Kata Siapa Ust Danu Musyrik Dukun & Sesat? Ust Faizar & Kaum Dzalim Berkedok SALAFI

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 7. 09. 2024

Komentáře • 20

  • @cahayailahi313
    @cahayailahi313  Před 3 lety +1

    KATA SIAPA USTADZ DHANU SESAT MUSYRIK & PAKAI JIN?
    Acara Siraman Qolbu Ustadz Dhanu itu berfokus membenahi Akhlak dan menegakkan Tauhid sedangkan kesembuhan itu bonus, jadi jangan mengharapkan bonus kalau tidak mau membenahi Akhlak dan memahami Tauhid.
    Pengobatan islami yang benar itu mempunyai 2 ciri : tidak melanggar Syari'at dan tidak melanggar Tauhid yaitu dengan metode taubat dan berdoa langsung kepada Allah (bisa berdoa sendiri atau minta didoakan orang yang benar-benar sholeh yang masih hidup dan faham Tauhid). Contohnya seperti metode yang digunakan Ustadz Dhanu.
    Banyak orang yang tidak suka dengan Dakwah Tauhid Ustadz Dhanu terutama bagi para Ustadz dan Perukiyah yang masih pakai media dalam merukiyah, sehingga mereka mengkambing hitamkan penglihatan Ustadz Dhanu yang diijinkan oleh Allah ta'ala melihat Jin, maka dari itu saya selaku fans Ustadz Dhanu mencoba merangkum fitnah-fitnah mereka dalam bentuk dialog, sebagaimana berikut :
    🔀 😈 Netizens (nama samaran) : Menurut imam Syafi'i tidak ada manusia yang bisa melihat Jin, Dalam Tafsir Al-Manaar jilid 7 hal. 526 menyebutkan :
    روي البيهقي في مناقب الشافعي عن الربيع : سمعت الشافعي يقول : من زعم أنه الجن أبطلنا شهادته. إلّا أن يكون نبيا
    Artinya : Telah diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Manaqibu Asy-Syafi’i dengan isnadnya Ar-Rabii’: Aku telah mendengar As-Syafi’i berkata : “Barang siapa mengaku-ngaku bisa melihat Jin (dalam bentuk wujud asli Jin) maka kami batalkan kesaksiannya, kecuali dia seorang Nabi”.
    Sedangkan dalam kitab Al-Kawkab Al-Ajwaj hal. 193. Menyebutkan bahwa imam Syafi'i berkata :
    من زعم أنه الجن أبطلنا شهادته وعزر لمخالفه القرأن
    Artinya : "Barang siapa mengaku-ngaku bisa melihat Jin maka kami batalkan kesaksiannya dan harus dihukum karena penyelisihannya terhadap Al-Qur’an."
    🔀 😇 Sholeh (nama samaran) : Sebenarnya yang dimaksud imam Syafi'i itu adalah bangsa Iblis dan keturunannya (Jin) tidak bisa melihat wujud penciptaannya sendiri maupun saat keturunannya diciptakan bukan membahas manusia tidak bisa melihat wujud jin, kalau pun ada kitab yang membahas hal tersebut itu adalah karangan oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan IMAM SYAFI'I
    Allah ta'ala berfirman :
    مَّآ أَشْهَدتُّهُمْ خَلْقَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَلَا خَلْقَ أَنْفُسِهِمْ وَمَا كُنْتُ مُتَّخِذَ الْمُضِلِّينَ عَضُدًا
    Artinya : "Aku tidak menghadirkan mereka (Iblis dan keturunannya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan Aku tidak menjadikan orang yang menyesatkan itu sebagai penolong." (QS. Al-Kahf 18: Ayat 51)
    🔀 😈 Netizens (nama samaran) : Tidak ada manusia yang bisa melihat Jin, Allah ta'ala berfirman:
    يٰبَنِىٓ ءَادَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءٰتِهِمَآ ۗ إِنَّهُۥ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُۥ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِينَ أَوْلِيَآءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
    Artinya : "Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kalian tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapak kalian (Adam dan Hawa) dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kalian dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 27)
    🔀 😇 Sholeh (nama samaran) : Eits tunggu dulu perlu digaris bawahi kata "TEMPAT", jika mereka ngumpet ditempatnya otomatis tidak terlihat, kecuali mereka keluar dari tempatnya dan datang mendekat baru kelihatan, contohnya seperti temenmu ketika sedang dirumahnya sendiri apakah kamu bisa melihat temenmu, sedangkan kamu berada ditempat lain?...
    Jangan ngawur dalam memaknai ayat Al-Qur'an, tahu perbedaan Setan dengan Jin gak?... Yang dimaksud dalam ayat itu Setan bukan Jin... Setan itu Nafsu makanya Jin dan Manusia tidak ada yang bisa melihatnya, sedangkan bangsa Jin bisa dilihat oleh manusia-manusia tertentu jika Allah mengizinkannya... Makanya kalau gak tahu bilang, jangan asal jeplak berdalil. Kalau Setan kamu anggap Jin lalu mana ada Setan diciptakan untuk ibadah kepada Allah?
    Allah ta'ala berfirman :
    وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
    Artinya : "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)

