DEBATE: Is Feminism Anti-Men? What If I Prefer Traditional Gender Norms? Ft. Cania Citta | TIGS
Vložit
- čas přidán 22. 07. 2024
- Cania Citta is an Indonesian content creator who promotes learning & nurturing of rationality, empathy, & scientific mindset. She’s most well-known as the co-founder of Malaka Project, co-host for Ruang 28 podcast at Noice, teacher for Logic, Argumentation, & Decision-Making at edtech platform, Zenius Education). She also founded ‘Velma,’ a women’s community in 2020.
Timestamps:
0:00 - Unlearning black & white thinking in politics, Cania’s hoe phase, stereotypes of being a feminist, why is Cania not a feminist?
06:03 - How would you define feminism? Is Feminism anti men? What is the patriarchy, and what would be the signs that the patriarchy has been abolished?
21:45 - Personal preferences for traditional gender norms/values, nature vs. nurture, biology creating cultural consequences, origins of gender norms,
48:13 - Feminism within religion, Adam & Eve, political agendas, preferences shaped by faith,
01:10:49 - Should men and women be treated and viewed differently? Positive Sexism vs. Hostile Sexism, metrosexual men
01:30:58 - Invisible Women & how the world caters to men
01:51:12 - Is Indah still a feminist? Opinions on wokeness and banning certain speech
📍 PICI Pasta Bar & Ristorante
Jl. Cikatomas II No.29, Rw. Bar., Kec. Kby. Baru, Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12180
As a special treat for our listeners, enjoy a 10% discount at this location by mentioning the code 'TIGSPICI10' when settling your bill! Just show their staff that you've subscribed to our channel, and that you’ve watched & liked this episode! This offer has NO EXPIRATION DATE, ensuring you can savor the savings every time you visit!
Disclaimer: The views and opinions expressed in this episode of The Indah G Show are solely those of the host and/or guest(s) and do not necessarily reflect the views and opinions of the featured establishment. All opinions expressed are individual and should be interpreted as such. The Indah G Show is not professionally affiliated with the establishment at which this episode was filmed, and no financial transactions or compensations have taken place for the use of their location. The establishment has not influenced or endorsed the content of this episode.
Editing: Indah G
Thumbnail: Shally Kusuma (@shally.k on IG)
Join the Cania Fanclub:
Instagram: / caniacitta
Full episodes of The Indah G Show are available every Tuesday 6:00 PM WIB (Indonesia) time on CZcams, Spotify & Apple Podcast. Episode clips (with Indonesian captions) are also available on Instagram & TikTok.
My debut book “Transient: The Bridge Between Worlds” available in Paperback and Kindle version on:
Amazon: www.amazon.com/Transient-Brid...
(Also available in all Amazon marketplace regions)
Kinokuniya Indonesia: kinokuniya.co.id/transient
Tokopedia: tokopedia.link/C03qucQIRjb
Follow me on:
Instagram: @itsindahg | / itsindahg
Twitter: @itsindahg | / itsindahg
TikTok: @itsindahg | / itsindahg
TikTok: @theindahgshow | / theindahgshow
cania seperti senior yang dengerin junior habis baca artikel internet berkoar koar.
Cania main aman aja, compromise terus endingnya tetep aja cewek ditindas
wkwkwkwkwkwkkwkwkwkwk
@@shadomwoses7947betul.
@@shadomwoses7947ditindas?😂
@@shadomwoses7947 di tindih kali
Cania senyum senyum sendiri "ini aku 10 th yg lalu"
10 tahun lalu dia feminis ya ? Apa gmna ? Gw baru tau cania dari Coki Muslim doang soalnya 🙏
@@mannlyficent 10 tahun lalu mungkin cania masih terjebak dapam buble
@@mannlyficent Cania gapernah menyatakan dirinya feminis, tp dia itu seinget gue pernah mendefinisikan dirinya sebagai "libertarian". Simpelnya yaa orang yang menjunjung tinggi kebebasan (yang bukan kejahatan ya). Yaa liberal lah singkatnya wkwk.
Nah, hal hal yg dia ungkapin (khususnya dulu) itu ada irisannya dengan hal hal yg biasa diungkapin sama feminis. Misal, waktu di ILC taun 2017, dia termasuk yg tidak mengecam lgbt (seinget gue, dia gak promote lgbt, tp menurut dia lgbt itu ga masalah dan dia sampaikan di forum sebesar ILC). Pendapat pendapat dia itu banyak bedanya sama pendapat org konservatif religius (mayoritas orang indo). Maka dari itu, cania dulu tuh stereotypical feminis bgt yg biasanya opininya kuat + berlawanan dengan paham orang orang konservatif religius (padahal yg kaya gitu gak selalu feminis wkwk). Apalagi ditambah penampilannya yg mencolok (sering pake kalung choker, rambut dicat terang, dll).
@@nutmeg6463btw kalo ga salah yg di ILC itu cania cuma dipanggil buat menuhin kuota mendukung LGBT. Soalnya kan ga seru kalo semua setuju2 aja. Jadi itu bukan sikap cania yg sebenarnya.
@@nutmeg6463 ohh jdi singkatnya kena stereotip
It's not Cania speaking, it's Socrates ❤
Not really bro
I love how Cania "peel the onion first" to clarify the belief, until she know what the root of motivation and goals behind the belief..
😂
Baru kali ini gw liat diskusi benar2 hati-hati dan detail. Salut sama Cania dia seperti "gelas kosong" yang justru menggali informasi dari Indah dan mengkritisi (in a good way) lebih dalam segala narasi yang sudah ada tentang feminisme. Tapi salut juga sama Indah mencoba clear terhadap pendapat Cania. Walaupun Indah agak kayak "eh lu kenapa banyak nanya dah, sebegitu protektifnya kah sama laki-laki?", tapi setidaknya tidak mencoba push Cania untuk setuju dan ikut dengan pendapat Indah.
Edited: maaf ya Indah you are not wrong tho. Gw nya aja agak dibawa perasaan juga nontonnya wkwkw. But I'm proud of you all. This makes me proud to be a woman. Y'all amazing ✨️
Tp mukanya bener2 kliatan bgt kek gtu "gini amat ini orang dah" 😂😂😂
Harusnya semua diskusi itu seperti itu sih. Kita harus mulai membuang dulu bias dan menjadi gelas kosong buat nyimak dulu definisi yang akan dibawa lawan debat. Abis itu baru kita benturkan sama pemikiran kita tapi mengikuti definisi tersebut biar kita bisa satu paham dulu.
Gua sering debat online, dan emang bagusnya nanya dulu sih dibanding langsung ngungkapin pendapat. Soalnya kalo gak bikin salah paham, juga bikin lawan debat bisa ngeles. Makanya harus dipastiin dulu wkwk
@@hilmi-jp5wn sepengalaman saya jg percuma klo lawan diskusi elu itu feminist, mereka gk punya logika/critical thinking buat memahami poin dr lawan bicara. Mangkanya percuma ajak diskusi mereka, paling pas emang di troll aja 😂
Nice... cania nice...
