Tradisi Lebaran Adat Sasak di Kaki Gunung Rinjani
Vložit
- čas přidán 7. 09. 2024
- Satu malam sebelum terbit lebaran, Masjid Bayan Beleq bergempita. Para kiai adat Wetu Telu berbusana serba putih. Ada Empat orang kiai kagungan atau ulama besar adat Sasak sedang duduk bersama 40 kiai santri. Desa Bayan, tempat masjid ini berada, adalah desa tua yang terletak di lereng utara Gunung Rinjani. Di desa itu terdapat Empat kiai kagungan yang menjadi panutan umat penjuru desa. Mereka adalah kiai penghulu selaku imam salat, kiai ketib selaku katib, kiai lebei selaku pengumandang azan, dan kiai modim selaku marbut.
Pada hari raya idulfitri, seperti biasa mereka menegakkan salat idulfitri. Namun imam dan jamaahnya hanya para kyai adat yang berjumlah 44 orang. Warga menyebut tradisi ini ngiring sareat lebaran tinggi-atau upacara adat yang mengiringi dan memperkuat perayaan Idulfitri. Tujuannya, menciptakan harmonisasi antara adat dan agama. Biasanya warga menunggu di luar masjid hingga salat selesai.
Untuk mengetahui tradisi hari raya Idulfitri di Masjid Bayan Beleq Simak Video Berikut.
Riset oleh Syafiudin Vifick
Foto oleh Syafiudin Vifick
Video oleh Silvia Triyanti
Narator oleh Silvia Triyanti
Editor video oleh Aga Akbel
---
Jangan lupa like, comment, dan subscribe di channel ini!
Klik / @natgeo-indonesia
===========================================
Website: nationalgeogra...
.
Social media:
Facebook: / natgeomagazineid
Instagram: / natgeoindonesia
Twitter: / ngindonesia
Redaksi:
Gedung Grid Network
Perkantoran Kompas Gramedia
Jl. Gelora VII RT.2/RW.2
Kelurahan Gelora
Kecamatan Tanah Abang
Jakarta Pusat 10270
Email redaksi : editor@nationalgeographic.co.id
Telepon: 021-5309699/021-5369799
Advertising:
Gedung GRID NETWORK
Perkantoran Kompas Gramedia, Lantai 4
Jl. Gelora VII RT.2/RW.2
Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang
Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta, 10270
Email : iklangrid@gridnetwork.id
Marketing Communication: (021) 5330150/70
Berlangganan: (021) 5306263
Semenjak SD-SMP, saat pelajaran mulok Sasak, disisipkan materi tentang wetu telu, pahamnya pun wetu telu itu tiga waktu(sholat 3 waktu)..ternyata setelah nonton ini baru tau selama ini pemahaman saya keliru. Merasa gimana gitu sebagai orang Sasak sendiri 🥺
Kearifan ini akan hilang jikalau datang para gerombolan yg menyebut dirinya sang pembela agama
Dan menimbulkan efek domino yang berujung pada terancamnya keutuhan NKRI
tidak semudah yg dibayangkan kbamnyakn yg orang mabuk agama utk memusnahkan kyakinan yg di anut mereka
Buktikan aja kalau mampu.
Terimakasih sudah membagikannya kepada khalayak..
I love lombok. I love bayan ❤
Abis halal bi halal bisa balapan di mandalika
Segi Islam dan iman sudah sesuai haya saja hukum adat kuat dan bermasyarakat
Nat Geo Indo klo butuh photographer Culture/Wildlife/Landscape call saya ya 🥰
Mantap min, baru kemarin abis dari Bayan
Masa sih ...
Makasih info nya 🙏
Wah baru tau nih
Sasak gumi Islam
Hadir
Bisa langsung ke mandalika dong min dari sini
Kasih vidio dong biar narasi lu minimal sejalan dengan vidio
Banyak unsur Tathayyur, sama unsur adat ini… semoga mereka dijauhkan dari hal2 yang bertentangan dengan ajaran agama….
Sudah pernah ngobrol sama orang sasak nya belum? atau sama kayak whbi yg selalu ngecap orang tanpa konfirmasi lebih dalam
Urusan saya bicara sama orang sasak untuk apa? Karena urusan agama islam tidak bisa didapatkan dengan bertanya kepada orang sasak.
Jelas ini hanya adat mereka. Bukan dr Islam sama sekali si.
kan udah dibilang itu adat mereka, lol
@@aldinoakbar3033 saya jg kan bilangnya begitu.wkwkwk
Biasalah org jakarta lu ya,gk punya adat
Budaya hasil akulturasi antara kepercayaan lokal dan islamisme. Mungkin kalau diperdalam akan ketemu basisnya tetapi kalau dinilai sepintas sama sekali bukan islam kontemporer yang sekarang.
Gak jelas
Perhatikan dengan baik biar jelas
Gak jelas vedeo loe,hanya foto!!!
di CZcams ada