Kisah dan Biografi Lengkap Abu al Hasan al Asy'ari - Pendiri Aqidah Asy'ariah
Vložit
- čas přidán 13. 09. 2024
- Biografi Abu al-Hasan al-Asy'ari (Pendiri Aqidah Asy'ariah) Ustadz Abu Humairoh
Abu al-Hasan bin Isma'il al-Asy'ari (lahir: 873- wafat: 935), atau lebih dikenal sebagai Imam Asy'ari merupakan seorang mutakallim yang berperan penting sebagai filsuf muslim sekaligus pendiri Mazhab Asy'ariyah
namanya Abul al-Hasan Ali bin Ismail al-Asy'ari keturunan dari Abu Musa al-Asy'ari, salah seorang perantara dalam sengketa antara, Ali bin Abi Thalib dan Mu'awiyah. Al-Asy'ari lahir tahun 260 H/873 M dan wafat pada tahun 324 H/935 M Al-Asy'ari lahir di Basra, tetapi sebagian besar hidupnya di Baghdad.
pada waktu kecilnya ia berguru pada seorang Mu'tazilah terkenal, yaitu Al-Jubbai, mempelajari ajaran-ajaran Muktazilah dan mendalaminya. Aliran ini diikutinya terus ampai berusia 40 tahun, al-Imam Abul Hasan al-Asy’ari, sang pencari kebenaran.
Beliau adalah seorang ulama terkemuka dari keturunan sahabat Abu Musa al-Asy’ari yang asal-usulnya dari negeri Yaman. Perjalanan hidup beliau ada tiga fase keyakinan Akidah yang beliau lalui. Fase pertama bersama Mu’tazilah, fase kedua bersama Kullabiyah, dan terakhir bersama Salafiyah Ahlus Sunnah wal Jamaah setelah mendapatkan hidayah dari ar-Rahman
Nama beliau kesohor di berbagai penjuru dunia sebagai panutan mazhab Asy’ari (yang hakikatnya adalah mazhab Kullabiyah), padahal itu adalah fase kedua dalam kehidupan beragama yang telah beliau tinggalkan. Beliau pun wafat dalam keadaan berpegang teguh dengan manhaj salaf, Ahlus Sunnah wal Jamaah, satu-satunya jalan kebenaran yang diwariskan oleh Rasulullah dan para sahabatnya yang budiman.
Tiga Fase Kehidupan Abul Hasan al-Asy’ari
Fase pertama : Beliau berakidah Muktazilah, dididik oleh ayah tirinya, Abu Ali al-Jubba’i, dalam pendidikan Muktazilah. Beliau berada dalam akidah Muktazilah ini selama empat puluh tahun.
Fase kedua : masa peralihan. Ketika itu beliau dalam posisi antara akidah Muktazilah tulen yang tidak mengimani sifat-sifat Allah dan akidah Ahlus Sunnah yang murni. Di masa tersebut beliau mulai mengkritisi pemikiran-pemikiran Muktazilah dan sering beradu argumen dengan ayah tirinya. Namun, beliau belum kembali kepada akidah Ahlus Sunnah secara total.
Fase ketiga : Beliau kembali memeluk akidah Ahlus Sunah wal Jamaah dan mengikuti prinsip-prinsip al-Imam Ahmad bin Hanbal. Hal ini beliau tegaskan di dalam kitab-kitabnya bahwa beliau di atas akidah yang didakwahkan al-Imam Ahmad bin Hanbal.
Kami berpegang teguh dengannya dan dengan pendapat yang diucapkan oleh Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal mudah-mudahan Allah menyinari wajahnya dan mengangkat derajatnya serta memberinya pahala yang banyak, dan kami menjauhkan diri dari pendapat-pendapat yang menyelisihi prinsip al-Imam Ahmad bin Hanbal, karena beliau adalah imam yang memiliki keutamaan,
seorang tokoh yang dengannya Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan al-haq, menolak kebatilan, menjelaskan manhaj dan menghancurkan kebid’ahan ahlul bid’ah, penyimpangan orang-orang yang menyimpang, serta menghilangkan keraguan orang-orang yang ragu".(Abul Hasan Al Asy'ari Rahimahullah, al-Ibanah fi Ushul ad-Diyanah)
Sebab Taubat Abul Hasan al-Asy’ari menyebutkan sebab bertaubatnya Abul Hasan Al Asy'ari. Dihikayatkan dari Abul Hasan Al Asy'ari, “Sejak beberapa malam, di dadaku muncul (ganjalan) tentang masalah-masalah akidah. Aku pun bangun melaksanakan shalat dua rakaat dan meminta agar Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi hidayah jalan yang lurus kepadaku.
Kemudian aku pun tidur. Ketika tidur aku bermimpi melihat Rasulullah. Aku keluhkan kepada beliau sebagian masalahku. Rasulullah berkata kepadaku, ‘Wajib atasmu berpegang dengan sunnahku’, lalu aku terbangun.”
As-Subki berkata, “Abul Hasan al-Asy’ari adalah tokoh besar Ahlus Sunnah setelah al-Imam Ahmad bin Hanbal. Akidah beliau sama dengan akidah al-Imam Ahmad dan ini adalah perkara yang tidak diragukan lagi. Abul Hasan al-Asy’ari telah menegaskan dalam tulisan-tulisannya dan sering beliau sebutkan, Akidahku adalah akidah al-Imam Ahmad bin Hanbal”
Abul Abas Syamsudin Ahmad bin Muhammad bin Abi Bakr bin Khalqan t berkata, “Abul Hasan dahulunya Muktazilah kemudian bertaubat.”
Ibnu Katsir berkata, “Sesungguhnya Abul Hasan al-Asy’ari dahulunya Mu’tazilah kemudian beliau bertaubat di Bashrah, setelah itu beliau tampil membongkar borok-borok Muktazilah.”
adz-Dzahabi berkata, “Abul Hasan dahulunya berpemahaman Mu’tazilah. Ia mengambilnya dari Abu Ali al-Jubba’i. Beliau lalu membuangnya dan membantah al-Jubba’i. Beliau pun berbicara dengan sunnah, mencocoki para imam ahli hadits” (al-Uluw)
------------------
Follow :
CZcams : / kajianislamyoutube
IG : / kajianislam.youtube
FB : / kajianislamyoutube
-------------------
[Rekomendasi Dengarkan Dengan Headset]
Jangan Lupa Subscribe dan like video ini
Allah SWT tidak menempat. Dialah yang menciptakan tempat. Allah SWT suci dari segala arah
Mantap narasinya, penuh tikungan berbahaya, hati-hati ! kalam kita dipertanggung-jwbkan di pengadilan akhirat, banyak yang menjadi saksi atas kebenaran tarikh imam aqidah !!!???
haah
Mantap,,,,
Bener sekali di akhir2 pembahasannya kok malah menyesatkan hahaha.hati2 yang mendengarkan.a
Masyaalloh tabarokalloh ustad, agar lebih mantap tolong jelaskan secara jelas perbadaanya akidah2 itu klo perlu buat tabel
~ Mutazilah itu apa?
~ Ahlisunah waljamaah itu apa?
~ Ahli Sunah itu apa?
Karena umat islam sekarang ilmu akidahnya sangat kurang , berbeda dg masanya sahabat atau imam salafusholeh yg akalnya sehat.
Tolong ustad shg kami dpt pencerahan yg lurus smp Rosululloh saw ❤
Imam Abul Hasan Al Asy'ari dlm kitab beliau yaitu Al Ibanah an Ushulid Diyaanah :
Kami (imam Asy'ari) mengakui bahwa :
وان له سبحانه وجهابلا كيف,
كما قال : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم
*Dan sungguh bahwa Allah memiliki wajah bi la kaif.* Sebagaimana Allah berfirman, “Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
وان له سبحانه يدين بلا كيف كما قال سبحان خلقت بيدي، وكما قال بل يداه مبسو طتان.
Kami meyakini bahwa *Allah swt. memiliki dua tangan tanpa harus mempertanyakan gambaran tanganNya (bi la kaif) seperti apa,* sebagaimana yang tertuang dalam ayat berikut, “Allah berfirman, ‘Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’” (QS. Shad [38]: 75)
Kami meyakini bahwa :
وان له سبحان عينين بلا كيف كما قال سبحانه : تجري باءعيننا.