I get it now why so many young adults are depressed. Gila sih kalau harus overthinking mikirin alasan orang punya preferensi mau punya pasangan yang begini atau begitu. Cuma buat tau dan kasih atau dapat cap mereka sexist apa ngga. Kak Cania speaks my mind. Feminisme (modern) ini seperti mempersoalkan masalah yang bukan masalah2 banget gitu.
That's not the point 🤦♀️poinnya kak cania melesat di depan kepala anda
@@foofaz5182thens whats her point that u get if u mind to explain?
@@foofaz5182 thats exactly her point wdym?
@foofaz5182 bro answer
G ada bedanya dengan orang yang nanya sukunya apa atau agama nya apa. Dia bingung dengan preferensi orang lain padahal di sisi lain dia mempraktekkan hal yang sama. Double standard
"your preferences cannot built upon the oppression of other vulnerable group." ✨
Di youtube tahun 2017, saat cania berumur 22 th, cania sudah dapat bicara tenang tentang realitas dan logika di ILC. Sebaliknya aku di seumuran itu masih sibuk belajar tenaga dalam, di sela2 kesibukan kuliah, wkkk. Jadi tersenyum sendiri saat nonton banyak videonya dr ryu hasan.
Di sekolah di Indonesia sayangnya jarang diajarin debat kaya gini. Dimana 2 orang saling adu argumen tanpa baper dan mencari pembenaran
debatnya aja jarang mas wkwk
seringnya debat kusir di internet
byk faktor bisa jadi muridnya ga berani mendebat, bisa jadi juga gurunya gamau didebat.. gw dulu cukup berani dan sering mendebat dalam pelajaran matematika karena ini tentang permasalahan logika bukan wawasan.. klo wawasan jelas kalah jauh sama guru.. dan Alhamdulillahnya guru" matematikaku menanggapi dengan baik, bahkan ada yg sempat gaada titik temu trus beberapa hari setelahnya guru itu tiba" ke kelas buat jelasin klo yg kudebat itu ternyata benar, artinya beliau bener" serius menanggapi muridnya
Kalo di Indonesia begini bang
“Menurut gua sih tiap org berhak mau feminisit atau engga”
“Nada lu gausah sok pinter, gua gak suka nada lu”
Ini bukan podcast Cania tentang feminism pertama yang gua dengar, dan Cania mesti gak setuju feminism (core ideology-nya) tapi setuju sama some form of liberalism kayak individual freedom, equality, & stuff (CMIIW). Sayangnya disini gak dibahas. Padahal sampai titik tertentu interest-nya masih beririsan. Misal hak untuk bekerja, tampil di ruang publik, dll.
Selain itu ketika bahas biology rooted culture disini dibahas seolah fair free market aja cewek preferensinya begini, cowok preferensi nya begitu, ketemu & match. Lupa kalo ada komponen lain yaitu opresi, agresi, & brutality adalah bagian dari sejarah manusia. Makanya sampe sekarang cowok r*pist masih ada, dan some culture overcompensate dengan ngelarang ceweknya terlihat di-publik dan kalo keluar cuma boleh keliatan mata doang. Tadi ada statemen dari Indah yang tidak dibahas secara lebih detail "orang tidak boleh punya preferensi yang menindas orang/kelompok lain". Kayaknya semua ideologi di abad ke 21 yang masih dianut sekarang percaya individu atau kultur yang kuat tidak punya hak buat menindas individu atau kultur yang lebih lemah. Makanya bahas biologi doang gak cukup disini karena perlu perlu include juga basis moral nya apa.
Aku bahas root itu kan berarti root banget.. aku juga udah jelasin di situ, dari root biologis itu tentunya kemudian berinteraksi lagi dengan faktor-faktor lingkungannya. Soal "orang tidak boleh punya preferensi yg menindas orang lain", ya coba didefinisikan aja. Misal cewek suka masakin cowoknya, cowoknya juga punya preferensi untuk dimasakin terus sama ceweknya, ini masuknya preferensi yang menindas gak?
@@cania_citta coba kasih contoh yg lebih ekstrim kak, biar lebih ngena. Contohnya cewe punya preferensi cowo yg kaya, sedangkan cowo punya preferensi cewe yg prawan. Preferensi kek gtu jg punya root ke biologis (insting manusia). Dan para feminist jg sering bgt tuh mengantagoniskan laki2 karena punya preferensi kek gtu. Pdhal dilain sisi mereka diem aja ketika cewe2 punya standar cowo yg kaya sukses segala macem, malah lebih dr itu cewe2 jg sering ngolok2 cowo2 yg mokondo lah gk modal lah ini itulah. Itu aja udah jd bukti kok klo mereka sebenarnya bukan memperjuangkan "kesetaraan"
@@nak.lanangmas ini hobinya menggeneralisir. Not even worth a proper response. Cheers mas 🥂
@@foofaz5182 yaa karena topiknya emang society yg terdiri dr jutaan orang sih bang. Ya kali kita bahas satu per satu
@@nak.lanang I don't mean that...maksud aku kk suka menggeneralisir ttg lawan bicara, yg emg biasanya cmn satu orang 😅
the rationality from cania is mindblown.
Cania so calm, dan memperjelas semua hal yang disampaikan indah yang mana mungkin akan membuat orang bias.
Tapi malah kerasa terlalu banyak compromise ga sih, liberal emang gini sih, endingnya juga sama dijajah lelaki
@@shadomwoses7947 sisi mana perempuan dijajah laki laki ? jangan asal ngomong aja
Just finished watching the whole video since it's longer than your usual episodes (& it's a longwinded yet interesting discussion!). I see both Indah & Cania actually agree on many similar 'intersectional feminism' values & principles that address inequality, (negative) sexism, misogyny & patriarchal problems through more complex & inclusive point of views. These are the important discussion points that, unfortunately, are often being left out from the western/white feminism lenses every time they are used to approach & solve inequality questions/issues.
Love this episode so much! sering konten bareng cania dong
Anjay kek ini Profesor ketemu anak lulus SMA yg br abis tau soal sesuatu yg baru dan dia udah kek wow gw pinter ni test professor dl deh..
Every time Cania Laughs i smile 😊
What a conversation 😍😍😍Thank you Indah
Disini indah G bekerja keras, mikir ini itu..
Sementara Cania kek jawab dengan santai..
LOL different class
Persis seperti podcast nya dengan ustadz Felix 😅 like Dejavu
There was Cania, that's where I watched
I believe that podcast ini banyak membuka pemikiran² orang yg keliru sebelumnya, including me. Yg awalnya beda pandangan ternyata setelah mendengar jawaban2 ataupun pertanyaan2 dari kak Cania jadi mikir "oh iya juga yaa" wkwkwk dann itu sayaaaa
Mending berpikir secara rational aja daripada harus melabel-labelkan sesuatu, it's my opinion
@@bulansehun temen cewe jurusan akuntansi gua gk ada satupun yg feminist, begitu maen ke circle anak2 jurusan psikolohi beh dikit2 gua dikatain patriarki njirrrr 😂. Dr awal udah gua tebak cuma cewe2 low IQ yg subscribe ideologi sampah kek gini. Klo gk low IQ ya cewe manipulatif/cewe yg punya trauma ama laki2 🤣
@@bulansehunyess bner,
karna mencari " kesamaan " dan " kesetaraan "
itu pada dasarnya dalam hal " kesempatan " yg harus di samakan dan di setarakan ..
tapikan jaman skrng , bukan soal laki2 atau perempuanya .
tapi soal individunya😂 ,
Sebenernya cania udh jelas banget sih itu, its not society but its the society preferences, most people are annoying, sharing their thoughts and preferences to other people, selama orang tunduk pada agama selamanya memprovide suami akan menjadi preferensi, again its not society force it to you they just commenting it, same as man, we can't lie man with money just the preference of most people, ofc told u to get one, if u had minority ideas, either u survived or go to other place with different culture, especially for someone who already felt such a different culture
Orang tunduk pada agama?
