GELAR KARYA ( BELARAK, SAPRAHAN), DAN PERESMIAN MUSHOLA AL HIJRAH SDN 44 SINGKAWANG.

Kegiatan ini adalah kolaborasi antara sekolah dan paguyuban SDN 44 Singkawang.
Belarak merupakan tradisi yang masih dapat dijumpai dalam pesta perkawinan di kabupaten sambas dan sekitarnya termasuk di lingkungan SDN 44 Singkawang.
Belarak dilakukan pada saat prosesi yaitu mempelai pengantin di arak berjalan kaki beriringan diantar oleh pihak keluarga mempelai perempuan dan laki-laki. Dalam perjalan berlarak biasanya akan diselengi dengan beberapa tarian ataupun pencak silat
Saprahan dalam adat istiadat Melayu berasal dari kata saprah yang secara harfiah berarti berhampar, yaitu budaya makan bersama dengan cara duduk lesehan atau bersila di atas lantai secara berkelompok yang terdiri dari enam orang dalam satu kelompoknya. Jadi dapat disimpulkan dari kata makan saprahan adalah makan bersama-sama dengan duduk di lantai pada suatu acara dengan jumlah 5-6 orang.
Tradisi makan saprahan memiliki makna duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Prosesi saprahan begitu kental dengan makna filosofis, intinya menekankan pentingnya kebersamaan, keramahtamahan, kesetiakawanan sosial, serta persaudaraan. Makan nyaprah juga dapat dilakukan di rumah kita sendiri bersama keluarga, bapak, ibu, kakak, abang, atau adik-adik yang lain. Begitu juga jika kita kedatangan tamu, kita ajak dia makan bersama-sama dengan nyaprah duduk bersila di lantai.
Dalam era globalisasi ini, penting bagi sekolah kami untuk memperkenalkan ragam budaya lokal kepada siswa sebagai bagian dari pendidikan mereka. Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan pemahaman dan toleransi antarbudaya, tetapi juga membuka cakrawala baru bagi perkembangan pribadi dan pembelajaran siswa.
====================
Peresmian Mushola Al-Hijrah adalah Mushola mandiri yang didirikan oleh guru-guru SDN 44 Singkawang dan beberapa donatur dari warga setempat yang bisa digunakan oleh seluruh warga.
SEMOGA BERMANFAAT