*Allah memiliki mata, tanpa harus mempertanyakan bagaimana bentuknya (bi la kaif),* berdasarkan firman Allah QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami.”
وقال ثعالى : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم.
فاخبر ان له وجها لا يفنى ولا يلحقة الهلاك.
Allah swt. juga berfirman,
“Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
Melalui ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa *Dia Mempunyai “wajah” yang tidak akan fana dan tidak akan mengalami kemusnahan.*
وقال تعالى : تجرى باءعيننا ووحينا
فاخبر تعالى ان له وجها وعينا بلا تكيف وبلا حد
Allah swt. berfirman dalam QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan Mata Kami (bia’yunina).”
Allah swt. juga berfirman,
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan Mata Kami (bi-a’yunina) dan petunjuk wahyu Kami.” (QS. Hud [11]: 37)
Dalam ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa :
*Dia mempunyai wajah dan mata yang tidak boleh dipertanyakan bagaimana bentuk dan batasannya (bi la kaif wa bi la had).*
ان الله ينزل الى السماء الدنيا نزولا يليق بذاته
Demikian pula dgn hadits nuzul, beliau menyatakan bhw Allah turun ke langit dunia dengan makna *turun yang sesuai dengan DzatNya.*
Subhanallah,,,
semoga Allah SWT memberikan tempat yg tinggj disisi Nya kpd Imam Asy 'Ary Ra,,,
selalu sangat dengar kuliah begini.. akhir akhir salafoil wahaboy..
Di sepertiga malam itu yang terpenting adalah cepatnya terkabul do'a dan mudahnya di ampuni dosa bagi yang beristigfar. Itulah tujuan dari ayat tersebut
Di akhir hayatnya beliau taubat dan kembali ke aqidah imam hanbal....
Itu tuduhan yg paling kejam terhadap imam Asy'ari
Baru tau sejarah abul . Hasan Al Asy'ari masuk akal .dan ilmiyah.menambah ilmu.semoga sejarah Walisongo .dibahas lebih detail.
saya bangga punya marga Asy'ari
Terima kasih ilmunya ustad.
Yg punya suara adalah sutadz wahaboy. Namanya ada ABU gitu..... Abu gosok kelleeesss
Sprt ini kah narasi dr seorang yg mengaku mengikuti ahlussunah wal jamaah.
Mhn mf hnya mengingat kn sja. Krn setiap huruf yg anda ketik pasti akn di hisab.
Iya semua orang yg berhaji ke Mekah dan bermakmum dengan Wahabi jadi hajinya diragukan karena Aswaja menganggap Wahabi sesat 😄😄😄😄
Imam Abul Hasan Al Asy'ari dlm kitab beliau yaitu Al Ibanah an Ushulid Diyaanah :
Kami (imam Asy'ari) mengakui bahwa :
وان له سبحانه وجهابلا كيف,
كما قال : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم
*Dan sungguh bahwa Allah memiliki wajah bi la kaif.* Sebagaimana Allah berfirman, “Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
وان له سبحانه يدين بلا كيف كما قال سبحان خلقت بيدي، وكما قال بل يداه مبسو طتان.
Kami meyakini bahwa *Allah swt. memiliki dua tangan tanpa harus mempertanyakan gambaran tanganNya (bi la kaif) seperti apa,* sebagaimana yang tertuang dalam ayat berikut, “Allah berfirman, ‘Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’” (QS. Shad [38]: 75)
Kami meyakini bahwa :
وان له سبحان عينين بلا كيف كما قال سبحانه : تجري باءعيننا.
*Allah memiliki mata, tanpa harus mempertanyakan bagaimana bentuknya (bi la kaif),* berdasarkan firman Allah QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami.”
وقال ثعالى : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم.
فاخبر ان له وجها لا يفنى ولا يلحقة الهلاك.
Allah swt. juga berfirman,
“Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
Melalui ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa *Dia Mempunyai “wajah” yang tidak akan fana dan tidak akan mengalami kemusnahan.*
وقال تعالى : تجرى باءعيننا ووحينا
فاخبر تعالى ان له وجها وعينا بلا تكيف وبلا حد
Allah swt. berfirman dalam QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan Mata Kami (bia’yunina).”
Allah swt. juga berfirman,
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan Mata Kami (bi-a’yunina) dan petunjuk wahyu Kami.” (QS. Hud [11]: 37)
Dalam ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa :
*Dia mempunyai wajah dan mata yang tidak boleh dipertanyakan bagaimana bentuk dan batasannya (bi la kaif wa bi la had).*
ان الله ينزل الى السماء الدنيا نزولا يليق بذاته
Demikian pula dgn hadits nuzul, beliau menyatakan bhw Allah turun ke langit dunia dengan makna *turun yang sesuai dengan DzatNya.*
Iya benar sekali...liat referensi dalilnya disemua kajiannya...klo nggk ibnu taimiyah ya albani dan itu2 aja...yaah pasti golongan itu...jd maklumin aja
Masya Allah Alhamdulillah
Saya tebak aja ustadz ini, pasti gak suka tahlilan, kata bid'ah, lalu tidak suka maulid nabi, tidak pakai qunut Subuh, sudah ketebak, soalnya nada ceramahnya sama dgn firanda, satu kolam
Imam Abul Hasan Al Asy'ari dlm kitab beliau yaitu Al Ibanah an Ushulid Diyaanah :
Kami (imam Asy'ari) mengakui bahwa :
وان له سبحانه وجهابلا كيف,
كما قال : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم
*Dan sungguh bahwa Allah memiliki wajah bi la kaif.* Sebagaimana Allah berfirman, “Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
وان له سبحانه يدين بلا كيف كما قال سبحان خلقت بيدي، وكما قال بل يداه مبسو طتان.
Kami meyakini bahwa *Allah swt. memiliki dua tangan tanpa harus mempertanyakan gambaran tanganNya (bi la kaif) seperti apa,* sebagaimana yang tertuang dalam ayat berikut, “Allah berfirman, ‘Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’” (QS. Shad [38]: 75)
Kami meyakini bahwa :
وان له سبحان عينين بلا كيف كما قال سبحانه : تجري باءعيننا.
*Allah memiliki mata, tanpa harus mempertanyakan bagaimana bentuknya (bi la kaif),* berdasarkan firman Allah QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami.”
وقال ثعالى : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم.
فاخبر ان له وجها لا يفنى ولا يلحقة الهلاك.
Allah swt. juga berfirman,
“Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
Melalui ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa *Dia Mempunyai “wajah” yang tidak akan fana dan tidak akan mengalami kemusnahan.*
وقال تعالى : تجرى باءعيننا ووحينا
فاخبر تعالى ان له وجها وعينا بلا تكيف وبلا حد
Allah swt. berfirman dalam QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan Mata Kami (bia’yunina).”
Allah swt. juga berfirman,
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan Mata Kami (bi-a’yunina) dan petunjuk wahyu Kami.” (QS. Hud [11]: 37)
Dalam ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa :
*Dia mempunyai wajah dan mata yang tidak boleh dipertanyakan bagaimana bentuk dan batasannya (bi la kaif wa bi la had).*
ان الله ينزل الى السماء الدنيا نزولا يليق بذاته
Demikian pula dgn hadits nuzul, beliau menyatakan bhw Allah turun ke langit dunia dengan makna *turun yang sesuai dengan DzatNya.*
Subhanallah
سبحان الله
رضي الله عنه
Yang pasti imam As'ari menentang konsep tri tauhid
Allah swt create 3 galaxy subhanallah
Perlu dialog dg ulama asy"ariyah, supaya seimbang. Kalo monolog akan ada klaim2 sepihak
Betull bangett, klaim sepihak yang membuat sombong merasa paling benarr
😢
Mantab...
I love salaf ❤❤❤❤❤❤❤
Orang orang asy"syairoh mengingkari bahwa Nabi Musa berbicara dengan Allah.
Mana,di kitab mana
@@abdwahab1043 saya bukan menganalisa kitab.
Adalah chanel bang zaka.
Dan termasuk bang zaka sendiri mngingkari bahwa nabi musa AS pernah berbicara dgn Allah secara langsung
@@kahfyali1586 mana
@@abdwahab1043 klik zaini chanel
Bahkan pemilik chanel ini termasuk mengingkari kejadian luar biasa.
Menurut dia bahwa isra mi'raj itu semacam MIMPI.
