PRAKTEK HUKUM DOA KAFARATUL MAJELIS DHAIF OLEH ULAMA SALAF MUTAQADDIMIN : Banyak Illah dan cacat

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 2. 07. 2024
  • Silahkan Subscribe dan Follow channel CZcams dan Facebook Official Sheikh Dr. Abul Hasan Ali bin Jadullah حفظه الله Yaitu Atsar channel
    Sumber Video ini: Atsar Channel
    Link Channel;
    / @atsarchannel

Komentáře • 61

  • @sabilulhuda6023
    @sabilulhuda6023  Před měsícem +4

    Imam muslim mendatangi gurunya Imam Bukhari lalu meminta izin untuk mencium keningnya dan kakinya lalu imam muslim menyampaikan hadis kafaratul majelis dengan sanad sebagai berikut;
    1. Dari Muhammad salam Alwikandi
    2. Dari makhlat bin Yazid Al harani
    3. Ibnu juraij
    4. Musa Ibnu ukhbah
    5. Suhail bin Sholeh
    6. Dari bapaknya
    7. Dari Abu Hurairah
    Ini sanad yang disampaikan oleh imam muslim kepada Imam Bukhari dari hadis kafaratul majelis.
    Lalu Imam Bukhari menjelaskan ilah sanad ini dan mengatakan sanad yang benar sebagai berikut;
    1. Musa ibni Ismail tabuzaki Abu Salamah Al minkari ( Tsiqoh)
    2. Wuhai Ibnu Khalid ibni Walid al-kadwani (Tsiqoh)
    3. Suhail Ibnu shaleh
    4. Dari aun bin Abdillah bin Ibnu utbah bin Mas'ud Al whuzali ( seorang tabi'in)
    Menurut Imam Bukhari Hadits suhail Ibnu Saleh dari bapaknya dari abu Hurairah dari nabi sanad ini dhaif (sanad yang disampaikan oleh imam muslim di atas) lalu Imam Bukhari mengatakan sanad yang kuat yaitu Musa bin Ismail at-tabusaki Abu Salamah Al minkari meriwayatkan dari wuhaib Kholid Ibnu walt( Tsiqoh) Aun bin Abdillah bin utbah bin Mas'ud Al whuzali (tabi'in) dari perkataannya bukan dari Nabi
    Lalu Imam Bukhari mengatakan Musa Ibnu ukhbah tidak diketahui dia mendengar hadis dari suhail bin Sholeh dan tidak menyebutkan dari dia atau riwayat dari Musa tidak pasti dari suhail, yang kedua dari cacat sanad ini Ibnu juraij mudallis dan waham atau sering salah oleh karenanya Imam Bukhari dan ulama lain seperti Al hakim anasaburi, Imam Ahmad bin hambal, Abu Hatim ar-razi, abu zur'ah ar-razi, ad Daruqutni, Ishak Bin ruhayyah ini ulama illah kibar mendhaifkan hadis ini, di sisi lain ada tiga riwayat tambahan namun sanadnya tetap dhaif oleh ulama kibar di atas sebagai berikut;
    1. Wakidi (matruk Hadits)
    2. Ismail bin Ayas Dhaif (apabila dari orang Syam sedangkan rawi di atas dari Syam
    3. Muhammad bin humaid ( dhaif)
    Walaupun ada tambahan riwayat namun sanadnya tetap dhaif dan hadis yang disampaikan oleh imam muslim ternyata sanadnya bermasalah hanya sampai kepada tabiin (maqthu').
    Oleh karenanya dari beberapa pemaparan di atas lebih kuat pendapat jumhur ulama hadis tentang dhaifnya hadis kafaratul majelis.
    Allahu a'lam bishawab

    • @muhammadalfahmy3095
      @muhammadalfahmy3095 Před měsícem +1

      Bukankah mencium kaki itu tidak di perbolehkan sama saja ghulu berlebihan bukankah imam Muslim itu ahli sunah, apakah ada sahabat nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam menciumi kaki beliau...

