FAKTA SEJARAH PERISTIWA G30S/PKI

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 4. 09. 2023
  • Fakta Sejarah Peristiwa G30S/PKI
    Gerakan 30 September (G30S) yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) atau dikenal dengan sebutan G30S PKI merupakan bagian dari sejarah Indonesia. Kenapa G30S PKI bisa terjadi, tentunya menjadi pertanyaan banyak orang.
    Peristiwa kelam ini juga masih begitu melekat di ingatan masyarakat Indonesia, meski telah lama berlalu.
    Kala itu, PKI yang merupakan salah satu partai tertua dan terbesar di Indonesia ini yang berhasil meraih 16,4 persen suara dan menempati posisi keempat di bawah PNI, Masyumi, dan NU.
    Lantas seperti apa latar belakang terjadinya peristiwa ini? Berikut ulasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.
    Kenapa G30S PKI Bisa Terjadi?
    G30S PKI terjadi pada 30 September pada malam hingga dini hari dan masuk ke 1 Oktober 1965. Peristiwa ini dimotori oleh pemimpin terakhir PKI yakni Dipa Nusantara Aidit atau DN AIdit.
    Gerakan pemberontakan yang dilakukan oleh PKI ini mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia. Tiga dari enam orang yang menjadi target langsung dibunuh di kediamannya. Sementara itu, beberapa lainnya diculik dan dibawa menuju Lubang Buaya.
    Keenam perwira tinggi yang menjadi korban G30S PKI antara lain Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, dan Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono.
    Ada juga Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir jenderal Donald Isaac Panjaitan, dan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.
    Latar Belakang G30S PKI
    G30S PKI dilatarbelakangi oleh dominasi ideologi Nasionalisme, Agama, dan Komunisme (NASAKOM) yang berlangsung sejak era Demokrasi Terpimpin diterapkan, yakni tahun 1959-1965 di bawah kekuasaan Presiden Soekarno.
    Hal lain yang menyebabkan mencuatnya gerakan ini adalah ketidakharmonisan hubungan anggota TNI dan PKI. Pertentangan kemudian muncul di antara keduanya.
    Selain itu, desas-desus Kesehatan Presiden Soekarno juga turut menjadi latar belakang pemberontakan G30S PKI.
    Kronologi G30S PKI
    Tindakan dan penyebarluasan ideologi komunis yang dilakukan oleh PKI menimbulkan kecurigaan dari kelompok anti-komunis. Hal tersebut juga mempertinggi persaingan antara elite politik nasional.
    Di tengah kecurigaan tersebut, Komandan Batalyon I Kawal Resimen Cakrabirawa Letnan Kolonel Untung yang merupakan pasukan khusus pengawal presiden, memimpin sekelompok pasukan dalam melakukan aksi bersenjata di Jakarta.
    Pasukan tersebut bergerak meninggalkan daerah Lubang Buaya pada tengah malam, pergantian Kamis, 30 September 1956 menuju Jumat, 1 Oktober 1965.
    Kudeta yang sebelumnya dinamakan Operasi Takari ini diubah menjadi G30S PKI. Mereka menculik dan membunuh dan menculik para petinggi Angkatan Darat.
    Selain enam jenderal yang gugur, ada pula ajudan Menhankam/Kasab Jenderal Nasution, Letnan Satu Pierre Andreas Tendean, dan Pengawal Wakil Perdana Menteri II Dr. J. Leimena, Brigadir Polisi Satsuit Tubun.
    Salah satu jenderal yang berhasil selamat dari serangan adalah AH Naustion. Namun, putrinya yang bernama Ade Irma Suryani Nasution tidak dapat diselamatkan.
    Sementara itu, G30S PKI di Yogyakarta dipimpin oleh Mayor Mulyono menyebabkan gugurnya TNI Angkatan Darat, Kolonel Katamso, dan Letnan Kolonel Sugiyono.
    Kolonel Katamso adalah Komandan Korem 072/Yogyakarta, sedangkan Letnan Kolonel Sugiyono adalah Kepala Staf Korem. Keduanya diculik dan gugur di Desa Keuntungan, utara Yogyakarta.
    Apa Tujuan G30S PKI?
    Tujuan utama G30S PKI adalah menggulingkan pemerintahan era Soekarno dan mengganti ideologi negara Indonesia menjadi komunisme.
    PKI sendiri disebut memiliki lebih dari 3 juta anggota dan membuatnya menjadi partai terbesar ketiga di dunia, setelah RRC dan Uni Soviet.
    Adapun beberapa tujuan G30S PKI lainnya yang dikutip dari buku Sejarah untuk SMK Kelas IX oleh Pratowo adalah sebagai berikut:
    Menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjadikannya sebagai negara komunis.
    Menyingkirkan TNI Angkatan Darat dan merebut kekuasaan pemerintahan.
    Mewujudkan cita-cita PKI, yakni menjadikan ideologi komunis dalam membentuk sistem pemerintahan yang digunakan sebagai alat untuk mewujudkan masyarakat komunis.
    Mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis. Kudeta yang dilakukan kepada Presiden Soekarno tak lepas dari rangkaian kegiatan komunisme internasional.
    Itulah latar sejarah kenapa G30S PKI bisa terjadi. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.

Komentáře • 12

  • @uglykidjoe4109
    @uglykidjoe4109 Před 10 měsíci +2

    SEJARAH KELAM G30S PKI DIHAPUSKAN DARI MATA PELAJARAN SEKOLAH DI JAMAN JOKOWI!

  • @patiwang809
    @patiwang809 Před 10 měsíci +1

    Pki ini dulu. Klo ini lh merdeka udah banyak hukum.

  • @SYN158QQ
    @SYN158QQ Před 10 měsíci +1

    Pancasila udah paling bener, tapi kalo bisa di mix sama socialist facism pasti cihuy

    • @SumberBelajar
      @SumberBelajar  Před 10 měsíci +1

      Mungkin bisa dicontohkan gambarannya seperti apa kak

  • @diecast918
    @diecast918 Před 10 měsíci

    Penculikan para jendral atas inisiatif sukarno

    • @SumberBelajar
      @SumberBelajar  Před 10 měsíci

      Apa benar kak?

    • @edivision1097
      @edivision1097 Před 10 měsíci

      KOPLAK LOE ... ASBUN

    • @diecast918
      @diecast918 Před 10 měsíci

      @@edivision1097 belajar sejarah lagi yang benar blok 😅😅😅
      Sukarno saja mengakui kok dirimu tidak 😂😂😂

    • @diecast918
      @diecast918 Před 10 měsíci

      @@SumberBelajar iya, rencananya penculikan itu ide sukarno. Itu sudah banyak ahli sejarah yang mengkonfirmasi termasuk mereka yang berada pada masa itu. Coba saja cari infonya di google sekarang sudah banyak terbuka.
      Ini sebabnya anak anak sukarno tidak berani bersuara tentang peristiwa G30S/PKI.