Fungsi dan Cara Kerja Relay 4 Kaki Normally Open | Belajar Kelistrikan Otomotif

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 6. 09. 2024
  • Relay jenis elektro mekanikal merupakan komponen yang sering dijumpai dalam sistem kelistrikan kendaraan bermotor. Seperti pada sistem lampu-lampu, klakson, starter, sistem bahan bakar elektronik, dll. Relay elektro mekanikal adalah saklar yang dioperasikan secara elektronik menggunakan prinsip elektromagnetik. Sistem yang menggunakan relay memiliki dua buah sirkuit yang terpisah. Yang pertama sirkuit pengendali. Sirkuit ini mempunyai arus kecil. Yang kedua sirkuit yang dikendalikan. Sirkuit ini mempunyai arus besar.
    Relay terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian primer dan bagian sekunder. Bagian primer berupa lilitan atau coil yang bertugas sebagai pengendali. Lilitan atau koil ini jika dialiri arus listrik akan membangkitkan medan magnet. Untuk memperkuat medan magnet, ditengah lilitan biasanya dipasang sebuah inti besi.
    Pada bagian primer ini terdapat terminal 85 dan terminal 86 pada kedua ujung lilitan. Terminal 85 biasanya terhubung dengan saklar dan baterai positif sementara terminal 86 terhubung dengan baterai negative atau massa. Pada banyak sirkuit otomotif bagian primer ini biasanya dikendalikan oleh saklar manual seperti pada klakson dan lampu-lampu.
    Bagian sekunder merupakan sirkuit yang terhubung dengan beban dan sumber arus yang besar. Beban disini berarti perangkat elektronik seperti lampu, klakson, pompa bahan bakar, motor starter, kipas dll. Pada bagian sekunder terdapat dua terminal kontak point yaitu terminal 30 dan terminal 87. Terminal 30 biasanya terhubung dengan baterai positif sementara terminal 87 terhubung dengan beban atau load.
    Pada jenis relay normally open, ketika relay belum aktif, maka antara kontak point 30 dan 87 tidak terhubung. Ujung kontak poin yang ada dibagian dalam relay akan bergerak dan terhubung satu sama lain jika terdorong oleh tuas armature yang ditarik oleh medan magnet akibat lilitan yang dialiri arus. Tuas armature akan melepaskan dorongan jika medan magnet hilang. Ada sebuah pivot yang berfungsi sebagai sumbu dari tuas armature. Dan sebuah pegas yang akan mengembalikan armature pada posisi semula jika medan magnet hilang.
    Berikut ini adalah cara kerja sebuah relay elektromekanikal yang terpasang pada sistem lampu-lampu. Ketika saklar pada sirkuit primer masih belum aktif atau off. Lampu pada sirkuit sekunder belum menyala. Belum ada arus listrik yang mengalir pada kedua sirkuit tersebut. Medan magnet belum dibangkitkan, dan armature belum bergerak.
    Ketika saklar pada sirkuit primer diaktifkan, maka arus akan mengalir dari terminal positip baterai ke terminal 85 kemudian menuju lilitan atau koil selanjutnya ke terminal 86 kemudian menuju terminal negatif atau massa. sehingga di sekitar lilitan tersebut akan dibangkitkan medan magnet. Medan magnet tersebut akan menarik armature hingga menempel dengan inti besi. Pada saat yang bersamaan tuas armature bagian belakang akan mendorong kontak point sehingga bergerak dan menempel satu sama lain.
    Setelah kontak poin saling menempel, maka arus akan mengalir dari terminal positip baterai menuju terminal 30 kemudian ke kontak poin dan menuju terminal 87 selanjutnya menuju lampu dan akhirnya ke terminal negative atau massa sehingga lampu akan menyala. Apabila saklar dimatikan atau dioffkan, arus berhenti mengalir, magnet hilang, armature terlepas karena ditarik kembali oleh pegas ke posisi semula, kontak poin terminal 30 dan terminal 87 terlepas satu sama lain, dan akhirnya lampu menjadi padam.

Komentáře • 51