    • @cahayailahi313
      @cahayailahi313  Před 3 lety

      🔥 Mereka yang menuduh Ust Danu Sesat hanya gara-gara beliau diizinkan Allah melihat jin, mereka membuat hukum seenaknya hanya berdasarkan hawanafsu & ketidaktahuan mereka. Mereka tidak bisa membedakan antara pertolongan Allah dengan pertolongan jin
      🔄 Mengenai pembahasan masalah tentang hal ghaib itu terbagi dua, diantaranya :
      1. Ghaib Hakiki seperti => Surga, Neraka, Arsy, Lauhil Mahfudh, Ketentuan Takdir (kehidupan, jodoh, rezeki, kematian), dll.
      2. Ghaib Idhofi seperti => Malaikat, Jin, Tabir Mimpi, dll. Catatan penting, mengenai Ghaib Idhofi seperti jin itu masih bisa dilihat oleh seseorang jika Allah mengijinkan dan menghendakinya. Sedangkan khusus malaikat hanya bisa dilihat oleh para Nabi maupun Waliyullah yang dikasihi Allah

    • @cahayailahi313
      @cahayailahi313  Před 3 lety

      🔄 Hukum manusia melihat jin ada 4 jenis indikasi, jangan asal-asalan main hukum dipukul rata, diantaranya :
      1. Karena diganggu jin, seperti orang yang dijaili jin iseng, disihir, disantet, dipelet, dijadikan tumbal orang dholim, dan lainnya.
      2. Karena dibantu jin (hasil belajar), seperti orang yang sengaja mempelajari ilmu ghaib, ilmu kanuragan, ilmu kebal, ilmu membuka mata batin, ilmu pelet, ilmu santet, para dukun, maupun ustadz dukun. Kelebihan mereka adalah sihir dan istidraj bagi mereka.
      3. Karena dibantu jin (tanpa belajar tapi hasil warisan), seperti orang-orang indigo, mereka bisa melihat jin karena di tubuh mereka ada jin nasab atau bisa juga disebut dengan ilmu turunan leluhur. ini adalah penyakit bukan kelebihan. Mereka para indigo jika mereka muslim dan beriman maka diharuskan untuk berdoa kepada Allah agar jin-jin nasab/ilmu turunan leluhur yang ada di dalam tubuh mereka dikeluarkan oleh Allah, jika mereka tidak mau menghilangkan ilmunya, dan justru senang mempergunakan ilmu tersebut maka ini juga disebut istidraj.
      4. Karena diberi izin dan ditolong oleh Allah, seperti para Nabi, Rosul, Waliyullah, dan Hamba-hamba Allah yang sholeh. Pertolongan Allah itu bisa berupa Mu'jizat, Karomah, maupun Ma'unah.
      Allah ta’ala berfirman :
      قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الْاَ عْمٰى وَا لْبَصِيْرُ ۗ اَفَلَا تَتَفَكَّرُوْنَ
      Artinya : "Katakanlah, Apakah sama antara orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kalian tidak memikirkan(nya)?" (QS. Al-An'am 6 : Ayat 50)
      • Apakah sama antara orang yang tidak diizinkan Allah melihat dengan orang yang diizinkan Allah bisa melihat?
      • Apakah sama antara orang yang ditolong Allah dengan orang yang dibantu jin?
      • Apakah kalian selalu memaknai dalil-dalil dari al-Qur’an maupun hadis secara tekstual aja atau justru hanya taqlid buta dengan pendapat seseorang?
      • Apakah kalian pernah berfikir tentang kandungan makna dari seluruh ayat al-Qur'an maupun hadis-hadis shohih yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan? Apakah kalian tidak memikirkannya?
      Perlu diingat semua ilmu yang ada di dunia ini itu tidak berguna jika tanpa didasari oleh ilmu tauhid, misalnya saja coba kalian pahami makna tauhid dari kalimat hauqolah :
      لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
      Artinya : "Tidak ada daya dan kekuatan (di seluruh alam semesta ini) kecuali atas izin Allah".