    • @sabilulhuda6023
      @sabilulhuda6023  Před měsícem

      @@muhammadalfahmy3095 itu kebiasaan/tradisi orang arab untuk memuliakan gurunya hanya sebatas itu, ghulu itu dalam berlebihan dalam agama atau mengkultuskan seseorang hingga mengantarkan kepada kesyirikan

    • @muhammadalfahmy3095
      @muhammadalfahmy3095 Před měsícem +2

      @@sabilulhuda6023 jika memang itu tradisi arab bukankah Rasulullah manusia yang paling terbaik dan paling termulia dari nabi nabi atau rasul rasul yg lainnya nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam manusia yg tidak pernah berbuat salah maupun dosa beliau manusia yg paling indah sejarahnya tidak ada satupun yg mencium kaki beliau...
      Jika imam Muslim berbuat demikian apa balasan jawaban imam Bukhari kepada imam Muslim apakah beliau menerimanya untuk mencium kaki beliau...

    • @sabilulhuda6023
      @sabilulhuda6023  Před měsícem

      @@muhammadalfahmy3095 kalo Rasulullah melarangnya takut terhadap nya menjadikan seperti Isa bin Maryam di kultus kan, atau nanti umatnya akan ghulu, adapun imam muslim beliau sangat memuliakan gurunya menyayanginya dia tau batasan dalam syariat. Dalam kisah itu hanya mencium kening Bukhari ini tradisi jg, coba kalo di indo pasti dah di pukul ama orang hihihi, tapi apakah Bukhari mengizinkan cium kakinya tidak ada jawaban dari Bukhari

    • @muhammadalfahmy3095
      @muhammadalfahmy3095 Před měsícem

      ​@@sabilulhuda6023Apakah boleh saya bertanya kepada Syehk Dr Abdul Hasan Ali bin jadullah tentang kedudukan hadits doa di riwayat Ahmad doa yang ini
      اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ
      Apakah status hadist ini shahih atau dhoif

  • @erisonbindahlan7795
    @erisonbindahlan7795 Před měsícem +2

    بارك الله فيكم Syaikh

  • @yaumalasra3963
    @yaumalasra3963 Před měsícem +2

    Barakallah

  • @Ardiansyah-nx3sr
    @Ardiansyah-nx3sr Před měsícem +3

    Doa kafaratul majelis HR. At Tirmidzi no.3433, an Nasai dalam amalul yaum wal lailab, Ibnu Sunni, Ibnu Hibban dan Al hakim dr abu Hurairah. At Tirmidzi berkata hadits Hasan shahih. Dishahihkan Al hakim dan disetujui adz-dzahabi

  • @awamtapifaham5694
    @awamtapifaham5694 Před měsícem +1

    Walau haditsnya hmy sampai di level tabi'in dan tdk sampai ke Rasul,
    tapi...
    para tabi'in tsb tdk mungkin mengarang2 lafadz doa yg sifatnya khusus (bukan ijtihadiyah)
    sehingga...
    dapat "dipastikan" lafadz doa tsb memang berasal dari Rasu
    Oleh karenanya...
    Ulama2 mutakhirin pun "mensahihkannya"
    catatan :
    Eranya para ulama2 muttaqaddim, akses thd sarana dan fasilitas keilmuan sangat terbatas.
    Shg bisa saja hal tsb memjad penghalang bagi mereka utk sampai kpd kesimpulan yg sempurna.
    Dan mungkin ulama2 belakangan mampu menyempurnakannya.l

  • @halimsahlan681
    @halimsahlan681 Před 18 dny

    هذا الحديث روي متصلا مرفوعا من حديث أبي بزرة الأسلمي، وروي مرسلا من طريق منصور عن فضيل بن عمرو، عن زياد بن حصين، عن أبي العالية، عن النبي صلى الله عليه وسلم. ورجح المرسل أبو حاتم وأبو زرعة والدارقطني وغيرهم. وأبو العالية مراسيله رياح كما قال الشافعي. وقد كان لا يبالي عمن أخذ كما قال ابن سيرين.

