Video

Salafi kebanyakan orangx kuclok2

Yg mau tawasul silahken..yang gak ya uda......tiap2 orang bertanggung jwb atas perbuatannya.....gak perlu ribut

Tawassul Umar Radhiyallahu 'Anhui : أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رضي الله عنه كَانَ إِذَا قَحَطُوا اسْتَسْقَى بِالْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ، فَقَالَ: اللّٰهُمَّ إِنَّا كُنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا فَتَسْقِيْنَا، وَإِنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَاسْقِنَا. قَالَ: فَيُسْقَوْنَ. *_“Apabila terjadi kekeringan pada masayarakat, Umar bin Khaththab memohon turun hujan dengan perantaraan Abbas bin Abdul Muthallib. Beliau Radhiyallahu anhu berkata “Ya Allah dahulu kami biasa bertawasul kepadaMu dengan Nabi kami, lalu Engkau turunkan hujan kepada kami. Sekarang kami bertawasul kepadaMu dengan paman Nabi kami. Oleh karena itu, turunkanlah hujan kepada kami”. Kata rawi. ” Masyarakat lalu dituruni hujan“._* [Bukhari no.1010 Kitabul Istisqo] @herisiswanto47 Elu gak faham apa maksud do'a Umar itu. Maka di syarah sama Ibnu Hajar... Dan di situ Imar nyuruh Abbas berdoa... Makanya... Jangan sok memahami sendiri. Bahasa Arab itu beda sama bahasa kampung lu. Kalo lu Fahami sendiri ya gila lu nanti. Kalo ayat Alqur'an lu baca tafsir Ibnu Katsir tafsir yg paling lengkap. Pesantren lu aja pake. Jadi jangan ada ayat atau hadits lu fahami sendiri. Sesat lu nanti coy.... Nih penjelasan dari Ibnu Hajar Al Atsqolani.... Pensyarah hadist dari kitab Bukhori.... Nih... Baca... Makna hadits ‘Umar di atas telah dijelaskan oleh Ibnu Hajar Al-’Asqalani rahimahullah di dalam kitab beliau Fathul Bari (2/571, cet. Darul Hadits, Mesir): “Telah dijelaskan oleh Az-Zubair bin Bakkar di dalam kitab Al-Ansab, tentang sifat doa Al-‘Abbas dalam peristiwa ini dan waktu terjadi hal itu. Beliau meriwayatkan dengan sanad beliau, *_"di saat ‘Umar bertawassul dengan Al-’Abbas dalam istisqa`, Al-’Abbas berdoa:"_* _“Ya Allah, sesungguhnya tidaklah turun bala` melainkan karena sebuah dosa dan tidak akan dihilangkan melainkan dengan bertaubat. Dan kaum itu telah mendatangiku untuk menyampaikan hajat mereka kepada-Mu karena kedudukan diriku di hadapan Nabi-Mu, dan ini tangan-tangan kami berlumuran dengan dosa dan ubun-ubun kami (mengiqrarkan) taubat. Turunkanlah kepada kami hujan. Kemudian turun hujan dari langit sehingga bumi menjadi subur dan manusia bisa hidup.”_

Ust.ini.sesat.menyesatkan.

Tawasul.kepada.org.yg.sdh.mati.sirik.besar .seperti.umatnya.nabi.nuh

Sebaiknya tawassul dengan yang sudah disepakati bolehnya. Untuk yang diperselisihkan, sebaiknya tinggalkan. Kita beragama dengan aman. Kita tidak rugi meninggalkan amalan yang diperselisihkan. Sebab itu bukan wajib.

