ERIK PRASETYA: STREET PHOTOGRAPHY TAK HANYA SOAL ESTETIKA TAPI JUGA CERITA
Vložit
- čas přidán 6. 09. 2024
- Erik Prasetya, sosok yang tak pernah berhenti menantang dirinya. Melihat keterbatasan sebagai sebuah estetika dan cerita. Tak heran meski hidup berkecukupan bekerja di perusahaan pertambangan tak serta merta membuat Erik menemukan passion-nya. Hingga akhirnya ia kembali pada dunia fotografi yang memang menjadi kepandaiannya sejak kecil. Namun, sekian lama melanglang buana di dunia fotografi (jurnalistik) juga tak cukup membuat dirinya merasa puas. “Setelah sekian banyak proyek, saya tuh merasa kok gampang sekali ya… Saya pingin sesuatu yang lebih menantang,” ungkap Erik.
Pertemuan Erik dengan fotografer legendaris Sebastiao Salgado bisa dibilang sebagai titik balik dalam menemukan apa yang selama ini ia ingin ceritakan melalui foto-fotonya. Meski disebut sebagai Salgado kecil, tapi Erik justru memutuskan akan memotret sesuatu yang tidak akan difoto oleh orang-orang seperti Salgado atau jurnalis asing. “Saya tahu (akhirnya) saya ingin jadi fotografer tidak seperti Salgado,” imbuh Erik. Sejak itu, jalan panjang Erik di dunia street photography dimulai.
Simak cerita lengkap perjalanan Erik Prasetya, sang pelopor street photography di Indonesia, memotret jalanan Ibukota sejak tahun 1990 dan melahirkan sejumlah karya-karya fotografi dalam wujud buku dan pameran. Erik juga berbagi pandangannya mengenai perkembangan dunia digital dan citizen journalism versus street photograpgy saat ini hingga keputusannya yang terbilang telat bermigrasi ke foto digital tetapi memutuskan kembali lagi ke foto analog. Sebuah keputusan yang penuh dengan pemikiran yang menarik dan mendalam yang perlu diketahui oleh Sobat-sobat Obrigado, terutama para pelaku street photography. Semoga episode ini menghadirkan banyak inspirasi dan menumbuhkan benih-benih kreativitas!
Jangan lupa Like, Subscribe dan aktifkan Notifikasi agar tidak ketinggalan episode-episode menarik selanjutnya!
-------------------------------------------------------
Follow juga konten menarik Obrigado Podcast di media sosial:
Instagram:
obrigadopodcast
Tiktok:
www.tiktok.com/@obrigadopodcast
#ErikPrasetya #fotografer #fotografi #photographer #streetphotography #fotografijalanan #indonesia #fujifilm #leicaindonesia #nikonindonesia #sonyindonesia #canonindonesia #ikj #komunitasutankayu #travelphotography #pfi #majalahtempo #mata #salihara #JakartaEstetikaBanal #womenonstreet #banalestetika #SebastiãoSalgado #DewanKesenianJakarta #jakarta #pewartafoto #pewartafotoindonesia
#InstituteTeknologiBandung #estetikabanal #krl #keretaapi #krlcommuterline #leica #jalananjakarta #obrigado #obrigadopodcast #rumahuntuksemua #inspiration #inspirasi
Seharusnya slide fotonya Di tampilkan full jadi penonton bisa tau hasilnya bang erik..
Tamunya bukan orang2 terkenal, tp orang2 profesional yang menginspirasi
Subscribe dulu
Nara sumbernya top. Host nya kurang sreg. Oke oke oke oke oke oke. Ga ngalir.
Saya pernah belajar dari beliau, tak lama namun banyak ilmu fotografi yang saya dapat saat beliau bersama Mbak Ayu Utami kami undang ke Ternate, Maluku Utara sekitar tahun 2003 silam. Sehat terus Mas Erik.🙏🙏
Duh sayang sekali hostnya, padahal banyak bgt yg bisa digali dari bang Erik:(
Setuju. Sayang host nya.