  • @muhammadalfahmy3095
    @muhammadalfahmy3095 Před měsícem +1

    Ana ingin bertanya kepada syehk dr Abul Hasan Ali bin jadullah tentang do'a pelebur kesedihan doa yg berbunyi seperti ini
    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ
    ini do'a apakah shahih apa hasan gimama kedudukan sanad hadits ini apakah dhaif atau shahih...

  • @mamat.rohimat
    @mamat.rohimat Před měsícem +3

    Hadis satu jalur bisa dhoif. Jika dikumpul riwayat ada yg nguatkan bisa naik jadi Hasan. Dan krn itu ulama hadis itu terus muncul. Bisa jadi di jaman imam Bukhari beliau mendhoifkan, tapi ulama hadis terkini kumpulkan jalur lagi lalu menguatkan.

    • @sabilulhuda6023
      @sabilulhuda6023  Před měsícem +1

      Bagaimana anta mengatakan seolah olah Bukhari tidak tau illah hadis, tidak tau jalur selainnya, banyak ulama salaf hadis di zaman nya mendhaifkan, adapun sanad yang dhaif tidak valid dari Nabi bagaimana anta mengumpulkan sesuatu yang bukan dari Nabi Shalallahu alaihi wassalam ketika sudah banyak anta sandarkan kepada Nabi..??? Seolah-olah anta kumpul kan kebohongan lalu di nisbatkan pada Nabi...?? Bagaimana ini??

    • @umirosidah4514
      @umirosidah4514 Před měsícem +1

      Ini perkara ijtihad iyah para ulama ahli hadis. Bagi yg yakin amalkan dan bagi yg tdk yakin tinggalkan

  • @uisty-yq5fj
    @uisty-yq5fj Před měsícem +2

    Ada hadits yg shahih riwayat imam tirmidzi. Hadits hasan riwayat abu daud dan imam ahmad.
    Wallahu a’lam

    • @sabilulhuda6023
      @sabilulhuda6023  Před měsícem

      @@uisty-yq5fj di dhaif kan jg oleh ulama salaf bermasalah pada sanad

  • @gamer11233
    @gamer11233 Před měsícem

    ada baiknya mendiskusikan tingkat kesahihan hadis dilakukan bersama orang2 yg pakar dalam bidang yg sama.
    kalau menerangkan kepada orang awam, orang awam cuma bisa angguk2 seperti anak SD.
    berbeda dengan pakar hadis yg mengetahui banyak hadis dengan 1 makna dari berbagai jalur
    karena bisa saja hadis dengan 1 jalur divonis lemah tapi jadi kuat dan sohih dengan jalur2 lain

  • @sabilulhuda6023
    @sabilulhuda6023  Před měsícem

    BIOGRAFI DAN KITAB BELIAU
    Segala karya Abu Al-Hasan Ali bin Jadallah, semoga Tuhan mengampuninya.
    Tautan unduhan dari Telegram /
    t.me/muallafatabulhasan

  • @RahmadWahyu-gd1yq
    @RahmadWahyu-gd1yq Před měsícem

    Bagaimana dgn jalur hadits ini:
    ٨١ - " من قال: سبحان الله وبحمده سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت
    أستغفرك وأتوب إليك، فقالها في مجلس ذكر كانت كالطابع يطبع عليه ومن قالها
    في مجلس لغو كانت كفارة له ".
    أخرجه الطبراني (١ / ٧٩ / ٢) والحاكم (١ / ٥٣٧) من طريق نافع بن جبير
    ابن مطعم عن أبيه مرفوعا.
    وقال: " صحيح على شرط مسلم ". ووافقه الذهبي وهو كما قالا.
    وعزاه المنذري (٢ / ٢٣٦) للنسائي والطبراني، قال:
    " ورجالهما رجال الصحيح ".
    وقال الهيثمي (١٠ / ١٤٢ و ٤٢٣) : " رواه الطبراني ورجاله رجال الصحيح ". قلت: وفي رواية للطبراني زيادة: " يقولها ثلاث مرات " وقد سكت عليها
    الهيثمي، وليس بجيد، فإن في سندها خالد بن يزيد العمري وقد كذبه أبو حاتم
    ويحيى، وقال ابن حبان: " يروي الموضوعات عن الأثبات ".
    فهذه الزيادة واهية لا يلتفت إليها.
    Silsilah ahadits ashshahihah

