Ramalan bencana dan kesedihan dari gerhana Bulan di bulan November (Sasih Kalima) menurut Wariga

Fenomena alam gerhana bulan total disambut warga Bali dengan cara berbeda. Setiap warga menggelar upacara dan memukul kentongan saat gerhana bulan mulai terjadi hingga kembali muncul.
Aktivitas itu dilakukan masyarakat Hindu di Bali setiap terjadi gerhana bulan total. Dalam mitologi, disebut sebagai bulan kepangan.
Dalam cerita rakyat Hindu di Bali, gerhana bulan total disebut sebagai bulan kepangan. Dewi Ratih yang disimbolkan sebagai bulan dimakan oleh kala rahu (raksasa).
Untuk menyelamatkan bulan, warga memukul kentongan mengusir raksasa agar batal menelan bulan. Suara gaduh dihentikan setelah bulan muncul kembali normal atau gerhana bulan selesai.
Namun sebelum membuat suara gaduh dengan memukul kentongan atau benda lainnya, warga Hindu menggelar sembahyang di pura keluarga masing-masing. Usai sembahyang, warga pun menunggu momen raksasa memakan bulan (gerhana bulan).
Walaupun Gerhana bulan merupakan peristiwa alam biasa, namun bagi masyarakat Hindu di Bali, gerhana bulan memiliki makna tertentu yang berpengaruh pada Bhuana agung atau alam semesta, dan bhuana alit atau manusia dan makhluk hidup lainnya.
Makna itu biasanya dikaitkan dengan waktu terjadinya gerhana, baik menurut bulan atau sasih maupun hari atau sapta wara.
dalam Vidio ini akan dibahas makna gerhana bulan menurut sasih Kalima atau bulan kelima, sekitar Oktober sampai dengan November
#GerhanaBulan #HinduBali #ramalan

[@yuliaagustini426]

Dumogi rahayu sareng sami

[@abi.channel]

Dumogi rahayu

[@patmoimo2890]

Bagaimana mantram gerhana bulan

[@widiarsa3758]

Rahayu jagat Bali 🙏🙏🙏

[@nurmanasmanaornnd8540]

Lakhaulawalla kuwata illaihii , Alloh Hu Akbar. 🤲(Ya Alloh ku berserah dan berlindung)

[@langji29]

Jgn koment di sini lah kita beda agama sama mereka cukup kita komen di akun islami