Kita Butuh Feminisme Karena Perempuan Masih Jadi Korban Seksisme | Beropini eps. 68
Vložit
- čas přidán 24. 12. 2020
- Setiap kali perempuan angkat bicara mengenai ketidakadilan yang mereka dapatkan, pasti ada aja orang-orang yang bilang mereka nggak perlu protes. Karena katanya zaman sekarang hidupnya perempuan sudah enak, sudah diperlakukan dengan manusiawi, dan sudah diberi kesetaraan. Tentu saja itu tidak benar. Seksisme dan ketimpangan gender adalah isu yang mengakar, yang nampaknya akan sulit hilang walau dunia sudah modern. Bahkan secara tidak sadar kita banyak menormalisasi seksisme di kehidupan sehari-hari, lho!
ARTIKEL TERKAIT SEKSISME:
- Drawing everyday sexism in academia: observations and analysis ofa community-based initiative (adgeo.copernicus.org/articles...)
- Gaslighting: How to Recognize this Form of Emotional Abuse (canadianwomen.org/blog/gaslig...)
- Why Women Pay More (www.marieclaire.com/career-ad...)
- Everyday sexism & women's mental health (www.latrobe.edu.au/news/artic...)
- The origins of sexism: How men came to rule 12,000 years ago (www.newscientist.com/article/...)
- Sexism is still a problem for German research (www.nature.com/articles/d4158...)
- Pink Tax: The Real Cost of Gender-Based Pricing (www.healthline.com/health/the...)
- Why science breeds a culture of sexism (www.theguardian.com/science/2...)
- The Role of Benevolent Sexism in Gender Inequality (wp.nyu.edu/steinhardt-appsych...)
- Benevolent and Hostile Sexism in Social Spheres: The Impact of Parents, School and Romance on Belgian Adolescents' Sexist Attitudes (www.frontiersin.org/articles/...)
MY OTHER VIDEOS RELATED TO THIS TOPIC:
Understanding Colorism ( • Ketika Warna Kulit Bik... )
Perbedaan Perempuan dan Laki-laki ( • Apakah Cowok dan Cewek... )
Multitasking Adalah Mitos ( • Multitasking adalah mi... )
Internalized Misogyny ( • I'm not like other gir... )
SHOP YOUR FAVORITE KOREAN BEAUTY PRODUCTS:
www.stylekorean.com/tag/gitasav
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
WELCOME TO MY CZcams CHANNEL!
Nama gue Gita Savitri Devi. Gue orang Indonesia yang tinggal di Hamburg, Jerman. Terima kasih udah mampir ke video gue. Jangan lupa subscribe, like, dan komen.
New video every Tuesday (PagiPagi & Beropini) and Friday (anything else) :)
SOCIAL MEDIA:
Personal blog: www.gitasav.com/
Instagram: / gitasav
BUY MY MERCH:
shopee.co.id/hello.gigitaga
/ hello.gigitaga
CHECK OUT MY HIJAB BRAND:
shopee.co.id/tesavaraofficial
/ tesavara
Ka git kolab sama mba Najwa syihab dong, bahas apa aja pasti seru❤️
"I'm not like other girls" adalah bentuk seksisme. Seakan-akan menjadi feminim adalah hal yang "tidak keren", dan ini dilontarkan dari perempuan ke perempuan lain.
Ga boleh pergi jauh kamu cewe, padahal cewe juga bs jaga diri. Hal menyebalkan seolah-olah cuma laki-laki yang paling tangguh dimuka bumi ini:"
"sekolah tinggi-tinggi, pinter-pinter, ntar ujung-ujungnya jg bakal di dapur." ini paling ngganggu banget sih.
