Video není dostupné.
Omlouváme se.

HANYA DI SOLO‼️ Festival Jenang Bisa Semeriah Ini🥰

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 17. 02. 2024
  • Bagi masyarakat Jawa khususnya Solo memandang Jenang bukan hanya sebuah hidangan semata. Jenang bukan sekadar makanan manis bagi masyarakat Jawa. Makanan tradisional ini memiliki makna dan filosofi yang mendalam, tertanam dalam berbagai aspek kehidupan dan tradisi. Beberapa contoh cara masyarakat Jawa memaknai filosofi jenang:
    1. Rasa Syukur dan Penyerahan Diri
    Proses pembuatan jenang yang membutuhkan kesabaran, ketelatenan, dan ketelitian dalam mengaduk dan memasak melambangkan rasa syukur dan penyerahan diri kepada Tuhan. Kesabaran dalam mengaduk mencerminkan kesabaran dalam menjalani hidup, dan ketelitian dalam memasak melambangkan kehati-hatian dalam mengambil keputusan.
    2. Persatuan dan Kesatuan
    Jenang sering disajikan dalam berbagai acara sosial dan ritual adat, seperti pernikahan, selamatan, dan syukuran. Tradisi menyantap jenang bersama-sama melambangkan rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat Jawa. Rasa manis yang melekat pada jenang dimaknai sebagai harapan untuk kehidupan yang manis dan harmonis.
    Khusus tahun ini dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Solo ke-279 usai pemilu Festival Jenang Solo mengambil tema Perekat Rasa Nusantara.
    3. Doa dan Harapan
    Jenis jenang yang berbeda memiliki makna dan doa yang terkandung di dalamnya. Contohnya, jenang abang (merah) melambangkan keberanian dan keselamatan, jenang putih melambangkan kesucian dan keikhlasan, dan jenang hijau melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
    4. Keseimbangan dan Keharmonisan
    Tekstur jenang yang lembut dan rasa manis yang seimbang melambangkan keseimbangan dan keharmonisan dalam kehidupan. Masyarakat Jawa percaya bahwa jenang dapat membawa energi positif dan menjauhkan kesialan.
    5. Sikap Hidup
    Proses pembuatan jenang yang membutuhkan waktu dan kesabaran mencerminkan sikap hidup masyarakat Jawa yang sabar, tekun, dan ulet. Nilai-nilai ini ditanamkan dalam tradisi pembuatan dan penyajian jenang.
    Filosofi jenang mencerminkan nilai-nilai luhur budaya Jawa, seperti rasa syukur, persatuan, doa, keseimbangan, dan sikap hidup yang positif. Tradisi penyajian jenang dalam berbagai acara menjadi bukti bahwa jenang bukan sekadar makanan, tetapi juga simbol harapan dan doa bagi masyarakat Jawa.
    #kotasolo #nusantara #wisata

Komentáře • 5