MUFFEST 2018: ZOYA Presents Modest Young Designer Competition

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 22. 08. 2024
  • Modest Young Designer Competition (MYDC) 2018:
    Menjaring Bakat Baru di Industri Fashion Muslim Indonesia
    Jakarta, 17 April 2018 -- -- - Peran generasi muda sebagai penerus sangat diperhitungkan
    dalam industri fashion muslim di tanah air. Apalagi mengingat Indonesia ditargetkan sebagai
    sentra fashion muslim dunia dan barometer trend fashion muslim global. Untuk menemukan
    talenta baru yang kreatif dan inovatif serta memiliki kemampuan sebagai entrepreneur, Muslim
    Fashion Festival Indonesia (MUFFEST) yang berkolaborasi dengan ZOYA, brand fashion
    muslim di bawah naungan Shafira Corporation (Shafco) kembali menghadirkan Modest
    Young Designer Competition (MYDC).
    Ajang MYDC bertujuan menarik minat siswa sekolah mode dan desainer muda untuk
    mewarnai sektor fashion muslim dengan kreativitas baru dan keragaman desain. Diharapkan
    pula kompetisi ini dapat memotivasi generasi muda untuk meningkatkan kompetensi busana
    muslim Indonesia agar tak kalah saing dengan produk buatan negara lain.
    Tahun ini merupakan gelaran kedua, melanjuti kesuksesan MYDC 2017 yang digelar
    pertama kali. Pemenang Pertama MYDC tahun lalu, Ray Anjas Maulana telah dikontrak oleh
    ZOYA dan produknya telah dipasarkan dengan menghasilkan omzet penjualan yang sangat
    memuaskan. Inilah salah satu bukti nyata dari upaya yang dilakukan MUFFEST dalam
    mensinergikan antara desainer muda dengan perusahaan atau pelaku industri busana muslim.
    “Di tahun kedua ZOYA bersama MYDC, kami melihat bahwa hadirnya desainer-desainer
    muda selain dapat menciptakan koleksi busana muslim yang diterima pasar, mereka juga
    berpotensi untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru di industri fashion
    Indonesia bahkan dunia,” papar Deny Setiawan, CEO Shafco.
    Untuk mengikuti kompetisi yang ditujukan bagi warga Indonesia berusia 17-35 tahun
    dan telah siap mengikuti trade show ini, peserta wajib mengirimkan enam sketsa desain modest
    ready to wear dengan tema “Swarga” yang menerapkan inovasi desain, mengeksplorasi
    kekayaan konten lokal, dan mengaplikasi tren warna, motif, serta material tekstil. Sketsa
    dilengkapi keterangan mengenai judul, tema, skema warna, termasuk penjelasan tentang
    konsep rancangan dan target konsumen.
    Dari seluruh peserta MYDC 2018 dipilih menjadi 14 finalis yang kemudian ditentukan
    pemenang pertama, kedua, ketiga, dan favorit. Proses seleksi kompetisi ini dilakukan oleh
    dewan juri yang terdiri dari Taruna K. Kusmayadi (Ketua Dewan Juri dan Advisory Board
    Indonesian Fashion Chamber/IFC), Ali Charisma (National Chairman IFC), Ivan Kurniawan
    (Head of Merchandise Department Shafco), Sofie (Deputy of Business Development Local
    Market IFC), Nuniek Mawardi (Local Chairman Bandung Chapter IFC dan Pembina
    HijabersMom Community), dan Restu Anggraini (Fashion Designer).
    Dari sketsa dan konsep yang dikirimkan peserta kompetisi diseleksi dengan kriteria
    penilaian berdasarkan kreativitas, orisinalitas, kesesuaian dengan tema, daya pakai, kerapihan,
    ketepatan pemilihan bahan, daya jual, dan kesiapan dari segi bisnis. Para peserta pun mewakili
    mulai dari siswi SMK sampai desainer profesional yang ingin mengembangkan pengalaman
    dalam busana muslim.
    “Dari sekitar 200 peserta yang mengikuti kompetisi ini, kami menyeleksi menjadi 15
    finalis yang berhasil lolos ke babak Grand Final. Setelah itu, kami melakukan interview dan
    coaching dalam dua tahap kepada seluruh finalis. Pada proses ini, seorang finalis
    mengundurkan diri karena suatu hal. Untuk menjuarai kompetisi ini seluruh peserta harus
    bersaing ketat. Diharapkan lomba ini dapat mencetak desainer baru, generasi baru, dengan
    tawaran desain baru untuk mewarnai industri fashion muslim Indonesia,” ujar Taruna K.
    Kusmayadi.

Komentáře • 2