[ Part 2 ] Makna Upacara Persembahan Rambut Atau Punia Rambut Di Pura Pucak Empelan Dalem Semeru

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 12. 09. 2024
  • Upacara Mepunia Rambut di pura pucak empelan dalem semeru tepatnya di banjar dinas umadiwang ,desa batannyuh kecamatan marga kabupaten tabanan bali, merupakan Persiapan Karya ngenteg linggih mupuk Pedagingan Pedudusan agung balik sumpah lan mepesimpen.
    Upacara ini merupakan upacara yang dilakukan untuk memperbaiki petapakan atau restorasi tapakan atau pretima yang lama. Upacara ini telah diawali dengan upacara mamunggal, lalu sekarang dilanjutkan dengan upacara punia rambut. Punia rambut berkaitan dengan ratu gede lingsir .
    Upacara ini di selenggarakan oleh krama Banjar adat umadiwang belayu, dengan penanggung jawab Kelian Adat beserta pengurus dan panitia karya di Dinas Banjar umadiwang desa batannyuh.
    Upacara punia rambut dilaksanakan di Pura pucak empelan dalem semeru Desa batannyuh Kecamatan marga, tabanan bali, pada minggu empat agustus dua ribu dua empat. Upacara punia rambut ini dilakukan untuk melanjutkan tradisi sebelumnya yang memerlukan rambut manusia agar lebih bagus dan sakral. Tujuannya adalah untuk memohon keselamatan makrokosmos dan mikrokosmos Serta ini mencirikan rasa subakti penyungsung panembahan ratu gede lingsir .
    Prosesi punia rambut ini, dapat dilakukan oleh anak-anak, remaja, maupun ibu-ibu dengan sukarela. Para penyungsung yang melakukan punia rambut ini terlebih dahulu dapat membersihkan diri di rumah masing- masing kemudian datang ke pura untuk di lakukan pembersihan dengan prayascyta dan persembahyangan bersama, setelah itu baru akan dilakukan pemotongan rambut oleh jero pemangku,penyarikan dan sutri. Jadi rambut ini akan di proses sebagai rambut utama dari panembahan Ratu Gede lingsir yang lanang atau laki. Menurut Bapak Kelian Adat banjar umadiwang Upacara punia rambut ini, telah berlangsung hampir dari dulu dan merupakan warisan budaya dari leluhur.
    para panitia karya merasa sangat bangga karena semua anak-anak, remaja dan ibu-ibu secara sukarela menghaturkan rambutnya sebagai wujud bakti .
    Ketua panitia mengatakan bahwa, "Tradisi ini sudah turun temurun dalam pelestarian kebudayaan di bali yaitu menggunakan rambut manusia asli dari penyungsung atau pengempon Ratu Gede , agar tahan lama dan sakral". Selain itu, salah satu penyungsung mengungkapkan, "Upacara punia rambut ini dapat dijadikan suatu cerminan rasa subakti kepada sesuhunan.
    IQ8 CHANNEL

Komentáře • 1

  • @bali-ml3vb
    @bali-ml3vb Před měsícem +2

    min buat dukomentasi pas ngodak sesuhunan pura Pucak empelan dalem Semeru 🙏👍