Ternyata mu'tazilah jahiliyah msh gentayangan
Yang muitazilah itu adalah yg mendahulukan akal atas nash, dan itu bisa kita lihat mereka yg mengaku asyariah atau mengikuti imam Asyari, spt aswaja indonesia, seperti NU itu adalah mendahulukan akal atas nash, yg karena itu menolak menerima makna kata Yad dpm ayat Yadullah fauqa aidhim dg makna kekuasaan!! Kalo kalian menafsirkan Yad dg kekuasaan, lalu bgmn kalian mengartiikan kata Yad yg disebutkan dlm bentuk Tatsniyah/mutsabna, spt dlm ayat: Khalaqtu biyadayya???!!! Tolong jawab ya!!!
allah ada tanpa tempat besti
betul.
Imam Abul Hasan Al Asy'ari dlm kitab beliau yaitu Al Ibanah an Ushulid Diyaanah :
Kami (imam Asy'ari) mengakui bahwa :
وان له سبحانه وجهابلا كيف,
كما قال : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم
*Dan sungguh bahwa Allah memiliki wajah bi la kaif.* Sebagaimana Allah berfirman, “Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
وان له سبحانه يدين بلا كيف كما قال سبحان خلقت بيدي، وكما قال بل يداه مبسو طتان.
Kami meyakini bahwa *Allah swt. memiliki dua tangan tanpa harus mempertanyakan gambaran tanganNya (bi la kaif) seperti apa,* sebagaimana yang tertuang dalam ayat berikut, “Allah berfirman, ‘Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’” (QS. Shad [38]: 75)
Kami meyakini bahwa :
وان له سبحان عينين بلا كيف كما قال سبحانه : تجري باءعيننا.
*Allah memiliki mata, tanpa harus mempertanyakan bagaimana bentuknya (bi la kaif),* berdasarkan firman Allah QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami.”
وقال ثعالى : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم.
فاخبر ان له وجها لا يفنى ولا يلحقة الهلاك.
Allah swt. juga berfirman,
“Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
Melalui ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa *Dia Mempunyai “wajah” yang tidak akan fana dan tidak akan mengalami kemusnahan.*
وقال تعالى : تجرى باءعيننا ووحينا
فاخبر تعالى ان له وجها وعينا بلا تكيف وبلا حد
Allah swt. berfirman dalam QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan Mata Kami (bia’yunina).”
Allah swt. juga berfirman,
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan Mata Kami (bi-a’yunina) dan petunjuk wahyu Kami.” (QS. Hud [11]: 37)
Dalam ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa :
*Dia mempunyai wajah dan mata yang tidak boleh dipertanyakan bagaimana bentuk dan batasannya (bi la kaif wa bi la had).*
ان الله ينزل الى السماء الدنيا نزولا يليق بذاته
Demikian pula dgn hadits nuzul, beliau menyatakan bhw Allah turun ke langit dunia dengan makna *turun yang sesuai dengan DzatNya.*
Bangga punya marga Asy'ari
Kadang keterangnya terpengaruh oleh orang awan
Yang tahu aqidah imam Abul Hasan Asy'ari Yach murid-murid beliau 😁😁. Apakah beliau berfaham Sunni apakah berfaham Salafi Wahabi.kalau pun beliau berfaham Salafi Wahabi tentu muridnya akan menginformasikan sejarah gurunya dan akan menuliskan kitab tentang faham aqidah gurunya tersebut😁😁.kalian dulu bernama Wahabi kesini sini nya ganti nama Salafi eh eh sekarang berganti nama lagi menjadi Ahlu Sunnah wal jama'ah gak konsisten kalian ini . sudahlah yang namanya Ahlu Sunnah wal jama'ah itu pengikut imam Abul Hasan Asy'ari bukan pengikut Ibnu Taimiyah 😁😁😁.apalagi pengikut Albani ...
Nasehat saya jangan krn kebencian anda ahir nya menutup mata hati anda utk berlaku bijak dlm berilmu.
Jangan taqlid buta akhi, coba buka kajian sunnah
@@adnanmaulana7125 org ini berkomentar tp tdk mngerti ap itu wahabi, apa itu salafi dan apa itu ahlussunnah waljama'ah.
Jd komentar nya terlihat sangat2 tdk berilmu.
Jd miris melihat ummat muslim skrg ini. Kita doa kn ja akhii supya org2 sprt ini mndpt hidyah nya Alloh kpd jalan yg lurus.
ky kalian ngrasa paling ngerti aja
@@sayyidkhoirulfahmi8116 الله يهديك 😇
hadeuuuhhh wes aangel angelll
QS Qaf Ayat 16 ....
I hafaz Al Quran and follow sunnah rasullah saw I like advice and opinionnya MUHAMMAD IRFAN FIRDAUS BIN HASYIM BIN ISMAIL BIn ulama Kelantan tok kenali atau dipanggil Ahmad Yusuf .
Ini sepertinya ada perbedaan sejarah, bahwa imam al asya'ari dikatakan dari mutazilah ke qulabiyah.. karena ada sejarah lain mengatakan dari mu'tazilah ke ahli sunah waljamaah dengan menekankan 20 sifat, yang sering kita dengan ulama terdahulu menyampaikan di musholla. Hanya ustad pendatang baru, agak berbeda
Ini versi mereka😂
Ini isi ceramah awalnya cerdas ujungnya dangkal .
Bicara tetang madhab asyairoh . Shohabat saja tidak pake madhab asyairoh dan ulama" duluan juga tidak pake madhab asyairoh .seperti imam yg 4 .
Ini otaknya dakal .
Saya balik tanya . Ulama piqih ada 4 madhab. Imam hanapi imam maliki imam asyafi'i imam hambali . Ko kenapa para shohabat nabi tidak pake madhab yg empat ini .
Sbenernya itu pertanyaan konyol .
Ketika ulama berpendapat . Yg di maksud islam ahli sunnah wal jamaah itu adalah aqidah imam asy'ari dan imam maturidi.
Itu buat kurun islam sebawah nya imam asy'ari dan imam maturidi .
Justru aqidah yg di bawakan imam asy'ari dan imam maturidi adalah aqidah nabi dan aqidah para shohabat nabi dan aqidah ulama" sebelum imam asy'ari dan imam maturidi .
Ada lagi pertanyaan kenapa imam madhab yg 4 dan ulama hadist sperti imam bukhori imam muslim imam timizdi imam nasa'i imam ibnu majah imam abu daud . Semuanya tidak pokus membahas tenang aqidah . Jawaban nya dulu pada jaman shohabat nabi dan para ulama tabi'in tidak begitu banyak orang" yg berpaham mu'tajilah .
Di jaman imam asy'ari dan imam maturidi mulai lah banyak ummat berpaham mu'tajilah . Lalu beliau menulis kan suatu kitab pokus tentang aqidah semau dalil nya dari al qur'an dan hadis nabi .
Bicara tentang imam asy'ari beliau tidak pernah maksuk agama kullabiyah .
Dari mu'tajilah langsung ke ahlu sunnah
Bicara tentang allah punya tempat di atas arasy .. Ber arti atum melanggar ayat laesa kamislihi syaeun .
Allah tidak serupa dengan mahluknya . Mahluk punya tempat ber arti allah tidak punya tempat .
Kalo allah bertempat .ber arti sama dengan menyerupakan allah dengan mahluk nya .
Bicara tentang allah ada di mana" . Lihat lah kisah imam hanapi . Yg di tanya seorang agama ateis yaitu dahri . Di mana allah .
Kata imam hanapi balik tanya semua orang punya ruh/arwah .
Di mana letaknya ruh . Apakah ada di kepala apakah ada di tangan apakah ada di tengah badan . Si dahri agama ateis terdiam tidak bisa menjawab .
Lalu kata imam hanapi . Ruh itu ciptaan allah . Kita sebagai manusia tidak bisa menetap kan ruh ada di mana . Apalagi menetapkan allah ta'ala maha suci maha agung maha mulia yg menciptakan ruh . Jelas akal manusia tidak bisa .
Imam ghojali berpendapat dalam kitab ihya ulumuddin . Seorang mahluk dan allah di hijab seribu hijab. Dalam satu hijab allah ciptakan dari ribuan cahaya .
Ketika nabi musa ingin melihat allah . Wahai musa .engkau tidak akan kuat melihat aku .nabi musa tetep maksa .ingin melihat .
