Rasanya Rudolf Bultman ...telah mengantar penglihatan ke batas Filsafat dan Theology ...untuk memasuki/ melihat pengalaman2 yang eksistensial masing2 orang (pribadi) maupun per-bangsa (kommunal) yang bisa terjadi hanya karena kuasa "INJIL" (di luar akal dan usaha ma -nusia) ...seperti contoh : "Kehidupan Orang Israel sebagai Bangsa (bangsanya Bultmann) dari dahulu hingga hari ini" ...yg dijanji oleh Tuhan pada Ulangan 28 : " Aku akan buatkan engkau **Jadi Kepala** bukan ekor."
❤❤❤❤
bagus, trimakasih bpk Rudi. saya pdt em Sutrisno.
Rasanya Rudolf Bultman ...telah mengantar penglihatan ke batas Filsafat dan Theology ...untuk memasuki/ melihat pengalaman2 yang eksistensial masing2 orang (pribadi) maupun per-bangsa (kommunal) yang bisa terjadi hanya karena kuasa "INJIL" (di luar akal dan usaha ma
-nusia) ...seperti contoh :
"Kehidupan Orang Israel sebagai Bangsa (bangsanya Bultmann)
dari dahulu hingga hari ini" ...yg dijanji oleh Tuhan pada Ulangan 28 :
" Aku akan buatkan engkau **Jadi Kepala** bukan ekor."