‪@AbdiDavidMas88‬

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 31. 03. 2024
  • #shortvideo #trending #2024 #indonesia #youtube #news #sleep #slow #relaxing #tree #forest #healingmusic #healing #cleaning #prayer #mantra #doa #music #politics #nusantara #jawa #walisongo #sunankalijogo #sunankalijaga #pesantren #artilagu
    Li Ilir
    Lagu Lir-Ilir adalah lagu tradisional dari Jawa Tengah yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga. Lagu ini diciptakan Sunan Kalijaga sebagai sarana menyebarkan agama Islam di tanah Jawa pada awal abad ke-16.
    Tembang Jawa ini masih kerap dinyanyikan hingga saat ini karena senandungnya yang mendayu-dayu dan liriknya yang berisi nasihat.
    Lirik Lagu Lir-Ilir dan Artinya
    Lir ilir, lir ilir
    (Bangunlah, bangunlah)
    Tandure wis sumilir
    (Tanaman sudah bersemi)
    Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar
    (Telah menghijau seperti pengantin baru)
    Cah angon-cah angon
    (Anak gembala-anak gembala)
    Penekno blimbing kuwi
    (Panjatlah pohon belimbing itu)
    Lunyu-lunyu penekno
    (Walaupun licin, tetap panjatlah)
    Kanggo mbasuh dodotiro (Untuk membasuh pakaianmu) Dodotiro-dodotiro
    (Pakaian-pakaianmu) Kumitir bedhah ing pinggir
    (Terkoyak pada bagian pinggir)
    Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore
    (Jahitlah dan benahilah untuk waktu sore nanti)
    Mumpung padhang rembulane
    (Selagi bulan masih bersinar terang)
    Mumpung jembar kalangane
    (Selagi masih banyak waktu luang)
    Yo surako, Surak iyo….
    (Ayo bersoraklah, sorakan iya…)
    Makna Lagu Lir-Ilir Tembang Jawa ini masih kerap dinyanyikan hingga saat ini karena senandungnya yang mendayu-dayu dan liriknya yang berisi nasihat.
    Makna dari Lagu Lir-Ilir adalah manusia harus bangun dari keterpurukan dan menjauhkan diri dari sifat malas yang ada dalam diri.
    Dalam lagu ini, diri manusia itu dilambangkan sebagai “tanaman” yang sedang bersemi dan berwarna hijau.
    Ajakan untuk bangun adalah agar manusia berusaha supaya “tanaman” dalam diri kita dapat tumbuh besar. Apabila “tanaman” dalam diri kita tumbuh besar maka tentu saja manusia akan mendapatkan kebahagiaan layaknya pengantin baru yang tengah berbahagia.
    Sementara itu, dalam lirik “cah angon” tersirat makna bahwa diri kita ini sebenarnya mampu membawa orang lain dan dirinya sendiri dalam jalan yang benar.
    Adapun arti dari “pohon belimbing” dengan buahnya yang berbentuk seperti bintang dengan lima ujung adalah kiasan untuk Rukun Islam yang berjumlah lima. Lirik tersebut memberi gambaran bahwa memanjat pohon belimbing itu licin dan susah, namun sebagai umat Muslim, setiap orang harus tetap berusaha dalam rangka meraih Rukun Islam tersebut.
    Selanjutnya, makna pakaian yang terkoyak bermakna umat manusia harus selalu memperbaiki iman dalam dirinya supaya kelak dapat siap ketika dipanggil oleh-Nya.
  • Hudba

Komentáře •