Eps 624 | ORANG JENIUS PUN GA BISA JAWAB SOAL INI? REVIEW SOAL ULANGAN DI SEKOLAH INDONESIA

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 13. 09. 2024
  • ikuti juga konten medsos milik kami
    Instagram : ....
    TIKTOK : www.tiktok.com....
    Donasi di Channel ini bisa disalurkan Melalui rekening berikut: saweria.co/don...
    Untuk berdiskusi berdiskusi lebih dalam yang sehat dan berintelektual dan untuk informasi lainnya seputar Bisnis dan financial bisa join di Komunitas SIRARU
    Whatsapp : chat.whatsapp.....
    Instagram : / siraru_official. .
    Facebook : / 41241. .
    Twitter : Si....
    Telegram : t.me/+VWEc_E6H...
    Selain itu kami nembuka kajian di Glory Box Cafe BTM Bandung, Kafe nakara lengkong besar Bandung
    Untuk info kerjasama dapat menghubungi :
    +62 897-1044-343 (Tim Management)

Komentáře • 1,9K

  • @wirosableng6277
    @wirosableng6277 Před rokem +38

    Saat lulus sekolah 12 tahun:
    a. Saya tidak tahu cara mengelola gaji UMR
    b. Saya tidak tahu cara hitung dan bayar pajak penghasilan
    c. Saya tidak tahu cara perhitungan KPR dan leasing motor/mobil
    d. Saya tidak tahu banyak hal dalam kehidupan
    Yang saya tahu: batuan mencair yang keluar dari perut bumi dinamakan Magma..
    😂😂😂

    • @pnnytx
      @pnnytx Před rokem +3

      mitokondria adalah penghasil energi pada sel

    • @QWERTY-xd7qk
      @QWERTY-xd7qk Před rokem +3

      Xilem & floem adalah infrastruktur jalan tol

    • @ahmadrizki8889
      @ahmadrizki8889 Před 14 dny

      Seharusnya untuk pendidikan saat ini mesti dilakukan perbaikan seperti negara Finlandia

    • @luthfiaryadinataeffendi8314
      @luthfiaryadinataeffendi8314 Před 13 dny

      Salah.. harusnya lava. Magma tuh klo masih di perut bumi. Wkwkk udh kenceng salahh

  • @chairilanwarkorompot419
    @chairilanwarkorompot419 Před rokem +256

    Soal-soal ujian yang disoroti Pak Guru berkutat pada aspek-aspek "what", "who", "when" (fakta). Sudah saatnya guru-guru membuat soal-soal yang fokus pada "how" dan "why", atau bahkan "what if", yang lebih menantang nalar dan daya cipta.

    • @SunanKeSebelas
      @SunanKeSebelas Před rokem

      Ketika anda lebih bangga pada bahasa asing ya gak akan maju. tulul

    • @muhammadaerlangga142
      @muhammadaerlangga142 Před rokem +12

      Kalau soal matematika coba diperbanyak soal - soal se type dengan ANBK, Penalaran umum, Pengetahuan Kuantitatif, dan soal masuk tes lainnya yang lebih ke ranah Penalaran. Jika soalnya essay perbanyak soal dengan awalan "Prove that".

    • @SunanKeSebelas
      @SunanKeSebelas Před rokem +2

      @@user-mo9ee1uo3p betul. Bahkan ketika rujukannya hanya web berita liputan enam berani mengkafirkan pelakon sejarah islam awal seperti Mukhairiq.
      Banyak ngawurnya

    • @kevindiegobaru3085
      @kevindiegobaru3085 Před rokem +7

      ​​​@@user-mo9ee1uo3pawurnya bagian mana bang boleh tau?

    • @ZhedanVee
      @ZhedanVee Před rokem +8

      @@kevindiegobaru3085 Mungkin Dia, kalo nonton CZcams cuma mencari celah untuk menghujat

  • @arsenraisa6649
    @arsenraisa6649 Před rokem +54

    Anak SD harusnya diajarkan praktek buang sampah dan menjaga kebersihan dg diliatin contoh video negara2 yg bersih,menegur keluarga yg buang sampah sembarangan dan menjaga kedisiplinan diri serta menghargai perbedaan,mslh dasar spt itu tdk diajarin makanya negara kita kumuh dan kurang disiplin baik dijalan maupun di manapun

    • @ADeeSHUPA
      @ADeeSHUPA Před rokem +6

      道德 教育

    • @muhammadaerlangga142
      @muhammadaerlangga142 Před rokem +1

      Kalau sekolah saya (SD) dulu seperti itu. Tapi memang waktu saya SD tidak diajarkan hal yang sifatnya dasar seperti cara mengganti lampu, membersihkan kipas angin, menata barang - barang sebelum membersihkan rumah, melipat pakaian, dan lain sebagainya.

  • @muhammadlutfirachman5471
    @muhammadlutfirachman5471 Před rokem +61

    Jujur gw merasa semakin bisa bernalar pas gw udah keluar dari SMA (lulus), karena di kuliah mayoritas pembelajaran dilakukan seorang diri jadinya gw melakukan pembelajaran tanpa dibimbing. Anehnya tuh tidak adanya bimbingan malah ngebuat gw semakin baik dalam bernalar dan memahami konteks suatu ilmu karena gw dibebaskan dalam memilih informasi dan sumber ilmu yang bisa gw dapetin, selain itu kebanyakan soal kuliah jg bukan hapalan, melainkan argumentasi dan pemahaman. Gw punya privilege dalam bahasa inggris karena dari kecil suka main video games jadi gw bisa punya akses terhadap ilmu dari sumber luar. Jujur kurasi informasi yang dilakukan sekolah malah ngehalangin gw buat memahami konteks besar dari suatu ilmu dan pada akhirnya gw malah dipaksa buat ngehapalin fakta tanpa mengetahui konsep dan konteks dari fakta tersebut. Otak manusia tidak dirancang untuk mengingat banyak informasi, kita kalah telak dari komputer soal itu, tapi otak manusia dirancang untuk bernalar dan berpikir kritis, sehingga dapat menciptakan suatu gagasan dari kumpulan informasi yang kontekstual. Sayangnya sekolah cuma nyuruh gw ngehapalin fakta doang tanpa suatu konteks, saat nanya ke guru untuk memahami konteks informasi secara lebih komprehensif aja dimarahin dan cuma disuruh ngehapalin, ga jelas emang. Makanya gw sebenernya setuju sama perbaruan soal UTBK yang dilakukan sama Nadiem Makarim yang lebih menguji kemampuan siswa dalam menginterpretasikan informasi, mengambil kesimpulan dengan data yang terbatas, dan kemampuan mengolah data hingga menjadi suatu insight yang berguna (matematika dan hitungan), bukan hapalan ga guna tanpa konteks. Anehnya masa pencerahan gw dateng setelah gw keluar dari sekolah bukan sebaliknya (saat gw masuk sekolah).

    • @aaahahwkwkwkw7266
      @aaahahwkwkwkw7266 Před rokem +1

      Justru belajar sendiri kita lebih pintar daripada ada pembimbing

    • @ivanardian9779
      @ivanardian9779 Před rokem +1

      Sama brati.. hehe
      cuma sadar nya baru pas uda kerja..

    • @Gery294
      @Gery294 Před rokem

      Setelah di baca sampe akhir, maka saya simpulkan bahwa anda adalah saya 😂😂

    • @anwarsupervisormadrasahbna7863
      @anwarsupervisormadrasahbna7863 Před rokem

      Banyakin konten kayak gini niscaya dunia pendidikan kita (guru) terbangun
      MANTAP...!!!

    • @galihsubagyo4914
      @galihsubagyo4914 Před 11 měsíci

      Sependapat

  • @Rufendhika
    @Rufendhika Před rokem +16

    Mayoritas Sekolah di Wakanda melatih muridnya pandai menghafal bukan pandai berpikir

  • @puti.puripi
    @puti.puripi Před rokem +119

    Pak Guru, topik ini pernah sekilas disinggung dosen saya.. waktu kami membahas bedanya kurikulum nasional dan kurikulum Cambridge yang dipakai di sekolah2 internasional di Indonesia.
    Soal2 kurikulum nasional fokusnya ke hapalan. Sementara kurikulum Cambridge fokus ke analisa seperti contoh soal yg Bapak buat di video.
    Dan betul soal untuk tes masuk perguruan tinggi nasional pun pakai soal hapalan begitu.
    That's why anak yang sekolah di sekolah internasional, akan kalah bersaing kalau mau masuk PTN sama anak2 sekolah negeri. Akhirnya mereka pilih kuliah di luar negeri yang mengakomodir cara berpikir analitis mereka.
    Dan sebaliknya, anak sekolah negeri akan lebih kesulitan tembus kampus2 di luar negeri karena terbiasa menghapal untuk ujian, bukan berpikir kritis.

    • @richardochayadi2997
      @richardochayadi2997 Před rokem

      Terutama di paragraf 5 di komen lu
      Ada solusi GK dari itu?
      İy gw sekolah negeri loh pengen kuliah susah kah kalo kuliah luar negeri karena penjelasan komen lu di paragraf 5? Ad solusi gk

    • @puti.puripi
      @puti.puripi Před rokem +6

      @@richardochayadi2997 sejauh ini blm tahu, ya... Saya jg anak sekolah negeri yg gagal tembus kampus luar 😁
      Tapi kalau utk masuk jenjang pascasarjana, lebih besar kemungkinannya krn kampus2 luar malah kekurangan mahasiswa dr dalam negara mereka sendiri, jd sering buka kesempatan buat calon mahasiswa dr luar negeri

    • @puti.puripi
      @puti.puripi Před rokem +2

      @@richardochayadi2997 Sebetulnya bahasan dengan dosen itu buat saya jadi masukan bagaimana mendidik anak saat kita jadi orang tua/pendidik kelak.
      Karena bagi kita yang sudah terlanjur tumbuh dengan sistem pendidikan hapalan saat ini, belajar berpikir kritis- analitis mungkin bisa, tapi pasti butuh usaha dan waktu yg lebih dibandingkan sama mereka yang masih kecil...
      Kalau jangka waktu persiapan mau masuk ke kampus luar negerinya masih panjang, misal utk persiapan anak2 sendiri kelak. Menurut saya minimal bisa dimulai dari bikin anak suka membaca buku topik apapun. Terus luangkan waktu buat mengajak anak diskusi tentang apa yang baru dia baca.. sambil kasih pertanyaan2 yg bikin rasa ingin tahunya berkembang, jadi pingin baca buku lain lagi...
      Itu langkah2 sederhana yg bisa dilakukan dari rumah. Selanjutnya bisa dgn memilihkan sekolah yg mendukung cara belajar seperti itu.
      Ya mudah2an makin banyak org yg sadar ttg ini dan pelan2 sistem pendidikan nasional kita jg bisa jalan ke arah sana.

    • @richardochayadi2997
      @richardochayadi2997 Před rokem

      @@puti.puripi oh berarti dulu pernah apply ke luar negri?

    • @wres6639
      @wres6639 Před rokem

      Nah itu bakalan sampe kiamat gak bakalan maju negri ini

  • @marahadi9072
    @marahadi9072 Před rokem +121

    Terus bersuara Pak Guru, walau kita semua faham tradisi jelek dunia pendidikan kita mungkin akan berubah digenerasi pengajar berikutnya..

    • @ibaysyn
      @ibaysyn Před rokem +6

      masyarakat jg harus berperan aktif... klo kita mengandalkan mereka jelas ga akan bisa.