Orang mati itu tidak mati dia hanya pindah alam marikjta belajar libih dalam agar tidak menerka nerka dengan akal yang dangkal

Suruh usted ente piranha baca kitab yang di baca ustad pasti dia gak bisa apa lagi mengartikanya .

tawassul dg org mati mnrt wahabi yg berilmu Syekh Hatim Al auni, czcams.com/video/Dm971p01qDo/video.htmlsi=PdLJAX1o2ezGQ9hT

Kenapa para wahabi mudah berdusta atas nama nabi sahabat nama imam ? Emang wahabi ahlinya dusta dusta dnBerduta

Salam ustad: kami sngt mendukung antum' lanjut agar para wahabi tahu dn tdk mengandalkan hanya 1kitab sedangkan kitab sangat" byk

Doa itu baik kapan saja orang mau melakukannya terserah masing-masing sesuai keinginannya, yg perlu antum larang keras itu yang suka tabdzir dan melalaikan waktu bahkan bermaksiat saat menyambut tahun baru.

TAWASSUL kpd Rosululloh setelah beliau wafat haditsnya dhoif??? حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ، حَدَّثَنَا سَعِيْدُ بْنُ زَيْدٍ، حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مَالِكٍ النُّكْرِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو الْجَوْزَاءِ، أَوْسُ بْنُ عَبْدِ اللهِ قَالَ قُحِطَ أَهْلُ الْمَدِيْنَةِ قَحْطًا شَدِيْدًا فَشَكَوْا إِلَى عَائِشَةَ فَقَالَتْ انْظُرُوْا قَبْرَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَاجْعَلُوْا مِنْهُ كِوًى إِلَى السَّمَاءِ حَتَّى لَا يَكُوْنَ بَيْنَهُ وَ بَيْنَ السَّمَاءِ سَقْفٌ قَالَ فَفَعَلُوْا فَمُطِرْنَا مَطَرًا حَتَّى نَبَتَ الْعُشْبُ وَ سَمِنَتْ الْإِبِلُ حَتَّى تَفَتَّقَتْ مِنَ الشَّحْمِ فَسُمِّيَ عَامَ الْفَتْقِ. Sunan ad-Dārimī 92. Telah menceritakan kepada kami [Abū Nu‘mān], telah menceritakan kepada kami [Sa‘īd bin Zaid], telah menceritakan kepada kami [‘Umar bin Mālik an-Nukrī], telah menceritakan kepada kami [Abul-Jauzā’ Aus bin ‘Abdullāh], ia berkata: “Suatu hari penduduk Madinah dilanda kekeringan yang sangat hebat, dan saat itu mereka mengadu kepada [‘Ā’isyah] radhiyallāhu ‘anhā, kemudian ia berkata: “Pergilah ke kubur Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam, buatlah lubang ke arah langit dan jangan sampai ada atap di antaranya dengan langit.” Kemudian Abul-Jauzā’ melanjutkan kisahnya: “Kemudian masyarakat Madinah melakukan apa yang diperintahkan ‘Ā’isyah radhiyallahu ‘anha, setelah itu, turunlah hujan dan rerumputan pun tumbuh dan ternak-ternak menjadi sehat. Karenanya tahun tersebut disebut dengan tahun kemenangan”. Derajat: Husain Salim Asad ad-Darani: Perawinya Tsiqah, Mauqūf Sampai….. Dan Syaikh al-Albani: SHAHIH Pembanding: Tidak Ditemukan.

