LAST PART Lalu apa firman Allah tentang orang-orang beriman? Allah berfirman dalam QS Al-Mujadilah: 9 yang berbunyi; يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَنَاجَيْتُمْ فَلَا تَتَنَاجَوْا بِالْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُولِ وَتَنَاجَوْا بِالْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ Yang artinya, “Hai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan tentang membuat dosa, permusuhan dan berbuat durhaka kepada Rasul. Dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikembalikan”. (QS Al-Mujadilah: 9). Dan jangan pernah bicarakan hal yang berdosa, hal-hal yang membuat permusuhan, hubungan itu retak dan jangan bermaksiat kepada الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Dan kalau mau bicara rahasia maka bicarakan kebaikan dan ketaqwaan dan bertaqwalah kepada Allah. Maka diamlah kecuali bicara itu kebaikan dan ketaqwaan. Lalu Allah berfirman di ayat berikutnya yaitu Allah berfirman dalam QS Al-Mujadilah: 10 yang berbunyi; إِنَّمَا النَّجْوَىٰ مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَيْسَ بِضَارِّهِمْ شَيْئًا إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ Yang artinya, “Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal”. (QS Al-Mujadilah: 10). Dan sesungguhnya pembicaraan rahasia yang negatif yang isinya dosa, membuat orang marah kalau dia mendengar, kecewa dan tidak nyaman kalau tahu dan seterusnya itu semua dari syaitan, karena pembicaraan dan arahnya atau tujuan membuat orang-orang beriman itu sedih. Tetapi apa kata Allah, وَلَيْسَ بِضَارِّهِمْ شَيْئًا إِلَّا بِإِذْنِ اللَّه “Pembicaraan itu tidak memberikan keburukan dan mudharat sama sekali kepada orang-orang beriman kecuali dengan izin Allah”. Jadi kita akan sia-sia bicara makanya diam saja, kecuali bicara yang baik dan taqwa, karena kalau bicara buruk itu tidak ada gunanya dan tidak akan bisa melukai dan menyakiti perasaan orang-orang beriman, itupun dengan Izin Allah. Adapun orang-orang beriman وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ “dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal” (QS Al-Mujadilah: 10). Jadi skill diam itu penting, kalau ini tentang bicara yang paling rahasia dan bisik-bisik dan paling kecil skupnya, Allah Tahu dan Allah akan buka apa yang dibicarakan, apalagi pembicaraan yang lebih besar skupnya dari itu, yang lebih vulgar, terang-terangan Allah Maha Tahu. Pembicaraan rahasia anda yang orang tidak tahu, tetapi Allah Maha Tahu, apalagi yang lain juga tahu itu lebih jelas lagi. Lalu Allah akan buka pada hari Kiamat, dan Allah katakan itu dari syaitan dan tujuan anda tidak akan tercapai kecuali dengan izin Allah. Dan bagi orang-orang beriman maka bergantunglah kepada Allah. Lalu skill diam itu digunakan dalam kondisi apa saja? In Sha Allah di bahas dalam pertemuan berikutnya. Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Rabu, 11 Muharram 1446 AH/17 Juli 2024 Ahida Muhsin
Jazakallah khayran ustadz atas ilmunya.. semoga Allah senatiasa mencurahkan RahmatNya kepada ustadz, keluarga dan team semua. Barakallahu fiikum Aamiin yaa Rabbal'alamiin
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. PART ONE Kesimpulan Ke-8 dari Bab 45 tentang “Mengunjungi Orang-Orang Baik, Duduk Bersama, Menemani, Mencintai, Dan Mengundang Mereka, Meminta Dari Mereka Untuk Dido’akan, Dan Mengunjungi Tempat-Tempat Yang Memiliki Keutamaan” adalah sebagai berikut: Kita masih bersama kesimpulan dari penuntupan Bab ini dan terakhir kita bahas bahwa salah satu skill yang harus dikuasai dan salah satu Sunnah Rasulullah ﷺ adalah skill menata lisan dalam bersahabat, berteman, bergaul, berumah tangga, berinteraksi, menjaga hubungan dengan orangtua atau dengan anak dan lain sebagainya. Dan semoga الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan taufik kepada kita untuk bisa mengamalkannya, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. Dan diantara menjaga lisan yang diSunnahkan Rasulullah ﷺ dan ini sangat bermanfaat dalam hubungan persahabatan, persaudaraan, pertemanan bahkan suami istri, keluarga besar, orangtua dan anak dan ini skill yang seringkali kurang ditekankan yaitu Skill Diam. Salah satu kunci sukses dalam berteman, bersahabat dan lain sebagainya adalah kemampuan atau punya kualitas diam yang tinggi, artinya dia tahu kapan harus diam