      Kandungan makna hauqolah tersebut menandakan bahwa seluruh alam semesta ini baik malaikat, nabi, rosul, manusia, iblis, jin, maupun setan, semua itu hakikatnya adalah makhluk lemah, tidak mempunyai daya maupun kekuatan, mereka hidup, mati, bergerak itu semua atas izin Allah.
      Perlu diingat tidak semua yang diizinkan Allah itu diridhoi Allah, contohnya seperti : iblis dan setan itu diizinkan Allah untuk menggoda dan menyesatkan umat manusia, tapi Allah tidak meridhoi perbuatan mereka, mereka bebas karena istidraj.
      Sedangkan sesuatu yang diizinkan Allah dan diridhoi Allah, contohnya seperti : diutusnya para nabi, rosul, dan waliyullah untuk menyebarkan agama Allah ke seluruh umat manusia.

    • @cahayailahi313
      @cahayailahi313  Před 3 lety

      🔄 Jangan sekali-kali membuat hukum yang tidak kalian ketahui, atau menuduh seseorang sembarangan. Allah sudah memberikan peringatan ini dalam AL-QUR'AN sebagaimana yang terdapat di surat Al-Isyro' ayat 37
      Allah ta’ala berfirman :
      وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
      Artinya : "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya". (QS. Al-Isyro’ 17 : ayat 36)
      Jika ada seseorang menghukumi sesuatu yang bukan bidangnya itu adalah kesalahan besar, contohnya seperti :
      • Ada seorang guru ahli sejarah, disuruh ngajar ilmu kimia, suatu ketika terjadi ledakan. Pertanyaannya yang salah gurunya apa orang yang nyuruh? Apa dua-duanya yang salah?
      • Ada seorang tokoh di masyarat yang menuduh tetangganya Maling, padahal dia sendiri tidak pernah melihat tetangganya Maling, orang tersebut hanya bisa buat video fitnah lalu disebarkan di Sosmed. Pertanyaannya siapa yang salah?
      • Ada seorang ustadz yang seumur hidupnya gak pernah lihat Jin dan gak bisa lihat Jin, ilmu agamanya hanya berdasarkan teori tekstual dari kitab-kitab karangan manusia, ketika ditanya jamaahnya tentang Hukum manusia yang bisa lihat Jin, ustadz tersebut langsung menjawab : (Siapapun yang mengaku bisa lihat Jin, maka orang itu pasti pakai Jin atau dibantu Jin, orang tersebut Dukun dan Sesat).
      Jika di dalam al-Qur’an maupun Hadis tidak dijelaskan dengan pasti dan rinci tentang (Hukum Manusia Melihat Jin), lalu darimana mereka bisa memutuskan dan mengambil hukum tersebut, jika mereka sendiri tidak pernah melihatnya? Apakah mereka suka mengarang hukum dan menghakimi orang lain?
      Perlu diingat hanya para Nabi dan Rasul yang dimaksum (yang dijaga Allah dari berbuat kesalahan dan dosa), selain Nabi dan Rasul itu masih bisa berbuat kesalahan dan dosa, sehebat apapun ulama masih bisa salah tafsir dalam memahami al-Qur'an dan Hadis, jadi jangan taqlid buta tanpa berfikir jernih.
      • Undur Ma Qola Wa La Tandur Man Qola :
      Lihatlah apa yang dikatakan, dan jangan melihat siapa yang mengatakan. Ambilah ilmunya yang baik dan tinggalkan ilmunya yang buruk yang tidak sesuai syari'at islam.
      • Tidak perlu saling menyalahkan maupun saling membenci, tugas kita saling menasehati dalam kebaikan tanpa harus memaksa, karena semua pintu hidayah datangnya dari Allah, segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini itu atas kehendak Allah, semua sudah ditakdirkan masing-masing.
      Allah ta’ala berfirman :
      لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ
      Artinya : "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat". (QS. Al-Baqoroh 2 : ayat 256)

