuatu dari lembaran" enzim tapi ga ngerti apa fungsinya. Setelah diteliti bokap ternyata dapat digunakan untuk menentukan kadar apa gitu dalam tanah, sehingga memudahkan penanaman.
    Alhamdulillah dari hasil penemuan itu bokap predikat dissertation terbaik di satu fakultas selama 10 taon terakhir, serta perusahaan tersebut memberi imbalan kepada bokap. Akan tetapi, Professornya beliau diam" mencoba ngakuin itu penemuan murninya, dan tak memberi tahu bokap. Nah ketahuanlah ama bokap terus sempat diancam akan dibawa ke ranah hukum.
    Untungnya, bokap orangnya baik. Dia memperbolehkan si professor melanjutkan studi atau apalah dengan itu perusahaan dengan syarat ada menulis diatas hitam putih bahwa yg menemukan pertama kali adalah bokap dan si professor harus mengakuinya. Serta meminta maaf telah melakukan tindakan memalukan tersebut.
    Alhamdulillah dengan dimediasi pihak kampus dan disaksikan pihak perusahaan issue tersebut dapat terselesaikan.

  • @algatra6942
    @algatra6942 Před 4 lety +310

    Mahasiswa indo di jepang tak seindah jerome polin
    Semangat kakk :D

    • @chandraoktavianus3341
      @chandraoktavianus3341 Před 4 lety +6

      Setuju

    • @tknymkstu
      @tknymkstu Před 4 lety +60

      Ya iyalah, Tokyo sama Hokkaido jauh banget malahan, di Tokyo, orang Asing masih banyak dimana mana, sedangkan di Hokkaido, populasinya lebih banyak orang lokalnya daripada Orang asing. So Bayangin aja Bali yang populasi orang asingnya banyak di bandingkan daerah Cirebon, Solo, Malang, dll orang asing tetep ada tapi lebih unggul Warga Lokalnya

    • @ardisitohang7513
      @ardisitohang7513 Před 4 lety +15

      Emang lu pikir hidup jerome Polin indah?

    • @antoyuniarto3793
      @antoyuniarto3793 Před 4 lety +11

      Memang kalau kuliah jauh dari orang tua efek psikologis terasa banget, saya sendiri mengalami bagaimana susahnya di bangku kuliah, nyari kerja juga susah, gaji pas-pasan... bersyukur sekali saya punya calon istri yang mengerti saya... calon istri saya lah benar-benar wonder woman 😇

    • @goodluck3095
      @goodluck3095 Před 4 lety +1

      @@antoyuniarto3793 i

  • @enricodjakman5710
    @enricodjakman5710 Před 4 lety +7

    Pengalaman saya orang Jepang itu sopan, tetapi not necessarily friendly. Justru teman teman saya yang Jepang yang friendly kebanyakan ada di luar Jepang. Tetapi saya masih suka berlibur ke Jepang. Pengalaman yang berharga, semoga sukses in your life endeavour.

  • @Genzo-pw7gl
    @Genzo-pw7gl Před 4 lety +5

    Ngerti banget perasaanmu
    aku kuliah di salah satu univ swasta di Nagoya,Aichi
    waktu itu karena suka dengan dunia pertelevisian jadi masuk ke jurusan perfilman (agak gak nyambung ) singkat cerita dari 1 nensei udah dimasukin ke zemi, dan ternyata ada "budaya" di jurusan gw yaitu harus bantuin kakak kelas yang mau lulus untuk buat film . yang dimana itu didakannya pas liburan musim panas sementara udah menjadi tradisi gw buat pulang kampung dan baito full. Alhasil gw gabisa baito.Dan yang lebih wah lagi yang terlibat di syuting project an nya harus nyumbang uang 1 orang 30 rb yen, dan kalo gabisa ikutan project nya , dia bakalan dikucilin + kena nyinyiran di jurusan.
    akhirnya gw kabur dari jurusan karena gak sanggup ngedenger nyinyir an dari senpai2.
    udah gt setelah keluar ternyata ada temen gw juga dia gak sanggup berada di jurusan perfilm an itu dan bilang, pas dia mau out si dosen pembimbing nya ngejelk jelekin nama gw karena udah keluar dari jurusan . Sayang banget sih oknum2 kayak gini memang masih banyak tersisa di jepang ni padahal mendidik biar anak didikannya pinter gak harus nyiksa kali ya, hehe

    • @alexandrewbestari4070
      @alexandrewbestari4070 Před 4 lety

      Omg, yg sabar ya mas..singkat cerita mas nya pindah kampus atau gmn nih?