firman Allah Q.S. al-Nisa’ : 64, berbunyi : وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا “Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk dita’ati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. ( QS An Nisaa [4] : 64 ) umat Islam meyakini bahwa Rasulullah tetap bisa mendoakan kepada umatnya. Sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits: قَالَ صلى الله عليه وسلم حَيَاتِي خَيْرٌ وَمَمَاتِيْ خَيْرٌ لَكُمْ فَإِذَا أَنَا مُتُّ كَانَتْ وَفَاتِيْ خَيْرًا لَكُمْ تُعْرَضُ عَلَيَّ أَعْمَالُكُمْ فَإِنْ رَأَيْتُ خَيْرًا حَمِدْتُ اللهَ تَعَالٰى وَإِنْ رَأَيْتُ شَرًّا اِسْتَغْفَرْتُ لَكُم ْ )رواه ابن سعد عن بكر بن عبد الله مرسلا( “Hidupku lebih baik dan matiku juga lebih baik bagi kalian. Jika aku wafat maka kematianku lebih baik bagi kalian. Amal-amal kalian diperlihatkan kepadaku. Jika aku melihat amal baik, maka aku memuji kepada Allah. Dan jika aku melihat amal buruk, maka aku mintakan ampunan bagimu kepada Allah”. (HR. Ibnu Sa’d dari Bakar bin Abdullah secara mursal) Terkait penilaian hadits ini al-Munawi berkata: وَرَوَاهُ الْبَزَّارُ مِنْ حَدِيْثِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ الْهَيْثَمِي وَرِجَالُهُ رِجَالُ الصَّحِيْحِ )فيض القدير شرح الجامع الصغير ۳/۵۳۲( “Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bazzar dari Ibnu Mas’ud. Al-Haitsami berkata: “Perawinya adalah perawi-perawi yang SHAHIH”. (Faidl al-Qadir Syarah al-Jami’ al-Shaghir, III/532)

Makannya baca hadits jangan cuma teks doank.. akhirnya situ sesat bro😅

Mari manghafal al qur.an saudara2...

INIMAH USTADNYA NYELENEH/OON...

Ustadz nu ya wajar saja. Kerjanya hanya tawasulan

Dibuat buat aja

Jauhi syirik n tbc krn perbuatan itu mnjrumuskn k neraka

Wahabi bertawasul se saudi untuk dana cair

Mantan pendeta yg mualaf saja Yahya walini ketika dia bercerita mengenai saat masih pendeta sampai masuk Islam kalo ga salah di madura stelah kajian ada kyai di sana yg biasa minta ke kuburan (kuburan keramat) ayo ustadz Yahya walini kita minta hajat pada wali ini ..dia menjawab tidak saya ga mau kembali kafir seperti dulu, terkadang mantan orang kafir yg telah tobat lebih paham waras secara praktek dari pada oknum2 yg ustadz Aswaja.

Kuburan di jadikan towaf,di yaman melekan, nggrandong di makam, TDK tidur di makamm terus, cari jin

Tafsir ibn katsir baca, wastainu fi Sobri wa sholah, bi ahlil badr, No

Kalau yg jelas tawasul bisa dengan ; -asmaul qusna ,-amal sholeh kita ,-orang alim yang masih hidup. Kalau yg lain , belum tau , kalau orang alim sudah meninggal didoakan ,....

Kowe ngopo leee lee... cah wingi sore rangerti opo opo we kok wis wani berfatwa sesat dan menyesatkan. Nafsirke ayat kok rujuane tukang dongeng.

Ustad memahami hadis dengan pemahaman yang keliru salah, karena beliau dak paham debgan tawasul sama amal saleh sendiri atau sama orang yang masih hidup dengan tawasul orang yang sudah mati, yang diharamkan itu tawasul kepada orang mati, begitulah kalau orang yang memaksakan diri pastilah di cari cari dalil untuk melegalkan perbuatannya, yah kita serahkan saja kepada allah di akhirat nanti.

Mantap 👍🤲🤲

Kaum anti washilah.kaum otak bocor... Lahir langsung pandai,sebab hanya Alloh yg memberi ilmu... Pingin kenyang langsung minta kepada Alloh,tak usah makan. Pingin sembuh nggak usah minum obat,langsung minta sembuh kepada Alloh.. Wahabi otak bocor...

Wa'alaikum Salaam wr wb. Nderek ngaos,Ustadz..

Apa benar kita bertawasul kepada orang yg sudah mati dibolehkan padahal orang yg sudah mati tidak bisa mendengar.