  • @hamzahchannel2560
    @hamzahchannel2560 Před měsícem +1

    jadi bagaimana menutup majelis yg di sunnahkn. syukron pncerahnnya akhii

    • @sabilulhuda6023
      @sabilulhuda6023  Před měsícem +1

      Tidak ada syariat (menetapkan), sesuatu syariat yang tidak ada ketetapan maka ringan bagi kita untuk melakukan sesuai kemampuan kita dalam menyampaikan

    • @hamzahchannel2560
      @hamzahchannel2560 Před měsícem +1

      @@sabilulhuda6023 syukran

    • @arifmunandar950
      @arifmunandar950 Před měsícem +1

      Jangan berdoa ....
      Daripada berdoa memohon ampunan ... tapi dapatnya malah dosa ...
      Jangan mengucapkan syukur kepada ALlah ... tapi dapatnya malah laknat dari ALlah ...
      Jangan mensucikan ALlah ... daripada dapatnya malah Alalh benci ...
      Kata SIapa ?
      Kata Salafy ...
      wakakakkakaka ...

    • @hamzahchannel2560
      @hamzahchannel2560 Před měsícem

      @@arifmunandar950
      jangan memfitnah karena jika tidk benar maka fitnh itu mengenai dirinya sndiri

    • @alluweh6201
      @alluweh6201 Před měsícem

      Inilah ahklak orang nu tukang fitnah persis seperti kiyainya​@@arifmunandar950

  • @arifmunandar950
    @arifmunandar950 Před měsícem +1

    Ada yang aneh ....
    Masa ada orang hapalannya tergantung kepada sumbernya?
    Jika sumbernya dari syam ... hapalannya kuat ... JIka sumbernya dari yang lain ... hapalannya jadi lemah ...
    Masuk aqalkah keterangan ini? ...

    • @sabilulhuda6023
      @sabilulhuda6023  Před měsícem

      @@arifmunandar950 dalam ilmu jarh wa ta'dil atau dalam ilmu mustholah hadis, ada hafalan terikat dengan guru, negeri, Buku catatan, usia sang rawi, dll, anta mungkin baru denger makanya aneh

    • @arifmunandar950
      @arifmunandar950 Před měsícem

      @@sabilulhuda6023
      Tetap gak masuk akal ...Apalagi kalau dijadikan sebagai rumus pasti ...
      kalau terikat kepada umur ... Oke ... orang makin tua makin uzur ...
      Kalau terikat kepada bahasa ... Oke ... misal saya tidak begitu pintar bahasa INggris, jika disamp[aikan dengan bahsa INggris bisa saja hafalan saya tidak akurat ...
      Terikat kepada NEgeri?
      SIlahkan anda menerima ... Sebagai orang waras saya menolak argumen ini ... Apalagi jika dijadikan sebagai rumus pasti ...

    • @hamzahchannel2560
      @hamzahchannel2560 Před měsícem

      @@arifmunandar950 bisa ssja negeri ada ketrkaitannya. contoh syaikh dari negeri arsb saudi tidk terlalu fasih hafalan bahasa indonesianya. ucapnnya bisa berbolak balik. rumus dm dan md nya bisa kebolak balik dan itu bisa mmpengaruhi makna, bahkn intonasi bisa merubah makna contoh pada kata
      1. kenapa Dina makan nasi kuning
      2. kenapa dinamakan nasi kuning.
      tulisan sama bcaan intonasi bisa berbeda jika mmbacanya