    • @kayakiye9474
      @kayakiye9474 Před rokem +4

      ada cewek lulusan SD tekun usaha pakaian..pegawai nya malah lulusan SMA & S1

    • @clantwothejoker
      @clantwothejoker Před rokem +1

      ​@@kayakiye9474ya ada, tapi berapa banyak lulusan SD yg kaya gitu?

    • @user-ug5rk6ss4l
      @user-ug5rk6ss4l Před rokem

      Berdasarkan siklus hidup manusia, yang dari terlahir dengan minim pengetahuan dan kemampuan. Maka, perkembangannya tidak akan signifikan pada berbagai era. Tapi, berkat buku(kumpulan kertas), dan teknologi informasi(kumpulan data), hal itu bisa diatasi. Tapi, seberapa banyak orang yang pernah membaca 100 Buku atau punya akses terhadap internet atau layanan informasi terpercaya?

  • @elisuarni7722
    @elisuarni7722 Před rokem +9

    sy jg punya pengalaman pribadi tntg pendidikan
    krn punya talenta dr lahir tntng senirupa sy lulus masuk SMSR (sekolah menegah senirupa)yg sekarang disebut SMK.
    4 thn lama pendidikan kami sy sekolah sambil bekerja sebagai pelukis jalanan , disekolah dr awal nilai sy selalu 5 basar dan sy juga dapat PMDK.
    setelah lulus krn ingin jd seniman sy masuk peguruan tinggi ISI(institut seni indonesia)di jogjakarta.
    hasil yg sy dapat sy tidak lulus malah yg banyak lulus siswa2 dr SMA yg notabene tdk begitu paham kesenirupaan dibanding kami.
    sejak itu sy merantau kebali dg takdir hidup yg tdk lagi dominan disenirupa .
    skrng sy disibukan dg proyek yg bukan hanyaseni
    kesimpulanya cita2 sy dulu tuk capaian akademis di seni terkikis habis sejak kegagalan masuk perguruan tinggi itu serta sering jd hambatan bg sy ktk dibenturkan oleh mahluk2 hina yg menghukumi kemampuan seseorang berdasarkan tingkat atau gelar akademis yg diraihnya.
    demikian wasalam .

  • @bandar-meme
    @bandar-meme Před rokem +812

    Pak guru pak guru...kenapa sih pembullyan di sekolah lebih tidak penting ketimbang rambut panjang dan memakai jaket?...

    • @WhoHereAfterKendrickDrakeDiss
      @WhoHereAfterKendrickDrakeDiss Před rokem +95

      kayaknya Indonesia perlu revolusi lagi deh

    • @galihgempur2846
      @galihgempur2846 Před rokem +18

      Mana ku tau. Tanya kepala sekolah mu 🤣

    • @WhoHereAfterKendrickDrakeDiss
      @WhoHereAfterKendrickDrakeDiss Před rokem +132

      ​@@galihgempur2846elu contoh orang aneh,
      komentar itu gak menuju ke elu, tapi elu "mana ku tau"

    • @ekymotovlog9915
      @ekymotovlog9915 Před rokem +36

      Karna guru nya takut dibully balik,contoh dunia fansasi nya bisa kita lihat di film crow zero yg rambut murid nya panjang dan mengintimadasi😂

    • @manufactt
      @manufactt Před rokem +42

      Bully itu pasti, pasti akan selalu ada. Makanya ada jargon Balas dengan Karya. Di Amerika jauh lebih parah bullynya. Yg penting ga sampe kekerasan. Bahkan orang tua lu dikatain pelacur juga elu gaakan pake kekerasan. Itu baru tahap negara maju. Sumbunya g pendek.

  • @fraodharma
    @fraodharma Před rokem +17

    Putri saya selalu ranking di kelas. Bahkan juara umum disekolahnya SMPnya. Sering disuruh ikut olimpiade dlsb...
    Pada suatu kesempatan, saya mengumpulkan soal soal matematikanya karena dia berusaha untuk masuk disuatu sekolah unggulan. Saya terkejut, karena saya sendiri butuh waktu sekedar untuk memahaminya. Saya hanya mampu menjawab 40% soal soall tersebut 😂
    Saya curiga anak saya juga sama seperti saya. Dan terbukti, bahkan lebih buruk dari saya.
    Akhirnya saya baca semua buku pelajaran matematikanya...Dan sampailah saya pada kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara yang dipelajari disekolah dengan soal2x ujian tersebut, olimpiade dan soal seleksi masuk SMA Unggulan. Keterkejutan saya belum selesai, temannya yang ranking 25 dikelasnya lolos ke SMA Unggulan tersebut, tidak dengan putri saya.
    Selidik punya selidik, temannya itu mengikuti las tambahan, demikian dengan putra putri rekan2x saya yang lolos ke PTN. Les semua, Dan orangtua2x mengeluh karena anak anaknya mati mati di les. Anak saya memang tidak ikut les les tambahan, ini kurang lebih persis seperti saya dulu ketika SMP/SMA.
    Pernyataan Pak Guru tadi yang menyinggung keterhubungan antara sekolah dengan dunia kerja yang nggak nyambung. Saya yakinkan memang tidak ada hubungannya, karena utk menghubungkan dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi aja nggak nyambung😅.
    Yang nyambung itu, biaya sekolah yang semakin mahal berbanding terbalik dengan kualitasnya...

    • @ajibiasabae
      @ajibiasabae Před rokem

      Susah banget kan😥

    • @muktrader
      @muktrader Před rokem

      Gpp kan bisa lewat jalur unggulan.. jalur prestasi, atau apalah namanya yg patokannya ranking. Masi ada kok jalur yg ngandalin ranking raport.

    • @fraodharma
      @fraodharma Před rokem +2

      @@muktrader masalahnya bukan itu tapi kebingungan kita dengan pendidikan kita sekarang. Apagunanya sekolah kalau semua harus les. Kalau direlasikan dengan video Pak Guru, boro boro utk hidup, untuk gawe aja kagak nyambung...lah cuma untuk sekolah juga nggak nyambung itulah kondisi pendidikan kita...

    • @muktrader
      @muktrader Před rokem +1

      @@fraodharma ga perlu bingung. Sekolah kita kan pelajaran umum. Sedangkan les pelajaran spesifik. Karena anakmu bisa rangking di sekolah artinya kemampuan generalnya bagus. Olimpiade ataupun ujian penerimaan ga ada keluar soal agama, kewaganegaraan, kerajinan lokal dll.. makanya anak yg memiliki kemampuan spesifik mungkin rangking jelek tapi bidang tertentu dia tajam. Karena sekolah mengajarkan filosofi dan wawasan, les mengajarkan kecepatan dan ketepatan. Anak yg kuat di general kelak bisa jadi pengajar, atau posisi2 managerial. Anak yg kuat di spesifik bisa menjadi spesialis di bidang tertentu. Nanti jg di bangku SMU dan kuliah jg begitu.. karena udah terbaca kemampuannya bukankan lebih mudah untuk diarahkan.. jadi jgn dipaksakan harus unggul disetiap hal. Nanti malah stress dianya..

    • @fraodharma
      @fraodharma Před rokem +1

      @@muktrader terimakasih Pak, saya pikir juga begitu. Btw, saya tidak berkecil hati terkait anak saya. Saya akan cari cara utk mempersiapkan lebih baik. Sekali lagi terima kasih Pak..postingan saya sekedar berkomentar terkait video Pak Guru dengan soal dan pertanyaan2x ujian yang sepertinya menghina intelektualitas (sorry)...
      Saya kok percaya, selain sistem bernegara yang baik, negara harus diisi dengan orang orang yang mumpuni. Banyak anak anak kita bagus2x, tapi ogah pulang karena sistem bernegara yang buruk. Nah orang2x yg bagus ini mau didapat dari mana kalau bukan hasil sekolah dalam negeri? Sependek pengetahuan saya sih, negara yang lemah ilmu dasarnya nggak mungkin jadi negara yang kuat, nah disini saya mulai khawatir...sekali lagi terima kasih Pak @muktrader

  • @muhamadsolihin2692
    @muhamadsolihin2692 Před rokem +48

    Gw percaya sih Indonesia kedepannya akan menjadi lebih baik dalam berbagai aspek.
    Kenapa..karena gw perhatikan sudah banyaknya influencer yang populer tidak hanya dalam segi hiburan namun juga edukatif. Salah satunya kayak guru gembul ini, ada juga contoh lainnya seperti dr. Indrawan, ferry Irwandi, Raymon chin, dan om botak. Mereka mereka ini populer bukan karena menyajikan hiburan loh tapi karena pemikirannya. Itu menandakan masyarakat kita sudah banyak yang melek dan ini hal yang sangat positif buat Negara ini.

    • @orangtampan5150
      @orangtampan5150 Před rokem +1

      Tp bnyk jga loh org yg prcya konspirasi letak tantangany it dsitu Krn masih bnyk org yg fanatatik SM boss darling atau darma pangrekun it

    • @herwiendautami
      @herwiendautami Před rokem +1

      Saya tambahkan pak Gita Wirjawan

    • @muhlatiflatif209
      @muhlatiflatif209 Před rokem +1

      ​@@orangtampan5150ap hubungan gan .... ?

    • @orangtampan5150
      @orangtampan5150 Před rokem +4

      @@muhlatiflatif209 ya adalah Krn konspirasi it bkin org2 atau pmrintah krepotan saya kasih contoh aja misal soal antivaksin , tdnya polio udh ilang dr indonesia skrg ada kasus muncul LG . It baru 1 aja blm LG di sekolah udh di ajarin bahwa bumi it bulat berikut bukti2nga tiba2 liat Chanel bossdarling JD tolol mendadak

    • @michael_leo44
      @michael_leo44 Před rokem +3

      Gw sih gx percaya.
      Pendidikan kita membodohkan kita.
      Yg elite slalu ingin berkuasa.
      Maka akan slalu dibuat kesenjangan
      Guru gx akan maju, orang kerjaannya ajah hina....
      Kenapa kerjaan sebagai guru itu hina yah jelas...
      Ada orang kerja susah payah persyaratan tinggi tuntutan kerja tinggi di gaji sangat rendah, apa itu bukan menghinakan pekerjaan kalian?
      Sedari awal sistem pendidikan kita memang tercipta untuk menghinakan guru agar tidak ada orang-orang yg gampang berkembang sehingga mereka para elite tidak akan goyah.
      Sudahi mimpimu tentang pendidikan Indoneia.
      Jika tentang HAK DAN KEWAJIBAN SAJA MEREKA TIDAK TAHU???
      Upssss mereka tahu hak dan kewajiban itu tapi mereka pura2 tidak tahu....!!!

  • @rayyan0002
    @rayyan0002 Před rokem +11

    buat para guru masa depan kalo mau jadi guru di indo ini ,pilihan jadi guru SD. Setidaknya masih relevan dan tugas sebagai guru tercapai ,seperti guru paling berjasa disekolahan menurut saya adalah guru mengajarkan membaca menulis menghitung dan guru agama ,karna itu yang sangat relevan dan selalu melekat pada setiap murid bahkan sampai tuanya.

  • @isalutfi
    @isalutfi Před rokem +140

    Terima kasih Guru Gembul sudah mereview tipikal soal ulangan di sekolah Indonesia.
    Setelah menyimak video ini saya belajar 2 hal :
    1. Relevansi
    2. Penalaran
    Konten ini sangat singkat tapi berbobot dan daging. Menurut saya, Indonesia memang darurat dalam hal kemampuan menemukan relevansi dan bernalar. Semoga permasalahan ini bisa lekas kita atas bersama. Sehat selalu. Salam dari Ponorogo!