Rasulullah tetap bisa mendoakan kepada umatnya. Sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits: قَالَ صلى الله عليه وسلم حَيَاتِي خَيْرٌ وَمَمَاتِيْ خَيْرٌ لَكُمْ فَإِذَا أَنَا مُتُّ كَانَتْ وَفَاتِيْ خَيْرًا لَكُمْ تُعْرَضُ عَلَيَّ أَعْمَالُكُمْ فَإِنْ رَأَيْتُ خَيْرًا حَمِدْتُ اللهَ تَعَالٰى وَإِنْ رَأَيْتُ شَرًّا اِسْتَغْفَرْتُ لَكُم ْ )رواه ابن سعد عن بكر بن عبد الله مرسلا( “Hidupku lebih baik dan matiku juga lebih baik bagi kalian. Jika aku wafat maka kematianku lebih baik bagi kalian. Amal-amal kalian diperlihatkan kepadaku. Jika aku melihat amal baik, maka aku memuji kepada Allah. Dan jika aku melihat amal buruk, maka aku mintakan ampunan bagimu kepada Allah”. (HR. Ibnu Sa’d dari Bakar bin Abdullah secara mursal) Terkait penilaian hadits ini al-Munawi berkata: وَرَوَاهُ الْبَزَّارُ مِنْ حَدِيْثِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ الْهَيْثَمِي وَرِجَالُهُ رِجَالُ الصَّحِيْحِ )فيض القدير شرح الجامع الصغير ۳/۵۳۲( “Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bazzar dari Ibnu Mas’ud. Al-Haitsami berkata: “Perawinya adalah perawi-perawi yang SHAHIH”. (Faidl al-Qadir Syarah al-Jami’ al-Shaghir, III/532) Oleh karena itu, banyak para sahabat yang mengajarkan tawassul kepada Rasulullah ﷺ setelah beliau wafat, seperti Utsman bin Hunaif, Bilal bin Haris al-Muzani, Aisyah dan lain-lain. Bahkan penjelasan bahwa orang-orang tertentu (masih hidup) meskipun telah wafat,

Tawassul Kepada Rasulullah ﷺ setelah beliau wafat Al Imam Al Hafizh Ibnu Hajar al-Haitami menjelaskan bahwa bertawasul dengan Rasulullah tidak terputus dengan wafatnya Rasulullah. Beliau menyampaikan firman Allah Ta’ala Q.S. al-Nisa’ : 64, berbunyi : وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا yang artinya, “Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk dita’ati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya DATANG kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. ( QS An Nisaa [4] : 64 ) Al Imam Al Hafizh Ibnu Hajar al-Haitami berkata bahwa ayat ini (QS An-Nisa [4]: 64) menjadi petunjuk dianjurkan datang menemui Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk minta ampun dosa kepada Allah di sisi Beliau dan Beliau minta ampun dosa umatnya. Dan ini (bertawasul dengan Rasulullah) tidak terputus dengan WAFATNYA Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. (Ibnu Hajar al-Haitami, al-Jauhar al-Munaddham, Dar al-Jawami’ al-Kalam, Kairo, Hal. 12)

semoga dengan adanya penjelasan ini kaum wahabi di berikan hidayah kembali kejalan yang benar ini

antum yg harus hati2 membela kebidahah,,

tak jelas penjelasan antum,,

Nabi yusup tawasul dgn baju jubahy untk menyembuhkn nabi yaqub dari buta.wahabi kardun.

Insyaallah dapat dosa jariyah...