    • @arifmunandar950
      @arifmunandar950 Před měsícem

      @@hamzahchannel2560
      Sjudah saya jawab .. itu bukan berkaitan dengan negeri tapi bahasa ...
      Lah ini kita sedang bicara hadits ... yang notabene adalah bahasa Arab ...
      Kenapa kalau sumbernya dari syam, orang itu jadi kuat hafalannya ... Tapi kalau yang membawakannya dari madinah ... jadi dia lemah hafalannya?
      Itu point pertama ...
      |Poin kedua ... dimana ustadz ini mendapati keterangan tersebut? dalam kitab apa? ... Itu juga tidak disebutkan ...
      Dua poin ini mengapa saya mengatakan ... argumentasinya tidak saya terima ...
      kalau anda mau nerima ya silahkan aja ...

    • @hamzahchannel2560
      @hamzahchannel2560 Před měsícem

      @@arifmunandar950 adakah kalimat beliau yg menyatakan hal demikian?
      bahwa jika dari syam hafalannya kuat, dn saya kira ini bisa saja di pertanyakan alasannya kenapa ada klaik seprti itu. semoga admin bisa menjelaskan ttg pertanyaan antum kepada syaikh secara lansung. dn semoga beliau berkenan mmberi pnjelasan yg bisa kita fahami bersama. jika tidk ya wajr jika kita meragukan keilmuan beliau dn berpegang pada pndpat yg di anggap hujjahnya lebih kuat

  • @danabarber-man4682
    @danabarber-man4682 Před měsícem +1

    Syekh, tolong belajar bahasa Indonesia lebih baik lg syekh, saya sering ga bs nangkap apa yg antum sampaikan. Terima kasih...

    • @sabilulhuda6023
      @sabilulhuda6023  Před měsícem +1

      Beliau Syaikh Biasa isi kajian Berbahasa Arab dan ada ustadz Ade Gustian, Lc yang membantu terjemahankan
      czcams.com/video/M8C2FbqTt8c/video.htmlsi=Swh0f03ff1fRKWkm

    • @Yahardian
      @Yahardian Před měsícem +1

      Hal ini bisa dimaklumi krn itu bukanlah bahasa utama yg beliau gunakan. Tapi Masyallah, walhamdulillah bahasa Indonesia beliau masih bisa dipahami.

    • @haritsasir639
      @haritsasir639 Před 18 dny +2

      Alhamdulillah ini menunjukkan anda bersungguh2 dlm menyimak kajian..... Yakinlah lama2 bisa nyambung 👍

  • @adisunaryo5725
    @adisunaryo5725 Před měsícem

    Apa iya para Asatid yang kita menimba ilmu darinya selama ini MEMENDAM ILMU DIATAS KEBENARAN...???
    Kalau syaik fulan ini sesama alumni madina pastinya sudah melakukan diskusi ilmiah sebelumnya....

    • @sabilulhuda6023
      @sabilulhuda6023  Před měsícem

      Anta belum liat video ini Sheikh Abul Hasan bersama Dr. Ahli hadist S1 S2 S3 Universitas Madinah, Sheikh Dr Dasman Yahya Ma'ali LC Ma
      Lihat komentar link STDIIS, Sheikh Abul Hasan bersama para Asatizd STDIIS Jember, jebolan ustadz UM rata ngajar di sana
      czcams.com/video/lw7LVBea8Kw/video.htmlsi=6cimG3s9AwBz887i

    • @delfiantaib7682
      @delfiantaib7682 Před měsícem +1

      Afwan jiddan akhy Adi yg dirahmati Allah,
      para asatidz tentu tidak akan MEMENDAM ilmu insyaAllah,
      tetapi keilmuan beliau2 belum tentu dari jurusan ilmu hadist.
      Ada dari ilmu ushul fiqh, bahasa arab, atau dakwah atau yg lainnya.
      Sehingga spesifik ilmu sanad hadist tentu asatidz ahli hadist lebih dalam, dalam memahami hal tsb.
      Allahu'alam

  • @arlinwesing3901
    @arlinwesing3901 Před měsícem

    Hadeuh 🙃...tambah lagi di Indonesia da'i BID'AH!!!