    • @scbagas7122
      @scbagas7122 Před rokem +3

      itu artinya guru2 perlu mendapatkan pelatihan

    • @ibaysyn
      @ibaysyn Před rokem +2

      ​@@scbagas7122simplenya bgtu, jangka panjangnya rubah sistem pengajaran di sekolah serta universitas.

    • @kayakiye9474
      @kayakiye9474 Před rokem +4

      ratusan ribu sarjana pertanian tapi lulusan sarjana pd mengasong ijazah ke pabrik, perusahaan, jd pengangguran..
      .
      sementara bahan pangan impor, produksi kurang, lahan kurang, pupuk kimia impor, pestisida impor, traktor impor CANGKUL pun IMPOR.. Indonesia sengaja dibodohkan oleh bangsa sendiri..

    • @kayakiye9474
      @kayakiye9474 Před rokem +1

      kurikulum nya RIBET bgt, padahal kampus bs belajar dari petani & pengusaha yg sukses...

    • @indian_toilet
      @indian_toilet Před rokem +2

      SDM indonesia lebih percaya dongeng agama dari gurun timur tengah
      Buktinya agama abrahamik jadi mayoritas di indonesia
      Memang hebat dongeng buatan org arab dan org yahudi

  • @kelvineee
    @kelvineee Před rokem +27

    Sedikit cerita Saya sebagai peserta didik saya sangat happy bisa sekolah di MTS/MA Zakaria dengan pelajaran yg guru gembul jelaskan dan di sekolah saya di ajarkan belajar literasi lebih banyak ketimbang belajar kurikulum dan selalu refleksi kemudian evaluasi 😁

  • @SunanKeSebelas
    @SunanKeSebelas Před rokem +67

    Harus sering-sering bikin video seperti ini biar yang pekak bisa mendengar.
    Pendidikan Indonesia sudah keterlaluan, pendidikan terlalu mencetak pengangguran. Dapet pekerjaan pun hanya karena keberuntungan.

    • @Cat_owners
      @Cat_owners Před rokem

      Karna orang dlm😅😅✌️

    • @arifbudiman625
      @arifbudiman625 Před rokem

      Adm dan Cas

    • @frog7712mk
      @frog7712mk Před rokem +6

      Ya kalau pengganguran itu tidak hanya dari pendidikan sih tapi juga gara² orang jawa yang pikirannya ngentd trus jadinya over populasi bahkan ada keluarga yang sampai memiliki 11 anak padahal jawa itu sempit ya tapi populasinya lebih banyak dari total penduduk di Rusia dan juga Rusia itu luasnya lebih dari 100 kali pulau jawa jadi bisa kebayang lah ya susahnya gimana hidup di jawa karena terlalu over populasinya

    • @estuard9830
      @estuard9830 Před rokem

      @@frog7712mk y

    • @democard1199
      @democard1199 Před rokem

      @@frog7712mk
      Tipikal Jawa, Cina, Batak juga.

  • @theloanfintech
    @theloanfintech Před rokem +16

    Mengenai soal2 CPNS dan Kedinasan pak GG, Alhamdulillah nya sudah tidak seperti sebelum 5 tahun kebelakang pak, sudah soal nalar semuanya, baik dari TWK hingga Karakteristik, dan bagi saya soal2 sekarang ini sangat baik dan menguji kualitas seseorang, bukan masalah sulitnya yang harus menghafal lalu dikaitkan dg hafalan lain juga tapi sekarang lebih cara berkemampuan berfikir nalar.

    • @muktrader
      @muktrader Před rokem +1

      Ah masa?? Ntar klo udah lolos jg nemu lagi. Ada namanya ujian kenaikan pangkat, promosi, dll

  • @rinaaaf
    @rinaaaf Před rokem +31

    Sebagai pengajar bahasa asing, saya juga mengganti soal2 saya. Yang saya lihat sebelumnya adalah soal textbook yang jawabannya sudah jelass sekali, saya ubah jadi pertanyaan implisit. Terutama pada soal yang ada teks paragraf nya. Kalau mereka ga bisa jawab, berarti mereka kurang memahami bacaannya.
    Kedua, di soal pilihan ganda, saya lebih sering menggunakan True/False. Sama saja tujuannya. Setelahnya, saya akan tanya alasan mereka memilih jawaban tersebut.
    Oh iya, numpang jawab soal 5:34 😂... Salah satu penyebab langkanya air bersih adalah karna aktivitas manusia yg membeli air bersih kemudian diproses jadi minuman soft drink bernama C*** c*** ... Ini terjadi di Meksiko. Akibatnya minuman ini jadi minuman primer, masyarakatnya makin banyak kena diabetes, kegemukan... karena air bersihnya langka, harganya pun naik 3x lipat
    Mungkin ini tidak hanya terjadi pada merk tersebut, tapi merk yg lainnya juga wkwk

    • @musuhabadi2534
      @musuhabadi2534 Před rokem +1

      Gua Tau kasus meksiko coca cola dari channel detektif aldo 😂, kasus yg dibahas unik²

    • @cherlin8661
      @cherlin8661 Před rokem

      Wah,terima kasih informasinya

    • @agsidkr
      @agsidkr Před rokem +1

      Berarti airnya ada di gudang² pabrik minuman kemasan ya?

  • @atratech3833
    @atratech3833 Před rokem +30

    Pembuatan soal untuk penilaian kognitif mungkin perlu juga untuk mencakup 6 level dalam bloom taxonomy sehingga bisa menilai sampai tahap mana peserta didik menguasai materi pembelajaran:
    Level1 : Mengingat ( sekedar tau )
    Level2 : Memahami (tau dan paham)
    Level3: Aplikasi (sudah mampu menerapkan materi yg dipelajarinya dlm kehidupan nyata)
    Level4: Analisis ( sudah mampu menguraikan suatu masalah untuk dicari solusinya)
    Level5: Evaluasi (mampu mengevaluasi suatu hasil atau keputusan)
    Level6: Membuat (mampu menciptakan sesuatu yg unik atau baru, berdasarkan materi yg dipelajarinya)

  • @TentangCara
    @TentangCara Před rokem +64

    Ketika saya SMP saya mulai mempertanyakan apa hubungannya materi - materi yang ada di mata pelajaran untuk kehidupan sehari-hari, dan pernah satu kali ditanyakan kepada guru Geografi ,,,, jawabnya hanya "Supaya wawasan saya bertambah". Dari situ saya pergi ke sekolah hanya karena takut di marahi orang tua , dan malu sama yang lain kalau tidak sekolah. Dan itu kebawa samapai saya SMK. Relevansi materi pembelajaran dengan kehidupan itu harus dikedepankan karena itu yang akan memotivasi rasa ingin tahu dan penasaran. Kalau sudah penasaran pasti akan semangat belajar (dalam arti sesungguhnya)

    • @tuuturu
      @tuuturu Před rokem +5

      Bener banget bang. Pasti banyak sih orang² kayak abang yg dalam pikirannya kadang menanyakan tentang relevansi pembelajaran

    • @sultantinmeometrim4556
      @sultantinmeometrim4556 Před rokem +4

      Lalu, kita bertanya-tanya lagi apa gunanya wawasan kita bertambah jika ujung-ujungnya wawasan tadi nggak kepakai dalam kehidupan sehari-hari

    • @C10-w3l
      @C10-w3l Před rokem +1

      Yang sepemikiran acungkan jari

    • @sultantinmeometrim4556
      @sultantinmeometrim4556 Před rokem +1

      @@C10-w3l ...tengah

    • @gurugembel5565
      @gurugembel5565 Před rokem +3

      ​@@sultantinmeometrim4556 saya lebih bertanya tanya mengapa orang orang yang pas sekolah ngawur bahkan kategori bodoh malah dapat kesempatan ekonomi yang lebih bagus, dan mengapa para koruptor justru menjadi peguasa

  • @zainiothman4650
    @zainiothman4650 Před rokem +9

    Saya guru di Malaysia. Proses membuat soalan mesti melalui satu blue print yang membahagikan soalan mengikut teksonomi bloom. Dalam 50 soalan berapa bilangan soalan berbentuk pengetahun, berapa kefahaman, berapa analisa dan seterusnya. Bilangan itu mesti ada relevennya jika dipersoalkannya. Bukan asal² soalan.

    • @muzamilmaksumanwar4185
      @muzamilmaksumanwar4185 Před rokem +2

      Pak Guru Gembul itu seorang guru, seorang sarjana pendidikan: beliau mengerti taksonomi bloom dan sistematika dan prosedur pembuatan soal ujian. Yang beliau bahas adalah pilihan materi soal

  • @lingganesia
    @lingganesia Před rokem +29

    Perubahan soal soal di sekolah Indonesia semoga sudah dimulai dengan adanya Kurikulum Merdeka ini. Nanti 2024 kalau Guru Gembul menjadi Menteri Pendidikan, (amiin), semoga akan muncul Kurikulum Revolusi yg akan merubah semua pola soal-soal di sekolah Indonesia!
    Jangan lupa, menjadi menteri hanya STATUS. Yang penting adalah PERANNYA! 👍

    • @fernandoreview_
      @fernandoreview_ Před rokem +2

      Dari o lagi dong, bukannya harus diteruskan kurikulum merdeka nya skarang dengan ditambahin kurikulum devolusi eh revolusi, kalau nanti guru Gembul jadi Menteri PdK

    • @rnvb19
      @rnvb19 Před rokem +4

      kurikulum berubah tp gurunya tidak bisa berubah. gk denger cerita kepsek tadi? guru yg sudah tua sudah susah untuk berubah, yg muda blm ada pengalaman untuk mengatur siswa sehingga kurang disegani malah kadang gurunya yg godain siswanya. saya 5 tahun jd kepala tata usaha. cuma 10% guru yg bagus di 1 sekolahan.

    • @muhammadaerlangga142
      @muhammadaerlangga142 Před rokem +1

      ​@@rnvb19Bahkan saya yang sekolah di sekolah yang katanya favorit di kota saya itupun masih ada guru yang lebih menekankan "hafalan" daripada pemahaman materi.

  • @diskusiumkm5539
    @diskusiumkm5539 Před rokem +7

    Saya adalah mantan siswa penghafal yang menyadari hal ini useless, dan akhirnya memutuskan mengajari anak belajar di rumah dengan metode menalar, dan ga memaksa mereka untuk menghafal materi seperti ajaran di sekolah. Dan ternyata mereka lebih enjoy dan malah lebih masuk materinya

  • @flh_ma
    @flh_ma Před rokem +85

    Ketika mengajar debat kompetitif kepada adik kelas saya, Saya sering kali mendapati mereka kesusahan untuk berargumentasi. Hampir pada setiap kesempatan untuk melakukan modelling terhadap kasus yang coba dibangun, mereka selalu saja menggunakan pendekatan yang deskriptif dan tidak argumentatif. Bahkan, setelah saya coba perkenalkan dengan beberapa jenis model dalam argumen dan ilmu dasar logika, mereka tetap saja mengalami kesusahan dalam menghubungkan satu premis dengan premis lain, apalagi untuk sekedar bertanya pada taraf "how" dan "why". Saya rasa, hal ini ada hubungannya dengan nurturing yang telah diberikan 11 tahun di sekolah. Mereka stuck di level remembering dan undertanding (kalau merujuk pada revised bloom's taxonomy). Dengan demikian, saya terpaksa untuk mengajarkan dan memantik mereka untuk mulai mempertanyakan setiap nilai kebenaran premis, relasi antara satu premis dengan premis yang lain, dan kesimpulan yang dihasilkannya yang tentu saja tidaklah mudah😁

    • @ahmadalfahrun7501
      @ahmadalfahrun7501 Před rokem +1

      true anjir

    • @renoldalvin4933
      @renoldalvin4933 Před rokem +7

      anak kelas 12 kah yg berbicara ini? kalau iya ....wow! ternyata kami masih punya harapan

    • @difkyarung5366
      @difkyarung5366 Před rokem +1

      Mantap pak guru

    • @kyorikusagami84
      @kyorikusagami84 Před rokem +4

      Ya kan tau sendiri di negara kita urusan akhlak & moral itu jauh lebih penting dibanding rasionalitas......makanya sekolah berbasis agama makin menjamur di indonesia

    • @SunanKeSebelas
      @SunanKeSebelas Před rokem

      Artinya anda bodoh gak bisa ngajarin bisanya menjudge menjudge menjudge doank.