    • @Genzo-pw7gl
      @Genzo-pw7gl Před 4 lety

      @@alexandrewbestari4070
      terima kasih..
      akhirnya saya pindah jurusan dan masuk fakultas sastra(dikampus yg sama) dan jalan selama 2 tahun.
      Setelah pindah dari jurusan perfilm an kampus saya mulai menunjukan tanda tanda kurang cocok dengan saya, mulai dari diketawain sama dosen karena tulisan 書道(kaligrafi jepang )saya jelek . sampai dibohongi dosen pembibing saya sendiri. Dibohongi dalam artian saya dinyatakan "gagal" saat mengajukan beasiswa, tetapi cara nya kurang transparan malah cenderung menipu saya.Mereka tau nilai saya jelek dan berusaha gimana caranya biar saya tidak jadi meng aplly beasiswa dri instansi swasta tersebut. :)
      akhirnya keadaan yang mengharuskan saya untuk mundur dan berhenti kuliah karena gak ada biaya. padahal jika beasiswa itu lolos , mungkin saya masih lanjut kuliah, hehe

    • @jhordancounata697
      @jhordancounata697 Před 4 lety

      @@Genzo-pw7gl Wah sayang banget yah padahal cuman masalah sepele yang dianggap besar sama mereka yah mungkin karena perbedaan budaya juga sih. Mau nanya juga itu dulu kuliah di Jepang apply beasiswa kah atau biaya sendiri?

    • @dezulfikaralwanni944
      @dezulfikaralwanni944 Před 4 lety

      soalnya emang ada filmnya jga bang, cerminan dari masyarakatnya

    • @dwiegi1444
      @dwiegi1444 Před 4 lety

      Semangat ya mas, wah gak nyangka di jepang masih suka ngucilin gitu apalagi ini kayak "dipaksa" buat nyumbang gt ya ke projek senior:")

  • @jemsrock262
    @jemsrock262 Před 3 lety +3

    Gk peduli lo ngomongin apa. Gue cuma liat wajah lo cantik banget..

  • @githadewiutami3998
    @githadewiutami3998 Před 4 lety +2

    gw gak pernah comment di youtube but I really understand your situation, gw kerja di Jepang udah 5 tahun dan sampe sekarang sahabat gw yang orang Jepang bisa di hitung dengan jari, keadaan di kantor jepang apalagi tinggal di kampung yang jarang ada orang asing sama seperti apa yang terjadi dengan keaadaan km, semangat yaaa

  • @kyosefjoe
    @kyosefjoe Před 4 lety +4

    just want to say selamat ya sudah Lulus S1 Japan nya... kata kata keren di video ini "Tubuh fisik kita & mental Kita lebih berharga dari sekedar S2".

  • @muhammadmuchibulaman8230
    @muhammadmuchibulaman8230 Před 4 lety +6

    Setelah sekian lama vakum upload youtube, muncul lagi dengan isi yang lebih baik, terima kasih kak, telah upload lagi dan selamat datang kembali...

  • @farizz.f4432
    @farizz.f4432 Před 4 lety +1

    ribet ya jadi cewe yang terbiasa aktif sekarang berada di lingkunan seperti itu....tapi hikmahnya ada pengalaman baru..keep strong aja kak...ingat tujuan awalmu kuliah ke jepang itu apa ? lalu segera selesaikan kuliahmu kak karena kehidupan sebenarnya sudah menantimu

  • @mirapuspita9853
    @mirapuspita9853 Před 3 lety +3

    Omoo keren bgt ceritanya, dri kmrin liat review2 youtuber yg kuliah di Jepang dan cara bljar bahasanya krna berencana pengen kuliah di Jepang dan di bidang pertanian jg ternyata kak Diera jg pertanian wah langsung like&subscribe hihi