Lants harus tunduk ke siapa?
Banyakin cewek kayak cania gunain logic bukan perasaan dulu
51:12 Yapper dlm ati : upsss keceplosan nyalahin cowo njirrrr, proving cania dong klo feminist itu sebenarnya emang nyalahin laki2 😳😂🤣
Edit:
Cania dlm ati : haha mampus lu gua dapet gotcha momen ini 🙊
INDAH JI SAMPAH
@@dupree_senpai let her cook haha
Lo nonton utuh atau cuma potongan? Aneh
Insecure amat bro
@@myname7037 utuh. Anehnya dmna??
Jangan ngomongin feminist, kalo masih di kereta atau di bus ada cewe berdiri dan cowo duduk diminta cowo harus ngalah ke cewe buat berdiri, feminist katanya kuat 😂
bodoh kamu
Wait…U think feminism is that simple?
Lucunya “ beberapa feminist di negara2 barat” justru mendukung “Men pretending to be women competing against women in women’s sports”. Secara langsung mereke mendukung misogyny”
karna sebagai " stand " feminisme itu udah sulit untuk berdiri dilandasan argumenya , apalagi jamam skrng ..
terlalu banyak celah di setiap argumen point nya wkwk
sorry kita lagi ngomongin transgender athletes bukan sih? Sorry nextnya aku mungking explain dengan bhs inggris krn aku agak sulit dgn bhs indo.
In terms of transgender athletes, most people are actually 50/50. Here I’m going to use transwomen. There’s the argument than transwomen are uncomfortable being put with men because they do not identify with that gender anymore and there are instances of inappropriate treatment towards them. But also there is that biological differences that is undeniable if they are put in the same category with women. There are talks of making a sub-category for trans athletes, but the number is not enough to make a whole new category. I think this problem is black and white and people are still discussing the right way to go about it. I myself am not an expert on it, but let’s not push it like it’s misogyny. It’s not. It is just something we haven’t figured out a satisfactory solution to yet. And let’s not use homophobic rhetoric to validate arguments.
@@zahiraaprilia7754bukanya makin diterima masyarakat dunia ya?
Buktinya jaman sekarang feminisme masih saja dibicarakan😂
ha??? kok ke misogyny sih?? wkwkwkwkkw ampun dah... cacat logikanya ga bisa dibendung sih ini..
@@ramarr6214 sebenernya ga cuma "like" Yg membuat sesuatu naik, tapi juga "dislike". Setidaknya itu algoritma medsos sekarang
Thank you Indah for initiating this! the discussion was so enlightening and blew my mind🤯 I love the way you both were challenging the narratives of feminism itself, and I see that both of you share similar intersectional values in term of equality and inclusivity.
I identify myself as a feminist, and till now I wouldn’t change my mind or to be opposite to feminism. I resonate the most with the idea of feminism, and I declare myself that I’m part of the movement. I think, what Kak Cania try to promote, is one of basic thinking that everyone should have, including being feminist. To identifying problem, the root cause, and to find solution based on the problem.
Somehow, I partially disagree with Kak Cania, about saying patriarchy isn’t the problem (due to her personal experience wasn’t raised in patriarchal cultures). As a person who’s living and raised in patriarchal culture, I see a lot of consequences of patriarchy manifested in society traits that treat men other than women. Including, how most of men perceiving women, treated unequally, belittling women’s capacity; that’s the case of living in patriarchy’s society. One of things to advocate. The mindset of people, seeing people equally. On the other hand, I agree about nurturing rational thinking in society, because it will help us to judge and understanding the human’s natural and root problems. I think both ideas are not mutually exclusive, instead, that’s supporting one and another.
I said "patriarchy isn't the problem" as a conclusion to what Indah was saying about the culture that feminism tries to abolish. You can recheck in the video, it was a response to what Indah was saying, not an independent claim 😁🙏🏻
As for both ideas are not mutually exclusive, it's true. But the interdependence is different.. solving the first would automatically solve the second one, but not the other way around. Feminism, as I understand it (including through this discussion with Indah as one of the feminists), focuses on the second one.
Thanks so much for watching and initiating this discussion btw! Appreciate it🙌🏻
Diluar dari bahasan mereka, ada yang sangat lucu : "WOMAN PROGRAMMER SCHOLARSHIP". Mereka ngadain ini dengan alasan "Persentase IT di Indonesia di dominasi laki2", lah di kuliah informatika mana coba yg ngelarang cewek jdi programmer. Tanpa harus embel2 "pemberdayaan woman" klw emang individunya mau ya sah2 aja ga masalah.
Nah betul bgt. Masalahnya cwe yg pgn nerdie dgn belajar IT trs akhrinya berprofesi jd programmer itu emang udah sedikit bahkan kalopun dihitung dr penjurusan wktu jaman sekolah menengah macam SMK
@@luqmxxxn Iya, padahal gw saksi sendiri, ikut kuliah di berbagai univ, GAADA diskriminasi ke cewek buat belajar IT/Programmer, cuman kebetulan aja banyak cowok yg mendominasi jurusan IT, mau dipaksa gimana pun klw memang cewek jarang mau (misal prefer jadi perawat) ya apa masalahnya, toh juga baik kursus/kuliah/skolah gaada diskriminasi atau beda2in gender. Itu yg getol sama "Women in tech" landasan kuatnya apa dah selain pake data "Programmer cewek itu jarang" atau dalih "Padahal programmer pertama itu cewek".
Berarti mesti bikin MAN MIDWIFE SCHOLARSHIP, karena kebidanan sekarang didominasi sama perempuan. Masalahnya ada berapa banyak laki-laki yang mau jadi bidan? Wakakak...
@@esthywidya90 ya kan, dasarnya bukan krna cewek atau cowoknya, bsa aja krna awalnya memang anak2 banyak IT trus ngajak temen2nya yg cowok jga, bsa gitu kan.. Kadang bingung arah dan maksud pemberi beasiswa itu ke mana, sebut saja Google.