  • @vodzmarinero486
    @vodzmarinero486 Před rokem +4

    Setuju Pak Guru, seandainya ada pihak yg bs mempertemukan Pak Guru dg para perumus kurikulum di Kemendikbud

    • @krocox
      @krocox Před rokem

      Udah, cek beberapa video sebelum ini

  • @haninarashi817
    @haninarashi817 Před rokem +32

    Isilah titik titik berikut
    Agar sehat aku ...... Susu
    a. Makan
    b. Minum
    c. Melihat

  • @Dhealova-vn2gy
    @Dhealova-vn2gy Před rokem +13

    Mudah2an banyak guru2 yg dengar Dan menonton podcast guru gembul. Serta memahami makna yg beliau sampaikan demi keberlangsungan sistem pendidikan kita. Sangat ispiratif. Tetap bersuara guru gembul. Indonesia membutuhkan mu.

    • @yosephsiswanto9983
      @yosephsiswanto9983 Před rokem

      Banyak guru yang tidak bisa membuat soal-soal bernalar karena mereka pun berlatar belakang pendidikan yang tak bernalar.

  • @diazyohana5578
    @diazyohana5578 Před rokem +13

    Membangun generasi HAFALAN, bukan generasi CERDAS & KREATIF

    • @agungsuwarsono9544
      @agungsuwarsono9544 Před rokem

      Kalau Tahfiz?

    • @dirzyadam4307
      @dirzyadam4307 Před rokem +1

      @@agungsuwarsono9544 sebenernya bagusnya gak cuma dihafal ayatnya, tapi belajar juga maknanya. Nah makna ini gak cukup cuma sekedar hafalan doang.

    • @MuhammadIlyas-ty2fi
      @MuhammadIlyas-ty2fi Před rokem

      ​@@agungsuwarsono9544 menjadi penghafal yang bisa mengamalkan makna, kandungan surah/ayat dari yang dihafalnya

  • @user-tk1yd4uw6p
    @user-tk1yd4uw6p Před 10 měsíci +3

    Jujur gw sebagai pelajar sangat kesulitan dengan soal soal /materi yang pakai daya ingat bukan pakai cara berpikir pakai nalar,disuruh hafal sampai mati tapi g kepake🙂

  • @syerilazrillya8621
    @syerilazrillya8621 Před rokem +21

    Terus juga guru² selalu berfokus pada murid² yang mampu menjawab pertanyaan² ulangan yang seperti itu dibandingkan murid² yang mampu bernalar , memang sulit bersaing dengan murid² yang menjadi titik fokus guru² yang membuat soal ulangan seperti itu, kalo ga mengikuti aturan turun temurun yang memang "buruk" kaya gitu gak mungkin bisa dapet nilai sesuai dengan "kkm" yang ditentuin sekolah, jadi mau tidak mau kita harus mengikuti alur persetanan itu.

  • @gooner88
    @gooner88 Před rokem +5

    Semoga tahun depan pak guru diangkat menjadi menteri pendidikan, atau setidaknya orang2 yg diangkat menjadi menteri pendidikan adalah orang yg memiliki cara berpikir nalar, supaya dapat merubah sistem pendidikan negara ini dan menyelamatkan penerus bangsa kedepannya

    • @wres6639
      @wres6639 Před rokem

      😂😂rasanya gak mungkin klo gk ada campur tangan dari Tuhan 0,0000001% kmungkinannya

  • @nopleng5069
    @nopleng5069 Před rokem +30

    pak guru,soal-soal yang pak guru buat juga dimasukin di YT dong kaya voting biar penonton Gugem juga ikut ulangan.

  • @frasettya8240
    @frasettya8240 Před rokem +6

    Harus ada keseriusan dari kementrian pendidikan, mensupervisi kepenerbit2 dan penulis buku ajar serta meriview buku ajar yg telah beredar ,harus ada tim baru dikemntrian yg ditugaskan utk mengevaluasi materi ajar serta pembuatan soal ujianan dan tim tsb jg menciptakan blue print tata cara pembuatan soal ujian.

  • @KenzAhmad66
    @KenzAhmad66 Před rokem +11

    Mantap,,Pak gugem.. kalo kita hanya mengandalkan ilmu dari sekolahan saja. Jujur kita akan tolol utk jangka panjang. Realita

  • @Chio-zs3rm
    @Chio-zs3rm Před rokem +4

    Beruntungya pihak sekolah dan murid mempunyai pak guru gembul ini,semoga para guru² indonesia meniru cara berfikir seperti pak guru gembul ini

  • @Hari-tw9ko
    @Hari-tw9ko Před rokem +21

    Semoga kedepanya indonesia jauh lebih baik terutama dalam hal dunia pendidikan,terimaksih pak guru

  • @v1nc3guan
    @v1nc3guan Před rokem +4

    Dari contoh soal yang dibuat oleh guru di 04:08, tersadar bahwa rata-rata guru sendiri pun terkesan membuat pertanyaan yang sepele, tidak memancing untuk bernalar. Dari Pendidik akan tercetak watak dan nalar rata-rata pelajar yang tidak jauh berbeda dengan si Pendidik itu sendiri. Betapa besar pengaruh dari seorang Pendidik bagi masa depan suatu bangsa.

    • @agungsuwarsono9544
      @agungsuwarsono9544 Před rokem

      Nalarnya kan walah buat apa pusing pusing nalar wong ora nalar gajine utuh, sing mumet nyari materi gajinya jg tetap😅🤦

  • @Aulia_Rahman_AlBanjari
    @Aulia_Rahman_AlBanjari Před rokem +19

    Pak gru jd menteri pendidikn indonesia. Biar rombak besar besaran sistem pndidikn di indonesia ini.

  • @BabahnyaSarah
    @BabahnyaSarah Před rokem +2

    Dulu ada artis yg sekolah di luar negri mbandingin pola pendidikan yg dia alami. Kalau di luar berbasis pemahaman, kalau di sini hafalan. Yg saya rasakan juga begitu. Kalau dari awal tidak diajarkan berbicara dan memahami orang bicara, saya kira sulit pak, ide pak guru Gembul untuk anak² bisa paham soal ulangan seperti bikinan pak Guru. Saya usulkan pada pak Guru kalau jadi mentri atau presiden kurikulum pendidikan dasar cukup 3 mata pelajaran saja; Matematika, akhlak/moral/attitude dan bahasa. Matematika representasi otak, akhlak/moral representasi hati sedangkan bahasa sebagai alat input output dari kedua ilmu tadi.

    • @tonton-praktek-sharing175
      @tonton-praktek-sharing175 Před rokem

      Gag boleh lupa agama...kata mereka.

    • @user-tz9oh8is8v
      @user-tz9oh8is8v Před rokem

      S7 karena perkembangan cara berpikir anak mulai dari dasar kalo udah besar susah unyuk merubah ,pendidikan dasar/sd sekarang masa anak2 disuruh belajar 6+ mata pelajaran yg berbeda emangnya mau jadi presiden apa, mana metodenya menghafal lagi itu membuat malas belajar di pendidikan selanjutnya ,btw saya merasakan itu😢

  • @AhmadAhmad-vg5fy
    @AhmadAhmad-vg5fy Před rokem +9

    😊 jadi paguru kelas IPS sangatlah berguna dinegeri indonesia yg tercinta ini ,karna didalamnya kita belajar ilmu tatanegara,sejarah ,sosiologi,antropologi yang sesuai dengan alam geograpi indonesia yg berbeda beda suku bahasa bermacam macam plora pauna dan yg keren lagi kita mempunyai tiga waktu ....saya rasa semua itu setidanya rakyat pemuda pemudi indonesia jadi lebih dewasa dalam memahami gejolak permasalahan bangsa ....❤indonesia
    Hidup anak IPS....

    • @enggarlinuwih3153
      @enggarlinuwih3153 Před rokem +1

      Kapan kerajaan majapahit berdiri?😅

    • @kiwibear439
      @kiwibear439 Před rokem

      @@enggarlinuwih3153 wkwk ngakak

    • @enggarlinuwih3153
      @enggarlinuwih3153 Před rokem

      @@kiwibear439 pasti kamu anak IPA😸

    • @tunggulgusang1008
      @tunggulgusang1008 Před rokem

      ​@@enggarlinuwih3153sejak raden wijaya dengan bantuan arya wiraraja dan orang2 madura membuka hutan di daerah tarik setelah mengalahkan mongol
      ketahui dulu peristiwanya jangan hitungan tahunnya, pendidikan kita yang mendewakan eksakta memaksa murid untuk menghapal hitungan tahun sampai melupakan peristiwanya

  • @Picture_explorer
    @Picture_explorer Před rokem

    Saya sekolah cuma sampai bangku smp di tahun 2006. Keluarga saya tidak mampu membiayai saya untuk melanjutkan ke jenjang pendiikan berikutnya.. tapi dengan berhentinya saya belajar di bangku sekolah justru membuat saya lebih ber logika..
    Lebih banyak belajar dari semua yang ada di sekitar saya.. dari pengalaman.. dari membaca banyak literatur dll.. bahkan teman saya yang lulusan SMA dan anak kuliahan jika ngobrol sama saya sekarang mereka bilang kalo mereka gak percaya saya hanya lulusan smp.
    Fakta menariknya adalah BELANJAR DI SEKOLAH ITU MENYUMBANG TIDAK LEBIH DARI 20% KEBUTUHAN PENGETAHUAN YANG DI PERLUKAN UNTUK BISA HIDUP NORMAL BERLOGIKA DI KEHIDUPAN NYATA.itu yang saya rasakan dan saya pelajari... makanya saya tidak pernah menyesal karena tidak mengenyam bangku sekolah sampai jenjang berikutnya karena saya yakin justru jika saya belajar di sekolah lagi misal 3 th di jenjang berikutnya justru pengetahuan saya akan stagnan di situ situ saja yang dimana tidak relefan dengan kondisi di kehidupan di dunia nyata.. justru 3 th saya tidak bersekolah menjadikan saya lebih banyak belajar berlogika.
    Tapi bukan berarti saya menyarankan adik adik untuk tidak sekolah loh ya hehehe..
    Salam berlogika salam smart untuk abang guru Gembul.. lanjutkan mencerdaskan anak bangsa

  • @deririan8117
    @deririan8117 Před rokem +13

    Pernah lihat di youtube tapi lupa apa. Katanya sekolah kita lebih "ramah" pada anak perempuan dari pada anak laki2. Metode pelajaran nya lebih menguntungkan anak perempuan

    • @Zi21Zi
      @Zi21Zi Před rokem

      Up pak guru gembul

    • @herutriana5599
      @herutriana5599 Před rokem

      Mungkin ini Alasan kenapa dulu ranking 1 nya kebanyakan cewek🗿🗿. Sebenarnya banyak sih cowok2 yang pinter, cuman udah terlanjur males aja belajarnya. Walaupun di perkuliahan, banyak cowok yang mulai matang dan bisa mengungguli. Jujur aja, saya sendiri, paling benci soal hafalan atau soal menghafal. Mending saya langsung maju walaupun hafalan saya jelek.