  • @curiouscat428
    @curiouscat428 Před rokem +3

    Mungkin banyak org asing yg mengalami kayak Diera ya dengan masalah org Jepang yg "cuek, dingin, dan nggak pedulian". Lalu maybe gara2 ini, kalo gue perhatiin mereka lambat laun lalu ikutan berubah jadi aneh.
    Ceritanya, aku pernah sekolah bahasa bentar di Tokyo setelah lulus S1 tapi akhirnya memutuskan nggak melanjutkan krn merasa kurang cocok dgn kebudayaannya (dan macam2 hal lainnya). Cutting story short: Kalo aku, Jepang lebih asyik tu utk berlibur. Tapi biarpun begitu, kadang suka kangen jg dong nyari update tentang life in Japan. Nah selain CZcams, sarana gue yg satunya biasanya Quora. Di Quora ternyata banyak banget kan foreigners yg suka berbagi cerita tentang kehidupan dan pengalaman mereka di Jepang. Aku seneng dong, kalo pas senggang aku kdg suka iseng baca. Tapi lama2 aku perhatiin, makin kesini makin banyak aja nih gaijin2 yg rude banget. Mereka kasar, kaku, suka merendahkan, dan small-minded. Secara mereka BUKAN org Jepang tp merasa sok paling ngerti banget tentang semua yg berbau Jepang, bahkan melebihi org Jepangnya sendiri. Beberapa kali niatan aku dan org2 lain yg kebetulan baca answers gaijin2 ini cuma share personal experience kita, buntutnya yg kita dapetin adalah komen2 kasar dan menyudutkan. Misalnya, experience gue dikatain "you're cute, but who are YOU"? Dan yg serupa2 itu deh pokoknya, in the same vein. Nah, kalo udah gt biasanya gue ketawain aja keras2 (dlm bentuk tulisan), dan ujung2nya mereka blokir diriku, biasanya kalo udah tersudut.
    Aku berpikir, ini selalu aja sama gaijin yg udah lamaa banget di jepun yg aku selalu diajak berantem gini kenapa yak (pdhl aku org yg paling cinta damai dan slow aslinya). Jadi pastinya mereka ini dong yg kenapa2.
    Jadinya ku berpikir, apa karena gaijin2 ini ngga sukses sama sekali dalam berinteraksi dgn org jepang, merasa banyak salah paham dan di reject..atau ketemu Japanese yg memperlakukan mereka seperti ini agak banyak, jadinya sakit ati mereka dilampiasin ke strangers. Secara memang org Jepang ya... kebanyakan mereka yah seperti yg sudah sering dibahas (susah dekat dgn org, dll dsb) . Seiring berjalannya waktu gaijin2 inipun ikut jadi judes, saklek, dan dikit2 org ga setuju dgn mereka lgs penolakan, cutoff, dan cepet banget "bukan org jepang, ngerti apa anda" (lah sendirinya bukan org jepang 🤣) .
    Dari sini ku belajar. When in Tokyo, begitu aku ada banyak yg nggak sreg tentang Jepang, aku merasa tidak mau memaksakan diri. Kebetulan soal studi aku jg uda lulus previously jg. Krn segala sesuatu yg dipaksa akan membuat gue berujung kayak para gaijin judes dan bitter inilah (in my humblest opinion) . Berada dimanapun, kalau mau end up jadi "a happy individual", selain do our best utk menyesuaikan diri, tp juga harus meluangkan banyak waktu buat SOUL SEARCH. Selalu jujur ama diri sendiri, that's my motto. I used to really love and into Japan, but when I was really there and discovered kalo lebih banyak aspects yg aku gasuka drpd yg positifnya, gue berani utk end things quickly dan MOVE ON cepet2 to where my soul truly resonates now (Dan aku happy).
    Nah, ini salah satu sharing gue hal yg bikin nggak betah di Jepang (bukan jodoh aku hidup disana atau punya hubungan dgn org2 Jepang), which is fine and at least I enjoyed my time there as an experience in this School of Life. Seperti pepatah bilang: tak kenal maka tak sayang. Gue memberanikan diri kesana tuk melihat dan experience sendiri, dan pergi ke next level. Lastly, bukan utk discourage anyone yg feel they resonate a lot with Japan yak. If your soul calls you to Japan, then by all means 😁.

    • @arinapriyanka887
      @arinapriyanka887 Před rokem

      Pantesan gaijin2 sebel sama mbak. Dari komen ini aja udh keliatan mbaknya suka kasih unsolicited advice dan cenderung punya know-it-all behavior. Which is despised by western culture. Plus narcissism tendency atau merasa diri lebih baik dr orang lain.

    • @fadhilah.ind0260
      @fadhilah.ind0260 Před rokem

      Pengen nanya donk, klo misal emng orgnya introvert bakalan cocok2 aja atau malah sama aja ga cocok dijepang? Menurutmu gmna?