Kata allah ya udah aku bukakan satu hijab saja . Begitu di bukakan .nabi musa pingsan lalu beliau meminta ampunan .
Bicara tentang doa ..tangannya ke atas .kata nabi kiblat doa adalah ke atas . Bukan ber arti allah ada di atas .
Saya contohkan kiblat sholat ke ka'bah .bukan ber arti allah ada di ka'bah .
Pahamkan
netizen cerdas!!!
Artinya Allah adalah seluruh penjuru langit dan dunia diatas dibawah disamping di arsy dimana mana..Dan kita senantiasa dalam pengawasan Allah dan tidak akan lupa dan tidak akan ada tersisa sedikitpun dari apa yg kita rahasiakan yg kita sembunyikan melainkan semua dalam pengawasan Allah Subhanah wata'alah
@@proplayergaming5455sebutkan dasar/hadist anda mengatakan Allah adalah penjuru langit di dunia bumi?? Jgn buat perkara baru di dunia
pembahasan ttg aqidah abu al hasan al asy'ari aku tunggu tunggu kok tdk ada.. 😊
Menyesatkan hahaha
Imam Abul Hasan Al Asy'ari dlm kitab beliau yaitu Al Ibanah an Ushulid Diyaanah :
Kami (imam Asy'ari) mengakui bahwa :
وان له سبحانه وجهابلا كيف,
كما قال : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم
*Dan sungguh bahwa Allah memiliki wajah bi la kaif.* Sebagaimana Allah berfirman, “Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
وان له سبحانه يدين بلا كيف كما قال سبحان خلقت بيدي، وكما قال بل يداه مبسو طتان.
Kami meyakini bahwa *Allah swt. memiliki dua tangan tanpa harus mempertanyakan gambaran tanganNya (bi la kaif) seperti apa,* sebagaimana yang tertuang dalam ayat berikut, “Allah berfirman, ‘Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’” (QS. Shad [38]: 75)
Kami meyakini bahwa :
وان له سبحان عينين بلا كيف كما قال سبحانه : تجري باءعيننا.
*Allah memiliki mata, tanpa harus mempertanyakan bagaimana bentuknya (bi la kaif),* berdasarkan firman Allah QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami.”
وقال ثعالى : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم.
فاخبر ان له وجها لا يفنى ولا يلحقة الهلاك.
Allah swt. juga berfirman,
“Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
Melalui ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa *Dia Mempunyai “wajah” yang tidak akan fana dan tidak akan mengalami kemusnahan.*
وقال تعالى : تجرى باءعيننا ووحينا
فاخبر تعالى ان له وجها وعينا بلا تكيف وبلا حد
Allah swt. berfirman dalam QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan Mata Kami (bia’yunina).”
Allah swt. juga berfirman,
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan Mata Kami (bi-a’yunina) dan petunjuk wahyu Kami.” (QS. Hud [11]: 37)
Dalam ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa :
*Dia mempunyai wajah dan mata yang tidak boleh dipertanyakan bagaimana bentuk dan batasannya (bi la kaif wa bi la had).*
ان الله ينزل الى السماء الدنيا نزولا يليق بذاته
Demikian pula dgn hadits nuzul, beliau menyatakan bhw Allah turun ke langit dunia dengan makna *turun yang sesuai dengan DzatNya.*
Awalnya sy fahami ini ustadz ahlu sunnah ternyata di ujungnya wahabi
Harus lebih hati-hati. 😁😁😁
Tul
Alhamdulillah...Untung belom sempat like
Imam Abul Hasan Al Asy'ari dlm kitab beliau yaitu Al Ibanah an Ushulid Diyaanah :
Kami (imam Asy'ari) mengakui bahwa :
وان له سبحانه وجهابلا كيف,
كما قال : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم
*Dan sungguh bahwa Allah memiliki wajah bi la kaif.* Sebagaimana Allah berfirman, “Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
وان له سبحانه يدين بلا كيف كما قال سبحان خلقت بيدي، وكما قال بل يداه مبسو طتان.
Kami meyakini bahwa *Allah swt. memiliki dua tangan tanpa harus mempertanyakan gambaran tanganNya (bi la kaif) seperti apa,* sebagaimana yang tertuang dalam ayat berikut, “Allah berfirman, ‘Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’” (QS. Shad [38]: 75)
Kami meyakini bahwa :
وان له سبحان عينين بلا كيف كما قال سبحانه : تجري باءعيننا.
*Allah memiliki mata, tanpa harus mempertanyakan bagaimana bentuknya (bi la kaif),* berdasarkan firman Allah QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami.”
وقال ثعالى : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم.
فاخبر ان له وجها لا يفنى ولا يلحقة الهلاك.
Allah swt. juga berfirman,
“Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
Melalui ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa *Dia Mempunyai “wajah” yang tidak akan fana dan tidak akan mengalami kemusnahan.*
وقال تعالى : تجرى باءعيننا ووحينا
فاخبر تعالى ان له وجها وعينا بلا تكيف وبلا حد
Allah swt. berfirman dalam QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan Mata Kami (bia’yunina).”
Allah swt. juga berfirman,
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan Mata Kami (bi-a’yunina) dan petunjuk wahyu Kami.” (QS. Hud [11]: 37)
Dalam ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa :
*Dia mempunyai wajah dan mata yang tidak boleh dipertanyakan bagaimana bentuk dan batasannya (bi la kaif wa bi la had).*
ان الله ينزل الى السماء الدنيا نزولا يليق بذاته
Demikian pula dgn hadits nuzul, beliau menyatakan bhw Allah turun ke langit dunia dengan makna *turun yang sesuai dengan DzatNya.*
Wahabi lebih tepat mengamalkan sunnah de pd yg mengaku dirinya ahlus sunnah wal.jamaah(amalannya yg mengaku ngaku malah pelaku bid'ah ) ITU FAKTA YG ADA
'Luar biasa'..
Geleng2 mendengar materinya..
Semangatnya mantap.. TAPI ..
Kok ya sampe segitunya ya..
Atas menandakan kemuliaan dan keluhuran.. bukan arah..
Malah akhirnya, menurut sy, dalam penjelasan Ust Abu Humairah malah terjebak pd logika..
Mdh2an kita semua dianugerahi hidayah penuh..
Yaa RAbb..
Smg..aamiin, yaa RAbb..
Ngapunten sanget jika ada salah dan khilaf..
Nuwu65n 😊
والله أعلم بالصواب..
Knp klo imam abu hasan al asy'ari kembali ke aqidah imam ahmad bin hambal??? apa ada masalah???
Betul...sebenarnya dia gx setuju faham Abu Hasan Asy'ari..
ketika orang berlogika tntang Allah..dia jawab yg penting yakini...eh dia sendiri berlogika muter"...
Dia bisa gx jelasin sifat 20..bilang sesat gx ..dia..
Imam Abul Hasan Al Asy'ari dlm kitab beliau yaitu Al Ibanah an Ushulid Diyaanah :
Kami (imam Asy'ari) mengakui bahwa :
وان له سبحانه وجهابلا كيف,
كما قال : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم
*Dan sungguh bahwa Allah memiliki wajah bi la kaif.* Sebagaimana Allah berfirman, “Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
وان له سبحانه يدين بلا كيف كما قال سبحان خلقت بيدي، وكما قال بل يداه مبسو طتان.
Kami meyakini bahwa *Allah swt. memiliki dua tangan tanpa harus mempertanyakan gambaran tanganNya (bi la kaif) seperti apa,* sebagaimana yang tertuang dalam ayat berikut, “Allah berfirman, ‘Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’” (QS. Shad [38]: 75)
Kami meyakini bahwa :
وان له سبحان عينين بلا كيف كما قال سبحانه : تجري باءعيننا.
*Allah memiliki mata, tanpa harus mempertanyakan bagaimana bentuknya (bi la kaif),* berdasarkan firman Allah QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami.”
وقال ثعالى : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم.
فاخبر ان له وجها لا يفنى ولا يلحقة الهلاك.
Allah swt. juga berfirman,
“Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
Melalui ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa *Dia Mempunyai “wajah” yang tidak akan fana dan tidak akan mengalami kemusnahan.*
وقال تعالى : تجرى باءعيننا ووحينا
فاخبر تعالى ان له وجها وعينا بلا تكيف وبلا حد
Allah swt. berfirman dalam QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan Mata Kami (bia’yunina).”