    • @deririan8117
      @deririan8117 Před rokem +1

      @@herutriana5599 karena otak cewek dan otak cowok itu beda.

    • @herutriana5599
      @herutriana5599 Před rokem

      @@deririan8117 setuju sih kalo ini, ada yang mengatakan kalo cewek itu mulai berpikir dengan matang itu pas dia puber, sedangkan cowok itu pas udah dewasa. Entah juga sih, keknya saya agak salah tangkep disini.

    • @deririan8117
      @deririan8117 Před rokem

      @@herutriana5599 ini chanelnya PragerU. Judul kontenya war on boys

  • @nidanofia8309
    @nidanofia8309 Před rokem +4

    Terimakasih pak guru, berkat bapak saya jadi menyesal dulu selalu jadi juara kelas. Dan saya jadi tersadarkan bahwa menjadi juara kelas itu Tdk berarti apa2😂

  • @alfianfahmi5430
    @alfianfahmi5430 Před rokem +13

    Betul pak guru, seharusnya harus lebih banyak lagi soal-soal ujian yang lebih esensial dan memacu daya nalar peserta ujiannya.

  • @caturagungprasetyo7980
    @caturagungprasetyo7980 Před rokem +1

    Jangankan tingkat SMP/SMA, waktu saya kuliah juga dosen ngasih soal dengan pertanyaan "bagaimana menurut anda?".
    Eh begitu dijawab menurut saya, masih disalahin juga 😆

  • @cahyosutikno5880
    @cahyosutikno5880 Před rokem +29

    Trims pak GG, selalu konsisten mengkritisi praktek pendidikan di sekolah² kita. Semoga segera ada peningkatan kompetensi guru² kita.

  • @tukangupload7724
    @tukangupload7724 Před rokem +5

    Sejauh saya sekolah mapel yang paling nalar cuman matematika wkwk soal2nya selalu menjebak dan bikin pening alurnya... Dan selalu guru yg dedikasi nya tinggi banget kebanyakan guru matematika, gak tau pada kompak guru matematika rata2 rajin sampe ada meme nya perihal guru matematika yang rela nerobos apapun demi kelas😂 standing applaus buat guru2 matematika se-Indonesia

    • @muhammadaerlangga142
      @muhammadaerlangga142 Před rokem

      Kalau meme yang katanya guru matematika rela menerobos apapun demi bisa masuk sekolah menurut saya tidak juga karena guru matematika sejauh yang saya perhatikan sering tidak masuk entah karena sakit ataupun karena ada kegiatan yang memotong jam pelajaran (saya paling tidak suka kalau pelajaran dipotong karena ada kegiatan tidak jelas yang ada di sekolah).
      Bahkan kebanyakan soal matematika juga hanya berfokus kepada hafalan saja. Misalnya :
      4 × 3 = ....
      Harusnya kalau mau soal dengan tipe bernalar bisa dibuat soal seperti ini :
      Deni mempunyai beberapa baju untuk dipakai ke acara study tour di sekolah, yaitu kemeja putih, batik putih, batik merah, dan kemeja biru. Ia juga mempunyai beberapa celana di antaranya celana hitam, cokelat, dan biru tua. Ia ingin menggunakan salah satu setel pakaian itu. Maka banyaknya cara ia memakai pakaian tersebut adalah ....

  • @staccatosquad
    @staccatosquad Před rokem +38

    Dan lebih mengherankan lagi, sampai saat ini belum ada yang berani melakukan perubahan ke arah yang lebih relevan... 😂😂😂
    Ayo Pak Guru...
    Gasken sampai ada perubahan di dunia pendidikan kita... 💪💪💪

    • @honor9lite1337
      @honor9lite1337 Před rokem +2

      Ga mau usulin jadi menteri sekalian? 😮

    • @dionbenandito2025
      @dionbenandito2025 Před rokem

      Udah telat. Kalaupun dirubah, manusia udah punah duluan akibat bom carbon....

    • @xtempest7871
      @xtempest7871 Před rokem +1

      ​@@dionbenandito2025Manusia 60 tahun lalu : udh telat, keburu perang nuklir

    • @masr1277
      @masr1277 Před rokem

      ​@@dionbenandito2025kapan itu? Valid? 4:39

    • @dionbenandito2025
      @dionbenandito2025 Před rokem

      ​@@xtempest7871
      Paham carbon bomb enggak...?

  • @nnuzwar
    @nnuzwar Před rokem +4

    Selain jd guru bagi siswa..pak GG harusnya jg jd guru bagi para guru. Bantu buat semacam materi dan sesi Pelatihan Guru. Menjadi guru saat ini kebanyakan sdh bukan lg karena 'panggilan hati', hanya sekedar utk cari nafkah, jadilah prilaku guru sangat pragmatis jauh dari idealis. Dari guru2 yg berkualitas saya percaya lahir generasi dengan peradaban yg berkualitas dan bermartabat.

  • @obicross
    @obicross Před rokem +5

    Klo dr pendidikan yg lebih islami atau sekolah islam, sy berfikir knp kita tidak diadakan pelajaran hadis. Bbrp tahun ini sy baru sadar betapa penting, relevan, dan real dampaknya dr hadis nabi, dan apa dampaknya bila kita melanggar hadis nabi terus menerus (klo yg sy pelajari belakangan soal kesahatan). Bahkan kita kadang lebih percaya sama tahayul, pamali, jimat dll drpd apa yg nabi ajarkan. Dan orang2 barat lebih taat dan 'percaya' sama hadis nabi (misal puasa, tidur siang sejenak\power nap dll). Harusnya disematkan seawal sd kelas 1 dan secara progressive ditingkatkan sedikit2 dan perlahan. Kebiasaan2 nabi yg baik dan menyehatkan sgt menguntungkan bg kita umat dan syg klo kita mulai melupakan, hanya dibaca tdk dipraktekkan

    • @manufactt
      @manufactt Před rokem

      Anak itu mencontoh orang tua dan lingkungan, salah besar jika berharap sekolah mengubahnya. Sekarang bisa ga lingkungan berubah? Bisa kalau pindah ke eropa sana, mereka kan lebih islam dari islam, tapi bukan orang islam 😂

    • @obicross
      @obicross Před rokem

      @@manufactt iyaiya

    • @garisterang1338
      @garisterang1338 Před rokem +1

      Sebenarnya problem umat islam saat ini, lebih kepada kurang fahamnya fikih auwaliyat. Banyak orang muslim lebih takut tidak sholat sunnah A, B, C .. tidak menjalankan amalan sunnah a, b, c .. Tapi tidak takut melanggar lalu lintas, tidak takut buang sampah sembarangan. Padahal taat berkendara, tidak merusak bumi jauh lebih wajib karena beresiko menimbulkan kerusakan dimuka bumi.
      Kalau kita lihat index negara2 terbersih di dunia, justru orang2 kafir yang lebih menjaga lingkungan daripada orang islam. Sangat memalukan sekali

  • @sonstislamwatergold9483
    @sonstislamwatergold9483 Před rokem +2

    Inilah salah satu unek2 saya dan bagian dari histori semasa sekolah sampai sekarang. Dulu saya seringkali Tidur di kelas, tidak pernah belajar di rumah akhirnya ketika SD - SMP Matematika selalu unggul dan selalu ada Peringkat. Memasuki SMK saya lebih parah lagi, masuk pergaulan bebas karena ngeKost. Di SMK juga saya masih tetap tidur di kelas, pernah jual sisa besi Praktek Bubut. Sampai akhirnya saya dapet Peringkat 2 dari bawah😅. Sekarang saya sudah kepala 3 dan sudah bisa menertawakan teman2 sekolah yang Dulu selalu Juara kelas dan Mungkin banyak kemiripan Kisah2 saya dengan teman di seluruh Pelosok Negara Indonesia 😊😊😊

  • @Apiiiiip
    @Apiiiiip Před rokem +6

    Awal sekolah sempet sangat senang belajar karena apapun cara yang saya pakai saya diterima oleh salah satu guru kalaupun saya salah dikasih arahan pada point2 penting tanpa menyalahkan sudut pandang saya. semakin tinggi jenjang semakin kaku pembelajaran tidak diterima kalau caranya salah maka hasil tetap salah tidak ada diskusi atau komunikasi sama siswa pokoknya sudut pandang guru itu absolut. Masuk dunia perkuliahan sistem masih sama kupikir akan menarik ternyata ahh sudahlah, Dan uniknya saya masuk jurusan pendidikan

  • @kokoberuang
    @kokoberuang Před rokem +4

    Soal-soal semacam ini bukan hanya ada pada tingkat-tingkat sekolah, bahkan jenjang perkuliahan pun saya menemukan soal-soal seperti itu pak guru, saya mahasiswa farmasi semester 2 pada salah satu universitas negeri di Indonesia, miris sebenernya pak guru, saya berekspektasi kalo udah kuliah soal-soalnya itu bukan soal-soal hafalan tp soal-soal penalaran, tapi kenyataannya ngga😂

    • @orangNgutan
      @orangNgutan Před rokem

      salah pak..lava..kalo idah bercampur ma tanah dibdaratan, disebut lahar..magma mah masih dalam perut bumi..piss😊

  • @hi-he5cx
    @hi-he5cx Před rokem +26

    Sedikit curhat om guru. Sy skrg sedang menyelesaikan program studi S2 sy di prodi musik. Rencanya sy akan mendaftar mnjd dosen musik jga. Maka dr itu sy mulai membaca soal2 cpns saat ini. Tp yg membuat sy sedih, soal2 yg diujikan sm sekali tdk ada yg berkaitan dgn musik. Soal2 tsb lebih mirp dgn pelajaran jaman sy SD hingga SMA. Termasuk matematika dan sejarah. Pdhl S1 & S2 sy ttg musik. Target prodi utk sy mendaftar mjd dosen bsk jg musik. Aneh rasanya. Knp tolak ukur seseorang utk menjadi ahli dibidang X justru ditentukan dgn soal2 atau ketentuan yg tdk ada hubungannya sama sekali dgn bidang X tsb. Timbul pertanyaan.. Apakah sy tdk layak mjd dosen musik jika tdk mampu mengerjakan soal matematika dan tdk hafal wawasan kebangsaan?

    • @gurugembul
      @gurugembul  Před rokem +21

      begitilah baraya. saya heran knp pemerintah membiarkan kjanggalan ini terus makan korban

    • @hi-he5cx
      @hi-he5cx Před rokem +5

      ​@@gurugembulsy jg heran om. Apakah diantara mrk sama skali tdk ada yg kepikiran ttg kejanggalan ini. Sedih rasanya. Pdhl utk mengerjakan tesis aja susahnya minta ampun. Ini seolah riset dan tesis yg sy kerjakan mjd tdk ada gunannya sm sekali.

    • @bamtv7879
      @bamtv7879 Před rokem +2

      Saya juga heran....orang sekolah kok ujungnya cari kerjaan.... sekolah itu cari ilmu....