  • @akbarwar
    @akbarwar Před 4 lety +10

    makasih banyak Videonya, :") sangat bermanfaat sharingnya, pengen denger cerita yang lain karena saya baru mulai sekolah di Jepang ...pokoknya makasih

  • @vaan9911
    @vaan9911 Před rokem +2

    pilih daerah yg banyak org asing nya karena lebih open mind dibanding daerah yg jarang org asing nya

  • @justmochi887
    @justmochi887 Před 4 lety +17

    I don't know you personally but I can feel your pain there dear. I’m happy that you finally could get through all this as a winner :)

  • @trisnovirgo878
    @trisnovirgo878 Před 3 lety +1

    jalani aja...
    kuat ga kuat tetep berjalan..
    kedepan ga da yg tau...
    tetep istiqomah jadi org baik dan bermanfaat bgi mahluk laninnya...

  • @heskele2925
    @heskele2925 Před 4 lety +10

    Menurut saya pilihan yang diambil sudah tepat, kesehatan tetap yang utama 👍👍 btw Congratulations for your graduation 👏👏
    Semoga saya tahun depan juga bisa mendapat gelar SP 😤

  • @ikonkimat
    @ikonkimat Před 4 lety +1

    Terimakasih sudah buat video ini
    Pengalaman lu membuat gw ngerasa better untuk menerima sikon gw sekarang
    Gw akan berusaha untuk menerima semua sikon disetiap gelombang dalam kehidupan gw, thanks ya

  • @explorer393
    @explorer393 Před 4 lety +11

    Well sama dengan gue udh 2 th lebih ngejalani skripsian, profesor setiap hari menuntut ini itu terus dipressue dan ya secara lama kelamaan mental terasa terganggu dan merasa ini sudah mulai gak sehat, juga sama pun lingkungan pertemanan gue juga seperti itu kurang respon, kurang tanggap, dan kurang bersahabat, i now tau gmn rasanya apa yg km rasakan dan itu gak mudah.

  • @SuperTofles
    @SuperTofles Před 3 lety +4

    Jirrr sama kek temen gue kerja disana susah dapat temen setelah doi kerja 4 tahun baru ada temen itupun sedikit. beda sama indonesia yang welcome banget sama orang asing, malah orang asingnya ngejauh karena budaya kita terlalu terbuka dan santuy wkwkwkwk tetap semangat kak.

    • @Elwen-xs7gr
      @Elwen-xs7gr Před 2 lety

      Dimata orang luar Indonesia, kita yang terlalu ramah dianggap terlalu murah oleh mereka. Makanya, kita tuh harusnya gak usah terlalu norak, soalnya orang luar aja gak se fanatic itu sama orang luar negara mereka. Jaga sikap biar kita gak dicap murahan.

    • @angelsub9184
      @angelsub9184 Před rokem

      Haduh kak. Jepang tuh negara paling homogen di dunia. Mereka tuh sebenernya gak suka orang asing. Maunya sesama pure-blood doang. Mereka itu mengusir orang secara halus dengan mengganggap seseorang tidak ada. Wong temen gue aja udah kuliah disana, trus ketemu jodoh orang Jepang malah pilih nikah dan besarin anak di Indo.

  • @avxcxna
    @avxcxna Před 4 lety +58

    Aku gatau kaka siapa, tapi muncul di beranda. Aku klik, dan aku tidak menyesalinya :)

  • @aderickycn5925
    @aderickycn5925 Před 3 lety +1

    Ooh rupanya sulit juga ya beradaptasi sama orang orang di jepang, apalagi kalo kita orang berkiteria kalem, lebih sulit lagi pastinya, kelihatannya mbak itu untung wanita yang aktif dalam bersosial, salut dah mantab👍semangat terus ya☺️

    • @Elwen-xs7gr
      @Elwen-xs7gr Před 2 lety

      Kalo gue boleh tambahin info, orang Jepang tuh sebenernya juga anggep bangsa mereka superior dan half-jepang itu dibawah mereka, dan parahnya anak2 half-jepang juga dirasisin secara dingin kayak gini, jadi gak ada bukti dibully. Gue sering2 baca Quora ditambah cerita langsung dari orang2 sana, termasuk anak2 half-japanese yang muslim juga emang mereka tuh diginiin karena mereka anggep gaijin dan half-japanese itu bukan pure Jepang. Gue juga liat anak Indo yang muslim half-japanese-indonesia gak punya teman pas sekolah SD disana dan yaudah ortunya asumsi anaknya pendiem, padahal dikucilin. Gue juga tau ada orang Jepang-Indo yang tinggal dan lahir di Jepang selama 34 tahun, gak punya teman sama sekali di Jepang (gak dianggep gitu kayak kasus mbak di video ini) dan akhirnya dia memutuskan untuk berusaha keras pindah ke Indonesia daripada terus2an tinggal di negara yang gak anggep dia. Ini sih menurut gue lebih ke rasisme MENTAL dibanding FISIK karena tersembunyi dan gak bisa dituding langsung. Coba kalo rasisme langsung Korea, lo dikatain item, itu lo bisa tau langsung. Nah, Jepang ini rasismenya bikin bingung, mempertanyakan diri sendiri, mental hancur. Lebih parah sih menurut gue, dan bahkan orang Chinese-Amerika pernah bilang ke gue, sepinter2nya Lo bahasa Jepang, Lo tetep gak bisa masuk bagian peer group mereka karena mereka itu sangat mencintai rasnya sendiri, bisa dibilang terlalu nasionalis.

