Kronologi Taruna STIP Tewas, Polisi: Kami Masih Sinkronisasi Bukti untuk Kemungkinan Tersangka Baru

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 6. 05. 2024
  • JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus dugaan penganiyayaan salah seorang Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran atau STIP masuk ke tahap baru.
    Diketahui, kronologi awal mula tersangka melakukan tindakan dugaan penganiayaan tersebut, lantaran merasa korban dan rekannya tidak sopan.
    Hal tersebut disampaikan Kapolres Metro, Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, pada Selasa (7/5/2024).
    Ia menjelaskan, kasus ini bermula seusai korban dan rekannya melakukan olahraga pagi pada Jumat (3/5/2024) lalu.
    Gidion menyebut, korban beserta rekannya diketahui memasuki kelas nya dengan kondisi masih mengenakan seragam olahraga.
    Lantas, situasi tersebut dilihat oleh pelaku yang dirasa pelaku sebagai bentuk ketidak sopanan. Dan dari situasi tersebut , menjadi ihwal pelaku memboyong korban dan rekan-rekannya ke tempat kejadian perkara atau TKP.
    Di sisi lain, Polisi menyebut telah mensinkronisasi data yang diperoleh dari tim kuasa hukum korban dan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain dalam kasus ini.
    Baca Juga Kasus STIP, Tim Hukum Korban: Dari Bukti Ini Kami Menambah Kecurigaan atas Kasus Ini di www.kompas.tv/video/505319/ka...
    Video Editor: Agung
    #stip #tewas #tersangka
    Artikel ini bisa dilihat di : www.kompas.tv/video/505597/kr...

Komentáře • 17

  • @Maxita330
    @Maxita330 Před 12 dny +1

    Mohon di hukum dngn seberat2ny

  • @user-jk4ul9kx2s
    @user-jk4ul9kx2s Před 12 dny +1

    Setuju untuk dihukum seberat-beratnya

  • @widiyono6477
    @widiyono6477 Před 12 dny

    Semoga mendapat keadilan yang sesuai untuk keluarga korban dan pelaku jangan senang dulu karna tampangmu tidak ada penyesalan dan teman temanmu juga cengar cengir seolah ingin menunjukkan kalo dia kebal hukum.

  • @agusamin9542
    @agusamin9542 Před 12 dny

    Pasti ada tersangka lain penyidik tolong tunjukan rekaman cctv di toilet sa,at penganiyaan

  • @surosoros7103
    @surosoros7103 Před 12 dny

    Dihukum seberat beratnya,jarena udh ngilangin nyawa org

  • @madesuandri5312
    @madesuandri5312 Před 12 dny

    Trsgkny dihkm sebrt" nya. Dimn rektor n dosen knp dibiarkn siswa smpi mmbnh.mmg nyw mdh dicr?

  • @herisusilo3039
    @herisusilo3039 Před 12 dny

    Udaaah, sekolah2 kedinasan gk usah pake ala-ala militer segala, itu yg bikin siswa senior pada petantang petentebg jadi sok jagoan, ujung2nya ngakar gk abis, ada yg baru lagi di aniaya lagi.
    Ini baru satu, gemana yg udah2 gk ketauan.
    bikin aja kayak kampus2 pada umum nya.

  • @husnulhawatin6358
    @husnulhawatin6358 Před 12 dny

    Turut berduka yg mendalam

  • @user-jk4ul9kx2s
    @user-jk4ul9kx2s Před 12 dny

    Setuju !

  • @IlhamKesayangan-nw3lt
    @IlhamKesayangan-nw3lt Před 12 dny

    Di depan Media biar kelihatan Kerja. Faktanya? Nggak lama lagi juga hilang setelah Media Pergi. Begitulah kalau cuma Omon-omon.
    Kerjaan Polisi versi Sekarang Cuma Omon-omon. Biar dapat Masukan Ke Kantong dari Atasan

  • @ketutdarmasih4124
    @ketutdarmasih4124 Před 12 dny

    Makan sumpah lu beraninya sama anak kecil saja sama anak tidak berdosa. Tidak pumnya malu tidak punya hati.

  • @user-vc9km8wd6o
    @user-vc9km8wd6o Před 12 dny +1

    Ketua stip bagaimana itu

  • @regarhari3669
    @regarhari3669 Před 12 dny

    STIP KOX TEMPAT PEMBUNUHAN
    ..SUDAH BERKALI KALI

  • @rr_snsfhrase
    @rr_snsfhrase Před 12 dny

    Bukan Akmil, bukan Akpol, lulus jadi sipil kok keras amat

  • @putudandres5927
    @putudandres5927 Před 12 dny

    Usut yg bener, jng bertele tele,