Allah swt. juga berfirman,
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan Mata Kami (bi-a’yunina) dan petunjuk wahyu Kami.” (QS. Hud [11]: 37)
Dalam ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa :
*Dia mempunyai wajah dan mata yang tidak boleh dipertanyakan bagaimana bentuk dan batasannya (bi la kaif wa bi la had).*
ان الله ينزل الى السماء الدنيا نزولا يليق بذاته
Demikian pula dgn hadits nuzul, beliau menyatakan bhw Allah turun ke langit dunia dengan makna *turun yang sesuai dengan DzatNya.*
Kitab futughaib syeikh daud Al fatoni
Sejarah bukanlah boleh ditentukan semua itu benar atau salah.kerana sejarah bukanlah dicipta oleh manusia pilihan..Menyebut secara jelas bahawa ada sahabat nabi yg menetapkan allah dilangit adalah fitnah dn dusta munafik..Akidah sesaorg tdk sah saandainya ia terus menerus bergantug diatas diatas akidah gurunya kecuali rasullallah saw.Ingatlah wahabi byk melakukan fitnah pada agama islam.
Abu Al Hasan asy ariyah tidak di akui aqidahnya oleh ulama.. itu menurut kebanyakan orang yang dari ahli sejarah Islam
MasyaAllloh semoga terus di beri hidayah
Kerass kali bilang aqidah Asy'ari tidak bener.. Di mata ente tidak bener..
Hati hati sodarku
Benar kata saudara.
Menyesatkan hahahaha
Imam Abul Hasan Al Asy'ari dlm kitab beliau yaitu Al Ibanah an Ushulid Diyaanah :
Kami (imam Asy'ari) mengakui bahwa :
وان له سبحانه وجهابلا كيف,
كما قال : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم
*Dan sungguh bahwa Allah memiliki wajah bi la kaif.* Sebagaimana Allah berfirman, “Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
وان له سبحانه يدين بلا كيف كما قال سبحان خلقت بيدي، وكما قال بل يداه مبسو طتان.
Kami meyakini bahwa *Allah swt. memiliki dua tangan tanpa harus mempertanyakan gambaran tanganNya (bi la kaif) seperti apa,* sebagaimana yang tertuang dalam ayat berikut, “Allah berfirman, ‘Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’” (QS. Shad [38]: 75)
Kami meyakini bahwa :
وان له سبحان عينين بلا كيف كما قال سبحانه : تجري باءعيننا.
*Allah memiliki mata, tanpa harus mempertanyakan bagaimana bentuknya (bi la kaif),* berdasarkan firman Allah QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami.”
وقال ثعالى : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم.
فاخبر ان له وجها لا يفنى ولا يلحقة الهلاك.
Allah swt. juga berfirman,
“Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
Melalui ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa *Dia Mempunyai “wajah” yang tidak akan fana dan tidak akan mengalami kemusnahan.*
وقال تعالى : تجرى باءعيننا ووحينا
فاخبر تعالى ان له وجها وعينا بلا تكيف وبلا حد
Allah swt. berfirman dalam QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan Mata Kami (bia’yunina).”
Allah swt. juga berfirman,
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan Mata Kami (bi-a’yunina) dan petunjuk wahyu Kami.” (QS. Hud [11]: 37)
Dalam ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa :
*Dia mempunyai wajah dan mata yang tidak boleh dipertanyakan bagaimana bentuk dan batasannya (bi la kaif wa bi la had).*
ان الله ينزل الى السماء الدنيا نزولا يليق بذاته
Demikian pula dgn hadits nuzul, beliau menyatakan bhw Allah turun ke langit dunia dengan makna *turun yang sesuai dengan DzatNya.*
Sayyidina Ali itu mengutus abu Musa Al Asy'ari sedangkan sayyidina Muawiyah mengutus Amr bin ash ,imam Asy'ari tidak pernah menjadi kullabiyah,belia taubat dari mu tazilah menjadi ahlussunah.
Terlalu semangat orasinya 😁
Imam Abul Hasan Al Asy'ari dlm kitab beliau yaitu Al Ibanah an Ushulid Diyaanah :
Kami (imam Asy'ari) mengakui bahwa :
وان له سبحانه وجهابلا كيف,
كما قال : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم
*Dan sungguh bahwa Allah memiliki wajah bi la kaif.* Sebagaimana Allah berfirman, “Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
وان له سبحانه يدين بلا كيف كما قال سبحان خلقت بيدي، وكما قال بل يداه مبسو طتان.
Kami meyakini bahwa *Allah swt. memiliki dua tangan tanpa harus mempertanyakan gambaran tanganNya (bi la kaif) seperti apa,* sebagaimana yang tertuang dalam ayat berikut, “Allah berfirman, ‘Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’” (QS. Shad [38]: 75)
Kami meyakini bahwa :
وان له سبحان عينين بلا كيف كما قال سبحانه : تجري باءعيننا.
*Allah memiliki mata, tanpa harus mempertanyakan bagaimana bentuknya (bi la kaif),* berdasarkan firman Allah QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami.”
وقال ثعالى : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم.
فاخبر ان له وجها لا يفنى ولا يلحقة الهلاك.
Allah swt. juga berfirman,
“Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
Melalui ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa *Dia Mempunyai “wajah” yang tidak akan fana dan tidak akan mengalami kemusnahan.*
وقال تعالى : تجرى باءعيننا ووحينا
فاخبر تعالى ان له وجها وعينا بلا تكيف وبلا حد
Allah swt. berfirman dalam QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan Mata Kami (bia’yunina).”
Allah swt. juga berfirman,
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan Mata Kami (bi-a’yunina) dan petunjuk wahyu Kami.” (QS. Hud [11]: 37)
Dalam ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa :
*Dia mempunyai wajah dan mata yang tidak boleh dipertanyakan bagaimana bentuk dan batasannya (bi la kaif wa bi la had).*
ان الله ينزل الى السماء الدنيا نزولا يليق بذاته
Demikian pula dgn hadits nuzul, beliau menyatakan bhw Allah turun ke langit dunia dengan makna *turun yang sesuai dengan DzatNya.*
Kok dak keluar Trinitas nya keluarkan lah!
Liat referensi abu humairah ini disemua kajiannya di youtube...klo nggk ibnu taimiyah y al bani....jadi maklumin aja "siapa dia"🤣
Lalu bagaimana dg takwil imam ahmad istawa dg ala wartafa'a , takwil ibn abas yad bermakna kudroh/kuwah,
Imam Abul Hasan Al Asy'ari dlm kitab beliau yaitu Al Ibanah an Ushulid Diyaanah :
Kami (imam Asy'ari) mengakui bahwa :
وان له سبحانه وجهابلا كيف,
كما قال : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم
*Dan sungguh bahwa Allah memiliki wajah bi la kaif.* Sebagaimana Allah berfirman, “Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
وان له سبحانه يدين بلا كيف كما قال سبحان خلقت بيدي، وكما قال بل يداه مبسو طتان.
Kami meyakini bahwa *Allah swt. memiliki dua tangan tanpa harus mempertanyakan gambaran tanganNya (bi la kaif) seperti apa,* sebagaimana yang tertuang dalam ayat berikut, “Allah berfirman, ‘Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’” (QS. Shad [38]: 75)
Kami meyakini bahwa :
وان له سبحان عينين بلا كيف كما قال سبحانه : تجري باءعيننا.
*Allah memiliki mata, tanpa harus mempertanyakan bagaimana bentuknya (bi la kaif),* berdasarkan firman Allah QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami.”
وقال ثعالى : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم.
فاخبر ان له وجها لا يفنى ولا يلحقة الهلاك.
Allah swt. juga berfirman,
“Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
Melalui ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa *Dia Mempunyai “wajah” yang tidak akan fana dan tidak akan mengalami kemusnahan.*
وقال تعالى : تجرى باءعيننا ووحينا
فاخبر تعالى ان له وجها وعينا بلا تكيف وبلا حد
Allah swt. berfirman dalam QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan Mata Kami (bia’yunina).”