dan tidak berbicara. Dan itu yang disabdakan Nabi ﷺ, مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam” (Muttafaq ‘Alaih). Dan itu perintah Nabi ﷺ, فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ “Hendaklah ia berkata baik atau diam”, memakai ل Amar atau perintah. Dan ini menunjukan bahwa kemampuan diam atau skill diam itu sangat ditentukan oleh Iman kita kepada Allah dan hari Akhir, artinya hanya orang yang benar-benar beriman bahwa Allah As-Sami’ yang Maha Mendengar, Allah Al-Khabir yang Maha Tahu yang detail dan semua akan di hisab dan kita akan mempertanggungjawabkan lisan dan ucapan kita pada hari Kiamat. Makanya orang-orang beriman itu, jangankan bicara secara blak-blakan atau ramai atau nimbrung di sosial media dengan jempolnya, berbisik saja akan berfikir terlebih dahulu, karena mereka yakin bahwa Allah Maha Mendengar, Allah berfirman dalam QS Al-Mujadilah: 7 yang berbunyi; أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۖ مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَىٰ ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَىٰ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا ۖ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ Yang artinya, “Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu”. (QS Al-Mujadilah: 7). Ini berkaitan dengan Iman, anda mau secara diam-diam dan pembicaraan serahasia apapun dengan jumlah seminimal apapun misalnya hanya 2 orang, Allah Maha Tahu. Dan tahu itu bukan katanya dan katanya, tetapi sangat jelas, karena ada yang ke 3 di sana yaitu Allah. Dan sebelum bicara pun Allah Tahu, يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ “Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati“ (QS Al-Ghaafir: 19). Ini menunjukan bukan hanya skill bicara yang harus kita pelajari tetapi skill diam pun kita harus pelajari dan ini adalah kebutuhan primer dalam bersosialisasi. Ini bukan tentang berinteraksi dengan sesama, tetapi ini tentang Iman kepada Allah dan kepada hari Akhir. Makanya Abu Darda رضي الله تَعَالَى عنه mengatakan, ‘Belajarlah skill diam sebagaimana anda belajar skill berbicara’. Jadi kalau sekarang ada kursus public speaking atau komunikasi, coba buka kursus diam dan ini skill mahal yang akan menyelamatkan kita pada hari Kiamat, mungkin sekarang merasa nyaman apalagi yang kita omongin tidak tahu, tetapi nanti pada hari Kiamat Allah bongkar semuanya dan Allah Maha Mengetahui. Baca sejarah tentang pertemuan sangat rahasia orang-orang Quraish ketika ingin membunuh Rasulullah ﷺ, Allah Tahu dan Allah beritahukan melalui Malaikat Jibril ke Rasulullah ﷺ. Itu pertemuan yang sangat rahasia yang tidak ada penyadap, tekhnologi atau satelit seperti saat ini. Dan kalau hari ini manusia dengan mudah menyadap pembicaraan rahasia, apalagi Allah Tabaroka wa Ta’ala, As-Sami’ul ‘Alim, Al Khabir. Dan kalau itu ilmu manusia, lalu bagaimana ilmu-Nya Allah Tabaroka wa Ta’ala dan kita harus yakin bahwa yang kita ucapkan tidak menguap begitu saja dan tidak hilang di telan bumi, apa yang kita bicarakan itu akan di buka lagi dan akan di bongkar lagi pada hari Kiamat kelak. To be continued 1 of 2 part Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Rabu, 11 Muharram 1446 AH/17 Juli 2024 Ahida Muhsin
Jazaakumullahu khayran ustadz dan tim, atas live nya dan kemudahan untuk mengakses ilmu biidznillah, semoga Allah mudahkan kita mengasah skill diam ini...😢
jazakumullahu khairan katsiran, ustadz dan seluruh tim, afwan ana sedikit masukan untuk audio, apa bisa bassnya diturunin, supaya vocalnya lebih clear kalau di speaker pasif/aktif.
Saya pikir skill diam kayak suami saya ustad bener-bener diam nggak mau ngomong rumahnya jadi kayak kuburan, saya disuruh diam terus. Lebih baik diam daripada berantem. Apakah itu benar?
LAST PART
Lalu apa firman Allah tentang orang-orang beriman? Allah berfirman dalam QS Al-Mujadilah: 9 yang berbunyi;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَنَاجَيْتُمْ فَلَا تَتَنَاجَوْا بِالْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُولِ وَتَنَاجَوْا بِالْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Yang artinya, “Hai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan tentang membuat dosa, permusuhan dan berbuat durhaka kepada Rasul. Dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikembalikan”. (QS Al-Mujadilah: 9).