    • @irvanchannel-fo7rw
      @irvanchannel-fo7rw Před měsícem

      📚 *CIRI UTAMA PENGIKUT RASULULLAH DAN PARA SHAHABAT*
      بسم الله الرحمن الرحيم
      ➡1) Berpegang teguh dengan Al Quran dan As Sunnah dalam segala perkara khususnya ketika terjadi perbedaan pendapat.
      Allah berfirman :
      “Maka jika kalian berbeda pendapat dalam satu perkara, kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir”
      ( QS. An Nisa : 59 )
      ➡2) Memahami Al Quran dan As Sunnah dengan pemahaman para shahabat dan yang mengikuti mereka dengan baik dan tidak dipahami sesuai dengan hawa nafsu maupun tokoh tertentu.
      Allah berfirman :
      “Generasi pertama shahabat muhajirin dan anshor serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah meridloi mereka dan merekapun ridlo kepada Allah dan Allah siapkan untuk mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai mereka kekal di dalamnya itulah keberuntungan yang besar”
      ( QS. At Taubah : 100 )
      ➡3) Tetap istiqomah di atas kebenaran Al Quran dan As Sunnah walaupun dihina dan dijauhi oleh masyarakatnya.
      Rasulullah bersabda :
      “Akan senantiasa ada sekelompok orang dari umatku yang terang-terangan di atas kebenaran, tidaklah membahayakan mereka orang-orang yang menghina mereka sampai datang perintah Allah (angin dingin yang mencabut nyawa setiap orang yang memiliki keimanan menjelang kiamat)”
      ( HR. Imam Muslim )
      ➡4) Tidak taqlid kepada madzhab atau tokoh tertentu tetapi melihat dalil yang dipakai. Bila sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah, diterima. Bila tidak, maka ditolak siapapun yang mengucapkannya.
      Imam Malik, Rahimahullah berkata :
      “Setiap orang bisa diambil ucapannya dan bisa ditolak kecuali Nabi ”
      ( Minhaj Al Firqoh An Najiyah : 10 )
      ➡5) Tidak pilih-pilih syariat, semua perintah Allah dan Rasul-Nya dilaksanakan semampunya dan semua larangan ditinggalkan tanpa terkecuali.
      Allah berfirman :
      “Apa saja yang dibawa oleh Rasul untuk kalian maka ambillah dan apa saja yang dilarang maka tinggalkanlah”
      ( QS. Al Hasyr : 7 )
      ➡6) Hanya menggunakan hadits - hadits shahih dan tidak menggunakan hadits - hadits dloif ( lemah ) dan maudlu’ ( palsu ), karena yang dloif ( lemah ) dan maudlu’ ( palsu ) itu merupakan bentuk berdusta atas nama Rasulullah .
      Beliau bersabda :
      “Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah menempati tempat duduknya di neraka”
      ( HR. Imam Muslim dan lainnya )
      ➡7) Menegakkan seluruh jenis tauhid dan memberantas segala jenis syirik, karena ini adalah inti dakwah para Nabi dan Rasul .
      Allah berfirman :
      “Sungguh kami telah mengutus pada setiap umat seorang rasul untuk menyeru ( kepada umatnya ) beribadahlah hanya kepada Allah ( tauhid ) dan jauhilah sesembahan selain Allah ( syirik )”
      ( QS. An Nahl : 36 )
      ➡8) Menegakkan Sunnah ( ajaran Rasulullah ) dan memberantas segala jenis kebid’ahan.
      Rasulullah bersabda :
      “Wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah khulafaur-rasyidin yang mendapat petunjuk setelahku, gigitlah dengan gigi geraham ( pegang erat-erat dan jauhilah perkara-perkara baru yang tidak diajarkan agama, karena hal itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat )”
      (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dishohihkan syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’ )
      ➡9) Mendidik generasi umat dengan pendidikan yang sesuai dengan pendidikan Rasulullah dan para shahabatnya .
      ➡10) Giat menuntut ilmu syariat. Karena mereka yakin dengan ilmu ini dapat mengetahui dan mencontoh seluruh ajaran Rasulullah secara terperinci.
      و الله أعلم بالصواب
      Repost by *FINABA*
      📝 Penulis: Al Ustadz Abu Ilyas Su’aidi As Sidawy

