Sdh saatnya ulama2 moderat NU, Muhammadiyah & MUI menyebarluaskan ajaran Islam wasathiyah kpd sesama muslim ttg corak beragama yg menghargai keberagaman tafsir & jauh dr klaim kebenaran mutlak. Juga antar umat beragama, krn prinsip dasar doktrin Islam thdp pluralisme agama & sosial budaya adalah Sunnatullah. Sebagian ulama terutama khalaf, bepandangan: -QS. an-Nur 31 kalimat "menutup kain kerudung ke dada", tdk ada kata rambut. -QS. al-Ahzab 59 kata "hendaklah" tdk berarti wajib & asbab nuzul budak dilarang berjilbab. -Hadis "...kecuali ini & ini" tdk jelas pelarangan rambut. Maka menurut ahli tafsir spt Buya Hamka & Prof Quraish Shihab tdk boleh dikatakan syariat tanpa nash yg qhat'i (pasti/jelas). Shg muslimah yg terlihat rambut kepala & sebagian tangannya blm tentu melanggar syariah. Sikap sekolah & pengajar yg benar itu spt SKB 3 Menteri ttg seragam sekolah umum negeri, tdk boleh mewajibkan/melarang siswi kenakan pakaian keagamaan. Terserah siswinya, jgn dipaksa. Sdh saatnya guru2 sekolah umum negeri mendidik siswa/i agar saling toleran, menghargai keberagaman tafsir keagamaan & jauh dr klaim kebenaran mutlak. Pertanyaannya: Apakah ulama2 besar spt: KH. Hasyim Asyari, KH. Bisri Mustofa, KH. As'ad, KH. Wahid Hasyim, Gus Dur (dr NU) & KH. Ahmad Dahlan, Buya Hamka, Buya Syafii (dr Muhammadiyah), serta Prof Nurcholish Madjid, Prof Quraish (dr cendikiawan/akademisi) yg membiarkan muslimah berkerudung (masih terlihat rambut) & yg tidak asalkan berpakaian sopan terhormat, mereka ini ulama kaleng2 yg gak ngerti syariat Islam & gak punya dalil2 ttg batas2 aurat? Ingat, NKRI bukan negara agama tp negara beragama, mk bukan pula negara sekuler! Kata Syekh Ali Jaber: "Yg membuat kita tdk menerima perbedaan krn kita tdk belajar. Kita belajar hanya dr satu pihak, merasa diri benar & yg lain sesat. Ini bahaya! Anda berhak membela pendapatmu, tp anda tdk berhak menyesatkan pendapat orang lain, apalagi masing2 punya dalil tetapi hanya beda memahaminya."
Jilbab, Gamis dan lain² itu adalah pakaian adat dan budaya orang di Timur Tengah. (bukan atribut suatu agama). NKRI bukan bangsa yang miskin adat dan budaya tapi kenapa selalu saja ada oknum yang selalu mengcopy budaya serta adat dari luar lalu dipaksakan ke orang di negara ini? Apakah ini adalah gerakan #Kadrunisasi? Ini adalah tindakan melawan Kedaulatan NKRI. #PANCASILA harus ditegakkan Mari Selamatkan NKRI dari #KADRUNISAS dan #NARSISMEI!!
Sekolah negri di paksa pakai baju muslim inilah Indonesia mu
Yang suka memaksa dan mewajibkan guru kranjingan. Di Boyolali juga ada. Saya menemukan 2 SD yg memaksa muridnya untuk berjilbab
Sdh saatnya ulama2 moderat NU, Muhammadiyah & MUI menyebarluaskan ajaran Islam wasathiyah kpd sesama muslim ttg corak beragama yg menghargai keberagaman tafsir & jauh dr klaim kebenaran mutlak.
Juga antar umat beragama, krn prinsip dasar doktrin Islam thdp pluralisme agama & sosial budaya adalah Sunnatullah.
Sebagian ulama terutama khalaf, bepandangan:
-QS. an-Nur 31 kalimat "menutup kain kerudung ke dada", tdk ada kata rambut.
-QS. al-Ahzab 59 kata "hendaklah" tdk berarti wajib & asbab nuzul budak dilarang berjilbab.
-Hadis "...kecuali ini & ini" tdk jelas pelarangan rambut.
Maka menurut ahli tafsir spt Buya Hamka & Prof Quraish Shihab tdk boleh dikatakan syariat tanpa nash yg qhat'i (pasti/jelas). Shg muslimah yg terlihat rambut kepala & sebagian tangannya blm tentu melanggar syariah.
Sikap sekolah & pengajar yg benar itu spt SKB 3 Menteri ttg seragam sekolah umum negeri, tdk boleh mewajibkan/melarang siswi kenakan pakaian keagamaan. Terserah siswinya, jgn dipaksa.
Sdh saatnya guru2 sekolah umum negeri mendidik siswa/i agar saling toleran, menghargai keberagaman tafsir keagamaan & jauh dr klaim kebenaran mutlak.
Pertanyaannya:
Apakah ulama2 besar spt: KH. Hasyim Asyari, KH. Bisri Mustofa, KH. As'ad, KH. Wahid Hasyim, Gus Dur (dr NU) & KH. Ahmad Dahlan, Buya Hamka, Buya Syafii (dr Muhammadiyah), serta Prof Nurcholish Madjid, Prof Quraish (dr cendikiawan/akademisi) yg membiarkan muslimah berkerudung (masih terlihat rambut) & yg tidak asalkan berpakaian sopan terhormat, mereka ini ulama kaleng2 yg gak ngerti syariat Islam & gak punya dalil2 ttg batas2 aurat?
Ingat, NKRI bukan negara agama tp negara beragama, mk bukan pula negara sekuler!
Kata Syekh Ali Jaber: "Yg membuat kita tdk menerima perbedaan krn kita tdk belajar. Kita belajar hanya dr satu pihak, merasa diri benar & yg lain sesat. Ini bahaya! Anda berhak membela pendapatmu, tp anda tdk berhak menyesatkan pendapat orang lain, apalagi masing2 punya dalil tetapi hanya beda memahaminya."
Jilbab, Gamis dan lain² itu adalah pakaian adat dan budaya orang di Timur Tengah. (bukan atribut suatu agama).
NKRI bukan bangsa yang miskin adat dan budaya tapi kenapa selalu saja ada oknum yang selalu mengcopy budaya serta adat dari luar lalu dipaksakan ke orang di negara ini? Apakah ini adalah gerakan #Kadrunisasi?
Ini adalah tindakan melawan Kedaulatan NKRI. #PANCASILA harus ditegakkan
Mari Selamatkan NKRI dari #KADRUNISAS dan #NARSISMEI!!
Komen.