Ingat makna Asmak husnal

Kebenaran cari dulu dalmm ALLQURAN dulu terus hadist

DARI Anas, bahwa ketika Fatimah binti Asad bin Hasyim (Ibu Sayyidina Ali) wafat, maka Rasulullah Muhammad ﷺ turut menggali makam untuknya dan Rasul masuk ke dalam liang lahadnya sembari merebahkan diri di dalam liang tersebut dan beliau berdoa: أَللهُ الَّذِيْ يُحْيِىْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوْتُ اِغْفِرْ لِأُمِّيْ فَاطِمَةَ بِنْتِ أَسَدٍ وَلَقِّنْهَا حُجَّتَهَا وَوَسِّعْ عَلَيْهَا مَدْخَلَهَا بِحَقِّ نَبِيِّكَ وَالْأَنْبِيَاءِ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِيْ فَإِنَّكَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ (رواه الطبراني وابو نعيم فى حلية الأولياء عن انس) “Allah yang menghidupkan dan mematikan. Allah maha hidup, tidak akan mati. Ampunilah ibuku, Fatimah binti Asad, tuntunlah hujjahnya dan lapangkan kuburnya, DENGAN HAQ NABI-MU DAN PARA NABI SEBELUM KU Sesungguhnya Engkau dzat yang paling mengasihi”. (HR al-Thabrani dan Abu Nuaim dari Anas) Ahli hadits al-Hafidz al-Haitsami mengomentari hadits tersebut: رَوَاهُ الطَّبْرَانِيُّ فِي الْكَبِيْرِ وَالْاَوْسَطِ وَفِيْهَ رَوْحُ بْنُ صَلاَحٍ وَثَّقَهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ وَفِيْهِ ضُعْفٌ، وَبَقِيَّةُ رِجَالِهِ رِجَالُ الصَّحِيْح ِ (مجمع الزوائد ومنبع الفوائد ۹/۲۱۰) “Diriwayatkan oleh Thabrani dalam kitab al-Mu’jam al-Kabir dan al-Ausath, salah satu perawinya adalah Rauh bin Shalah, ia dinilai terpercaya oleh Ibnu Hibban dan al-Hakim, tetapi ia dlaif, sedangkan yang lain adalah perawi-perawi SHAHIH”. (Majma’ al-Zawaid wa Manba’ al-Fawaid, IX/210)

Mengapa wahabi salahfi suka menolak dalil? Karena hati mereka sudah dibungkus dolar .Mustahil quran sunnah tegak diatas dolar.Mereka selalu bicara quran sunnah .namun yg dimunculkan adalah faham2 radikal .Artinya mereka telab memfitnah Islam .memfitnah Allah dan RasulNya Allah dan RasulNya tidak mengajarkan faham radikal .Islam bukan agama radikal .Islam adalah rahmatan lilalamin ." Wamaa arsalnaaka illaa rahmatan lil alamiin " .

Wahabi/hantu banyu

Sudah terang benderang bahwa tawasul dn berbagai bentuknya yg dibolehkan tetapi pihak yg anti tawasul belum jg mau menerima, semoga Allah belum mengunci hati mereka.

Percuma kita jelaskan sama wahabi.walau sejuta dalil kita kasih tau mereka tetap tidak menerima.karena hati mereka udah di tutup oleh Allah.

WAHABI KAUM KUBIRIUN, PEMUJA YAZID JAWAS

BERTAWASUL LANGSUNG KEPADA ALLAH ! QS Al-Fatihah : 5 اِيَّا كَ نَعْبُدُ وَاِ يَّا كَ نَسْتَعِيْنُ ۗ  Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. -- QS Al-Ikhlas : 2 اَللّٰهُ الصَّمَدُ ۚ  Allah tempat meminta segala sesuatu. -- QS Al-Isra' : 57 اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ يَبْتَغُوْنَ اِلٰى رَبِّهِمُ الْوَسِيْلَةَ اَيُّهُمْ اَقْرَبُ وَيَرْجُوْنَ رَحْمَتَهٗ وَيَخَا فُوْنَ عَذَا بَهٗ ۗ اِنَّ عَذَا بَ رَبِّكَ كَا نَ مَحْذُوْرًا Orang-orang (wali-wali) yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah). Mereka mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya. Sungguh, azab Tuhanmu itu sesuatu yang (harus) ditakuti."

Chanel pelaku BID'AH kalo dikritik ngamuk, suka nuduh ini itu, kocak anta 😅

Semangat ustadz. Akan kami dukung terus Chanel ini.

Klou Tawassul bil Amal Semua Ulama mufakat boleh, Tapi klo tawwassul bil Dhat banyak yg syirik yg dilakukan masyarakat