Tangkal Polio, Novita Hardini Targetkan 95 persen Anak Di Trenggalek Peroleh Imunisasi

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 6. 09. 2024
  • RagamWarta.com - Penyakit Polio kembali hantui masyarakat Jawa Timur. Pemerintah Kabupaten Trenggalek gelar Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) polio, pada 15 Januari 2024.
    Imunisasi Polio serentak ini berpusat di Balai Desa Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek dengan melibatkan lintas sektor. Mulai dari Dinas Kesehatan, hingga pengurus gabungan organisasi wanita.
    Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini yang turut hadir mensukseskan kegiatan ini mengaku senang karena masyarakat Trenggalek kelihatan antusias dalam mengikuti imunisasi polio.
    Pihaknya mewanti-wanti kepada masyarakat Trenggalek khususnya ibu-ibu yang masih memiliki anak dibawah 8 tahun agar tidak menyepelekan penyakit polio. Pasalnya penyakit ini belum bisa diobati dan hanya bisa di cegah lewat imunisasi.
    "tujuan agar anak-anak Indonesia digenerasi mendatang tidak terjebak dalam bahayanya penyakit polio yang mana penyakit polio tidak ada obatnya sampai hari ini," ucap Novita Hardini, Senin (15/01/2024).
    Novita juga menjelaskan bahwa imunisasi polio ini dilakukan dua kali, yang pertama tanggal 15 - 21 Januari dan yang kedua pada bulan Februari. Pihaknya mentargetkan 95 persen anak di Trenggalek sudah imunisasi polio tahun ini.
    "Dibulan Februari nanti kami akan keliling untuk memonitor proses imunisasi hingga ke pelosok desa. Target kami 95% anak di Kabupaten Trenggalek sudah menerima imunisasi polio," tegasnya.
    Hal yang sama juga ditekankan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek dr. Sunarto. Dijelaskan Sunarto, sasaran imunisasi polio adalah anak dengan usia dibawah 8 tahun.
    "Sasaran imunisasi polio tidak memandang status, jadi semua anak wajib mengikuti imunisasi, kecuali anak tersebut tengah mengidap sakit keras," ungkap dr. Sunarto usai dampingi Novita Hardini.
    Dokter Sunarto juga menjelaskan takaran imunisasi polio yang di berikan untuk anak yakni dua tetes. Dan kegiatan imunisasi dilakukan dua kali yaitu di bulan Januari dan dilanjut bulan Februari dengan jarak minimal 40 hari.
    "Untuk sekali imunisasi takarannya dua tetes. Setelah itu kami juga berikan tanda di jari anak berupa tinta ungu sebagai pertanda anak tersebut sudah mendapatkan imunisasi polio tahap pertama," pungkasnya.

Komentáře •