    • @cahayailahi313
      @cahayailahi313  Před 3 lety

      🔄 Dalil-dalil tentang tidak ada sesuatu pun di langit maupun di bumi (Malaikat, Iblis, Setan, Jin, Manusia, Hewan) yang mengetahui hal ghaib kecuali Allah dan seseorang yang diijinkan Allah.
      Allah ta’ala berfirman :
      وَعِنْدَهُ مَفَا تِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَاۤ اِلَّا هُوَ ۗ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْبَرِّ وَا لْبَحْرِ ۗ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَّرَقَةٍ اِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِيْ ظُلُمٰتِ الْاَ رْضِ وَلَا رَطْبٍ وَّلَا يَا بِسٍ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
      Artinya : "Dan kunci-kunci semua yang ghaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS. Al-An'am 6: Ayat 59).
      Allah ta'ala berfirman :
      وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
      Artinya : "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka (para malaikat) berkata, Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? Dia (Allah) berfirman, Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30)
      Bahkan jin sekalipun tidak mengetahui hal ghaib. Berita kematian nabi sulaiman aja jin tidak mengetahuinya.
      Allah ta’ala berfirman :
      فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلٰى مَوْتِهِ اِلَّا دَاۤ بَّةُ الْاَ رْضِ تَأْ كُلُ مِنْسَاَ تَهُ ۚ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ اَنْ لَّوْ كَا نُوْا يَعْلَمُوْنَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوْا فِى الْعَذَا بِ الْمُهِيْنِ ۗ
      Artinya : "Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan." (QS. Saba' 34 : Ayat 14)
      Allah ta'ala berfirman :
      عٰلِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلٰى غَيْبِهِۦٓ أَحَدًا . إِلَّا مَنِ ارْتَضٰى مِنْ رَّسُولٍ فَإِنَّهُۥ يَسْلُكُ مِنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ رَصَدًا
      Artinya : "Dia (Allah) Mengetahui yang ghaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di depan dan di belakangnya." (QS. Al-Jinn 72: Ayat 26-27)
      Allah ta’ala berfirman :
      قُلْ لَّاۤ اَقُوْلُ لَـكُمْ عِنْدِيْ خَزَائِنُ اللّٰهِ وَلَاۤ اَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَاۤ اَقُوْلُ لَـكُمْ اِنِّيْ مَلَكٌ ۚ اِنْ اَتَّبِعُ اِلَّا مَا يُوْحٰۤى اِلَيَّ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الْاَ عْمٰى وَا لْبَصِيْرُ ۗ اَفَلَا تَتَفَكَّرُوْنَ
      Artinya : "Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepada kalian, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang ghaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepada kalian bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama antara orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kalian tidak memikirkan(nya)?" (QS. Al-An'am 6: Ayat 50)
      Dalam Hadis Qudsy Ke 25 : Menjelaskan tentang tidak ada sesuatupun yang mengetahui hal Ghaib kecuali Allah dan seseorang yang diberi izin serta diberi pertolongan oleh Allah.
      عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ : مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا، فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ، كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ، وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ عَبْدِي الْمُؤْمِنِ، يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ" (رواه البخاري)
      Artinya : "Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah : Sesungguhnya Allah 'azza wa jalla berfirman, siapapun yang memusuhi seorang kekasihku (Wali-ku), maka Aku menyatakan perang kepadanya, dan tiada mendekat kepadaku seorang hambaku, dengan sesuatu yang lebih kusukai daripada melaksanakan kewajibannya, dan selalu hambaku mendekat kepadaku dengan melakukan sunah-sunah sehingga Aku sukai, maka apabila Aku telah kasih kepadanya, Akulah yang menjadi pendengarannya, dan penglihatannya, dan sebagai tangan yang digunakannya dan kaki yang dijalankannya, dan apabila ia memohon kepadaku pasti kukabulkan dan jika berlindung kepadaku pasti kulindungi." (HR. Bukhari)