    • @irvanchannel-fo7rw
      @irvanchannel-fo7rw Před měsícem +1

      *`✊🏻 BERPEGANG TEGUH PADA JALAN HIDUP SAHABAT NABI ﷺ`*
      _Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah wa ba'du._
      Imam Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal rahimahullah berkata: Di antara pondasi Ahlus sunnah adalah:
      التَّمَسُّكُ بِمَا كَانَ عَلَيْهِ أَصْحَابُ رَسُوْلِ اللّٰه وَالاِقْتِدَاءُ بِهِمْ
      *"Berpegang teguh pada jalan hidup para shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berqudwah (mengambil teladan) pada mereka."*
      Allah Ta'ala berfirman:
      وَمَنْ يُّشَا قِقِ الرَّسُوْلَ مِنْۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَـهُ الْهُدٰى وَ يَـتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيْلِ الْمُؤْمِنِيْنَ نُوَلِّهٖ مَا تَوَلّٰى وَنُصْلِهٖ جَهَـنَّمَ ۗ وَسَآءَتْ مَصِيْرًا
      _"Dan barang siapa menentang Rasul (Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang Mukmin, Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan Kami masukkan dia ke dalam Neraka Jahanam, dan itu seburuk-buruk tempat kembali."_
      [QS. An-Nisa': 115]
      Dalil dalam ayat ini ada pada digabungkan sikap menjauhi jalan kaum mukminin dengan penentangan kepada Rasul, hingga akhirnya berhak memperoleh ancaman yang dahsyat ini. Padahal hanya dengan penentangan kepada Rasul saja telah cukup untuk memperoleh ancaman tersebut.
      Dan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
      فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
      *"Dan sesungguhnya orang yang hidup sesudahku di antara kalian akan melihat banyak perselisihan. Wajib kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin Mahdiyyin (para pemimpin yang menggantikan Rasulullah, yang berada di atas jalan yang lurus, dan mendapatkan petunjuk). Berpegang teguhlah kalian padanya dan gigitlah ia dengan geraham-geraham kalian."*
      [Shahih Sunan Abi Dawud, Hadis: 3851]
      Dalam hadis ini ada dalam penggabungan antara sunnah nabawiyyah dengan sunnah Khulafaur Rasyidin Mahdiyyin. *Perhatikanlah bagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan kalimat beliau ini sebagai wasiat terakhir untuk umat sesudah beliau, agar engkau mengetahui kebenaran ucapan beliau lewat keaslian manhaj ini. Kemudian perhatikan pula bagaimana beliau (memberikan wasiat) menghadapi perselisihan dengan tetap beriltizam pada manhaj ini, agar engkau mengetahui bahwa pemahaman Salafus Saleh merupakan jalan keselamatan dari perpecahan.*
      Dan sabdanya pula dalam menjelaskan sifat-sifat golongan yang selamat:
      هِيَ مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيَوْمَ وَ أَصْحَابِي
      *"Yaitu, apa-apa yang pada hari ini aku dan para sahabatku berada di atasnya."*
      [Hadis ini derajatnya Hasan atau Shahih lighairihi]
      Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu berkata: *"Barang siapa di antara kamu ingin mengambil keteladanan, maka hendaknya ia mengambil keteladanan dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Karena merekalah orang yang paling baik hatinya di antara umat ini, paling mendalam ilmu agamanya, umat yang paling sedikit dalam berlebihan-lebihan, paling lurus bimbingannya, paling baik keadaannya. Allah telah memilih mereka untuk mendampingi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan menegakkan agamaNya. Kenalilah keutamaan mereka, dan ikutilah jalan mereka. Karena mereka semua berada pada shiratal mustaqim (jalan yang lurus)."*
      [Derajat riwayat ini, Laa ba'sa bihi, dikeluarkan oleh Ibnu Abdil Bar dalam kitabnya Jaami' Bayaanil 'Ilmi: 1810]
      Ibnu 'Aun berkata: *"Semoga Allah Ta'ala merahmati seseorang yang komitmen dan merasa ridha dengan atsar ini meskipun terasa berat olehnya."*
      [Diriwayatkan oleh Ibnu Baththah dalam Al-Ibaanah (291) dan derajatnya shahih menurut Bukhari dan Muslim]
      Imam Al-Barbahari berkata: *"Dan ketahuilah -semoga Allah merahmatimu-, bahwa keislaman seseorang hamba tidaklah sempurna hingga ia menjadi orang yang senantiasa berittiba' (mengikuti petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam), membenarkan dan berserah diri. Maka, barang siapa yang mengira bahwa masih ada suatu perkara Islam yang belum disampaikan oleh para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kita, maka sungguh ia telah mendustakan mereka dan hal itu cukup untuk dikatakan sebagai perpecahan dan tikaman terhadap mereka dan dia adalah seorang mubtadi' (pelaku bid'ah) yang sesat dan telah mengadakan perkara baru dalam agama Islam."*
      [Syarhus Sunnah, hal. 70]
      Ia juga berkata: *"Wajib atas kamu mengikuti atsar-atsar (jejak salafus saleh) dan orang-orang yang berpegang teguh dengan atsar. Bertanyalah pada mereka, duduk dan ambillah ilmu dari mereka."*
      [Syahrus Sunnah, hal. 20]
      والله أعلم، وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
      *💻 Sumber:* Kitab Ushul As-Sunnah. Karya Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah. Pustaka Darul Ilmi.
      Allahu A'lam