    • @budisantoso402
      @budisantoso402 Před rokem

      ​@@bamtv7879oke sekali anda ini, ini lah tipe tipe orang yang dungu

    • @armandimban4616
      @armandimban4616 Před rokem +2

      Sampai skrgpun masih menjadi mistery, banyak soal² cpns yang masih mengandalkan soal hafalan daripada nalar untuk menyelesaikan masalah

  • @dak3278
    @dak3278 Před rokem +2

    Pengenalan profesi : jauh sebelum menginjak kuliah, anak anak harus diajarkan apa saja profesi di dunia dan ngapain mereka, jujur saja saya tau profesi semenjak saya kuliah atau bahkan banyak profesi baru tau pas saya sudah kerja, kita tahunya cuma pilot, dokter, pemadam kebakaran 😅

    • @dirzyadam4307
      @dirzyadam4307 Před rokem +2

      Pengenalan profesi bisa jadi kurang relevan. Misal, beberapa dekade lalu siapa yg tahu kalau bakal ada profesi "CZcamsr"? Apalagi sekarang lagi rame isu tergantikannya banyak lapangan pekerjaan sama AI.
      Lebih penting buat diajarin hal2 yg esensial. Lalu penting juga ngebentuk karakter pembelajar supaya kalo profesi seseorang bisa tergantikan oleh AI itu gak demo atau semacamnya tapi mau belajar skill baru.

  • @23_raisyah_antony_pasha95

    Di sekolah gak diajarin cara mengatur keuangan padahal butuh sekali menurut saya

    • @bocchi.1
      @bocchi.1 Před rokem

      Karena itulah Kenapa ada orang-orang yang yang mendapat warisan dari orang tuanya mendadak orang kaya baru mendadak miskin karena melanggar simbol kemewahan itu adalah hal-hal benda mati seperti rumah dan mobil tapi tidak dididik untuk mengolah uang di sekolah mohon maaf ngalor ngidul

    • @manufactt
      @manufactt Před rokem

      Dimana mana juga gitu di negara maju juga gaada. Masalah Nalar, etika itu diutamakan. Tapi ada namanya eskul, dikita sangat ga professional. Di luar sana menonjol eskul aja bisa gratis kuliah. Sistem udh jalan, bukan SDM dulu tunggu hebat. Sistem dulu yg dibuat

  • @lpicasso1965
    @lpicasso1965 Před rokem +1

    Menyanggah sebagian kecil terkait tes, Pak Guru Gembul.
    Saya lulus tes CPNS dan LPDP 2021 lalu, tidak bisa menjamin semua jenis soal karena tiap peserta menerima soal yang berbeda, tetapi dari sampel kecil soal yang saya terima sendiri, saya bersaksi dua tes ini sudah cukup terlepas dari hafal menghafal. Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) CPNS sudah tidak bertanya tahun, nomor pasal, tokoh, dsj, melainkan penalaran tentang peristiwa, implementasi hukum, dan relevansinya dengan kenegaraan. Tes Substansi LPDP juga lebih nalar lagi, contoh sederhana kita punya data terbatas, kemudian diberikan pilihan apa saja dari data tersebut yang bisa diagregasi.
    Terlepas dari itu, sangat setuju tentang bagaimana proses belajar harusnya berkembang. Low thinking skill seperti menghafal semestinya mulai dihindari, beralih ke high tinking skill yang fokus pada nalar hingga implementasi.

  • @letsreytryitforyou
    @letsreytryitforyou Před rokem +13

    Ini adalah topik yang saya tunggu pak guru, saya pun waktu test cpns dulu melihat soal yang ada bikin tertawa, bahkan kalau ada yang teliti kualitas soal menurun tiap 3-4 tahun jaraknya, untuk soal2 test cpns ya, seolah sengaja dimudahkan.
    Mak saya guru, dan beliau yang sempat melaksanakan ujian tanpa ada soal pilihan ganda (Sebelum tahun 1985), dan saat penerapan pilihan ganda diawal, pengurangan poin terjadi disoal ujian yang salah, tidak seperti sekarang, hanya di test ujian masuk univ baru ada pengurangan nilai.
    Secara pribadi saya tidak terlalu suka dengan keberadaan pilihan ganda dalam soal ujian, menurut saya dan juga mak saya setuju kalau ini adalah salah satu penyebab pendukung guru menjadi malas membaca bidang mereka sendiri, mereka cukup menjiplak bank soal yang jawabannya bukan dirinya sendiri temukan dan juga bisa membuat murid malas membaca juga karena cukup dengan menebak/berjudi dengan soal yang diberikan.
    Saya suka dengan konsep soal guru matematika saya waktu SMA (satu2nya guru yang tidak ada soal pilihan ganda di UTS atau UAS), dan konsepnya juga sama di soal ujian harian. di ujian harian beliau hanya memberi 7 soal, dari 7 soal hanya perlu menjawab benar 5 soal pertama untuk nilai 10/10, atau menjawab 2 soal terakhir untuk nilai 10(Soal S2 dan S3 ini, guru saya lulusan S3), karena peningkatan kesulitan bertahap(tapi jarang yang bisa selesaikan semua 7 soal karena kurang waktu biasanya), akibatnya saat UN, sekolah saya rata2 UN matematikanya 9,2 satu sekolah(IPA), dan ada 7 orang nilai 10 matematikanya, sementara rata2 kota adalah 6,16. Saat UTS atau UAS 20 soal jawaban singkat dan 10 soal essay, dengan ciri khas soal no 9 dan 10 adalah yang paling susah.
    Saya tidak tahu soal-soal sekolah SD sampai SMA saat ini, dan mak saya sudah lama pensiun, namun jika menggunakan soal dari video sebagai barometer(dianggap paling buruk bukan rata2), tidak heran kenapa kualitas daya pikir anak semakin menurun meski angka partisipasi sekolah semakin meningkat. semua didukung oleh ruang lingkup sekolah yang demikian, menjadi budaya pendidikan saat ini. saat sudah terbentuk budaya butuh usaha ekstra untuk mengubahnya dan memakan waktu. walau saya ada mendengar hal positif dari kenalan guru mengenai kurikulum merdeka saat ini.

    • @Back2BasicMatk
      @Back2BasicMatk Před rokem

      Pilihan ganda berguna untuk mempermudah ngecek jawaban, bayangin ada 10000 orang ujian, semuanya essay di cek satu2

    • @letsreytryitforyou
      @letsreytryitforyou Před rokem +1

      @@Back2BasicMatk memang memudahkan mengecek jawaban, namun bisa ditangani dengan jumlah juga atau waktu. poin pentingnya adalah essay, paling tidak harus bisa menyusun kata sedikit walau itupun memberikan jawaban yang salah, olah kata/angka yang sedikit tetap melatih otak, walaupun penilaian jawaban dari essay bisa jadi objektif si penilai, namun tujuan dasarnya adalah melatih yang menjawab untuk bernalar lebih.
      Sedangkan pilihan ganda tidak tahu jawaban tidak mengapa, masalah mental mau menebaknya/berjudi jawaban atau tidak, dan untuk beberapa kalangan yang beruntung bisa mendapat nilai tinggi tanpa perlu paham subtansi materi.
      Guru matematika saya bilang,(sesuai cerita di komen saya diatas), pilihan ganda itu nilai bantu siswa atas paham atau tidak di jawaban singkat atau di essay. karenanya soalnya relatif mudah, karena itu beliau tidak memberikan pilihan ganda dalam ujian(dan kepala sekolah izinkan karena beliau memberikan hasil nyata)

    • @agungsuwarsono9544
      @agungsuwarsono9544 Před rokem +1

      @@Back2BasicMatk dan itu yang dilakukan dosen2 senior guru2 hebat saya, bahkan beliau selalu memberi catatan apalagi jika jawaban salah, ga banyak yg seperti beliau

    • @clantwothejoker
      @clantwothejoker Před rokem

      Hmmm tes cpns ini juga dilematis, karena tes ini diberlakukan nasional seluruh indonesia, alhasil tingkat kesulitan akan mengikuti tingkat kemampuan masyarakat indonesia juga, kalau dibuat terlalu sulit kasihan orang2 yg akses informasi dan sumberdayanya kalah dgn orang kota yg lebih mudah mengakses banyak informasi

    • @muhammadaerlangga142
      @muhammadaerlangga142 Před rokem

      Kalau saya, walaupun keseringan saya memberikan soal pilihan ganda saja untuk adik saya ketika mau ujian, tapi terdapat beberapa soal pilihan ganda yang jawabannya seakan - akan menjawab seperti pada soal uraian yang membutuhkan daya nalar adik saya.

  • @azharzainab8012
    @azharzainab8012 Před rokem +2

    Mantap Pak Guru, terus kritisi dunia Pendidikan di Indonesia agar berani berubah menjadi lebih baik dan tentunya relevan untuk realita kehidupan.

  • @animespeedran
    @animespeedran Před rokem +4

    Pantes pemahaman orang Indonesia sama dirinya aja kurang. Sariawan ga sembuh2 pergi ke dokter 😂
    Sariawan tuh rajin sikat gigi (hindari luka), berkumur antiseptik (garam lebih murah 😅), makan makanan tinggi vit. C (tomat mentah tiap hari dibawa tukang sayur), minum air putih yg cukup, istirahat yg cukup. Udah. Bukan pergi ke dokter dikasihnya obat 3 macem/strip 🤷‍♂️

    • @animespeedran
      @animespeedran Před rokem +2

      Masalahnya adalah,
      minum obat, tapi hal yg lebih mendasar dan lebih berpengaruh ngga dilakuin. Minum obat 10 macem juga klo kurang minum air mana ngaruh obatnya.

  • @bumitabisilmi8852
    @bumitabisilmi8852 Před rokem +1

    Saya doakan saja pak guru tetap sehat selalu, supaya cenel ini bisa ttp eksis menyajikan konten2 yg berguna & berpaedah... Amiin

  • @oborjagat4814
    @oborjagat4814 Před rokem +27

    Saya orang tua murid , pada waktu ada Kurikulum 13 , sering ditanya anak untuk mendeskripsikan sesuatu hal, pikir saya ini kurikulum yang bagus, tapi saat ulangan soalnya sama dengan yang dulu dulu, jauh dari upaya mengukur daya nalar, sedang saat ini adalah waktu start ujicoba kurikulum merdeka, pertanyaannya apakah guru siap mengadaptasi agar relevan dengan tujuan pembaharuan ini ...

    • @faketeori7278
      @faketeori7278 Před rokem +3

      Anak tidak pernah di ajari apa itu presentasi. Bagaimana presentasi di sebut baik dan benar.

    • @agungsuwarsono9544
      @agungsuwarsono9544 Před rokem

      Semuanya bertahap, diakui memang pr ada di guru, materi perkuliahan saat di pendidikan guru memang sangat kurang untuk bekal mengajar,

    • @agungmeip
      @agungmeip Před rokem +1

      karena kebanyakan guru malas untuk membuat soal baru, soal tsb biasanya soal turun temurun entah dari zaman kapan yg diedit sedikit.

    • @muhammadaerlangga142
      @muhammadaerlangga142 Před rokem

      ​@@faketeori7278Itu dia. Untungnya di sekolah saya ada penulisan karya ilmiah bahkan penelitian di luar kota padahal masih SMA.

    • @muhammadaerlangga142
      @muhammadaerlangga142 Před rokem

      Itu berarti gurunya yang tidak mampu beradaptasi dengan tipe soal dan pembelajaran model HOTS.