    • @cahayailahi313
      @cahayailahi313  Před 3 lety

      🔄 Syarat dikabulkannya doa adalah beriman dan beramal shaleh, jika orang yang berdoa tersebut masih berbuat dholim, maksiat, dan berbuat kesyirikan, maka jangan harap doa orang tersebut akan dikabulkan Allah.
      Allah ta’ala berfirman :
      وَيَسْتَجِيْبُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَيَزِيْدُهُمْ مِّنْ فَضْلِه ۗ وَالْكٰفِرُوْنَ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ
      Artinya : "Dan dia (Allah) memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh (ibadah serta perbuatan baik) serta menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Orang-orang yang ingkar akan mendapat azab yang sangat keras." (QS. Asy-Syura 42 : Ayat 26)
      🔄 CATATAN PENTING
      ===================
      Mu'jizat itu khusus diberikan kepada Nabi dan Rasul, sedangkan Karomah maupun Ma'unah diberikan khusus kepada Waliyullah maupun hamba-hamba Allah yang benar-benar sholeh, tanpa dipelajari, tanpa dicari, tanpa ditirakati, kelebihan mereka murni anugrah dari Allah.
      Jika ada yang mengaku punya Karomah ataupun Ma'unah tapi melalui dipelajari, ditirakati, dipuasai, itu adalah DUSTA, itu adalah SIHIR dan ISTIDRAJ. Sihir maupun Istidraj hampir memiliki kesamaan. Jika Sihir pasti Istidraj, tapi jika Istidraj belum tentu Sihir.
      • SIHIR adalah suatu kelebihan yang luar biasa yang diberikan kepada orang kafir, orang musyrik, orang munafik, orang fasik, maupun orang ahli maksiyat.
      • ISTIDRAJ adalah kesenangan maupun nikmat yang Allah berikan kepada orang yang jauh dari-Nya, yang sebenarnya itu menjadi azab baginya apakah dia bertobat atau semakin jauh bermaksiat. Istidraj ini biasanya Allah berikan kepada orang kafir, orang musyrik, orang munafik, orang fasik, dan ahli maksiyat, sebagai bentuk kesengajaan dan pembiaran dengan menunda segala bentuk azabnya sampai tiba waktu kematiannya. Contohnya seperti : hidup sukses dan sejahtera padahal selalu berbuat dholim dan suka bermaksiyat, tidak pernah sakit padahal selalu bersikap sombong, punya kelebihan bisa menyembuhkan orang sakit padahal jarang ibadah, dan lainnya.
      Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
      إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ
      Artinya : “Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” (HR. Ahmad 4: 145. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lain).
      Allah ta’ala berfirman :
      فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
      Artinya : “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An’am 6: Ayat 44)
      Allah ta’ala berfiman :
      وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ خَيْرٌ لِأَنْفُسِهِمْ إِنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ لِيَزْدَادُوا إِثْمًا وَلَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ
      Artinya : "Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan". (QS. Ali ‘Imran 3: ayat 178)

