Tempat "Wingit" yang banyak dikunjungi orang !! Gunung Srandil Cilacap

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 9. 09. 2024
  • Tempat "Wingit" yang banyak dikunjungi orang !! Gunung Srandil Cilacap #petilasan @Healing2255
    Gunung yang berlokasi di Desa Glempangpasir, Kecamatan Adipala, Cilacap ini banyak dikunjungi karena bukanlah sembarang gunung.
    Konon, Gunung Srandil banyak digunakan sebagai tempat berziarah karena ada cukup banyak makam dan petilasan yang dikeramatkan.
    Selain itu, terdapat mitos yang beredar dan diyakini oleh masyarakat sekitar. Ada juga cerita rakyat tentang asal usul Gunung Srindil Cilacap ini.
    Dikutip dari buku Cerita Rakyat Jawa Tengah: Kabupaten Cilacap (2017), disebutkan bahwa asal usul terjadinya Gunung Srandil berawal dari Bima yang marah hingga menendang puncak Gunung Slamet.
    Diceritakan bahwa ketika baru menyelasaikan pertapaannya di puncak Gunung Slamet, Bima kedatangan seorang kakek tua yang bernama Drona.
    Kakek Drona menceritakan bahwa Bima merupakan anak jadah atau anak yang tidak mempunyai ayah, hal ini membuat Bima marah besar.
    Ketika Kakek Drona terus mengulang perihal anak jadah, Bima menendang puncak Gunung Slamet yang berdiri kokoh di hadapannya.
    Pucuk Gunung Slamet yang ditendang oleh Bima pecah menjadi empat bagian, yang terbesar jatuh di pinggir laut selatan, di Desa Karangbenda. Sekarang tempat tersebut dikenal dengan nama Gunung Selok yang artinya batu.
    Dua pecahan berikutnya jatuh berjajar di desa Glempang Pasir, sebelah timur Gunung Selok. Tempat ini di sebut sebagai Gunung Kembar karena memiliki ukuran yang hampir sama.
    Pecahan yang keempat jatuh di sebelah timur, di samping Gunung Selok karena bentuknya yang seperti tumpeng, maka diberi nama Gunung Tumpeng.
    Mitos Gunung Srandil
    Masih dari buku Cerita Rakyat Jawa Tengah: Kabupaten Cilacap, dari keempat gunung yang sebenarnya hanyalah bukit ini, yang paling terkenal adalah Gunung Srandil. Konon nama Srandil berasal dari kata Sranane Adil yang artinya ‘syaratnya harus adil’.
    Dahulu ada seorang sesepuh yang suka bersemadi di atas bukit itu. Orang-orang memanggilnya Ki Ismoyo Jati. Ia selalu mengatakan kata-kata, “Keinginan kalian akan terkabul, tapi sarananya adil!”.
    Begitulah yang diujarkannya setiap mengakhiri nasihatnya kepada para peziarah. Jadi, bagi siapa pun orang yang percaya, yang datang ke Srandil untuk suatu permintaan, agar terkabul syaratnya dia harus berbuat adil, baik pada diri sendiri, pada orang lain, maupun pada Tuhan.
    Berawal dari situlah orang-orang akhirnya menyebut tempat itu dengan sebutan Srandil. Pada sisi lain, ada yang mengatakan bahwa Srandil berasal dari kata sarana dan adil. Yang dimaksudkan adalah tempat untuk meminta keadilan.
    banyak orang dari berbagai daerah, yang merasa diperlakukan tidak adil dalam kehidupannya datang ke Srandil dengan membawa berbagai masalah untuk mencari jalan keluar.
    Ada yang datang untuk menenangkan jiwa, ada yang datang untuk minta jodoh, ada yang datang karena usahanya bangkrut, bahkan ada yang datang minta kaya.
    Di Srandil terdapat beberapa tempat untuk bersemadi, baik di bawah maupun di atas bukit. Ada yang berupa gua-gua kecil, ada yang berujud pelataran, dan ada yang konon merupakan makam para leluhur.
    Untuk mengadakan persemadian dan sebagainya, biasanya akan dipandu oleh seorang juru kunci yang mereka pilih sendiri (karena jumlahnya banyak) dan dengan membawa sesaji.
    Konon katanya, banyak para pejabat dan pengusaha yang datang ke Srandil. Mereka tentu datang dengan sedikit malu-malu, sehingga mereka datang dengan cara menyamar.
    tag :
    #gunungsrandil
    #petilasan
    #tempatangker
    #mitos
    #ceritarakyat
    #ceritamitos
    #ceritarakyatnusantara
    #mistis

Komentáře • 3