  • @dzikriarkannur4557
    @dzikriarkannur4557 Před rokem +2

    Saya seorang programmer liat vidio guru gembul terus jadi pengen jadi guru hahaha minimal mencerdaskan 1 kelas dlu aja hahaha

  • @yeniharjanti7395
    @yeniharjanti7395 Před rokem +9

    sangat setuju dg pak guru,,,membuat soal yg mengkaitkan dg kehidupan kita akan lbh mengena ke siswa serta berjalannya penalaran mereka. Disitulah guru n siswa benar² diuji kemampuannya

  • @gunturbargawa7855
    @gunturbargawa7855 Před rokem +1

    Saya berharap sekali orang2 seperti pk guru gembul suatu saat bsa mbjadi mentri pendidikan

  • @satyopadamu
    @satyopadamu Před rokem +4

    Soalnya soalnya yg berbobot seperti yg pak guru maksud menurut saya ada di ujian OSN ujian ini membuat nalar bermain, kebetulan saya ikut OSN saya sangat menikmati soal dan menjawab soal baru kali ini saya menjawab soal, menalarnya dan menikmati nya. Baru pertama kali ikut OSN bagi saya ujian di sekolah itu seperti ujian anak SD anda hanya perlu mengingat dan menulis nya lagi tanpa perlu bernalar

  • @ardykurniawan9818
    @ardykurniawan9818 Před rokem +1

    Betul sekali..
    1. Kompetensi guru seharusnya lebih tentang psikologi murid, bagaimana menangani dan mengontrol kelas, membuat proses belajar mengajar berlangsung menarik minat siswa, dan menggali potensi/bakat murid
    2. Banyak materi pelajaran yg menurut saya praktis tidak berguna dan tidak ada relevansinya ketika saya mulai masuk ke dunia kerja.
    Namanya pendidikan dasar, harusnya memberi pengajaran tentang etika, do and dont dlm bersosialisasi di masyarakat, menanamkan nasionalisme kebangsaan, mengasah murid utk lebih kreatif, mampu berkomunikasi dgn baik, kemampuan menganalisa dgn baik, dgn materi yg nyambung dgn kehidupan sehari-hari.
    Pendidikan adalah bekal hidup, sayang rasanya jika 12 tahun pendidikan dasar dihabiskan utk menghafal dan belajar sesuatu yg tidak relevan utk masa depannya..

  • @Integurs
    @Integurs Před rokem +30

    Saya pikir seharusnya di SMA indonesia lebih membebaskan muridnya untuk memilih mata pelajaran yang diminati untuk mengurangi beban guru dan murid itu sendiri. Kalau menurut saya sebaiknya mata pelajaran SMA dibedakan menjadi mata pelajaran wajib yang jumlahnya sekitar 2 sampai 4 dan mata pelajaran pilihan yang opsinya lebih banyak dan disesuaikan dengan minat dan bakat murid. Karena kalau saya lihat dengan sistem penjurusan ipa dan ips, banyak kasus di mana anak ipa dan ips yang hanya bisa mengikuti di satu atau dua mata pelajaran ipa dan ips, contoh ada anak ipa yang jago fisikanya bagus tapi biologinya kurang bagus, atau anak ips yang jago sosiologi tapi kurang bagus di ekonomi.

    • @raihans2598
      @raihans2598 Před rokem +3

      disekolah saya ada pelajaran yang diminati, jadi milih 3 pelajaran yang diminati

    • @drsnorlax_felineknights
      @drsnorlax_felineknights Před rokem +5

      Sebenarnya mungkin ada alasan tertentu kenapa kurikulum pendidikan seperti ini tetap dipertahankan di indonesia. Kalau anda lihat di sekolah yang bertaraf nasional+ atau internasional swasta, cara murid bersekolah itu layaknya anak kuliah yang bisa memilih jurusan apa yang mereka minati selama SKS yang mereka ambil dapat terpenuhi.
      Saya mau bilang jika ada mafia "pendidikan" tertentu yang bersikukuh untuk mempertahankan kurikulum ini karena Indonesia ("MEREKA") TIDAK BUTUH generasi muda yang memiliki nalar dan mandiri. Indonesia ("MEREKA") hanya butuh generasi muda yang pintar, mau bekerja dalam korporat DAN patuh terhadap atasan. Ini saya simpulkan dari sumber video lain yang membahas "Kenapa dalam sekolah itu kita tidak diajarkan tentang uang? Tentang bagaimana cara mencari uang?".
      Setidaknya begitulah teori konspirasi pendidikan Indonesia menurut versi saya

    • @animediafate
      @animediafate Před rokem +1

      ​@@raihans2598di sekolah ku ada pelajaran wajib peminatan, tapi tapi harus belajar 22 nya

    • @LOLIPOP32
      @LOLIPOP32 Před rokem

      Kan udh d pisah,minat sm wajib,tp hrs ikut jg😅
      Edit:cm nambahin beban asw

    • @sriwulandari5596
      @sriwulandari5596 Před rokem +2

      rasanya sudah dimulai ya..
      krn sistem penjurusan skrg sesuai minat anak.. jd kelasnya bukan IPA atau IPS lg, tp kelas A, B, C dan D
      contoh di sekolah keponakan saya dia masuk kelas A pd saat kelas XI dmna pelajaran wajibnya biologi, ekonomi dan sosiologi..
      sementara mata pelajaran umumnya adlh mtk dasar, BI, Bing, Seni, P5, PPKn dan sejarah
      tp disekolah lain, msh dlm 1 kota beda lg dmna murid les saya yg jg kelas XI dmna utk kelas A mapel wajibnya adlh mat dasar, mat lanjutan, fisika dan informatika.. sisanya adlh mapel umum

  • @mangyayat8019
    @mangyayat8019 Před rokem

    Membahas tntng kepala sekolah dgn guru2 yg d sebutkan di video ini. Kalo saya sebagai guru juga bakal melakukan hal yang sama. Bagaimana tidak, kita berubah menjadi serius lalu fokus mengajar dan kenyataan nya gajinya ttp main2. Coba bayangkan jika guru d Indonesia cuma fokus mengajar sja makan apa mereka. Maka dr itu mereka tidak fokus mencerdaskan kehidupan bangsa. Mereka juga memikirkan kehidupan yg layak dgn cara mencari d jalan yg lain

  • @erd4877
    @erd4877 Před rokem +5

    Soal2 di sekolah berguna kok pak guru.
    contohnya untuk ikut kuis kuisan cerdas cermat, Kuis kuis orang yg giveaway di internet, kan banyak yg gitu, kalo menang dapet duit. jadi sekolah udah mempersiapkan anak2 agar menjadi peserta kuis cerdas cermat. berguna kan? hehe :v

  • @Pandasaurus.
    @Pandasaurus. Před rokem +6

    Saya dulu sering ngoreksi ulangan murid SD ayah saya.
    Paling seru koreksi jawaban esai, karena jawaban beevariasi. Disitu saya paham sudut pandang siswa.
    Dan saya sendiri sewaktu sekoah justru mamang suka soal esai, malah saya selalu mengerjakan esai dulu.. Trus pulihan ganda, sambil mikir mikir lagi jawaban esai udah bener atau asa tambahan.. Karena biasanya jawaban esai ada tersirat juga di pilihan ganda
    Kenapa soal di ujian sering klise dan templet kalo menurut saya agar waktu koreksi gak lama, waktu pengerjaan gak lama kebanyakan mikir dengan nalar.
    Ironis.. Yes.. Tapi itu kenyataannya.. Kita seperti robot ketika menghadapi ujian. Terutama di pilihan ganda. 😂

    • @muhammadaerlangga142
      @muhammadaerlangga142 Před rokem +1

      Saya sering membuat soal HOTS, ANBK, bahkan se tipe dengan penalaran umum setiap kali adik saya yang SD ingin ujian semester (STS/SAS) dan kata adik saya "soal kamu kenapa beda banget dengan yang aslinya ?" Padahal hampir sama hanya saja memang sekolah adik saya yang juga saya pernah SD di tempat adik saya itu tidak pernah memberikan soal yang lebih ke ranah Penalaran (HOTS/ANBK).

    • @Pandasaurus.
      @Pandasaurus. Před rokem

      @@muhammadaerlangga142 salut dengan kepedulian anda. Mungkin benar butuh perbaikan dalam pendidikan Indonesia.

  • @andrimudasafiaandri9738
    @andrimudasafiaandri9738 Před rokem +8

    Saya selalu mengikuti cara pikir pak guru gembul...saya sependapat dengan apa2 yang disampaikan... Sehat selalu dan tetaplah memberikan pencerahan dan pandangan2 yang bermutu utk kecerdasan anak bangsa...

  • @hamkalambudong1445
    @hamkalambudong1445 Před rokem

    Bahkan masih banyak guru yang malas mengajar tapi menuntut anak siswanya pintar.

  • @yeageriz7197
    @yeageriz7197 Před rokem +4

    Guru tolong bahas kenapa bos dan bawahan sering sekali saling membenci tapi tetep berhubungan karna sama2 butuh sering sekali ada bos yang selalu tidak puas sama kinerja bawahannya sebaliknya juga banyak bawahan yang tidak puas dan ngerasa jadi orang yng jauh lebih baik dari bos nya 🤣🤣🤣

  • @reksourep
    @reksourep Před rokem

    Relevansi dengan kehidupan sehari hari adalah hal yang paling saya tekankan pada video kritikanku 2 tahun yang lalu.

  • @ngalorngidul7962
    @ngalorngidul7962 Před rokem +8

    Pak guru tau lah iq dan literasi siswa indonesia itu bagaimana , kalau soalnya begitu murid² bakal pusing mikir dan jawabnya , lebih gampang soal dan jawaban instan

    • @muhammadaerlangga142
      @muhammadaerlangga142 Před rokem

      Ya kalau seperti itu pola pembelajarannya juga harus diubah. Kalau bisa soal latihannya pun juga harus dalam ranah penalaran agar nanti saat ujian tidak bingung lagi.

  • @ZeronimeYT
    @ZeronimeYT Před rokem

    Klo mau soal yg ngasah nalar, coba soal Olimpiade.
    Soal konvesional di sekolah gak ada apa2nya ama soal olimpiade.

  • @sabelz1
    @sabelz1 Před rokem +9

    fix... pak gembul harus jadi mentri pendidikan...

  • @affkan1910
    @affkan1910 Před rokem

    Semoga ada guru2 yg nonton konten ini dan mulai menerapkan pelajaran yg bermanfaat kedepannya nnt buat siswa.walaupun tidak sesuai dgn kurikulum bla..bla..bla..setidaknya kita sudah membantu manusia muda agar punya pengetahuan yg semestinya bisa bermanfaat buat masa depan dan menyadari bahwa gaji yg kita terima bisa dpertanggung jawabkan d akhirat😶‍🌫️

  • @channelapa9816
    @channelapa9816 Před rokem +6

    pak gugem.. coba menyelesaikan kuis cak lontong

  • @GustohPihantoro
    @GustohPihantoro Před rokem

    paling tidak usaha belajar dan menghafalnya, itu menunjukkan dedikasi siswa,..