Dan jangan pernah bicarakan hal yang berdosa, hal-hal yang membuat permusuhan, hubungan itu retak dan jangan bermaksiat kepada الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Dan kalau mau bicara rahasia maka bicarakan kebaikan dan ketaqwaan dan bertaqwalah kepada Allah. Maka diamlah kecuali bicara itu kebaikan dan ketaqwaan. Lalu Allah berfirman di ayat berikutnya yaitu Allah berfirman dalam QS Al-Mujadilah: 10 yang berbunyi;
إِنَّمَا النَّجْوَىٰ مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَيْسَ بِضَارِّهِمْ شَيْئًا إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Yang artinya, “Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal”. (QS Al-Mujadilah: 10).
Dan sesungguhnya pembicaraan rahasia yang negatif yang isinya dosa, membuat orang marah kalau dia mendengar, kecewa dan tidak nyaman kalau tahu dan seterusnya itu semua dari syaitan, karena pembicaraan dan arahnya atau tujuan membuat orang-orang beriman itu sedih. Tetapi apa kata Allah, وَلَيْسَ بِضَارِّهِمْ شَيْئًا إِلَّا بِإِذْنِ اللَّه “Pembicaraan itu tidak memberikan keburukan dan mudharat sama sekali kepada orang-orang beriman kecuali dengan izin Allah”. Jadi kita akan sia-sia bicara makanya diam saja, kecuali bicara yang baik dan taqwa, karena kalau bicara buruk itu tidak ada gunanya dan tidak akan bisa melukai dan menyakiti perasaan orang-orang beriman, itupun dengan Izin Allah. Adapun orang-orang beriman وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ “dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal” (QS Al-Mujadilah: 10).
Jadi skill diam itu penting, kalau ini tentang bicara yang paling rahasia dan bisik-bisik dan paling kecil skupnya, Allah Tahu dan Allah akan buka apa yang dibicarakan, apalagi pembicaraan yang lebih besar skupnya dari itu, yang lebih vulgar, terang-terangan Allah Maha Tahu. Pembicaraan rahasia anda yang orang tidak tahu, tetapi Allah Maha Tahu, apalagi yang lain juga tahu itu lebih jelas lagi. Lalu Allah akan buka pada hari Kiamat, dan Allah katakan itu dari syaitan dan tujuan anda tidak akan tercapai kecuali dengan izin Allah. Dan bagi orang-orang beriman maka bergantunglah kepada Allah. Lalu skill diam itu digunakan dalam kondisi apa saja? In Sha Allah di bahas dalam pertemuan berikutnya.
Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Barakallahu fikum…
Jakarta, Rabu, 11 Muharram 1446 AH/17 Juli 2024
Ahida Muhsin
Bismillah Alhamdulillah menyimak Ustadz, jazakallahu khairan ustadz
Alhamdulillah alladzi bini'matihi tatimush sholihaat
Jazakallahu Khair wa barakallahu Fiikum Ustadzuna dan Tim
Jazakallah khayran ustadz atas ilmunya.. semoga Allah senatiasa mencurahkan RahmatNya kepada ustadz, keluarga dan team semua.
Barakallahu fiikum
Aamiin yaa Rabbal'alamiin
Alhamdulillah.
Jazakallahu khair ustadz dan tim atas ilmunya.
Barakallahu fiik.
Jazakaallah khayr , barrakallahu'fiik
Jazakallahu khoyron wa barokallahu fiikum Ustadz beserta team
jazakallahu khairan ustadz ilmunya, barakallahu fiikum
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن.
PART ONE
Kesimpulan Ke-8 dari Bab 45 tentang “Mengunjungi Orang-Orang Baik, Duduk Bersama, Menemani, Mencintai, Dan Mengundang Mereka, Meminta Dari Mereka Untuk Dido’akan, Dan Mengunjungi Tempat-Tempat Yang Memiliki Keutamaan” adalah sebagai berikut:
Kita masih bersama kesimpulan dari penuntupan Bab ini dan terakhir kita bahas bahwa salah satu skill yang harus dikuasai dan salah satu Sunnah Rasulullah ﷺ adalah skill menata lisan dalam bersahabat, berteman, bergaul, berumah tangga, berinteraksi, menjaga hubungan dengan orangtua atau dengan anak dan lain sebagainya. Dan semoga الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan taufik kepada kita untuk bisa mengamalkannya, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن.
