Kehebatan Teknologi Fertigation System, Pupuk Padi Dikendalikan 24 Jam Via Komputer

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 6. 09. 2024
  • TRIBUN-TIMUR.COM - Pendiri Bosowa HM Aksa Mahmud menghadiri Panen Padi Perdana dengan Teknologi Fertigation System dari Prancis di Desa Cisaat, Cilengsi, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/2/2021) pagi.
    Teknologi Fertigation System dari Prancis ini diprakarsai oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
    Turut hadir Dirjen Potensi Pertahanan Mayor Jenderal TNI Dadang Hendrayudha.
    Menurut Aksa Mahmud, jika seluruh petani di Indonesia menggunakan teknologi ini, maka Indonesia akan berhenti mengimpor beras, karena dengan teknologi ini dapat menghasilkan 15 ton gabah untuk 1 hektare lahan pertanian.
    Teknologi Fertigation system ini dapat diterapkan juga untuk semua jenis tanaman seperti, padi, singkong, kapas, jagung, tebu, coklat, manggis, jeruk lemon, alpukat, mangga dan masih banyak lagi jenis tanaman.
    Dengan menggunakan teknologi ini, petani dapat meningkatkan hasil panen dan mempercepat pertumbuhan buah karena tanaman mendapat cukup nutrisi dan pupuk selama 24 jam yang dikendalikan dengan menggunakan komputer.
    Penyemprotan pupuk juga dilakukan menggunakan drone sehingga dapat melakukan penyiraman dengan cepat untuk lahan yang luas.
    HM Aksa Mahmud juga berharapan petani di seluruh Indonesia mendapatkan penyuluhan dari Kementerian Pertanian mengenai teknologi ini, sehingga petani dapat mengembangkannya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dengan mengubah pola pikir dari petani tradisional menjadi petani modern.
    Dengan adanya teknologi Fertigation System generasi muda kita lebih tertarik lagi pada dunia pertanian dan mengembangkan teknologi ini menjadi lebih maju.(*)
    (TRIBUN-TIMUR.COM)
    Ingat SUBSCRIBE, SHARE, and COMMENT.
    Update info terkini via tribun-timur.com | makassar.tribu...
    Follow akun Instagram bit.ly/IGTribunTimur
    Follow akun Twitter bit.ly/twitterTribunTimur
    Follow dan like fanpage Facebook bit.ly/FBTribunTimurMks
    CZcams business inquiries: tribuntimur430@gmail.com

Komentáře • 18

  • @indofishingstory5188
    @indofishingstory5188 Před 3 lety +2

    Mantulll... makin canggih. Menuju swasembada pangan.

  • @nkai183
    @nkai183 Před 3 lety +1

    DiTaiwan juga semua serba pake alat canggih...dari menebar bibit,memupuk sama kek gitu sampe panen juga mobil panen turun langsung buat memangkas padi

  • @rahadiann5601
    @rahadiann5601 Před 3 lety

    Prabowo..menuju Presiden 2024 !!

  • @pejuangpanganchanel3282

    15ton perhektar itu mission impossible pak, dapet 10ton aja udah super itu.. tpi klo beneran nyampek 15 ton sini bagilah bibitnya 😁😁🤣

  • @iwantv5931
    @iwantv5931 Před 3 lety

    mantp,, semngat indonesiaku,,

  • @Lia_antoni
    @Lia_antoni Před 3 lety

    Hadir no 1

  • @hermansusanto9394
    @hermansusanto9394 Před 3 lety

    indonesia hebat

  • @tataeffendi1953
    @tataeffendi1953 Před 3 lety

    Apa itu fertigation

  • @ahmaddoank3865
    @ahmaddoank3865 Před 3 lety

    Jgnkan 15 ton perhektar,tanah satu petakpun aku tak punya.

  • @H3LM1_99
    @H3LM1_99 Před 3 lety

    15 ton/ha????.... more productifity more cost?

  • @makhrufiup2143
    @makhrufiup2143 Před 3 lety

    lebih penting pupuk nya mudah didapat dan berikan subsidi pupuk pada petani. kenyataan dilapangan. pupuk susah dan mahal sekali pak.

  • @keivabellvania7390
    @keivabellvania7390 Před 3 lety

    Cost nya sudah dihitung. 😂. Distribusi dll. Kalau bertani semua bisa bos😂😂.

  • @bakunggaming2107
    @bakunggaming2107 Před 3 lety

    Masih aman, belum terserang tikus..

  • @ccfajriyati7769
    @ccfajriyati7769 Před 3 lety +1

    Ke 3😂

  • @suwarnowarno71
    @suwarnowarno71 Před 3 lety

    Tidak impor? Saya nggak yakin pak.