Allah swt. juga berfirman,
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan Mata Kami (bi-a’yunina) dan petunjuk wahyu Kami.” (QS. Hud [11]: 37)
Dalam ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa :
*Dia mempunyai wajah dan mata yang tidak boleh dipertanyakan bagaimana bentuk dan batasannya (bi la kaif wa bi la had).*
ان الله ينزل الى السماء الدنيا نزولا يليق بذاته
Demikian pula dgn hadits nuzul, beliau menyatakan bhw Allah turun ke langit dunia dengan makna *turun yang sesuai dengan DzatNya.*
Kita liat dulu chanel ini milik siapa setelah tau ya gak perlu komentar.. Klaim mengklaim itu biasa
¹q1q¹qqqq¹qqqq
Tanya Idrus Ramli ulama Aswaja siapa Abul Hasan Al Asy'ari dulu .ber paham mutajilah.bwnar apa ridak
senyum saja
Ini ustad taqiyyahnya luar biasa. Stelah menjunjung tinggi aqidah asy ariyyah ujung" di banting. Nte ini Wahabi ya ?
Kayaknya
🤣🤣 ini ustd emang wahabi dr riau. Beliau ini ceramah emang tentang sejarah sejarah.
Kipas kipas Aswaja nanti kepanasan.ini sejarah ga bisa diingkari ulama ustad Idrus Ramli.mengakui Abul Hasan Al Asy'ari dulu berpaham mutajilah.diahkir hayat.berlepas diri bermahjab imam Ahmad bin Hambal.
Awalnya benar ajibb sampe pertengahan.. Ketika menerangkan fase 1.2 dan 3 nya ngawur... Luar biasa
Yg ngga ngawur siah ya, ikut madzab fatimiyah, negara iran
@@khayrazahwa1501 Abul Hasan al as ary .siah oon lu belajar.. He he
kebenaran sejarah Abul Hasan Al Asy'ari.ustd idurus ramli.mengakui Abul Hasan Al Asy'ari i dulu 40berpaham mutajilah.tapi pemahaman nya tetap dipake mentakwil ayat dan mendahulukan akal .yg tobat ditinggalkan
Menyesatkan hahahaha pantes harus berhati2 mendengarkan di dunia maya hahahaha
Asragfierulloh,ternyata ujungnya wahaby,,,
Semakin banyk kita mendengar ceramah dari semua ustadz dari berbagai pemahaman maka semakin terbuka kebenaran.
Setujutuh jangan panatik hanya kpd satu guru/golongan saja maka kmu tidak jadi cerdas.
Kaya nya keliru pak..Amr bin ash itu utusan Muawiyah, abu musa utusan Ali bin abi tholib
Bener tads😁
Kitab aqidatul najin filmi tauhid
Seakan-akan Ibnu Taimiyah lebih menonjol.. taulah gw ustaz inn sekarang,!!
Hahahaha menyesatkan
I hafaz mushaf Al Quran and follow sunnah saw . Kod king hamurabi .1.0 Kota Babylon 25 rasul
Kalo berbicara di belakang meja mmg gampang.bagaimana kalo ustad dialog sama ustad kami...biar jelas mn putih dan mana merah...oke bos..!!
Imam Abul Hasan Al Asy'ari dlm kitab beliau yaitu Al Ibanah an Ushulid Diyaanah :
Kami (imam Asy'ari) mengakui bahwa :
وان له سبحانه وجهابلا كيف,
كما قال : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم
*Dan sungguh bahwa Allah memiliki wajah bi la kaif.* Sebagaimana Allah berfirman, “Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
وان له سبحانه يدين بلا كيف كما قال سبحان خلقت بيدي، وكما قال بل يداه مبسو طتان.
Kami meyakini bahwa *Allah swt. memiliki dua tangan tanpa harus mempertanyakan gambaran tanganNya (bi la kaif) seperti apa,* sebagaimana yang tertuang dalam ayat berikut, “Allah berfirman, ‘Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’” (QS. Shad [38]: 75)
Kami meyakini bahwa :
وان له سبحان عينين بلا كيف كما قال سبحانه : تجري باءعيننا.
*Allah memiliki mata, tanpa harus mempertanyakan bagaimana bentuknya (bi la kaif),* berdasarkan firman Allah QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami.”
وقال ثعالى : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم.
فاخبر ان له وجها لا يفنى ولا يلحقة الهلاك.
Allah swt. juga berfirman,
“Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
Melalui ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa *Dia Mempunyai “wajah” yang tidak akan fana dan tidak akan mengalami kemusnahan.*
وقال تعالى : تجرى باءعيننا ووحينا
فاخبر تعالى ان له وجها وعينا بلا تكيف وبلا حد
Allah swt. berfirman dalam QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan Mata Kami (bia’yunina).”
Allah swt. juga berfirman,
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan Mata Kami (bi-a’yunina) dan petunjuk wahyu Kami.” (QS. Hud [11]: 37)
Dalam ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa :
*Dia mempunyai wajah dan mata yang tidak boleh dipertanyakan bagaimana bentuk dan batasannya (bi la kaif wa bi la had).*
ان الله ينزل الى السماء الدنيا نزولا يليق بذاته
Demikian pula dgn hadits nuzul, beliau menyatakan bhw Allah turun ke langit dunia dengan makna *turun yang sesuai dengan DzatNya.*
Luh.....AQIDAH NYA......AQIDAH SETAN YA...! AQIDAH MU'TADZILAH SAMA AQIDAH ABUL HASAN ASHARI ITU SAMA..........BAE ,
Selama ini , Salafi wahabi menunjuk keatas, percara allah diarsy
Drun
Ini kok gini ya....
Hehehe....
Waspada....
Boleh tau , waspada gmn ya ?
Saad bin Abi waqas sahabat rasullah mati syahid 😭 go to nation China
masih masalah lambang,sifat
Akidah Imam al-Asy’ari sebelumnya adalah Mu'tazilah yaitu Allah adalah Makhluk dan menolak Allah diatas Arsy kemudian beliau bertobat
Kemudian sekarang para pengikutnya modifikasi Akidah Mu'tazilah menjadi Allah ada dimana-mana atau Allah adalah ion-ion dalam semua Makhluk (Wahdatul Wujud)
Ini juga sama wahabiah
@@asepruslan2352 makanya baca tanya ustad Idrus Ramli.mengakui Abul Hasan Al Asy'ari 40.tahun mutajilah.yg dua fase nya ga diakui
Bagaimana pula sahabat dan Para imam-imam mukhtabar mengikuti Aqidah Asy'ari kalau Asy'ari baru ada di zaman jauh setelah mereka. Aqidah ini baru muncul karena setelah masa salafus Sholeh banyak yang mulai menyimpang Aqidah nya dan Abul Hasan Al Asy'ari yang mempertegas Aqidah itu. Bahas Sejarah kok bolak-balik.
GOBLOK........... LUH ! DONGO DI PELIHARA. BLOON...!
Abu Humairah..coba anda jelaskan secara detail isi ajaran Asyairoh...jangan bahas biografi doank...
Faham gx isi ajarannya..
Terakhir nya diakal akalin jg
Manhaj salaf yang benar. Imam Asy'ari aja bertobat, kembali ke salaf. Masa begitu?
Sifat 20 swt dah learng
Ternyata dia bener bener wahabi.. Luar biasa lo dul dul
Wahabi mantap
Imam Abul Hasan Al Asy'ari dlm kitab beliau yaitu Al Ibanah an Ushulid Diyaanah :
Kami (imam Asy'ari) mengakui bahwa :
وان له سبحانه وجهابلا كيف,
كما قال : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم
*Dan sungguh bahwa Allah memiliki wajah bi la kaif.* Sebagaimana Allah berfirman, “Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
وان له سبحانه يدين بلا كيف كما قال سبحان خلقت بيدي، وكما قال بل يداه مبسو طتان.
Kami meyakini bahwa *Allah swt. memiliki dua tangan tanpa harus mempertanyakan gambaran tanganNya (bi la kaif) seperti apa,* sebagaimana yang tertuang dalam ayat berikut, “Allah berfirman, ‘Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’” (QS. Shad [38]: 75)
Kami meyakini bahwa :
وان له سبحان عينين بلا كيف كما قال سبحانه : تجري باءعيننا.
*Allah memiliki mata, tanpa harus mempertanyakan bagaimana bentuknya (bi la kaif),* berdasarkan firman Allah QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami.”
وقال ثعالى : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم.
فاخبر ان له وجها لا يفنى ولا يلحقة الهلاك.