Yeyy finally with my fav girl
LOVE THIS CONVERSATION
thank you for this video😊
Sebelum Ka Can koreksi tentang term "agenda", aku be like, "hmm keknya ga gitu deh, sepertinya feminist salah paham". Tysm Ka Can :)
I remember how Cania was supposed to be annoying. Time flies
What a conversation. Thank you so much
gila! Cania keren abis! 👍
Cerdas ! Harusnya video ini dijadikan bahan kuliah. Betapa suatu istilah dapat dibedah dlm perspektif yg berbeda dari yg Indonesia banget vv barat banget
Suka banget sama pembawaan dan framework berpikir dari Cania yg netral tanpa memihak, karena bosen banget cowok disalahin, patriarki disalahin, padahal konstruksi sosial pun bisa jadi pelaku-nya cewek itu sendiri. And Cania came here to discuss and challenge the common feminism narrative in a bold and neutral way. I hate a notion that has been brought by most feminist women with dichotomous context, while at the same time ketika mereka ditantang dengan dichotomous framework, bahwa anti-patriarchy = anti-men, mereka gak setuju, padahal narasi tsb memang jelas meng-generalisi kaum cowok with hatred context making men as a bad guy.
Gue seneng ketika Cania bahas preferensi dari kaum pria di 28:00 that most preferences of men don't represent the way we hate feminist or discriminate women's value dari kaum feminist, kalo as men we most likely share the same value, misalnya mayoritas Pria kita suka-nya cewek yg jago masak, yg bukan women-career, ya itu kan preferensi kami sbg pria kan. Doesn't mean we oppress the value dari seorang feminist, tp kebetulan mayoritas kaum Pria share the same value dan kebetulan "dianggap" kaum wanita, bahwa hal tsb jadi membentuk konstruksi sosial dan meng-exclude wanita, padahal kan enggak! Itu hak pria untuk punya preferensi dan pilihan hidup :)
Seperti si indah ini kan. Dr awal denial terus klo dia tuh sbg feminist sebenarnya nyalahin laki2 tp di menit 51:12 dia gk sengaja keceplosan nyalahin laki2 😂 mangkanya kebanyakan dr mereka tuh menghindari diskusi dg para anti feminist karena emang takut kliatan bego aja. Tp gk tau ini si indah antara emang bego/gk ngira klo si cania itu sebenarnya anti bgt sama feminist 😂
@@nak.lanang nah makanya si Cania bilang gak mau kekecoh pake framework false dichotomy (hitam vs putih), misalnya kalo Cania anti-feminism artinya doi tuh patriarki bgt atau sebaliknya, kalau gue kanan artinya yg gak setuju sama gue itu kiri banget, kan gak melulu spt itu, tp masih banyak space banyak di tengah-tengah antara feminisme dan patriarki, masih ada common ground yg gak condong ke kiri atau ke kanan…
Gue seneng ketika Cania mancing Indah dari 01:06:52 - 01:07:40 wkwkwk 😂 “I’m gonna be dumb submissive women in relationship” ibaratnya si Cania kayak bilang gue mau submit ke Suami, terus knp emangnya? Ada masalah gitu, kalo jadi submissive women in marriage? hahaha lucu 🤣🤣🤣
@@juliansihite1289 sadar gk sih pola pikir mereka tuh persis bgt dg orang2 radikal?? Klo lu gk setuju sama gua berarti lu kafir (jahat), klo lu gk setuju ama gua berarti lu patriarki (jahat)
Mereka ini sebenarnya project "preferensi" mereka sendiri ke semua perempuan, dan gk bs melihat perspektif perempuan lain. Gk tau karena gk bs empati ke orang laen/gk punya critical thinking aja. Atau mungkin keduanya 🤷
@@nak.lanang setuju! Itu dasarnya social preferences, sama aja kayak mayoritas perempuan punya similar preferences yg suka cowok tajir berduit, ya gak salah juga, silahkan dan terserah. Tapi kalau case-nya, mayoritas social preferences dari pihak cowok lebih suka cewe yg bukan career-women ya itu hak cowok juga, gak bisa ngelarang-larang dong atau cowok dianggap insecure lalala kan gak begitu 😆
@@nak.lanangI agree with this
Suka bgt sama percakapan ini. Ada pola2 Socratian Dialectics
I think people and especially indonesians misunderstands the meaning of feminism. Feminism is wanting equal right for both and being given the ability to choose and have a choice. It is not hate to the other gender. If a woman wants to be taken care of by a man and get married, have that traditional views of what a woman should be and is happy with it, she should be allowed to do so. If a woman wants to be independent and venture through life without a partner, she should also be allowed to do so. I am quite religious. For myself, if the situation comes and I have to choose whether to keep my baby or not, I would keep it. Note, I choose. For me. I would never shame another woman for what they choose for their own body because that is her right and that is her belief. Of course I do agree that there are "feminists" who do get out of hand and fuel these stereotypes of feminists but let's not clump all of us with that group. Most of us just want to be seen and heard just like any other person.
Kesalahpahaman ini menurutku terjadi memang karena kebanyakan narasi yang disuarakan para wanita yg mengklaim sbg feminis cenderung arrogantly menyerang laki-laki, persis spt yg dikatakan Cania. Aku g bilang semua, tapi untuk membentuk misunderstanding yg semasif itu, narasi yg menyerangnya pastinya masif juga. Kasusnya mirip dengan para aktivis Islam yg berbusa menyuarakan bahwa Islam rahmatan Lil alamin, tapi ga banyak yg mengamini, karena pada praktiknya, orang-orang yang dipandang memiliki otoritas keislaman nyatanya cenderung menindas org² yg berbeda pandangan
how? gimna caranya untuk setara dan sama jika dasarnya adalah berbeda? antara laki2 dan wanita..
karna akan sulit untuk menyamakan dan menyetarakan aspek yang udah jelas kebutuhan dan ketertarikanya berbeda .
kalau setara dan sama dalam kesempatan, mungkin memang harus di junjung tinggi , tapi kan memang kenyataanya soal " kesempatan " tergantung kualitas individu nya , maupun laki2 atau peprempuan ..
@@hasbyridhallah7214 Like I said it is true there are “feminists” who uses or misuse feminism as a tool to hate men. But we have to critical here. Not everyone or evem most feminists I know are not anti-men. They are anti-Patriarchy. Patriarchy- the idea that stems from religion that men are above all and are leaders. If a woman says she hates something a man does, you have to see the context. Is it because he’s a man or is it because he planted patriarchal or misogynistic views. It is not black and white. I think most people chalk it up to hate for men instead of digging deep first. Sorry, I know I should answer in indonesian but it is easier for me to explain in english.
Edit- I also see a lot of this where people think women are hating man when we are praising women. No, some of us just love supporting and celebrating women. If said women is trash, you’ll be sure that we call her out for her trash.
@@zahiraaprilia7754 Okay so let’s talk biological. If we’re talking biological of course there are some “jobs” that require that distinctions in gender. (example: athletes there are groups for female athletes and male athletes because of this biological differences). No one is denying the biological differences. What I meant by equality is equal pay and equal opportunity. What is so wrong about giving a woman the same as what you would give a man if she works better than said man? Because she is a woman therefore her body is weaker? Let’s say this woman works very well in her job, would you pick the man who works less because there’s a probability that she could get pregnant? If a man works well but he has a car crash and couldn’t work, is his work now less just because he needs time off work? It’s the same as if you go to a doctor, do you see their gender or their experience and how well they do their job? You say “how can we be equal when both genders have different needs” I don’t think you took account that every single human being has needs. A father could ask for a leave because he has to take care of his pregnant wife the same way a mother could ask for a leave because she’s pregnant. In other countries there are systems build for those situations (Pregnancy-leave, extenuating circumstances, even women who ask for leave when it’s the time of the month) Whether it’s looking for a temporary replacement or work from home. Why can’t we be understanding to both gender and find a middle ground? A system that fits and protects both genders. Just because we work, that does not mean we should cease to be human and expect the bare minimum. It has worked in a lot of countries why couldn’t it work in ours?