  • @NurAini-kv1jf
    @NurAini-kv1jf Před 25 dny

    Ustadz Dhanu smg panjang umur dan sehat selalu ilmu Engkau ditunggu banyak orang ilmu yg sangat bermanfaat

  • @cahayailahi313
    @cahayailahi313  Před 3 lety

    🍂 Penyebab Dakwah & Nasehat Ustadz Dhanu Sulit Diterima Bahkan Sering Difitnah Oleh Umat Muslim Akhir Zaman 🍂
    🔽 Faktor-faktor penyebab orang sulit menerima Dakwah dan Nasehat Ustadz Dhanu, diantaranya :
    ▪ Cuma pengen sembuh tanpa mau memperbaiki diri dari Kesalahan dan Dosa
    ▪ Tidak tahu perbedaan fungsi Doa dengan fungsi Amal
    ▪ Tidak mau memahami apa makna ibadah lillahi ta'ala yang sesungguhnya
    ▪ Masih fanatik buta dengan guru-guru yang mengajarkan amalan-amalan tanpa tuntunan, sehingga tidak bisa membedakan antara ajaran yang benar dan yang salah
    ▪ Tidak tahu perbedaan antara Ketauhidan dengan Kemusyrikan

    • @cahayailahi313
      @cahayailahi313  Před 3 lety

      🔄 ANTARA GOLONGAN YANG SELAMAT DENGAN GOLONGAN YANG MERUGI DAN BANGKRUT DI AKHIRAT
      Golongan umat Islam yang akan selamat di akhirat nanti adalah golongan yang mampu menjaga lisan dan akhlaknya, baik terhadap hubungannya dengan Allah maupun hubungannya dengan sesama makhluk ciptaan Allah, sebagaimana telah dijelaskan dalam beberapa dalil dari As-Sunnah dan Al-Qur'an, diantaranya :
      حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الْقُرَشِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو بُرْدَةَ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
      Artinya : "Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Qurasyi dia berkata, Telah menceritakan kepada kami bapakku berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami Abu Burdah bin Abdullah bin Abu Burdah dari Abu Burdah dari Abu Musa berkata: Wahai Rasulullah, Siapakah yang lebih utama dalam berIslam (mengamalkan ajaran islam)? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Siapa saja umat muslim yang selamat dari (keburukan) lisan dan tangannya." (HR. Bukhari)
      حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَنْصُورٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا وَائِلٍ يُحَدِّثُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ
      Artinya : "Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dia berkata; saya mendengar Abu Wa`il bercerita dari Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Mencela orang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran." (HR. Bukhari)
      Allah ta'ala berfirman :
      يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا إِنْ جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًۢا بِجَهٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِينَ
      Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepada kalian membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kalian tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kalian menyesali perbuatan kalian itu." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 6)
      Allah ta'ala berfirman :
      يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰىٓ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ عَسٰىٓ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوٓا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقٰبِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمٰنِ ۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَأُولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُونَ
      Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kalian saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 11)
      Allah ta’ala berfirman :
      يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۗ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّا بٌ رَّحِيْمٌ
      Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain, Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati?, Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya, Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat 49 : Ayat 12)
      Allah ta'ala berfirman :
      هُوَ الَّذِىٓ أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ ءَايٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتٰبِ وَأُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ ۖ فَأَمَّا الَّذِينَ فِى قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشٰبَهَ مِنْهُ ابْتِغَآءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَآءَ تَأْوِيلِهِۦ ۗ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُۥٓ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرّٰسِخُونَ فِى الْعِلْمِ يَقُولُونَ ءَامَنَّا بِهِۦ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُولُوا الْأَلْبٰبِ
      Artinya : "Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat (yang sudah jelas makna tujuannya), itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat (yang belum jelas makna tujuannya). Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata : Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya (yang muhkamat dan mutasyabihat) dari sisi Tuhan kami. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 7)
      Hakikat orang yang bangkrut pada hari kiamat adalah orang yang membawa segudang amal kebaikan, tetapi dia membawa beragam kezaliman terhadap sesama hamba Allah. Oleh karena itu, sepantasnya sebagai hamba yang taat dan takut terhadap Allah untuk selalu berusaha menjauhi segala bentuk kezaliman.
      عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
      Artinya : "Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tahukah kalian siapakah orang bangkrut itu?... Para Sahabat Radhiyallahu anhum menjawab : Orang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya uang dan barang... Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya orang bangkrut di kalangan umatku, (yaitu) orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa (pahala amalan) shalat, puasa dan zakat. Tetapi dia juga mencaci maki si ini, menuduh si itu, memakan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini, dan memukul orang ini. Maka orang ini (yang terdholimi) diberi sebagian kebaikan-kebaikannya, dan orang ini (yang terdholimi lainnya) diberi sebagian kebaikan-kebaikannya. Jika kebaikan-kebaikannya (amal dari orang yang mendholimi) telah habis sebelum diselesaikan kewajibannya, maka kesalahan-kesalahan mereka (dosa dari orang yang terdholimi) diambil lalu ditimpakan padanya, kemudian dia dilemparkan di dalam Neraka.” (HR. Muslim, no. 2581)