  • @Pompom-mf3hu
    @Pompom-mf3hu Před rokem +3

    Pak pak, klu pendidikan kita seperti yg bapak sebutkan itu, bisa banyak orang pintar di negeri ini, saya adalah murid dgn kecerdasan rata2, kelas 3 sd saya dikasih soal sama ibu guru membuat kalimat dgn kata prokem, seperti gue, elu, aja, doang.. waktu itu tv aja jarang, jadi susah buat nyari, apalagi kami kan pakai bahasa daerah, mana ada pakai bshasa prokem, sementara guru cuman ngasih satu contoh kata, saya seharian mikir apa aja kata prokem, klu ga salah mikir dari pagi sampai sore, saya emg berhasil bikin pr itu, tapi setelahnya saya ketiduran dan sakit kepala.
    Senin nya, tugas dikumpulkan, dari satu kelas, cuman 1 orang yg dapat nilai 10, yg lain dapat nilai 0,
    Krn mereka bukan nyari kata prokem tapi cuma bikin kalimat pakai kata prokem yg dicontohkan bu guru.
    Tapi pointnya bukan disitu, setelah hari itu, saya rangking 1 terussssss.

    • @muhammadaerlangga142
      @muhammadaerlangga142 Před rokem

      Apa salahnya kalau di negara kita banyak orang cerdas/jenius ? Justru syarat dari negara maju salah satunya adalah banyak masyarakat yang cerdas dan tentu saja akhlak harus baik.

    • @Pompom-mf3hu
      @Pompom-mf3hu Před rokem

      @@muhammadaerlangga142 sedih baca komenmu bro.. mungkin kmu perlu PR membuat kalimat pakai kata prokem

  • @brojack3571
    @brojack3571 Před rokem +1

    Banyak orang ego yang menghambat pendidikan di Indonesia mereka lebih mementingkan uang dibandingkan kewajiban mereka

  • @alifnurrudin289
    @alifnurrudin289 Před rokem +4

    jika seluruh energi pada kendaraan menggunakan hidrogen dari pemecahan air, apakah air akan langka dan siklus hidrologi akan terganggu ?

    • @ryzkistark7969
      @ryzkistark7969 Před rokem

      Sepertimya tidak karena dalam konsep pemacahan hidrogen yang saya pelajari adalah selain outputnya adalah energi listrik untuk menggerakkan sesuatu dan hidrogen disimpan dalam bentuk gas. Maka emisinya adalah uap air yang keluar.

  • @lailaart62
    @lailaart62 Před rokem +1

    Saya sudah beberapa kali ikut CPNS. Saya harus belajar lagi dan yah, harus banyak hafalan, dan saat ujian, lupa, bahkan banyak yang tidak keluar hafalannya. Apalagi MTKnya harus menjawab dengan cepat, tidak disuruh berlogika. Menjawab soalnya diukur dengan waktu, seakan berlomba dengan waktu. Akhirnya mengerjakan soal dengan panik, mau mengoreksi lagi pun enggan karena lupa. Berbeda jika kita menjawab dengan logika seperti yang dicontohkan Pak Guru. Pasti mikir kalau jawabnya dengan logika, karena kalau menghafal, akan repot jika kita lupa. Walaupun lulus passing grade, rasanya sama sekali tidak puas setelah mengerjakan soal. Semoga soal penerimaan CPNS kedepannya berubah.

    • @keqingwangymywaifu7197
      @keqingwangymywaifu7197 Před rokem +1

      Iya, itu harus dibenahi sih

    • @lailaart62
      @lailaart62 Před rokem +1

      @@keqingwangymywaifu7197 kalau bisa pas penerimaan CPNS selanjutnya, sudah tidak begitu lagi.

  • @majidkobat8429
    @majidkobat8429 Před rokem +4

    Kita d paksa memahami semua mata pelajaran, sedangkan guru yg mengajar rata2 menguasai 1 mapel pelajaran 😂

    • @alfancahyadi
      @alfancahyadi Před rokem

      Ya makanya setelah lulus murid itu lebih pintar dari gurunya, coba saja guru mtk suruh jawab tes un biologi hebat kalau dia dapat nilai 7 ajalah. Tapi setelah beberapa tahun murid suruh jawab soal un yang dulu ia kerjakan juga sudah lupa.

    • @majidkobat8429
      @majidkobat8429 Před rokem

      @@alfancahyadi karena kita d ajarkan untuk mengfahal bukan JD cerdas 🤣

  • @itoxotaxatix
    @itoxotaxatix Před rokem +1

    Bikin soal yg pake nalar seperti itu susah banget pak guru. Dan seperti diketahui kualitas guru2 kita itu kebanyakan hanyalah sisa2 yg ga diterima di pekerjaan yg lebih "bagus", jadinya ya kebanyakan emg ga bisa bikin soal yg seperti itu. Emg ga nyampe aja.
    Tapi saya dulu beruntung bisa sekolah di tempat bagus, guru2nya relatif lebih bagus daripada sekolah lain, karena guru2 pinter emg sering ditariki ke situ 😂😂. Biar imbang lah ama siswa2nya.

  • @veeyrou5156
    @veeyrou5156 Před rokem +4

    Ingin rasanya saya share ke guru-guru saya

  • @javabirth7342
    @javabirth7342 Před rokem

    Kalo boleh usul semua soal-soal itu jawabnya essai aja pak guru jadi guru bisa mengetahui pemahaman si murid sejauh mana tentang hal yg d bahas d soal atau kalau mau pilihan ganda dari A s.d E itu jawabannya tidak ada yg benar/salah tapi scoring yg mendekati ketepatan penalaran aja misal klo milih a. Sangat tepat (poin 5), b. Tepat (poin 4) , c. Cukup tepat (poin 3), d. Sedikit tepat (poin 2), e. Kurang tepat (poin 1)

  • @Rian.DIPA.NUSANTARA
    @Rian.DIPA.NUSANTARA Před rokem +4

    Jika anda tidak dapat menjawab soal pelajaran yg ada di Indonesia dipastikan anda sudah jenius.

    • @Integurs
      @Integurs Před rokem

      Ketika tidak menjawab adalah jawaban untuk kenyataan pendidikan.

  • @antoytyt
    @antoytyt Před rokem +1

    menuju guru gembul menjadi menteri pendidikan 💪

  • @zhaoyun527
    @zhaoyun527 Před rokem +4

    beuh gila SD soal ujiannya sekelas anak kuliahan

  • @kamusaua667
    @kamusaua667 Před rokem

    Di Indonesia,soal dijejalkan tanpa menekankan kegunaan terhadap menghadapi permasalahan di hidupnya.

  • @veeyrou5156
    @veeyrou5156 Před rokem +4

    Selamat siang pak guru

  • @ajiyangaja9184
    @ajiyangaja9184 Před rokem

    Selain metode belajar yg kurang pas
    Pelajar sekarang sudah sangat ketergantungan dengan HANDPHONE 🙏

  • @arryfajar2005
    @arryfajar2005 Před rokem +1

    Karena kalau kucing yang dipilih untuk dibedah rasanya terlalu kejam, apalagi manusia. Kalau tikus khawatir membawa penyakit dan lebih sulit ditangkap. Hewan yang lebih kecil akan sulit diobservasi. Makanya katak yang sering dipilih untuk dipelajari anatominya dan dibedah dalam eksperimen.

  • @rudinisirait534
    @rudinisirait534 Před rokem

    Itu bisa dibuat Kalo Riset-Riset Penelitian diutamakan, dikembangkan, dan diperhatikan lebih dahulu.. Riset ini yang mempengaruhi pola pikir negara...

  • @anwarsupervisormadrasahbna7863

    Banyakin konten kayak gini niscaya dunia pendidikan kita (guru) terbangun
    MANTAP...!!!

  • @Yagfwsjaush-ew1zg
    @Yagfwsjaush-ew1zg Před rokem +1

    Sy setuju pak guru. Bahkan sy berharap pelajaran2 yg sifatnya cuma informatif spt biologi, fisika, kimia, sosiologi, geografi, ekonomi teori, sejarah dunia, itu disatukan menjadi satu mata pelajaran yg sifatnya tematik. Diajarkan secara umum tanpa ada rincian dan ga perlu ada soal ujiannya. Soalnya pelajaran tsb cuma utk menambah wawasan siswa aja dan bukan tujuan utama dr pendidikan. Apalagi sekarang sumber informasi spt itu sudah melimpah di internet. Jd jika si siswa itu tertarik dia pasti akan lebih banyak buka google ketimbang buku pelajaran sekolah. Nah, jam pelajaran yg kosong akibat mata pelajarannya di satukan spt itu, bisa digunakan utk siswa belajar hal2 yg lebih berguna utk kehidupannya di masa depan.

    • @democard1199
      @democard1199 Před rokem

      Sulit jadinya. Kalo mau dicampur sarana/ prasarananya harus ada. Sedangkan tau sendiri sekolah gimana.

    • @Yagfwsjaush-ew1zg
      @Yagfwsjaush-ew1zg Před rokem

      @@democard1199 lho bukannya jadi ga sulit? Kan jd ga perlu ada sarana dan prasarana lagi. Kan belajarnya cuma sekedar membaca dan sedikit diterangkan oleh guru. Jd ga perlu ada alat2 macam2 cukup satu buku pelajaran yg sifatnya rangkuman dan tematik. Terus gurunya pun bisa dipangkas dg cukup 1 org guru sj. Jd siswa dlm pelajaran tsb lebih bersifat aktif dan mandiri. Oh ya, ada yg kelewat. Pelajaran seperti ini cukup diajarkan di kelas 1 sampai 9 aja (SD-SMP). Sedangkan di kelas 10-12 itu baru di ajarkan secara lebih detil dan terspesialisasi. Tapi khusus utk di jurusan sains dan ilmu sosial. Jd, utk tingkat kelas 10-12 itu ga ada lagi pemisahan antara SLTA/SMA dengan SMK, tapi semuanya jd SMK dg SLTA/SMA berubah menjadi SMK jurusan sains (utk yg kelompok IPA) dan jurusan ilmu sosial (utk yg kelompok IPS) ditambah jurusan bahasa asing. Nah pd tingkat tsb barulah diajarkan secara lebih rinci dan khusus. Jd, pd tingkat tsb mulai diajarkan pelajaran biologi, fisika, kimia, geografi, sosiologi, ekonomi, sejarah dunia, dll dalam mata pelajaran nya masing2.

    • @democard1199
      @democard1199 Před rokem

      @@Yagfwsjaush-ew1zg
      Harus ada alat donk. Kita harus menyesuaikan dengan cara belajar siswa (Visual, Audio, Kinetik). Kalau hanya baca gimana dengan siswa yg kurang bisa menangkap pelajaran hanya dengan membaca?
      Pemangkasan guru bukan solusi. Tau sendiri kan guru SD sedikit, muridnya 40 per kelas dan tipikal murid pasti berbeda-beda. Guru harus menyesuaikan diri dengan murid. Bahan ajar juga harus menyesuaikan dengan murid.

  • @wielnichadamqirrom
    @wielnichadamqirrom Před rokem +2

    Pak @guru gembul kira-kira mau gak kalau nyalon jadi menteri pendidikan? Kalo ada pemilu menteri pak @guru gembul pasti kandidat paling banyak diminati. Keren banget soalnya pak guru yang satu ini euy. 😊🙏🏻

  • @sutediheriyonoBaladMaUng

    Soal dalam ujian sudah seharusnya yg merangsang OTAK manusia utk bekerja BUKAN jadi tempat menyimpan memory.
    Orang disuruh MENGHAFAL KITAB SUCI bukan MENAFSIRKAN dan atau MENGIMPLEMENTASIKAN isi KITAB SUCI.
    Penyakit KAUM PENCINTA DOKTRIN adl MENGHAFAL bukan BERFIKIR/BERNALAR/BERLOGIKA dan hasilnya FANATISME bukan TOLERANSI.