  • @adeirmadechan
    @adeirmadechan Před 3 lety +6

    CONGRATS FOR YOUR GRADUATION!! :D Bener banget ya our mental health is more important that everything.. rasanya emang GAAAAAKKKK enak hidup kalau mental health kita terganggu. Mudah2an kedepannya dapat beasiswa lagi di tempat yang lebih nyaman ya...

  • @albertfiter8415
    @albertfiter8415 Před 4 lety +2

    Please liat mbk!!
    Nasib kita sama walau beda situ di japan gua di indo, gue dukmpus sendirian sampe semester8 no friends pdhal gua sering dktkan diri untuk brbaur ttpi no respon dari mereka pdhal gua dgn ceria untuk ngjk ngobrol tpi nyatany brbalas biasa aj seakan tatapan mereka tdak menerima kehadiran gua, persetan dgn semua gua sendirian itulah gua benci semua, btw mau check laguny ada di cenel gua klik aj profil, thnks🙏🏽

  • @melo2827
    @melo2827 Před 4 lety +8

    Aku lagi ada dimasa2 sulit semester akhir, makasih yahh motivasinya aku jadi semangat buat berjuang lagi!🍀

  • @irhazwirashalci1210
    @irhazwirashalci1210 Před 4 lety +2

    1 kata buat lo. Good Job. Nasehat: Hargailah diri sendiri dan jngn terlalu ngejar gelar dunia tetapi lupa akan diri sendiri. Salut w sm lw.

  • @dalbandaplun9497
    @dalbandaplun9497 Před 4 lety +23

    muda, cantik, berpendidikan, mungkin dari keluarga kelas menengah, sharing perjalanan kisah sedikit buruk, just one's moment in time, anda adalah starnya, kami penontonnya, hampir pasti penonton anda dibawah level anda, kami jauh lebih menderita bertempur di kehidupan sehari hari, sekali lagi...anda benar tidak ada yang salah dengan video anda, anda menjalani peran anda

    • @tubeyou5808
      @tubeyou5808 Před 4 lety

      Agree

    • @annisacold186
      @annisacold186 Před 4 lety

      Sejujurnya di luar sana ada banyak cerita yg lebih menderita dari pada dia semua orang pasti punya "kesakitanya"masing2.

    • @hengkiyuda
      @hengkiyuda Před 4 lety +1

      dalban daplun maaf saya cmn penasaran, kriteria yang dipakai untuk menentukan level seseorang itu darimana nya ya?saya murni bertanya tidak ada maksud lain

    • @MuhammadReynaldi
      @MuhammadReynaldi Před 4 lety +2

      situ ga berhak menghakimi dia, ini keluh kesah, pengalaman, opini dan konten dia. Situ jauh lebih menderita? oh ya bikin aja video keluh kesah situ sendiri di channel sendiri ngapa jadi banding"in idup situ yang jauh lebih merana dibanding dia

    • @JAG_8806
      @JAG_8806 Před 4 lety +1

      Dan saya gagal paham dengan maksud komentar anda... 😅
      Setiap orang punya kesulitannya masing2 dalam hidup, dan dlm video ini, dia ga blg hidup dia yg paling menderita jg kog, dia cuma share kesulitan yg dia hadapi SAAT INI, dan ya itu aja, bukan bilang klo hidup nya susah jg, cuma ngasih tau pengalamannya ke org lain yg mgkn jg minat hidup di jepang..

  • @lessserious1135
    @lessserious1135 Před 4 lety +1

    Woww dieraa salutt sama semangat luu.. Gw jg ngalamin hal yg mirip tp di beda negara, jerman.. Org2 sana rata2 jg dingin n kaku.. N ngalamin academic harassment jg.. Puji Tuhan gw udh melewatin semua itu dan lulus S2.. Ganbattee dieraa :)

  • @AriArief
    @AriArief Před 3 lety +3

    Apapun pengalamannya yang terpenting adalah berhasil lulus dan menyandang gelar akademika pertanian dari Jepang.