"Gak usah terlalu idealis, gak usah ngotot mau dg laki" yg seprinsip sama kamu, turunin ego, turunin standar apalagi cuma masalah prinsip hidup atau visi misi doang. Susah nyarinya cowok kayak gitu, kodratnya cewe itu untuk dipilih loh, terima aja siapapun yg datang yg penting baik" sebel sampe ke ubun-ubun gak ada patokan perempuan itu hanya untuk dipilih, masa perempuan tdk memiliki hak untuk memilih bahkan untuk pendamping hidup loh?. Why my society like that?
yang aku heranin dari mamaku adalah dia ngajarin buat jadi perempuan yang mandiri, yang bisa ngelakuin berbagai hal, multitasking, karena katanya jadi perempuan itu harus bisa multitasking, tapi tetep merasa laki2 itu derajatnya lebih tinggi drpd cewe. kalau diliat liat nuntut anak buat jadi perempuan mandiri itu bagus bgt, sesuai dg konsep feminis, tapi secara gasadar ada seksisme dalam hal pengajarannya. hmm, bener kata kak gita, sangking lumrahnya, perempuan jadi gatau kalau dia sendiri yg ngelakuin seksisme ke diri mereka.
Asli, aku sendiri sebenarnya sampe sekarang heran kok harus malu bilang "aku lagi halangan (haid)" . Dari pertama kali haid aku memikirkan ini, beli pembalut harus kecil2 suara supaya ga didengar org lain, harus pake kantong plastik itam biar ga keliatan. Aku lega ternyata bukan aku yg tidak tahu malu atau terlalu polos, hanya saja seksim ini memang sudah mendarah daging di masyarakat.
Saya pernah punya pengalaman nih, jadi waktu itu pulang sekolah naik ojol trus si bapak ojol ini bilang "neng, nanti lulus sekolah mau kuliah atau kerja" langsung saya jawab "saya mau lanjut kuliah pak" trus si bapak malah bilang "ngapain kuliah neng? Kan nanti ujung ujungnya didapur juga. Percuma sekolah tinggi tingi" saya kaget pas denger responnya, belum pernah ada yang ngomong kaya gitu ke saya tapi si bapak jadi orang pertama yang ngomong. Saya langsung jawab "saya harus pinter dong pak, nanti saya bakal jadi ibu buat anak saya. Kalau saya sebagai ibu aja gak bisa ngedidik anak saya dengan baik nanti anak saya jadi bodoh dong? Apalagi orangtua adalah pendidikan pertama bagi anaknya. Masa iya nanti kalau anak saya nanya sesuatu trus saya cuman jawab "mama gak tau, nunggu ayah pulang aja ya" kan gak mungkin dong." intinya saya disitu ngomong panjang lebar sampe akhirnya si bapak ojol ini bilang "oh iyaa, bener juga yaa. Yaudah neng, neng harus pinter yaa".
Gue waktu smp pernah jadi kandidat ketua osis. Waktu lagi kampanye visi misi, salah satu kakak kelas gue dan itu laki-laki bilang kek gini "halah cewek diem aja gausah jadi ketua, cih mana bisa cewek jadi pemimpin". Sumpah ya saat itu mental gue langsung down, dan gue saat itu sadar ada yang engga beres sama "lingkungan". Gue nanggepin hal itu dengan punya mind set "perempuan juga bisa jadi pemimpin dan bisa berprestasi and i'll prove it". Dan, selama gue di smp, bersyukurnya gue sering dipercaya sama guru-guru buat ikut serta dalam kegiatan resmi sekolah dan dapet banyak prestasi.
Dikeluarga aku sebagai perempuan dituntut harus bisa melakukan semua pekerjaan rumah tangga kak git, kayak nyuci baju, nyapu, ngepel lantai, dll biar kalo nikah udah siap gitu katanya. Padahal bukannya pekerjaan rumah rangga bisa dilakukan berdua dengan pasangan ya? Seakan akan jadi cewek kalo nikah nanti, harus mengurus segala pekerjaan rumah tangga:’)
"Masa cewek gabisa masak?"
Perempuan ga boleh marah, Lelaki ga boleh sedih.
Bahkan kita sering denger di rumah:
"Laki laki gasuka perempuan yang terlalu mandiri" someone told me when I was 14 or 15, actually my family especially my mom always told me to be independent since i was kid.
Janda menikah = gak mikirin anak, egois, "genit"
"lu aja yg beresin, lu kan cewek"
Hi Kak Gita dan teman-teman sekalian,
" jadi cewe jangan judes nanti gada cowo yg mau"
Dibilang nggak laku karena nggak mau pacaran.
waktu indonesia belajar dan berpikir emang cocok tengah malem♡