Cara Budidaya Cabe Rawit Hijau pelita 8 F1. 150 pohon saja hasilnya bikin kaget

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 10. 09. 2024
  • Cara Budidaya Cabai Rawit Pelita 8 f1
    Ditulis oleh BOS TERONG CHANNEL
    PENDAHULUAN
    Cabai rawit atau cabai kecil (Capsicum frutescens) termasuk dalamfamili Solanaceae dan merupakan tanaman berumur panjang (menahun), dapat hidup sampai 2-3 tahun apabila dipelihara dengan baik dan kebutuhan haranya tercukupi. Terdapat beberapa macam cabai rawit antara lain rawit kecil, sedang dan besar. Umumnya cabai rawit kecil rasanya sangat pedas. Cabai rawit digunakan untuk sayur, bumbu masak,asinan dan obat. Budidaya cabai rawit secara umum tidak berbedanya tadengan budidaya cabai merah.Namun yang harus diperhatikan adalah jarak tanam dan pemupukannya. Karena umurnya yang panjang, pemupukannya lebih banyak. Umumnya tanaman cabai rawit lebih tahan terhadap penyakit dibanding cabai yang lainnya.
    PERSYARATAN TUMBUH
    Cabai rawit dapat ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi, namun tanaman ini lebih cocok ditanam di ketinggian antara 0-500m dpl. Produksi pada ketinggian di atas 500 m dpl tidak jauh berbeda namun waktu panennya lebih panjang. Tanaman ini menghendaki tanah gembur,kaya akan bahan organik dan pH netral (6-7).
    BUDIDAYA TANAMAN
    1. Persemaian
    Kebutuhan benih tiap hektar berkisar 100-125g. Bedengan pesemaian dibuat arah utara selatan menghadap ke timur. Media semai dibuat dari campuran tanah dan kompos steril dengan perbandingan 1:1.Benih ditaburkan secara merata di atas media semai kemudian ditutup dengan tanah tipis, disiram dan ditutup dengan daun pisang. Daun pisang dibuka secara bertahap. Setelah umur semaian kurang lebih 7 hari, 6 daun siap untuk dipindahkan ke lapangan.
    2. Penyiapan Lahan dan Penanaman
    Apabila lahan yang hendak dipakai merupakan lahan kering atau tegal, maka tanah harus dibajak dan dicangkul sedalam 30-40 cm.
    Pembuatan bedengan dengan lebar1-1,2 m,tinggi 40-50 cm. panjang disesuaikan dengan kondisi lahan. Jarak antar bedeng kurang lebih 40-50 cm. Pemberian kapur pertanian (jika kondisi tanah terlalu masam) dilakukan pada saat pengolahan tanah,2-3 minggu sebelum tanam, dengan cara ditaburkan tipis dipermukaan tanah kemudian dicampur rata dengan tanah.
    Jarak tanam yang digunakan dalam penanaman cabai rawit adalah70 cm x 70 cm atau 60cm x 70 cm. Pada jarak tanam yang telah ditentukan dibuat lubang tanam pada mulsa plastik dengan menggunakan kaleng yang dipanaskan. Lubang tanam dibuat dengan kedalaman 15-20 cm dan diameter 20-25 cm, dan dibiarkan satu malam baru keesokan harinya bibit ditanam.
    3. Pemeliharaan
    Pemeliharaan terdiri dari penyulaman, pemasangan ajir, penyiraman,pengaturan drainase, penyiangan, penggemburan, dan pemupukan. Penyulaman terhadap bibit yang mati dilakukan maksimal 2minggu setelah tanam. Pemasangan ajir berupa bilah bambu setinggi kurang lebih1 m didekat tanaman.
    Penyiraman harus diperhatikan agar tanaman tidak kekeringan terutama pada musim kemarau. Pemberian mulsa plastik hitam perak selain berfungsi untuk mengurangi populasi hama juga membantu menjaga kelembapan tanah. Pada musim penghujan pengaturan drainase harus diperhatikan agar lahan tidak tergenang air, karena hal tersebut dapat meningkatkan serangan penyakit akibat kelembaban yang tinggi.
    Penyiangan terhadap gulma dilakukan pada umur tanaman 1 bulan.Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi kompetisi tanaman dengan gulma dalam mendapatkan unsur hara.
    Pemupukan disesuaikan dengan kondisi lahan setempat.Kebutuhan pupuk meliputi 10-30 ton/ha pupuk kandang, Urea 200-300kg/ha, SP-36 200-300kg/ha dan KCl 150-250kg/ha. Pemberian pupuk kandang dan kapur pertanian dilakukan saat pembuatan bedengan. Pupuk buatan sebagai pupuk dasar diberikan dengan cara membuat larikan berjarak 25-30 cm dari tepi bedengan dan jarak antar larikan 70cm, kemudian taburkan pupuk secara merata pada larikan tersebut. Pemberian pupuk dasar ini dilakukan sebelum pemasangan mulsa sebanyak setengah dosis.
    Pemupukan susulan diberikan pada saat tanaman berumur satu bulan, menggunakan sisa pupuk dasar. Pemupukan susulan ini bisa dberikan dengan cara dicor, setiap tanaman disiram dengan 150-250 ml larutan pupuk. Larutan pupuk dibuat dengan mengencerkan 1,5-3 kg pupuk buatan per 100 l air. Karena tanaman cabai rawit merupakan tanaman tahunan yang masih dapat berproduksi sampai 2-3 tahun maka sebaiknya dilakukan pemupukan ulang sesuai kebutuhan agar produksinya terus bertahan.
    4. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
    Hama lalat buah dapat dikendalikan dengan pemasangan perangkap lalat buah yang mengandung metil eugenol. Hama-hama pengisap seperti kutu daun, trips dan kutu kebul dapat dikendalikan dengan pemasangan mulsa plastik hitam perak dan juga pemasangan perangkap lekat kuning. Penyakit antraknose dapat dikendalikan dengan penggunaan varietas tahan dan juga penggunaanfungisidasecaraselektif.
    5. Panen dan Pasca Panen
    pastikan usia panen sesuai tertera pada kemasan.
    Pada saat panen, buah yang rusak sebaiknya dimusnahkan.
    #caberawithijau #pertanian #panencabai

Komentáře • 31