  • @kuronouji
    @kuronouji Před 4 lety +1

    Orang Jepang punya konsep soto-uchi, itu diterapin gak cuma di perusahaan aja tapi masyarakatnya juga. Cara gaul sama mereka jangan pakai mindset orang Indonesia yang mudah gaul sama orang. jangankan orang asing yang susah temenan sama orang Jepang, sesama orang Jepang juga begitu. Antara, shiriai-tomodachi-yuujin aja ini borderlinenya sangat jelas ada peraturan yang tidak tertulis.

  • @tubeyou5808
    @tubeyou5808 Před 4 lety +6

    Mohon maaf, bukannya Aca-Hara ada dimana2 ya? di indo juga ada. Di dunia kerja nanti tekanan akan datang dari segala penjuru, tak hanya di dunia akademik.
    tapi kembali lagi, ini adalah pendapat yg bersifat subyektif, jadi merupakan suatu hal yang wajar bahwa manusia bebas tuk berekspresi.
    Tergantung dari persepsi masing2, tantangan dan cobaan merupakan sebuah cara tuk menempa kekuatan mental dan pribadi seseorang, apabila ia mampu melewatinya maka cobaan serupa akan menjadi ringan, kualitas pribadi pun meningkat, banyak pelajaran yang diperoleh. TAPI, disatu sisi tantangan dan cobaan juga dapat dikatakan sebagai pertanda bahwa hal tsb tidak baik.
    Saran:
    1) coba lakukan perbandingan antara kuliah s1 di jepang dan di s1 di indonesia. 2) coba tanyakan lagi mengapa orang lain (senior) bisa melewatinya, sementara kita tak bisa. 3) coba rasakan, bahwa kita tak sendiri, kita bukan orang yang spesial, semua orang berjuang, orang lain pun merasakan hal sama tapi mereka bisa melaluinya.
    Terima kasih.

    • @bodo_amat8937
      @bodo_amat8937 Před 4 lety +1

      Siap Ndan benar sekali, satu lagi skill yang didapat "bisa bekerja dalam tekanan" banyak orang yang kepenginnya cuman di zona nyaman aja, mereka ngak mau hal-hal yang berbau susah, tapi hidup didunia itu ngak seenak itu,Tuhan pasti berikan cobaan dan tantangan kepada kita, bukannya menghindari malah seharusnya kita hadapi.

    • @tubeyou5808
      @tubeyou5808 Před 4 lety

      @@sulivanex8616 nah ada kemungkinan akal lu yang ga masuk, mengapa? Karena lu ga tau gimana caranya melakukan perbandingan,. Contohnya ambil satu narasumber dari indonesia yang juga menempuh kuliah S1 sebagai pembanding. Apakah anda sudah paham dengan yang saya maksud?

    • @tubeyou5808
      @tubeyou5808 Před 4 lety

      @@sulivanex8616 anda kuliah jurusan apa? Sudah dapat mata kuliah metode penelitian? Kuliah s1/s2/s3?

  • @tntrandom3071
    @tntrandom3071 Před 4 lety +2

    ajinx bener!
    Tiba2 mata gw ngeluarin air cuk!
    kisahnya hampir sama kaya gw tapi kalo gw memang lebih banyak salah di gw sendiri hingga dosennya lepas tangan(males ngurusin gw jadi sering alesan gak ada kalo mau bimbingan), Semoga tahun ini gw cepet lulus dengan niat lebih baik dan dengan dosen baru dan kisah baru yg pastinya.

  • @najibfahlevi4767
    @najibfahlevi4767 Před 4 lety +158

    Disinilah kita tahu pentingnya bersikap "bodo amat"

    • @mgww9455
      @mgww9455 Před 4 lety +27

      betul bro, hidup emg harus adaptif, gw juga ngalamin waktu SD sampe SMA anaknya asik2 jd gw bisa ngikutin asik, trs kuliah mulai banyak individual kaya situasinya si diera itu. ya itu pinter2nya kita buat adaptasi di lingkungan apapun. tp masalahnya banyak yg ga bisa adaptasi, contohnya nih si diera yang berekspektasi dan terlalu berharap orang2 lain bisa sesuai keinginan dia. padahal hidup emang tidak selalu sesuai keinginan kita, tapi kadang kitanya yang harus menyesuaikan