  • @SudarMin06
    @SudarMin06 Před 4 lety

    Semoga berkah ilmunya

  • @rajapangaduan1711
    @rajapangaduan1711 Před 4 lety

    Mantab bang sangat bermanfaat semoga sukses bg amin
    Jgn lpa ke warung pojok ya bg amanah

  • @cahayailahi313
    @cahayailahi313  Před 3 lety

    🔄 ANTARA GOLONGAN YANG SELAMAT DENGAN GOLONGAN YANG MERUGI DAN BANGKRUT DI AKHIRAT
    Golongan umat Islam yang akan selamat di akhirat nanti adalah golongan yang mampu menjaga lisan dan akhlaknya, baik terhadap hubungannya dengan Allah maupun hubungannya dengan sesama makhluk ciptaan Allah, sebagaimana telah dijelaskan dalam beberapa dalil dari As-Sunnah dan Al-Qur'an, diantaranya :
    حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الْقُرَشِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو بُرْدَةَ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
    Artinya : "Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Qurasyi dia berkata, Telah menceritakan kepada kami bapakku berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami Abu Burdah bin Abdullah bin Abu Burdah dari Abu Burdah dari Abu Musa berkata: Wahai Rasulullah, Siapakah yang lebih utama dalam berIslam (mengamalkan ajaran islam)? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Siapa saja umat muslim yang selamat dari (keburukan) lisan dan tangannya." (HR. Bukhari)
    حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَنْصُورٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا وَائِلٍ يُحَدِّثُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ
    Artinya : "Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dia berkata; saya mendengar Abu Wa`il bercerita dari Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Mencela orang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran." (HR. Bukhari)
    Allah ta'ala berfirman :
    يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا إِنْ جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًۢا بِجَهٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِينَ
    Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepada kalian membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kalian tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kalian menyesali perbuatan kalian itu." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 6)
    Allah ta'ala berfirman :
    يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰىٓ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ عَسٰىٓ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوٓا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقٰبِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمٰنِ ۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَأُولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُونَ
    Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kalian saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 11)
    Allah ta’ala berfirman :
    يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۗ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّا بٌ رَّحِيْمٌ
    Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain, Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati?, Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya, Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat 49 : Ayat 12)
    Allah ta'ala berfirman :
    هُوَ الَّذِىٓ أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ ءَايٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتٰبِ وَأُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ ۖ فَأَمَّا الَّذِينَ فِى قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشٰبَهَ مِنْهُ ابْتِغَآءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَآءَ تَأْوِيلِهِۦ ۗ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُۥٓ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرّٰسِخُونَ فِى الْعِلْمِ يَقُولُونَ ءَامَنَّا بِهِۦ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُولُوا الْأَلْبٰبِ
    Artinya : "Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat (yang sudah jelas makna tujuannya), itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat (yang belum jelas makna tujuannya). Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata : Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya (yang muhkamat dan mutasyabihat) dari sisi Tuhan kami. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 7)
    Hakikat orang yang bangkrut pada hari kiamat adalah orang yang membawa segudang amal kebaikan, tetapi dia membawa beragam kezaliman terhadap sesama hamba Allah. Oleh karena itu, sepantasnya sebagai hamba yang taat dan takut terhadap Allah untuk selalu berusaha menjauhi segala bentuk kezaliman.
    عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
    Artinya : "Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tahukah kalian siapakah orang bangkrut itu?... Para Sahabat Radhiyallahu anhum menjawab : Orang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya uang dan barang... Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya orang bangkrut di kalangan umatku, (yaitu) orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa (pahala amalan) shalat, puasa dan zakat. Tetapi dia juga mencaci maki si ini, menuduh si itu, memakan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini, dan memukul orang ini. Maka orang ini (yang terdholimi) diberi sebagian kebaikan-kebaikannya, dan orang ini (yang terdholimi lainnya) diberi sebagian kebaikan-kebaikannya. Jika kebaikan-kebaikannya (amal dari orang yang mendholimi) telah habis sebelum diselesaikan kewajibannya, maka kesalahan-kesalahan mereka (dosa dari orang yang terdholimi) diambil lalu ditimpakan padanya, kemudian dia dilemparkan di dalam Neraka.” (HR. Muslim, no. 2581)