Allah swt. juga berfirman,
“Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
Melalui ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa *Dia Mempunyai “wajah” yang tidak akan fana dan tidak akan mengalami kemusnahan.*
وقال تعالى : تجرى باءعيننا ووحينا
فاخبر تعالى ان له وجها وعينا بلا تكيف وبلا حد
Allah swt. berfirman dalam QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan Mata Kami (bia’yunina).”
Allah swt. juga berfirman,
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan Mata Kami (bi-a’yunina) dan petunjuk wahyu Kami.” (QS. Hud [11]: 37)
Dalam ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa :
*Dia mempunyai wajah dan mata yang tidak boleh dipertanyakan bagaimana bentuk dan batasannya (bi la kaif wa bi la had).*
ان الله ينزل الى السماء الدنيا نزولا يليق بذاته
Demikian pula dgn hadits nuzul, beliau menyatakan bhw Allah turun ke langit dunia dengan makna *turun yang sesuai dengan DzatNya.*
Urusan ceramah usahlah digabungkan dgn latar muzik ..sangat jelek
Ini paham wahabi mujassimah, bukan asy'ari Ahlul sunah wal jamaah.
Alhamdulillah di akhir hayat malah ikutin aqidah Rasulullah... Jadi sesat aqidah Asy'ariyah yg ada sekarang
Lanjutkan Fitnah dari Najeed...
Wahabi juga rupanya, pendusta ilmu, kalian wahabi bertanggung jawab di hadapan Alloh, asy'ari hanya dua fase.
Abu Humairah aqidahnya...kok gni ya...awalnya memuji Asyairoh..ujungnya aqidahku berontak...
Pengen denger kisah kisah ulama Indonesia.awal penyebaran dakwah Islam ke nusantara...gmn tuh...siap gx..yg netral
Imam Abul Hasan Al Asy'ari dlm kitab beliau yaitu Al Ibanah an Ushulid Diyaanah :
Kami (imam Asy'ari) mengakui bahwa :
وان له سبحانه وجهابلا كيف,
كما قال : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم
*Dan sungguh bahwa Allah memiliki wajah bi la kaif.* Sebagaimana Allah berfirman, “Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
وان له سبحانه يدين بلا كيف كما قال سبحان خلقت بيدي، وكما قال بل يداه مبسو طتان.
Kami meyakini bahwa *Allah swt. memiliki dua tangan tanpa harus mempertanyakan gambaran tanganNya (bi la kaif) seperti apa,* sebagaimana yang tertuang dalam ayat berikut, “Allah berfirman, ‘Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’” (QS. Shad [38]: 75)
Kami meyakini bahwa :
وان له سبحان عينين بلا كيف كما قال سبحانه : تجري باءعيننا.
*Allah memiliki mata, tanpa harus mempertanyakan bagaimana bentuknya (bi la kaif),* berdasarkan firman Allah QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami.”
وقال ثعالى : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم.
فاخبر ان له وجها لا يفنى ولا يلحقة الهلاك.
Allah swt. juga berfirman,
“Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
Melalui ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa *Dia Mempunyai “wajah” yang tidak akan fana dan tidak akan mengalami kemusnahan.*
وقال تعالى : تجرى باءعيننا ووحينا
فاخبر تعالى ان له وجها وعينا بلا تكيف وبلا حد
Allah swt. berfirman dalam QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan Mata Kami (bia’yunina).”
Allah swt. juga berfirman,
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan Mata Kami (bi-a’yunina) dan petunjuk wahyu Kami.” (QS. Hud [11]: 37)
Dalam ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa :
*Dia mempunyai wajah dan mata yang tidak boleh dipertanyakan bagaimana bentuk dan batasannya (bi la kaif wa bi la had).*
ان الله ينزل الى السماء الدنيا نزولا يليق بذاته
Demikian pula dgn hadits nuzul, beliau menyatakan bhw Allah turun ke langit dunia dengan makna *turun yang sesuai dengan DzatNya.*
Dari awal cerita sejarahnya sudah salah (beda dgn ulama2 pada umumnya)
Kelompok Ali mendelegasikan abu Musa al asyari bukan amr bin ash... Payah ni menyesatkan sejarah...
Kelompok mua
waduh bersungguh2 cuba meletakkan keraguan pada hasil kerja Asyari dan promoting golongan Salaf moden (Wahabi) ya...
Ustad wahabi ternyata baru tau saya.... dah cukup lihatnya takut.....
Ngibul..dari tengah sampe akhir.
Yg benar ustad Idrus Ramli mengakui.abul Hasan Al Asy'ari.40thn mutajilah.kulubiyah.
Wahaboy lagi jualan pesona agar mendapatkan pengikut nih ye !? Sudah kebaca deh trik triknya jualan faham wahaboy...!!! Ustadz mambu.
Elu pada kagak kasihan sama orang awam he Ustadz mambu? Elu datang ke Indonesia bawa ajaran dari Najd, jadi pada ribut nih seperti angin ribut...? Elu kagak punya jaminan apa apa ngajak orang. Buat anak bangsa carilah orang guru (ulama) yang memberikan kalian jaminan hingga akhirat...!!! Jangan jadi pengikutnya barang pecah belah, nanti kagak laku. Namanya saja barang pecah belah ya tidak laku (firqoh Najd).
Jadi pengikutnya Habib saja dan ulama ulama NU....!!! Beres dan Masyur.
Jangan jadi pengikutnya anak muda yang lulusan dari Arab Saudi... (Faham wahaboy).
Silahkan anda berpikir sejenak dan merenungkan kembali Iman Anda!
Selamat Berjuang.
Tut Wuri Handayani.
apakah mksdnya orang ini akan mengatakan belajar ilmu sifat dua puluh salah ?
dua tiga langkah lagi dia akan mengatakan tahlil maulid itu bid,ah
hati2 saudara saudaraku
hati" dari apa??
tolong jelaskan??
Imam Abul Hasan Al Asy'ari dlm kitab beliau yaitu Al Ibanah an Ushulid Diyaanah :
Kami (imam Asy'ari) mengakui bahwa :
وان له سبحانه وجهابلا كيف,
كما قال : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم
*Dan sungguh bahwa Allah memiliki wajah bi la kaif.* Sebagaimana Allah berfirman, “Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
وان له سبحانه يدين بلا كيف كما قال سبحان خلقت بيدي، وكما قال بل يداه مبسو طتان.
Kami meyakini bahwa *Allah swt. memiliki dua tangan tanpa harus mempertanyakan gambaran tanganNya (bi la kaif) seperti apa,* sebagaimana yang tertuang dalam ayat berikut, “Allah berfirman, ‘Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’” (QS. Shad [38]: 75)
Kami meyakini bahwa :
وان له سبحان عينين بلا كيف كما قال سبحانه : تجري باءعيننا.
*Allah memiliki mata, tanpa harus mempertanyakan bagaimana bentuknya (bi la kaif),* berdasarkan firman Allah QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami.”
وقال ثعالى : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم.
فاخبر ان له وجها لا يفنى ولا يلحقة الهلاك.
Allah swt. juga berfirman,
“Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
Melalui ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa *Dia Mempunyai “wajah” yang tidak akan fana dan tidak akan mengalami kemusnahan.*
وقال تعالى : تجرى باءعيننا ووحينا
فاخبر تعالى ان له وجها وعينا بلا تكيف وبلا حد
Allah swt. berfirman dalam QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan Mata Kami (bia’yunina).”
Allah swt. juga berfirman,
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan Mata Kami (bi-a’yunina) dan petunjuk wahyu Kami.” (QS. Hud [11]: 37)
Dalam ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa :
*Dia mempunyai wajah dan mata yang tidak boleh dipertanyakan bagaimana bentuk dan batasannya (bi la kaif wa bi la had).*
ان الله ينزل الى السماء الدنيا نزولا يليق بذاته
Demikian pula dgn hadits nuzul, beliau menyatakan bhw Allah turun ke langit dunia dengan makna *turun yang sesuai dengan DzatNya.*
Akhirnya saya kecewa nonton ini,
Ujung-ujungnya Allah ada di atas,
Imam Abul Hasan Al Asy'ari dlm kitab beliau yaitu Al Ibanah an Ushulid Diyaanah :
Kami (imam Asy'ari) mengakui bahwa :
وان له سبحانه وجهابلا كيف,
كما قال : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم
*Dan sungguh bahwa Allah memiliki wajah bi la kaif.* Sebagaimana Allah berfirman, “Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
وان له سبحانه يدين بلا كيف كما قال سبحان خلقت بيدي، وكما قال بل يداه مبسو طتان.
