RADEN SANTRI || SYEKH ALI MURTADHO || kakak SUNAN AMPEL

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 11. 09. 2024
  • #wisata #religion #religi #walisongo #jawa #timur #indonesia #tranding #trending #beranda #video #1000subscriber #views
    Raden Santri atau Sayyid Ali Murtadha merupakan salah satu tokoh yang dipercaya masyarakat Gresik sebagai penyebar agama Islam di Jawa dan sekitarnya, khususnya Gresik. Beliau adalah Putra dari Syaikh Ibrahim As-Samarqandi, dan juga kakak dari Sunan Ampel, serta sepupu dari Syaikh Maulana Malik Ibrahim.
    Raden Santri juga dikenal sebagai Sunan Gisik yang memiliki arti seorang guru agama atau tokoh yang dihormati yang berada di daerah pesisir gresik
    Raden Santri menyertai ayahanda serta saudaranya datang ke Jawa untuk menyebarkan agama Islam serta berkunjung ke bibinya, yaitu Dewi Condro Wulan/Dwarawati yang menjadi istri dari Prabu Kertajaya/Brawijaya. Kapal Raden Santri beserta rombongan tiba di sebelah timur Bandar Tuban, yang disebut Gisik (sekarang bernama Gisikharjo).
    Pendaratan di Gisik dilakukan sebagai salah satu bentuk kehati-hatian, dikarenakan Tuban pada saat itu menjadi Pelabuhan Internasional Majapahit. Dengan cara mendarat di tempat yang tidak terlalu ramai ini, Syekh Ibrahim As-Samarqandi memulai dakwahnya. Tidak lama setelah sampai di Tuban ayahanda Raden Santri menderita sakit kemudian meninggal dunia dan dimakamkan di daerah pesisir Gesikhardjo, Palang, Tuban. Setelah kematian ayahandanya Raden Santri dan Sunan Ampel didampingi oleh Abu Hurairah (Raden Burereh).
    Raden Santri kemudian menerima saran dari Raja Kertajaya untuk tetap menetap di Majapahit dan tinggal di Gresik. Setelah wafatnya Syekh Maulana Malik Ibrahim, Raden Santri melanjutkan tugasnya yaitu sebagai penyebar Islam di Gresik.
    Raden Santri disebut sebagai Sunan Lembayung oleh masyarakat Madura, karena beliau berkeliling dakwah di daerah Madura. Sedangkan di Nusa tenggara sampai dengan Bima menjuluki Raden Santri sebagai Raja Pandhita Bima.
    Dalam catatan sejarah Raden Santri dijelaskan menjadi penyebar agama Islam pertama di Nusa Tenggara Barat yang nantinya menjadi pondasi awal Kerajaan Bima yang berlandaskan Islam “Ahlussunah wal jamaah”. Setelah menyebarkan agama Islam di daerah Madura dan Nusa Tenggara, Raden Santri diminta untuk kembali ke Gresik untuk menggantikan Syekh Maulana Malik Ibrahim.
    Di Gresik sendiri Raden Santri juga diberi gelar yaitu Raja Pandhita Wunut, gelar ini merupakan anugrah rahasia yang diberikan oleh Raja Majapahit untuk penguasa yang beragama Islam. Masyarakat Gresik sendiri lebih sering menyebut beliau sebagai Raden Santri.
    Raden Santri wafat pada tahun 1317 saka/1449 Masehi, 15 Muharram abad ke-8 Hijriyah, makam Beliau terletak sekitar 100 m sebelah utara alun-alun kota Gresik, tepatnya di jalan Raden Santri. Kelurahan Bedilan, Gresik atau hanya berjarak 200 m sebelah utara dari makam Syekh Maulana Malik Ibrahim. Tepat di samping pusara Raden Santri terdapat pusara murid kesayangan Beliau, yaitu Sayyid Hasan. Haul Beliau sering diperingati oleh masyarakat Gresik pada setiap tanggal 15 Muharram.

Komentáře • 10