Gugur karya W.S Rendra-Choirunnisa

Sdílet
Vložit
  • čas přidán 25. 08. 2024
  • Salam Sastra!
    Saya Choirunnisa dari Universitas Pekalongan membacakan puisi GUGUR karya W.S Rendra, siap memeriahkan acara Baca Puisi Gemilang FKIP UMMI 2023
    #HMBIUMMI
    #BACAPUISIUMMI
    #GBSI
    #GEMILAP2023

Komentáře • 14

  • @salsabillanurf
    @salsabillanurf Před 7 měsíci +2

    Keren kakkkk. Apalagi suaranyaa, mantapppp

  • @DivaNadiya-mk8gu
    @DivaNadiya-mk8gu Před 13 dny

    Barakallahu fik

  • @muhammadroif1933
    @muhammadroif1933 Před 11 dny

    Keren kakak..
    Menghayati sekali Dalam membawakan puisinya.. sampe aku ikutan nangis..

  • @mahardikaezar7369
    @mahardikaezar7369 Před 11 měsíci

    Good

  • @intanputrirahayu29
    @intanputrirahayu29 Před rokem

    keren kakakk

  • @wennysugiantoputri4995
    @wennysugiantoputri4995 Před 8 měsíci +1

    Mau nanya kak klw ngambil puisi ini bertema kemanusiaan gak kak? Soalnya lomba puisi tema nya harus kemanusiaan😢

  • @ibadkepo1504
    @ibadkepo1504 Před 11 měsíci

    Lek nisak ketceh

  • @kil.official2607
    @kil.official2607 Před 8 měsíci +3

    GUGUR
    Ia merangkak
    di atas bumi yang dicintainya
    Tiada kuasa lagi menegak
    Telah ia lepaskan dengan gemilang
    pelor terakhir dari bedilnya
    Ke dada musuh yang merebut kotanya
    Ia merangkak
    di atas bumi yang dicintainya
    Ia sudah tua
    luka-luka di badannya
    Bagai harimau tua
    susah payah maut menjeratnya
    Matanya bagai saga
    menatap musuh pergi dari kotanya
    Sesudah pertempuran yang gemilang itu
    lima pemuda mengangkatnya
    di antaranya anaknya
    Ia menolak
    dan tetap merangkak
    menuju kota kesayangannya
    Ia merangkak
    di atas bumi yang dicintainya
    Belumlagi selusin tindak
    mautpun menghadangnya.
    Ketika anaknya memegang tangannya
    ia berkata :
    " Yang berasal dari tanah
    kembali rebah pada tanah.
    Dan aku pun berasal dari tanah
    tanah Ambarawa yang kucinta
    Kita bukanlah anak jadah
    Kerna kita punya bumi kecintaan.
    Bumi yang menyusui kita
    dengan mata airnya.
    Bumi kita adalah tempat pautan yang sah.
    Bumi kita adalah kehormatan.
    Bumi kita adalah juwa dari jiwa.
    Ia adalah bumi nenek moyang.
    Ia adalah bumi waris yang sekarang.
    Ia adalah bumi waris yang akan datang."
    Hari pun berangkat malam
    Bumi berpeluh dan terbakar
    Kerna api menyala di kota Ambarawa
    Orang tua itu kembali berkata :
    "Lihatlah, hari telah fajar !
    Wahai bumi yang indah,
    kita akan berpelukan buat selama-lamanya !
    Nanti sekali waktu
    seorang cucuku
    akan menacapkan bajak
    di bumi tempatku berkubur
    kemudian akan ditanamnya benih
    dan tumbuh dengan subur
    Maka ia pun berkata :
    -Alangkah gemburnya tanah di sini!"
    Hari pun lengkap malam
    ketika menutup matanya.

  • @wulanardhani5666
    @wulanardhani5666 Před 10 měsíci +1

    Keren.. Tp kurang satu baris puisi yang ga dibaca... Bagian terakhir kak..😊

    • @KakIzulDongeng
      @KakIzulDongeng Před 14 hodinami

      Pengalaman saya kalau jadi juri puisi. Biasanya hilang satu kata atau menambahkan satu kata. Maka kecil kemungkinannya dimenangkan juri puisi.

  • @muhammadamrianto2376
    @muhammadamrianto2376 Před 10 měsíci +1

    Nama soundnya apa kak