Mengharukan! Moment Perpisahan Terakhir Orang tua dengan anaknya sebelum mondok

Suasana haru dan sedih terlihat dari wajah orangtua dan para santriwan/ti
Begitu pula dengan santriwan/ti yang merasa sangat asing dengan orang dan lingkungan baru turut merasakan kesedihan sebagaimana yang dirasakan oleh orang tuanya. Bagi Sebagian orang bukan menjadi perkara mudah ketika harus mengalami perpisahan terlebih jika adanya hubungan batin yang kuat seperti orang tua dan anak. Akan tetapi keadaan demikian menjadi sebuah keputusan dan ketetapan untuk sesuatu dimasa depan.
Didalam kamar telah tersedia barang yang menjadi milik pribadi seperti perlengkapan tidur dan satu buah lemari. Dengan perlahan mereka mengeluarkan semua barang dari dalam tas atau koper untuk ditata rapi di dalam lemari.
Jeda beberapa waktu, kesedihan dan keharuan segera berakhir dengan pelukan hangat dan salaman tangan. Disini beberapa petuah dan do'a dipanjatkan khusus oleh orang tua kepada anaknya. Dan semuanya benar-benar berakhir dengan lambaian tangan ketika orangtua berpamitan untuk pulang.
Mau tidak mau wali santri harus tega untuk berpisah sementara dengan anaknya, karena menuntut ilmu di pesantren merupakan bagian dari jihad fi sabilillah. Seluruh santriwan/ti baru di berbagai penjuru daerah yang mondok di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an At Taubah akan mulai melakukan adaptasi dengan lingkungan baru, teman baru, dan peraturan-peraturan yang berlaku di pondok.
Semua itu merupakan bagian dari awal perjuangan, terutama bagi penuntut ilmu. Keikhlasan dan kesabaranlah kunci untuk bisa menjalani dan melewatinya. Agar santri baru kerasan dan nyaman tinggal di pondok, tak hanya santri yang berjuang, namun wali santri juga berjuang. Disamping senantiasa mendoakan anaknya, juga dengan ikhlas dan sabar memondokan anaknya di Pondok Pesantren MATHLA'UNNAJAH.
#santriindonesia #santrikeren #zaadulmuslim #pesantren #santri #ponpes #santribaru #jawabaratindonesia #mi #people #mathlaunnajah