    • @cahayailahi313
      @cahayailahi313  Před 3 lety

      🍂 Penyebab Dakwah & Nasehat Ustadz Dhanu Sulit Diterima Bahkan Sering Difitnah Oleh Umat Muslim Akhir Zaman 🍂
      🔽 Faktor-faktor penyebab orang sulit menerima Dakwah dan Nasehat Ustadz Dhanu, diantaranya :
      ▪ Cuma pengen sembuh tanpa mau memperbaiki diri dari Kesalahan dan Dosa
      ▪ Tidak tahu perbedaan fungsi Doa dengan fungsi Amal
      ▪ Tidak mau memahami apa makna ibadah lillahi ta'ala yang sesungguhnya
      ▪ Masih fanatik buta dengan guru-guru yang mengajarkan amalan-amalan tanpa tuntunan, sehingga tidak bisa membedakan antara ajaran yang benar dan yang salah
      ▪ Tidak tahu perbedaan antara Ketauhidan dengan Kemusyrikan

    • @cahayailahi313
      @cahayailahi313  Před 3 lety

      🍂 Penyebab Dakwah & Nasehat Ustadz Dhanu Sulit Diterima Bahkan Sering Difitnah Oleh Umat Muslim Akhir Zaman 🍂
      🔽 Faktor-faktor penyebab orang sulit menerima Dakwah dan Nasehat Ustadz Dhanu, diantaranya :
      ▪ Cuma pengen sembuh tanpa mau memperbaiki diri dari Kesalahan dan Dosa
      ▪ Tidak tahu perbedaan fungsi Doa dengan fungsi Amal
      ▪ Tidak mau memahami apa makna ibadah lillahi ta'ala yang sesungguhnya
      ▪ Masih fanatik buta dengan guru-guru yang mengajarkan amalan-amalan tanpa tuntunan, sehingga tidak bisa membedakan antara ajaran yang benar dan yang salah
      ▪ Tidak tahu perbedaan antara Ketauhidan dengan Kemusyrikan

  • @salsabilamiftaa7500
    @salsabilamiftaa7500 Před 3 lety

    Assalamualaikum klw sy boleh tau yg kaka blg akan terjdi huru hara bukan di 1441 h tpi di 1444 hijriah divido ustad dhanu judulnya apa yah? Mohon di balas