Dan diantara menjaga lisan yang diSunnahkan Rasulullah ﷺ dan ini sangat bermanfaat dalam hubungan persahabatan, persaudaraan, pertemanan bahkan suami istri, keluarga besar, orangtua dan anak dan ini skill yang seringkali kurang ditekankan yaitu Skill Diam. Salah satu kunci sukses dalam berteman, bersahabat dan lain sebagainya adalah kemampuan atau punya kualitas diam yang tinggi, artinya dia tahu kapan harus diam dan tidak berbicara. Dan itu yang disabdakan Nabi ﷺ, مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam” (Muttafaq ‘Alaih). Dan itu perintah Nabi ﷺ, فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ “Hendaklah ia berkata baik atau diam”, memakai ل Amar atau perintah. Dan ini menunjukan bahwa kemampuan diam atau skill diam itu sangat ditentukan oleh Iman kita kepada Allah dan hari Akhir, artinya hanya orang yang benar-benar beriman bahwa Allah As-Sami’ yang Maha Mendengar, Allah Al-Khabir yang Maha Tahu yang detail dan semua akan di hisab dan kita akan mempertanggungjawabkan lisan dan ucapan kita pada hari Kiamat. Makanya orang-orang beriman itu, jangankan bicara secara blak-blakan atau ramai atau nimbrung di sosial media dengan jempolnya, berbisik saja akan berfikir terlebih dahulu, karena mereka yakin bahwa Allah Maha Mendengar, Allah berfirman dalam QS Al-Mujadilah: 7 yang berbunyi;
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۖ مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَىٰ ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَىٰ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا ۖ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Yang artinya, “Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu”. (QS Al-Mujadilah: 7).
Ini berkaitan dengan Iman, anda mau secara diam-diam dan pembicaraan serahasia apapun dengan jumlah seminimal apapun misalnya hanya 2 orang, Allah Maha Tahu. Dan tahu itu bukan katanya dan katanya, tetapi sangat jelas, karena ada yang ke 3 di sana yaitu Allah. Dan sebelum bicara pun Allah Tahu, يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ “Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati“ (QS Al-Ghaafir: 19).
Ini menunjukan bukan hanya skill bicara yang harus kita pelajari tetapi skill diam pun kita harus pelajari dan ini adalah kebutuhan primer dalam bersosialisasi. Ini bukan tentang berinteraksi dengan sesama, tetapi ini tentang Iman kepada Allah dan kepada hari Akhir. Makanya Abu Darda رضي الله تَعَالَى عنه mengatakan, ‘Belajarlah skill diam sebagaimana anda belajar skill berbicara’. Jadi kalau sekarang ada kursus public speaking atau komunikasi, coba buka kursus diam dan ini skill mahal yang akan menyelamatkan kita pada hari Kiamat, mungkin sekarang merasa nyaman apalagi yang kita omongin tidak tahu, tetapi nanti pada hari Kiamat Allah bongkar semuanya dan Allah Maha Mengetahui. Baca sejarah tentang pertemuan sangat rahasia orang-orang Quraish ketika ingin membunuh Rasulullah ﷺ, Allah Tahu dan Allah beritahukan melalui Malaikat Jibril ke Rasulullah ﷺ. Itu pertemuan yang sangat rahasia yang tidak ada penyadap, tekhnologi atau satelit seperti saat ini. Dan kalau hari ini manusia dengan mudah menyadap pembicaraan rahasia, apalagi Allah Tabaroka wa Ta’ala, As-Sami’ul ‘Alim, Al Khabir. Dan kalau itu ilmu manusia, lalu bagaimana ilmu-Nya Allah Tabaroka wa Ta’ala dan kita harus yakin bahwa yang kita ucapkan tidak menguap begitu saja dan tidak hilang di telan bumi, apa yang kita bicarakan itu akan di buka lagi dan akan di bongkar lagi pada hari Kiamat kelak.
To be continued 1 of 2 part
Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Barakallahu fikum…
Jakarta, Rabu, 11 Muharram 1446 AH/17 Juli 2024
Ahida Muhsin
Barokallah fik ustadz ilmunya
Semogah Allah memberi kebaikan dunia dan akhirat kpd ustadz dan keluarga
Amiin ya robbal alamin
Amiin
Masya Allah Tabarakallah
Barakkalah fikum khairan ustadz nuruldzikri 🤍
Masyaallah ustadz
Baarokallahu fiikum ustadz hafidzahullahu ta'ala
Assalamualaikum usradz terima kasih atas ilmunya.jazakumulahu khairon
Assalamualaikum Ustadz..Jazakallah Khairan..salam
Jazakillaah khairan pak ustadz smg ustadz senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan dalem berdakwah
Jazaakumullahu khayran ustadz dan tim, atas live nya dan kemudahan untuk mengakses ilmu biidznillah, semoga Allah mudahkan kita mengasah skill diam ini...😢
Alhamdulilah
Barakallah fiikum ustadz
jazakumullahu khairan katsiran, ustadz dan seluruh tim,
afwan ana sedikit masukan untuk audio, apa bisa bassnya diturunin, supaya vocalnya lebih clear kalau di speaker pasif/aktif.
🙏
Syukron
Almujadilah ayat 9
4:19 7:42
❤
6:13 4:20
izin ustadz, ana ngga bisa download kajian ini. kenapa ya.
Saya pikir skill diam kayak suami saya ustad bener-bener diam nggak mau ngomong rumahnya jadi kayak kuburan, saya disuruh diam terus.
Lebih baik diam daripada berantem.
Apakah itu benar?