[Reportase] Tarekat Idrisiyyah | PELEPASAN ROMBONGAN UMROH
Vložit
- čas přidán 13. 09. 2024
- Idrisiyyah.or.id | Tasikmalaya - Ribuan Jamaah Tarekat Idrisiyyah mengiringi keberangkatan Umroh Syekh Akbar Muhammad Fathurahman M.Ag selaku Mursyid Tarekat Idrisiyyah, selepas mengisi Pengajian Arbain di Pondok Pesantren Idrisiyyah pada hari Minggu (05/02/2017).
www.idrisiyyah....
www.idrisiyyah....
Alhamdulillah anak saya dan adik saya pesantren di sana biayanya terjangkau, Alhamdulillah fasilitasnya baik
Madad syehk akbar
Syekh akbar😭😭😭😭
Masya alloh sedih liat y,liat syeh menangis
Subhannalloh,smga umroh y mabrur,,amin
Salam alaika ya guru mursyidku barokallah alaika Aamin
Terumbu kasemen kota serang banten
Lihatnya ngga sadar sambil nangis 😭
Subhanaallah Syekh Akbar 😭 😭 😭
Subhanallah Walhamdulillah
😭😭😭😭😭
Alhamdulillah
di kampung saya ada ulama yg hidup mewah rmh bertingkat masjid aja kalah tingginya mobilnya bagus2 yg harganya di atas 300jta...tapi ketika sya lihat di kmpung2 byk rmh yg hampir rubuh..padahal di sebelah rmhnya (istana) itu ada tetangganya...dan sya jg berkunjung ke suatu kp.pedaleman ada rmh ulama yg rmhnya masih bilik kamarnya aja kecil punya pesantren trs bayar jg gk di tarif disiplinnya tinggi salut saya ma belajar agamanya..suatu saat nanti anak sya mo sya pesantrenkan ke tmpt yg ulama yg hidupnya zuhud tdk condong ke dunia.
tian istian kalau masalah itu kembali kediri sendiri
Juhud itu bukan nya harus miskin ... tapi yang di maksud juhud itu berpaling dari dunia jangan sampai harta kita hal2 duniawi sampai masuk ke dalam hati,kalau udah masuk ke dalam hati itu bukan juhud itu akan merusak diri sendiri..
Kalau ulama miskin Islam akan kudate bakalan ketinggalan zaman kalah saing sma non muslim ekonomi semua nya di kuasai non muslim sedangkan orang2 Islam sangat butuh ekonomi yang melimpah untuk sarana dakwah dan kebutuhan hidupnya.
Islam itu harus berwibawa ibadah bukan hanya di mesjid saja tapi membangun usaha mencari Rizki itu jga bagian dari ibadah malah harus mencari Rizki sebanyak banyak nya ..
Bersyukur lw di kayakan oleh Allah mudah2an kaya nya jadi kaya pejuang
Bersyukur jga lw hidupnya masih pas2an itu tanda kasih sayank allah bahwa sannya kita nya belum layak untuk kaya karena di khawatirkan tidak juhud ..
jangan suudzon syeh abdul Qodir wali yg kaya raya
Lebih baik diam,jika kita belum diberi pengetahuan sesuatu hukum yang mana Alloh SWT masih memberi tirai dalam pandangan kita.jadi berhati hatilah jangan sampai suatu keterbatasan ilmu kita menjadi hijab dan dosa yang menghalangi kita kepada Alloh SWT
Berbicara baik atau diam. Itu lebih baik :)
😭😭😭😭😭😭😭
Ulam asu..
Belajar bahasa yang benar lagi ya dek ^^
Naudzubillahimindzalik
Astaghfirullah
berlebihan...apakah masih ada ulama yg hidup secara zuhud.
Jika tiada ulama yang masih mengajarkan sunnah dan senantiasa berada dibawah bimbingan rasul, bukankah dunia sudah kiamat dari dulu?
husnudzhon aja
NT menduga duga ketahuan banget nt orangnya gak jelas. Yg jelas kalau anda gak tahu jadikan ketidaktahuan anda sebagai alat untuk bertanya kpd ahlinya.
Zuhud tak ada hubungannya dengan ukuran rumah. Orang kaya justru lebih punya kesempatan utk disebut zuhud daripada org fakir. Karena orang fakir belajar hidup zuhud darimana jika ia memang tak berpunya. Sedang orang kaya, sekalipun rumah dan mobil banyak mewah, namun bisa jadi amalan ibadahnya jauh lebih besar dari yg fakir, terutama dengan kekayaannya ia menghabiskan waktunya utk sedekah dan mencerdaskan umat. Dan jika ia kehilangan dunianya sehingga membuatnya jatuh miskin, ia juga tak kaget dan senantiasa ridho pada ketetapan Allah. Namun engkau kawan, ketika engkau masih menilai-nilai harta orang lain, yg itu bukan urusanmu, pun pandanganmu tak sampai untuk mengetahui amalannya, maka engkau tak layak disebut zuhud sama sekali, dunia sudah membelenggu hatimu sehingga yg engkau pandang hanya soalan harta baik harta yg tidak berada di sisimu maupun harta yg ada di sisi orang lain. Andai engkau tahu bahwa ulama2 yg kaya itu diberikan Allah kekayaan karena ia dinilai layak dihadiahi dg kemampuan ekonomi, karena Allah tahu ulama tersebut menggunakan sebagian besar hartanya untuk umat, karena Allah tahu dg kesiapan hatinya dengan ujian kaya dan miskin. Sedang jika Allah memberimu kekayaan serupa, engkau yang hobinya menilai2 urusan orang lain dg nafsu prasangkamu, bisa jadi engkau lalai dan menggunakannya untuk berfoya-foya semata, bisa jadi engkau terjerumus ke dalam maksiat. Bertaubatlah sebelum Allah mempersulit urusanmu hanya dikarenakan setitik dosa dalam qolbumu.