Kami meyakini bahwa *Allah swt. memiliki dua tangan tanpa harus mempertanyakan gambaran tanganNya (bi la kaif) seperti apa,* sebagaimana yang tertuang dalam ayat berikut, “Allah berfirman, ‘Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?’” (QS. Shad [38]: 75)
Kami meyakini bahwa :
وان له سبحان عينين بلا كيف كما قال سبحانه : تجري باءعيننا.
*Allah memiliki mata, tanpa harus mempertanyakan bagaimana bentuknya (bi la kaif),* berdasarkan firman Allah QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami.”
وقال ثعالى : ويبقى وجه ربك ذو الجلال والاكرم.
فاخبر ان له وجها لا يفنى ولا يلحقة الهلاك.
Allah swt. juga berfirman,
“Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. ar-Rahman [55]: 27)
Melalui ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa *Dia Mempunyai “wajah” yang tidak akan fana dan tidak akan mengalami kemusnahan.*
وقال تعالى : تجرى باءعيننا ووحينا
فاخبر تعالى ان له وجها وعينا بلا تكيف وبلا حد
Allah swt. berfirman dalam QS. al-Qamar [54]: 14,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan Mata Kami (bia’yunina).”
Allah swt. juga berfirman,
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan Mata Kami (bi-a’yunina) dan petunjuk wahyu Kami.” (QS. Hud [11]: 37)
Dalam ayat-ayat ini Allah swt. mengabarkan bahwa :
*Dia mempunyai wajah dan mata yang tidak boleh dipertanyakan bagaimana bentuk dan batasannya (bi la kaif wa bi la had).*
ان الله ينزل الى السماء الدنيا نزولا يليق بذاته
Demikian pula dgn hadits nuzul, beliau menyatakan bhw Allah turun ke langit dunia dengan makna *turun yang sesuai dengan DzatNya.*
kenapa tidak kau katakan saja imam al ays'ari taubat dan mengikuti ajaran imam muhamad bin abdul wahab ?
Lu tanya ustad Idrus Ramli.sejarah Abul Hasan Al Asy'ari berpaham mutajilah.benar apa tidak
Ustadz abu humairah sedang menjelaskan aqidah yg dipahami oleh ibnu taimiyah....,memang seperti itu pemahamannya,dan ustadz juga mengatakan jangan fanatik,padahal dianya sendiri fanatik dgn pemahaman ibnu taimiyah.
Dan ustadz mengatakan bila ditanya sesuatu...jawabannya" terserah yg diatas."..., ,,dia katakan bahwa itu menunjukkan allah di atas....dan orang kafirpun juga bila ditanya sesuatu,pasti jawbannya" terserah yg di atas."....dan gak ada orang kafir mengatakan tuhan di bawah tanah....,analogi yg aneh ,dua orang memanjat pohon,yg satu gak bisa turun,yg satu lagi bisa turun.....yg sempurna katanya yg bisa turun.....jadi allah disamakan dgn orang.
Dan al ibanah yg di baca terbitan saudi sebagai rujukan ustadz abu humairah,tapi dia gak membaca al ibanah terbitan mesir rujukan aswaja.....makanya dia merasa benar karena fanatik pemahaman ibnu taimiyah,
Allah tdk membutuhkan tempat,ustadz abu humairah katakan,hal seperti itu tdk di kenal di zaman sahabat dan tabiin,...dan dia lupa tauhid di bagi 3 juga gak di kenal di zaman sahabat dan tabiin....tauhid itu hanya karya ibnu taimiyah,dan seharusnya juga gak boleh fanatik dgn tauhidnya ibnu taimiyah.
Intinya dari komen saya yaitu yg lebih mengetahui kebenaran hanya allah,...apa yg kita anggap benar bisa jadi salah...,dan apa yg kita anggap salah bisa jadi benar.
@@mochhusein4065 betul kata2 janagan fanatik itu di gembar gemborkan untuk merontokkan keyakinan aswja terhadap para ulama'nya sementara dirinya fanatik sekali pada yang dianggap dirinya benar
@@iktasim ,memang misinya hanya ingin ada pengakuan bahwa ajaran wahabilah yg benar,dgn cara apapun di lakukan,dgn menuduh ustadz bidah,,menuduh ustadz subhat,menuduh aswaja kuburirun,menuduh aswaja pelaku bidah,itulah carannya,Cuma jamaah yg sdh di doktrin yg jadi pengikutnya.
@@mochhusein4065 betul
YANG KOMEN.....KEBANYAKAN BER AQIDAH MU'TADZILAH / ABUL HASAN ASHARIYAH YG TELAH MENYIMPANG / SESAT . ULAMA TERDAHULU.... ABUL HASAN ASHARIYAH DI KAFIRKAN KARENA MENOLAK SIFAT SIFAT ALLAH ATAU MEREKA / MU'TAZILAH DAN ABUL HASAN ASHARI MENOLAK SIFAT SIFAT ALLAH , KALAU MU'TAZILAH JELAS....TANPA RAGU ME NOLAK SIFAT SIFAT ALLAH SEDANGKAN ABUL HASAN ASHARI MENOLAK...SIFAT ALLAH TETAPI DGN CARA MEN TAQWIL SEBAGIAN DAN SEBAGIAN LAGI DI TAHFID . SEDANGKAN NABI DAN PARA SAHABAT MENG IMANI ALLAH TURN KE LANGIT DUNIA PADA 1/3 MALAM , ALLAH BER ISTIWA A'LA ARSY , ALLAH PUNYA TANGAN DLL. SELAMAT ......BER SESAT SESAT.......PARA AQIDAH ABUL HASAN ASHARI DAN AL MATURIDI.
Kacau ceramah ini..., baca sejarah dengan baik... mana ada asysyairah dizaman shahabat. Lucu....
ustadz nya kebanyakan ke doktrin wahabi yang ngaku salafi
Kisahnya 3 priode nya Imam Asy ari ra h. Yg disampaikan ustadz ne hoax
Kirain ustad aswaja eeeehh di ujungnya ternyata wahabi
Buaha ha ha ... wahabai ini .
Inimah ustazd wahabi,, tapi kurang laku, yang komen satitik,
Heeiiii wahabi..Sudah cebok belum???
Ustad lu Idrus Ramli.mengakui Abul Hasan Al Asy'ari 40thn ber paham mutajilah
@AlmahyraAlmahyra..
Sudah tonton di youtube dari menit awal sampai akhir belum broo??? atau nonton di youtube hanya setengah setengah mas broo???
@AlmahyraAlmahyra..
Kata siapa???
@@wahyudidede5072 ustad Idrus Ramli mengakui hanya 2.pase.mutajilah tobat ke ahlulsunah.
@AlmahyraAlmahrya..
Terus pada akhir nya gmana???
Hahahah kirain kajian ahlu sunnah
Ini salafi bukan mutajilah
Preeeet
Wah2 bahaya nih.
Alloh turun?????
Mana ada nama Alloh maha turun????
Itu hadist nabi, apa kau mengingkari hadis nabi???
@@lavender1580
Hadits nabi yg mana, yg mengatakan Allah maha turun?
@@sunangiri1469 Dari Abu hurairah radiyallahu'anhu, bahwa nabi shalallahu alaihi wasalam bersabda, Rabb kita Tabaraka wa Ta'ala turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam yg terakhir, Allah berfirman siapa yg berdoa kepadaKu maka aku kabulkan untuknya, siapa yg meminta kepadaKu maka aku beri dia (HR Bukhori : 5846)
@@lavender1580
Yg sy tanyakan nama Alloh yg maha turun, ada enggak????
Klu Alloh secara hakiki turun setiap seper 3 mlm, kpn naiknya, krn seper3 mlm di belahan bumi ada terus secara bergiliran.
Dan ulamak menafsirkan turun dlm hadits itu adalah rahmatnya Alloh.
Dan Alloh itu tdk bertempat dekat dgn semua ciptaannya krn semua ciptaannya mergantung terus menerus pd Alloh.
Dalm asmaul husna Alloh di juluki ASSHOMAD ( yg maha di gantungi)
@@lavender1580
Mau arsy, langit, bumi dan isinya semua bergantung pada Alloh dan Alloh dekat pd semua serta berada pd Alamnya sendiri tanpa ada sesuatupun bersamanya.