@@hasbyridhallah7214 I agree that there are “feminists” who do misuse the movement to hate men. But again most feminists I know are not anti-men. I think a lot of people chalk it up to anti-men without digging deep into the context. If a woman disagrees with a man is it because he is man or is he saying misogynistic views. Like indah said feminism is not anti-men it’s anti-patriarchy. patriarchy- the idea that stems from religion than men is above women and are leaders. When a woman says “I don’t need men” it’s not because she hates men per say, it’s because the societal view that women need men to do things therefore she is saying “No, I can do it on my own”. It’s all about perspective. The girl (I’m sorry I truly forgot her name) said that it’s because the root of the movement is us saying “oh it’s because men” therefore we put men as the perpetrators and women as the victim. I disagree. Because most of us agree that it’s not because men but because society and culture. Women can be to blames for misogynistic views as well. My grandmother has misogynistic views. And that is why feminism is created to break it down.
Both of you are incredible! I love it. Subscribed! Hahahaha
Semestinya diskusi ini menampilkan topik yang menarik, tetapi kapasitasnnya menjadi turun karena pewawancara belum menguasai topik diskusinya secara utuh. saya juga mendapat kesan kalau pewawancara lebih banyak bicara ketimbang Cania sebagai Narsum, dan seperti Pewawancara yang orang Indonesia ini lebih mengeksplor kemampuan berbahasa ingrisnya. Dan yaps... kesan terakhir saya, Diskusi ini, seperti Cania sedang mengisi gelas yang kosong.
Setauku ini konten debat kak bukan interview
Thank you so much kak Indah. It podcast so helpful and understanding feminism for my proposal and article about this problem in societyy ❤❤
So di proposal feminism termasuk problem d society kah?? 😂
@@nak.lanang Iya dong termasuk permasalahan di masyarakat juga. Belajar banyak baca buku kak sama lihat-lihat kasus feminism dari perspektif berbagai negara sama ahli-ahli di sana. Upss males baca ya? 😂
@@kaniaamahaaranni buat saya gk perlu banyak baca buku buat tau keBSan feminism sih kak 😂 Cukup uji kekonsietenan ideologi mereka aja
Pernah diskusi jg dg beberapa influencer feminist indo di kolom komentar, termasuk yg kmren2 viral gara2 childfree. Gua balikin logika mereka 180° tp mereka gk pernah konsisten sekalipun. Contohnya mereka bilang maksa istri (perempuan) utk melayani suami urusan ranjang itu termasuk marital rape (kejahatan), tp klo suami di paksa negara utk menafkahi istri (perempuan) itu oke2 aja karena mereka bilang itu kewajiban di agama pdhal di agama jg istri wajib melayani suami dlm urusan ranjang. Ketika mereka kepojok gk bs bales lg. Seluruh komentar gua di hapus dan gua d blok 😂
@@nak.lanangtau si endang yustika ga bang 😂😂
@@usersfxjee35ft4 siapa lg itu?? Ndak tau saya bang
Seru banget. Happy with this content. Dan dr awal juga udh mikir akan ada bahasan ttg nilai2 agama. Tp sekali lagi when it comes to religion, opini manusia itu gaakan ada artinya dalam konteks aturan yg tertulis di kitab. Kalo bilangnya gitu ya gitu gaada nego2 dsb. Dan ini ya sulit bahkan mau didebatkan juga gabisa kalo acuannya pake agama
i see cania, i click
Pusing dengerin indah
simply because you aren't the market
Budaya terbentuk dr kebiasaan menjalankan hidup terkadang krn keaadaan tertentu menjalani hidup. Jaman dulu banyak perang etnis, wilayah, suku, penjajahan. Cari makan berburu, bercocok tanam. Dengan keadaan biologis wanita, kurang efektif melakukan itu semua. Makanya mereka biar aman disuruh di rumah, masak, ngurus anak, bersih2 rumah dll. Sehingga terbentuk budaya spt itu. Tp hingga jaman modern itu semua tidak bisa dirubah ada pekerjaan atau tugas tertentu terbaik dijalani cewek aja atau cowok saja. Krn keadaan biologis.
for feminist dan indah i encourage u untuk baca sapiens, untuk memahami gimana dorongan2 biologis selamalamalama ini bisa terjadi, jadi mungkin obrolannya bisa lebih produktif. And i highly anticipating perspektif sosok feminist yang udah baca buku ini dan ada cania of courseee duh. Jujur aku jg bingung apa yg diperjuangin sama kelompok ini, gada yg bisa masuk ternyata akhir2 ini. Apa yang sering dilupain dalam diskusi feminist itu diskusi tentang evolusi, dan segitu besarnya kultur terbentuk jadi kesannya cari kambing hitam (society, man, dsb) dan ga ngebahas rootcause problem malah unproductively bikin kotak2 (ceo-associated with more power, cooking-associated with less important, dan bener kata cania, kenapa ngitungnya selalu di hasil akhir gt, misal ternyata cewe yang bekerja di sektor tertentu lebih dikit presentasenya, menghiraukan faktor2 lain kaya preferensi misal dsbdsb) jadi lupa apa yang diperjuangin, yaitu mempersiapkan manusia dengan kapasitas so they can liberate their mind to choose their decision. I wass a loud feminist back then, angry woman who hates man🤦♀️ not that i support the otherwise, and i definitely shift yaudah jadi satu aja memperjuangkan equality for all (liberal)
At least kakak open mind dan humble enough buat ngakuin kesalahan berpikir dimasa lalu 👍 seperti si cania. Kyaknya dia dulu jg bermindset feminist tp setelah lebih banyak baca dia ganti haluan. Tp sayangnya gk semua feminist kyak kakak dan cania. Banyak dr mereka itu emang bener benci ama laki2 klo gk pragmatis aja gunain isu feminism utk kepentingan mereka sendiri
@@nak.lanang aku gak pernah berperspektif feminis hehe🙂🙏🏻
Makasih banyaak udah berkenan nonton obrolan ini dan share some of your thoughts here ya💖
@@cania_citta masa sih gk pernah nyerempet percaya ama feminism sedikitpun?? I mean banyak jg lo cewe2 muslim bilang feminist itu ideologi kufur tp ketika diajak diskusi lebih dalem hampir semua opininya plek ketimplek ama para feminist
Ini komentar atau curcol? Panjang amat tulisannya 🙄
Nice discussion
The problem with feminism nowadays is, they forget to celebrate what women has achieved and able to do. You can be whatever you want, wear whatever you like and do whatever you prefer. But it seems never enough, there has to be more portion for women. We forget one of Indonesian's president was once woman, even US can not achieve that. Celebrate the freedom that we have today.