  • @banurbanur5176
    @banurbanur5176 Před měsícem

    Orng gila klau mendoifkn hadist Bukhori muslim sehebat apapun anda apapun alasannya

    • @hamzahchannel2560
      @hamzahchannel2560 Před měsícem

      @@banurbanur5176 yg mungkin tidk smpai pada kota pnjelasan imam bukhari muslim ttg derajat hadits tersbut di kesempatan yg lain ketika bukunya sudh tertulis dn tersebar. maka bisa saja hadits tersebut tertukis di kitab shihihnya namun di belakng hari beliau ralat tapi tidk trbukukan lagi dan terpublikadikan. hanya ada pada bbrapa org murid2nya. ini bisa saja terjadi. karena itu kita ttp harus beljar hingga akhir hayat kita

    • @userid488
      @userid488 Před měsícem

      ​@@hamzahchannel2560brarti tdk mustahil nanti suatu saat hadits2 bukhori dan muslim ternyata banyak yg dhoif. Wah ya bisa berabe.

    • @hamzahchannel2560
      @hamzahchannel2560 Před měsícem +1

      @@userid488 apa yg masalah dgn itu. sepnjang itu di atas hujjah yg nyata. tidk ada yg mustahil dalam perkembangn ilmu pengetahuan. dn pasti ada metode yg bisa dikomformasi antra hadits dhoif dn hadits shohih g asal2an. jika semuanya berjalan di atas ilmu yg hak kenapa tidk?, maka celakalh yg tidk mau belajr dan hanya menyandrkan ilmunya pada kiai, atau ustadz tertntu. padahal ustadz dn kiai bahkan imam madzhab sendiri melarang sesorg taqlid dgnnya

    • @rumi_lucu
      @rumi_lucu Před 22 dny +1

      Yang bilang hadits tersebut lemah adalah Imam Bukhari...
      bukan hadits tersebut riwayat Imam Bukhari