    • @najibfahlevi4767
      @najibfahlevi4767 Před 4 lety +9

      @@mgww9455 itu dia, makanya gw kalo nemu lingkungan baru mah diem diem bae sok cool sampe ada yang ngajak ngomong gw duluan

    • @xiaolinx1055
      @xiaolinx1055 Před 4 lety +7

      Lu goblok apa ga punya otak?!
      Emang kalo bersikap bodo amat tali sosial bakal terjalin gitu? Cewe lu di culik preman lu diem gitu? Justru Kita harus membunuh yang namanya sikap "bodo amat".
      Di Jepang sana memang negara ansos, jadi jangan heran! Kita yang harus lebih aktif lagi. Bukan malah belajar memahami sikap "bodo amat".
      Cowo"nya mesum semua,
      Cewe"nya banyak yang ga perawan,
      Kejahatan seksual dimana" (gara" ini mereka jadi gapercaya satu sama lain).
      Kita harus membuktikan bahwa kita tulus dalam menjalin hubungan
      Ini juga alasan Indonesia adalah negara paling ramah yang ada di dunia

    • @mgww9455
      @mgww9455 Před 4 lety +13

      @@xiaolinx1055elu kl belum pernah baca rape statistic by country ga usah sotoy, lg elu tahu tentang jepang cuma jepang dari vidio dewasa aja mungkin. lihat nih disini worldpopulationreview.com/countries/rape-statistics-by-country/. bahkan jepang ga ada di antara negara2 dgn pemerkosaan tertinggi. kalo masalah ga perawan ga perawan, di eropa ama amerika juga buanyak yang ga perawan, ga usah jauh2 lah di jakarta juga banyak yg ga perawan. sebelum ngomong jangan sok tahu makanya, lihat data dulu, belajar dulu. elu ngomong ga pake data, dasar penyebar hoax

    • @mgww9455
      @mgww9455 Před 4 lety +10

      @@xiaolinx1055 negara paling ramah? gw di jepang pergi kemana2 alhamdulillah ga pernah kena apa2, nanya alamat ke orang jepang juga di kasih tau dgn baik2. coba di indonesia, baru turun pulogadung aja udah di tarik2 kenek, parkir yg mustinya 5 rebu jd 10rebu, preman dimana2. ramah apaan dah

  • @camranoe9212
    @camranoe9212 Před 4 lety +1

    Suatu saat lu akan lihat video ini sendiri dan akan mengerti(faham) akan semua hal yang lu ceritain dan saat itu lu akan tersenyum dan ada beberapa kata mutiara di fikiran dan hati lu.🙂

  • @plobe2853
    @plobe2853 Před 3 lety +2

    Wah aku baru liat karena dari beranda, telat setahun ya maaf kak. 😅
    Aku juga pertanian kak dan kuliahnya di Indonesia si tapi ada keinginan juga buat nyoba study exchange ke Jepang waktu itu kak, cuma karena pandemi jadinya gabisa kesana... Dari video ini aku baru tau gimana pandangan kakak lika liku kuliah di negara asing, well ini yang aku khawatirkan juga si kak kalo mau belajar keluar negeri, tapi ya bagaimanapun juga emang kesehatan mental dan fisik yg jadi prioritas agar bisa survive sama keadaan disana, aku pun mungkin jika berada diposisi kakak akan memutuskan hal yang sama yaitu berhenti S2 disana walaupun dapat jalur semacam undangan gitu ya kak atau diterima, cuma ya karena udah tau batas dari kesehatan mental dan fisik jadinya kita tau sampe dimana kita bisa melakukannya.. Ambil hikmahnya dan jadikan landasan hidup kedepan agar bisa menjadi lebih baik lagi.. Thanks kak videonya udah sharing pengalamannya kak. Sukses selalu! 頑張ってください!