Coba semua orang (terutama di Indonesia) bisa berdiskusi dan berdebat seperti Kak Indah dan Kak Cania. Berbeda pendapat, pandangan, value, pemikiran, dsb tapi saling hormat, saling memenuhi celah satu sama lain, mencoba untuk bersatu menemukan titik terang yang enak untuk semua pihak, dan ga baper/kebawa emosi meskipun kita nganggap lawan bicara kita salah. Ga memaksakan kalo kita yang bener dan lawan kita salah. Kalo kayak gini semua bisa jauh dari konflik sih dunia
Klo mo diskusi "seimbang" dgn org model Cania, minimal ALUR BERLOGIKA LO harus udah benar dan tepat dulu (lihat video dia deh)-klo alur berlogikanya gak sejalan, akan ada banyak alur diskusi yg jadinya ngalor ngidul gak jelas atau gak kena poinnya DAN DIPERPARAH dgn nuansa "gk enakan" atau menghindari "konflik" dalam tone argumen-sehingga gak benar2 tersampaikan at least gak secara eksplisit poin argumen atau even kesimpulan poinnya apa-which is WHAT IS GOING ON almost like 90% in this entire conversation-to put in plain English, I bet most people who see this would go: WTF ARE YOU GUYS EVEN TALKING ABOUT??? I myself get it, I understand it, tp krn perbedaan premise awal atau tesis dari argumen yg dibuat disini-jdinya mayoritas yg nonton gw yakin akan bingung poin kalian apa sih disini, in most parts and as a whole.
Still a great convo tho, at least some people here would try to re-think abt their views abt Feminism-especially TODAY'S feminism, which for me personally is no longer relevant today, practically a joke, even. Sorry, Indah. Love you.
bener lagi. Cania jadi kaya dosen pembimbing yg benerin logika berfikirnya Indah bukan ngebahas main idea dari gerakan feminis sendiri itu seperti apa.
Setuju. Kalo mau bikin podcast bahas isu sosial harus secara komprehensif paham sama cara berfikir yg benar dl. Jatoh2nya jd cuma bahas hal2 yg di surface aja
define surface dan seimbangnya dong.
gw rasa ini udah bukan level surface ya dan premis, argumen dan lainnya juga dapet.
bener, tp sebenernya harusnya indah punya struktur pembahasan sih, misal bahas feminisme, trus dari feminisme itu mau bahas level apa, boleh aja semua sektor, misal culture, peraturan, tp harusnya harus di list sih, but kudos Cania untuk ngikut alurnya tp masih jd wasit juga.
@@si-level si indah keliatan argumen nya mengadopsi dari jargon dan label doang. Bukan dr hasil pemikiran sendiri. Setiap dia bikin statement, trs di koreksi sm cania cara berfikirnya baru "oh.. Iya" *oh..bener juga" contohnya obrolan ttg preferensi yg sebenarnya kebanyakan datang dr kebutuhan biologis. Atau pas indah bilang tentang kultur patriarki yg di impose sama society. Setelah di kasih different perspective sm cania, dia akhirnya agree jg
Ya ini podcast dimana kita bisa belajar dari berbagai sumber dan tidak takut untuk setuju akan suatu hal atas perbedaan pandangan kita. Si Indah kyk kita aja yang masih mencari pengetahuan kepada orang baru, ketika pemikiran baru datang dan rasional bagi kita, kita juga gak usah malu untuk menerima dan setuju atas pandangan tsb. Jadi bagi yang ngehate, ya ini proses dari belajar, keluarkan semua pemikiran baru susun, perbaiki dan buang hal yang menurut kita tidak rasional. Bedanya kita ngelakuinnya didalam otak doang, Si indah langsung praktek dengan tamu dan membagikannya ke sosmed. Ambil baiknya buang buruknya 👍
Jujur Cania disini seperti seorang dosen yang lagi menjelaskan dan mengoreksi skripsi dari seorang mahasiswi😂
setuju sih aku, jujur indah kek emosial dan pengen nyerang bukan diskusi
Faktanya, angka perceraian bagi pernikahan sesama jenis, lesbian di angka paling tinggi 14%, dibandingkan gay 7%.
Nyata adanya, mereka sendiri tidak bisa tahan menghadapi kaumnya sendiri 😅
Masih mau mengkambing hitamkan patriarki lagi?
data darimana bang? boleh crosscheck sumbernya?
@@qomarjr7657 Google aja bang, gampang kok nyarinya
@@qomarjr7657 coba cek US statistic berau bang, seinget saya angka kdrt paling tinggi jg dikalangan pernikahan lesbian. Sedangkan yg paling rendah adalah pasangan gay. Klo pasangan hetero ada ditengah2
Patriarki itu efeknya both ke cewek n cowok bro. Jadi emang harus dihilangkan
@@alfianpr Patriarki tidak sepenuhnya buruk & feminisme juga tidak sepenuhnya buruk. Seperti yg Cania bilang, patriarki ini muncul secara alamiah mengikuti dinamika sifat biologis laki2 & perempuan. Bukan sesuatu yg dibuat2 dengan sengaja. Lain dengan feminisme yg memang berupa gerakan. Tp sy paham feminisme gelombang yg pertama itu justru bagus. Tapi yg gelombang ketiga ini sudah toxic karena apa yg diperjuangkan sebenarnya sudah tercapai oleh gelombang feminisme tahap pertama.
Cania reminiscing herself 10 years ago in Indah G lol
firssssssst ❤❤❤❤❤
gue stuju sama pendapatnya cania, karna akhirnya feminism itu macam cuma buat ajang unjuk gigi beberapa wanita terhadap pria kalau mereka juga kuat atau bahkan lebih kuat dan hebat drpd pria, dan ini pun sudah tercium dari namanya saja, feminis yg lebih ke condong ke arah sifat wanita, untuk melawan maskulin (biar lebih keren pake bahasa patriarki, tp kenapa matriarki g pernah dibahas juga?) yg lebih diibaratkan ke pria, dan yg masih jd pertanyaan kenapa human right aja dirasa g cukup dan adil? padahal ini sudah mencangkup semua manusia tanpa meninggikan atau merendahkan kelompok tertentu?
dan gue setuju kalau terkait preferensi, yg penting g memaksakan ke orang laen, ibarat ada cewek yg suka cowok ganteng, cowok kaya dan cowok wangi, ya itu preferensi dia ya terserah aja, brarti mungkin cowok di luar itu bukan pasar dia ibaratnya, pun kalau terkait sosial jg dia g ada masalah, cuma maslaha terkait mencari pasangan aja ibaratnya, sama kyk cowok yg bilang "kalau ganteng pasti beda", "kalau cowoknya kaya pasti beda", menurutku kalau ini kurang pas karna setiap orang jg punya kenyamannnya sendiri, ibarat ada yg lebih nyaman makan diangkringan drpd dicafe, kalau makan di cafe malah bisa mencret mncret, ya sesuaikan selera dan pasar aja, ibarat kalau cowok lu maunya cewek yg bisa masak tp lu g bisa dan g mau belajar masaka ya brarti dia bukan pasangan yg cocok sama lu, tinggal cari lagi, sama aja kyk ada cewek yg maunya cowoknya wajib berpendidikan tinggi dan ganteng dan wangi dan kerjaannya bagus selain itu skip ya juga tersrah dia juga itu preferensi dia, tyg cowok tinggal cari pasangan lain aja jg, sesimpel itu,
Pemekiran seperti ini juga harus dilihat dari korban yg dihasilkan. kenapa matriarki ga dibahas karena korban patriarki lebih banyak. Padahal dengan bahas feminis aja itu juga meminimalisir hirarki berdasarkan sex. Kalo prefernsi itu udah melumpuhkan wanita untuk bermasyarakat dan bertahan hidup seperti di ranah berpendidikan dan berkarir ini seharusnya yg jadi topik pembahasan feminis. kalo preferensi mencari pasangan hidup, itu tergantung dari kedua pihak punya pemikiran yg sudah paham seperti "masak" dan "mencari nafkah" bukan lagi memberatkan salah satu sex.