Host nya nggak usah ngomong aja sebenernya. Biarkan Om Erik yg bercerita. Sekalinya host nya ngomong alurnya jadi kacau.
@@nurulhudana8639 Iya gak perlu oka-oke yang nggak perlu. Agak ganggu. :)
@@nurulhudana8639 setuju om Uud
Hostnya sering nanya muter,padahal diawal kalimat udh ditanyakan. Sayang aja, kadang mendistraksi informasi penting dari narasumber.
Iya, teknik wawancaranya kurang oke.
Keterbatasan itulah yang menjadikan kita sebagai manusia.
hostnya perlu mengurangi bicara, banyakin pertanyaan yg menggali biar lbh greget. soundnya jg jgn lbh keras dari pembicara
pas tapping podcast ini, saya papasan sama beliau (mas Erik) di Stasiun Transit Manggarai, Saya : "Halo mas Erik!"
Erik P : "Muka Bingung (siapa nih anak)"
Saya : Mau Kemana mas?
Erik P: aku mau ke Pasar Minggu (senyum2 kecil)
Sehat terus mas ...
Ternyata bayak yg sepimikiran, kontennya bagus tapi hostnya terlalu banyak motong orang bicara. Sampai konten yg terbaru juga masih sama, lebih banyak hostnya yg bicara dari pada narsum nya.
Semoga kedepan bisa lebih baik
ketika narasumber menceritakan bakcroundnya harusnya dibiarkan saja dlu mengalir, kalau dipotong-potong jadinya berantakan, jadinya kebanyakn saling timpa. Narasumber saja jadi kebingungan apalgi yang nonton.
Good host om weda, durasi hampir 2 jam, yg paling penting pertanyaan terakhir. Sisa nya personal (estetika banal)
Bang slide fotonya ditampilkan utuh dong..
Mau bilang host nya kureng tp dia yg punya acara 😂 yah semoga bisa lebih baik ke depan nya, sayang tamu nya udah bagus2 lho
Oke oke oke oke oke oke oke oke oke oke 😅😅😅
Pas host-nya bicara malah jadi motong alur dan bikin narasinya gak smooth. Mending dibiarkan cerita aja narsumnya, lebih mengalir. Fotonya juga gak di-zoom, padahal host sering banget di close-up.
host2...kok eman2 wawancaramu...ckckkk, itu narasumber yg punya cerita kehidupan dan nilai tinggi...wawancaramu kok mung ngono. yuk belajar lg ngurutin poin2 pertanyaan biar runtut, biar pemirsa enak dpt nilai nya.
Podcast yang menarik hostnya ngobrol sama narasumber. Host ga usah ngomong ke penonton.
Kita sama om erik, sama sama engineer oil&gas, sama2 cinta berat di fotografi, SAMA SAMA MUD ENGINEER 😂😂
admin... Undang juga Om Sambara photographer street indonesia juga...
Host nya efek merasa mengerti, harusnya kan nampilin pesonanya narasumber. Tapi host nya malah mendikte juga. Takut tidak diakui jejak nya
oke ini acara yg katanya obrolan rilex oke yg hostnya bikin gak rilex obrolan oke oke
Bang Erik terlihat sekali Mazhab Frankfurtnya 😂
slide nya tampilin juga dong, nanggung banget info nya
oka oke aja hostnya
Maaf ya, host nya bnyak ngomong oke oke oke terganggu bgt para penonton🙏🏼 mohon diperbaiki padahal konten nya bagus tpi host nya🥹
hostnya tolong diganti
Nama channelnya clickbait banget, masa yang gini masuk ke obrolan ringan, hampir 2 jam pula
Baiknya jangan memanggil narsum dengan kata DIA sekalipun udah kenal lama. Kata BELIAU lebih pantas
Anak kolong jaman dulu asik² hobinya
wawancara ulang, host'nya ganti aja
next undang bang okyarisandi
banyak potong pembicaraan, kesannya ga sopan