  • @J-freelatief
    @J-freelatief Před 4 lety +1

    Beda negara, beda budaya, dan kita tidak bisa memaksakan budaya/kebiasaan kita kepada orang lain yang beda negara.
    kita harus bersikap dewasa, ikhlas menerima. amin

  • @IlhamDefraN
    @IlhamDefraN Před 4 lety +17

    Diera explain things :
    me as introvert : "seems like you just a step closer to become one of us"

  • @septianfirmansyah3907
    @septianfirmansyah3907 Před 4 lety +1

    makasih vidionya sangat berguna sekali.. kuliah di jepang adalah impian saya sejak kecil.. sekarang saya kuliah di teknik telekomunikasi dan punya rencana lanjut di jepang.. berkat vidio ini saya punya pengetahuan dan mungkin bisa saya jadikan bekal disana.. sekali lagi terimakasih

  • @dfdtdfdx
    @dfdtdfdx Před 4 lety +21

    日本で留学し、修士まで取って、日本で就職して今マネージャーになったが、、、、
    tapi saya salut dan cemburu (dalam arti positif) dengan Diera-san
    skill di depan kamera yang kamu miliki jaauuuuuuuuuuuuuuuuh lebih tinggi market value nya dibanding semua skill saya digabung jadi satu...
    Hal yang sama juga saya rasakan ketika saya melihat Nihongo Mantappu.. hahaha

  • @altronxgaming697
    @altronxgaming697 Před 4 lety

    kalau kita dengarkan dengan penuh konsen sambil tutup mata... apa yang di bahas di konten ini sangat sangat memberi kita banyak hikmah dan nasehat yang baik untuk diri sendiri dalam menjalankan kehidupan... thanks diera ... di sini pikiran gw terbuka bahwa peduli keadaan diri sendiri itu lebih penting ketimbang care sama orang orang yang nggak peduli sama sekali dengan kita..

  • @jezjezshine_
    @jezjezshine_ Před 4 lety +7

    you're so strong.. i am inspired and blessed by you.. God bless u wherever you go...

  • @rahmadhidayat3516
    @rahmadhidayat3516 Před 4 lety +1

    Pada akhirnya ada sebuah keputusan tersulit yang kamu buat, dan betul menghargai fisik dan mental diri adalah cara terbaik menghargai hidup.. semoga ilmu yang didapat berguna bagi diri sendiri lingkungan sekitar, dan semoga diberikan kesempatan untuk menuntut ilmu lebih tinggi lagi...
    well done..

  • @ernitrifena5612
    @ernitrifena5612 Před 4 lety +26

    I dont know you personally but i can feel your pain. I’m happy that you finally could get through all this as a winner

  • @christianhadinata5517
    @christianhadinata5517 Před 4 lety +1

    Betul sekali krna org sana selalu bilang org selain org sana di bilang gaijin wkowko sanggat mengganggu banget, mrka bukan pemalu tp emang susah buat sosial untuk mrka sndri pun sesama org japan susah berteman smpe tingkatan tertentu..
    mrka itu jg kdng gw ga abis pikir mrka ad yg bekerja smpe tidur d kantor bhkan ga plng berhari" wkwkwk
    anyways slamat atas ke lulusan ny S1 ny,,, ya bnr si kesehatan itu nomor 1 dr semua ny atau semua aspek. bnyk uang tak sehat jg percuma, pintar tak sehat jg percuma, pokok ny kesehatan itu emang nomor 1...
    sebener ny dng crita atau sharing jg bsa membuat kita menambah semangat si itu jg termasuk memulihkan kekuatan mental atau despresi jg...

  • @trianalius6368
    @trianalius6368 Před 4 lety +3

    🎊 Congrats on ur graduation Diera 🎓🎉
    God bless your future endeavour.. salut sama respons km menghadapi semua masalah 👏👏 最高!

  • @ferysadewa2482
    @ferysadewa2482 Před 4 lety +2

    Waw mantap. Jujur aku paling suka dengan karakter kuat seperti ini. Membuat saya jatuh cinta. Salam semangat!!

  • @ClaudiaLangi
    @ClaudiaLangi Před 4 lety +17

    Welcome back Dierasan! Terima kasih untuk ceritanya, yang bisa dibilang agak menjadi cambukan penyemangat buat aku, soalnya sekarang aku juga lagi dalam masalah yang meskipun beda dengan masalahnya Dierasan tapi cukup membuatku down dan membenci diri sendiri. Sekali lagi terima kasih untuk video ini, 16 menit ga kerasa, berasa kayak lagi denger cerita Dierasan secara langsung (ga lewat video). Maaf kalo kepanjangan komennya, cuma mau ngasih tahu kalo video ini sangat berfaedah. Ditunggu video selanjutnya!
    P.S Selamat atas kelulusannya!

  • @IJEY_GNAWH
    @IJEY_GNAWH Před 4 lety +1

    Semangat ya, yakinlah bahwa segala pengalaman yang kamu lalui disana akan bermanfaat di masa yang akan datang. Apalagi pendidikan mu bidang pertanian, semoga bisa jadi manfaat yang besar utk negara kita tercinta Indonesia