@@renimahardika188 malah hadirnya feminis ini menurutku jadi mempertegas pengkotak-kotakan antara matriarki dan patriarki, malah pernah denger kalau g salah ada iistilah "feminism for men", kan jadi malah gmn y, kalau terkait kesetaraan hak di muka umum ya itu yg harusnya jd pembahasan utama, kesamaan mendapatkan pendidikan layak, kesehatan layak, pekerjaan dan jg upah layak, persamaan mandapatkan hak yg sama dengan pria
@@renimahardika188 dan yg masih menjadi pertanyaan besar, kenapa kaum feminis ini g tertarik untuk memaksimalkan aja konsep hak asasi manusia yg lebih universal? knapa malah buat poros lain dan merasa itu bs lebih bagus dr konseo hak asasi maanusia?
Argumen yg bodoh...
Karena dgn pengandaian yg sama, ngapain ada kpk jika udah ada jaksa?
KPK ada karena ketidakpuasan terhadap penegak hukum, sama halnya dgn feminisme, yg ada karena pelanggaran terhadap hak perempuan dan komnas ham tak cukup untuk mengatasinya....
i see cania citta, i click 🎉
Wow cania ❤❤❤❤❤
the different is, seems like indah is the type of person who read pop culture article/content/ or issue nowadays in the surface, cania is the tinker based on books, educations and experience . age gap is included also,
maaf bahasa inggrisnya carut marut :)
mantaf kali cania.....
Suka sm logat medok nya Indah lucyuu ❤
Kelihatan yg cerdas di sini cania. ..
Ah masa
Seru tapi buat yg gak bisa2 bgt bahasa ingrisnya, tolong dong buatin subtitle pengen tau konteksnya apa, jadinya gak skip pas indah ngomong dan cuman denger pas cania ngomong. Pas ama radit juga gtu. Klo ada yg berkenan. Makasih
temen2 saya rekomkan baca buku gun, germs, and steel by jared diamond deh. di buku itu nyeritain sebab musabab racial differences, alasan kenapa suatu peradaban terbentuk dan hancur. bisa buat latian untuk not judging certain culture at the surface, or judging some norms at the surface by thinking critically into its core.
gw nonton video ini soalnya ada cania dan gw follow banyak videonya cania, tapi dalam diskusi ini gw lebih setuju indah
Kalau berkenan, boleh juga disampein poin koreksi atau feedback buat gue. Siapa tau bisa jadi bahan improvement ke depannya🙂
Setuju apanya bamsat? Sampe penasaran gue 😭🤙
Udah 1 bulan lebih dan lu gak menjelaskan apa yg bikin lu setuju 🤦
Keren cania
Yang saya suka dari Indah ini cuma how she speaks english-nya aja...
seru banget 2 jam gak berasa
Be Rational are Being Human
kontradiksi sekali wkwk
Agak bingung nontonnya, kyk I thought Feminism exist to give us (men & women) freedom of choice despite Patriarchy culture (tdk cm scr legal, tapi jg secara budaya/lingkungan informal)
Contohnya
- memperjuangkan dinamika hubungan yg gak patriarkis, kyk meski “normalnya” laki2 bekerja, sekarang bisa jadi bapak rumah tangga, atau incomenya lebi dikit dari istri (ini legal, tp “wah suaminya ga jantan ya gabisa ngurus istri”)
- kesempatan perempuan buat kerja dan gak jadi primary caretaker (“wah ga becus jadi ibu ya masa anaknya ditinggal sama bapaknya”)
- memperjuangkan prinsip kalo basic skill kyk masak/nyuci/urus rumah itu kewajiban semua org (melepas image kl cewe pasti jago ngurus rumah/kalo cowo resik = melambai)
- memperjuangkan korban KDRT/kekerasan seksual jika gendernya laki2, krn seringkali dianggap sebelah mata (ah cowo mana yg ga suka dikasi cewe??)
Dll dsb
Banyak banget lho di sekeliling kita tu alesan knp feminism masih dibutuhkan, krn budaya patriarki kentelll.
DAN BUKAN BERARTI kalo feminism berarti semua istri mesti kerja/semua suami mesti dirumah/gaboleh ada ibu rumah tangga/ gaboleh ada suami yg full kerja. Ya ini yg namanya personal preferences.
Tp yg penting kan kebebasan memilihnya, baik sevara legal atau scr penerjmaan di masyarakat (dan ini yg setauku diperjuangkan Feminism).
Idk why skrg konotasi feminism seakan jadi man hating/sangat negatif 🥲
Dahulu kala lagu feminisme yang dinyanyikan Indah juga berkumandang lantang di Ukraina, sampai ketika Rusia datang.
In the first half hour, u can see Indah got confuse about herself😂
Ini dasar sama goalsnya masi terlalu luas dan absurd kayaknya. Mending dibuat yg agak spesifik dan bertahap ga si. Jd puyeng utk ngerti feminis kayak apaan.
Ini contoh dua perempuan yg kurang diminati habib2..huehehe
Jujur koreksi angel kameranya sangat mengganggu...
Agree
Kameranya angel? Ra po po 😊
Gak ada translate
Indah ga perlu banyak pakai bahasa inggris kalo pengen kelihatan pinter ya. 😊
Menurut gua sekarang kita udah di perfect kondisi dari hasil feminisme,karena harus nya tuh berfokus di equality atau peluang yang sama terutama di karir pekerjaan,dan sekarang terutama di Indonesia peluang cewek cowok di pekerjaan yang sama itu peluang nya sama,harus nya udah stop sampe di situ feminisme
yang keren disini Cania tetep ngomong dgn bahasa Indonesia 🖖.
btw, Indah gak lancar berbahasa Indonesia ya?
Cania itu yang penting pesannya nyampe ke penonton.
Antara dia memang dari lingkungan sekolah berbahasa Inggris dan insecure karena sebagai orang yang hidup dikalangan hedon jakarta, dia ngomong bahasa Indonesia aslinya medhok jowo karena dari kecil keseringan ngomong bahasa jawa cuma dari mbak (pembantu) nya.
@@rifqiramdhony8087 bukannya dia emang dr keluarga cina jawa yaa??
It would be interesting if you bring Mosab Hassan Yousef to your show
udah gak percaya sama feminist jaman sekarang. nyari supremacy bukan equality sekarang mah. bikin kacau.
Ini seperti diskusi antara seorang bapak dengan anak ceweknya yang kpoper
Cania 👍👍👍👍
finally yang ditunggu2
Udah saatnya feminist bergerak lebih radikal dan extreme, hidup Misandry!
Feminist anti men : kelompok feminism yg butuh sesuatu utk dipersalahkan ....
Sosial preference indonesia : cari pasangan yg seagama ..dan lumayan oppress ...
(emang sengaja yah nampilin indah benerin bulu mata)
Bicara Patriarch : jgn cuma bicara privilege nya aja, tp jg bicara saat diminta pertanggung jawaban ...
Social preference cenderung minta pertanggung jawab pada "ayah" ketimbang "ibu" ....ini kah yg mo dihilangkan ?
Laki dan perempuan berbeda jd hrs diperlakukan berbeda berdasarkan kebaikan ....
Aku pertama lihat kak cania kalo ga salah di tvone wkt dia membela lgbt atau RUU itu, makanya aku jg ngira dia feminis 😂
Cania 🤍
bener patriarki juga menyiksa cowok, cowok harus selalu terlihat tangguh tegar menghadapi masalah, padahal sebenarnya didalamnya rapuh, kami juga manusia bisa sedih, bisa nangis, apa salahnya jadi boti, letoy dikin kan jga gamasalah, cowok belok dan letoy adalah gerakan melawan patriarki, anti patriarki
Gk cuma bro.. lu liat pintu darurat biasanya tertulis dahulukan perempuan dan anak anak..Jadi seolah olah ada perbedaan "harga" nyawa manusia disitu wkwk
ya salah ajg, u penyebab kepunahan massal.
Gaes kakakk ini lagi sarkas aja kok. Jangan emosi ya 😭🤙
@@secretpenulis 😂🤫
@@secretpenulis ya masa sarkas harus dijelasin ya kan, wkwk 😂 terima kasih, anda adalah salah stau orang cerdas yang tidak ter trigger dan memahami konteksnya
Konten feminist pertama yg both men and women can enjoy i reckon 😂
Gk yakin perempuan akan suka nonton ini episode
@@nak.lanang perempuan mana dulu nih?
@@leadersowon4383 mayoritas perempuan gen mil ama gen z
@@nak.lanang Aku bakal cukur alis aku kalau masnya bisa sekali ngomong tanpa menggeneralisir. Sy tunggu mas 🥂
Medoknya Indah makin ilang ya di bahasa Indo daripada jaman pertama2 muncul di channel apa ya lupa....
Karna sekarang bahasa indonya lbh lancar, gw punya temen jg tinggal di bintaro, sekolah di inter school di pondok indah, dia baru bisa bahasa indo itu pas dia kuliah,klo ngomong indo emng agak medok kedengerannya, tapi pas udah lancar, ilang juga medoknya,
❤❤❤
Cowok minta cewek bisa masak “its patriarki”, cewek minta cowo kaya “ its sexy”, keliatan indah standar gandanya wkwk
Undang sabrang letto dongg
Kok sy sepakat, tapi temannya apa? Agama?
Ada pelecehan terhadap wanita tp kenapa tdk ada pelecehan terhadap pria? Bukannya semuanya manusia?
Sebelumnya harus dijawab nih apakah pelecahan ke pria dan wanita tuh sama atau gak? Apakah ruang pelecehan ke wanita lebih besar karena mereka memiliki 2 tempat rangsangan? Apakah karena tempat rangsangan di pria lebih sedikit makanya jarang kasus pelecehan? Atau karena kultur dari masyarakat yang tidak memberikan ruang untuk pria melapor bahwa dia sudah dilecehkan juga harus dipertanyakan
Jadi kalau membuat kesimpulan tidak ada pelecehan terhadap pria itu kurang tepat
teruntuk cewek feminis,
gw gk bermaksud merendahkan, tapi menurut pengalaman gw (gw s1 it di binus) 1 dari 5 temen gw yang cewek pindah kampus / jurusan karena "gk kuat". gk ada namanya "patriarki menghalangi cewek untuk masuk jurusan STEM", justru gk sedikit yang gk kuat. makanya, kalo kalian menjunjung tinggi equality dan equity, MASUK LAH, lagian banyak temen2 gw (termasuk gw) justru MENGHARAPKAN cewek2 untuk masuk jurusan STEM.
Filsafat berserta cabang cabangnya yg berakhiran -isme emang ilmu ngarang ngarang. Sebenarnya cania bisa aja menjelaskan kurang dari 30 menit tapi itu akan sangat menyinggung.Mau 24 jam debat juga nggak akan tiba tiba feminis jadi sadar pikirannya tidak base on science. Biarlah feminis masturbasi di pikirannya sendiri😂.
Apanya yang ngarang?
Kalo lagi pengen kasih pemahaman akan sesuatu, bukankah minimal komunikan berusaha menyampaikan dengan lebih mudah dulu agar bisa lebih dimengerti audiens ya?
Bukan masalah bahasa inggris nya sih, cuma orang yg mau berusaha memahami kamu nih kesusahan aja (yg kebetulan ga bisa atau gak lancar bahasa inggris).
Balik lagi sih tujuannya sih, kamu beropini untuk khalayak umum semuanya, atau kamu cuma beropini untuk didengar orang yg sepemahaman sama kamu aja.
Disini lebih paham yg dimaksud mba cania sih.
Dia kan menjelaskan dlm bahasa inggris Krn dia lebih lancar dan lebih nyaman pakai bahasa itu. Klo anda kurang ngerti ya mohon maaf. Brarti konten bukan untuk anda
Brarti kemungkinan besar tujuan indah bisa jadi bukan seperti yg kamu ekspektasikan. Setauku nggak semua tujuan orang itu sama dan target audiensnya sama
Masalah feminisme,patriarki,matriarki,dan semacamnya itu kan masalah hukum alam saja...,dulu,sebelum era teknologi pertanian,peternakan,perkebunan modern,manusia masih harus berburu untuk hidup dan menghidupi kelompok mereka,dan harus saling berperang dengan kelompok lain untuk mempertahankan wilayah buruan,dan tentu wanita tidak bisa diandalkan dalam hal ini,itu sebabnya laki2 jadi pemimpin dan jadi gender yang lebih diperlukan,kalau memang jaman sudah berubah dan wanita sudah bisa setara dengan laki2 dalam segala hal ya monggo saja...,silahkan...,tapi menurut saya sebaiknya gak usah koar2 dulu..,santai aja...,lihat tuh si cania,dia sans aja...,kalau mau koar2 nanti saja setelah dalam daftar orang2 hebat dan para penemu,serta pemenang nobel,nama2nya sudah di dominasi wanita atau setidaknya sama antara jumlah laki2 dan wanita...,kalau belum malulah sedikit...,untuk saat ini masih jelas kok perbedaan kualitas antara laki2 dan wanita...,bahkan dari cara berteman juga sudah terlihat beda kualitasnya...,
Dog is a man's bestfriend...,diamonds are women's bestfriend...
Cania is too good to be true,we dont deserve her 😅
Keliatan kak Cania jauh lebih SMART
iya,dari dulu ini tong kosong banget sok Enggres