Video

Halo Bro. 673 km itu total dari rumah (Bintaro)-Cikarang-Bebes-Tegal (muter2 dikit)-balik ke rumah. Degradasi baterai mestinya tergantung charge cycle bukan waktu. Patokan saya biasanya (ambil baterai yang katodanya NMC) di video ini: czcams.com/video/FdZL8RF3thI/video.html di menit ke 19:55. Untuk baterai NMC kira-kira setelah 1000-2000 cycle kapasitas tinggal 80%. Untuk LFP kira-kira 3000 lebih kapasitas tinggal 80%. 1 cycle artinya baterai dipakai dari 100% - 0%. 1 cycle Ioniq 5 saya aktual bisa 500an km (walaupun WLTP cuma 451km). Saat itu km saya 2500 km artinya baru 2500/500 = 5 cycle. Mestinya masih belum ada degradasi yang terbaca ya. Demikian.

It was years ago, and the power commander worked. I guess there is one for it.

@@sullivanvictor Do you know the name of it? Restoring my first big bike I ever had. Found the guy I sold it to and bought it back 👍🤣 Hasn't run right for 6 years. Nobody knows what wrong

@@SecretSquirrel33 Sorry I didn't quite get you.. What exactly do you need? The name of the supplier of the power commander?

@@sullivanvictor Yeah the bang ne model and when you got it. Seems like there are only 09 and 10 power commanders out there now.

@@sullivanvictor Do you have a pic of it anywhere at all? That would be sooo harlful

Iya, dipake istri tapi hehe.. saya sehari2 naik motor listrik ke stasiun dan KRL.

Keluhan paling besar: suara dari roda/jalan masih masuk ke kabin. DIbanding Innova / Fortuner yang harganya lebih rendah masih lebih baik 2 mobil ini (kebetulan di rumah ada jadi bisa bandingin). Rencana mau pasang peredam spakbor di bulan Desember ini. Hasilnya akan saya sampaikan di video berikutnya. Keluhan lain, pernah terjadi baterai lead acid (aki) 12V mati, ini hanya perlu charge baterainya / hubungkan dengan baterai 12 v lainnya. Masalah ke 3, pernah terjadi 2 kali suara head unit mati, solusinya hanya perlu cabut koneksi ke aki (baterai 12V) dan pasang lagi. Selain 3 hal ini, sementara semuanya masih ok. Demikian semoga infonya berguna.

Iya ni Om.. juga yang sering terjadi kalau kita pakai listrik dari baterai 12V dan mobilnya mati (misalnya sedang berhenti dan mematikan mobil, lalu mendengarkan udio/menyalakan lampu) setelah beberapa lama, baterai 12V akan kehabisan energi dan saat kita mau nyalakan mobilnya tidak bisa. Caranya mudah, baterai 12 V dicharge dengan baterai 12V lainnya yang masih terisi. Saya pernah pakai charger aki mobil. Atau mestinya bisa juga ya, karena tidak perlu arus besar, baterai yang 1.5V kecil2 itu dipasang seri sampai mencapai tegangan di atas 12 V.

Maksimum beban kalau lihat di spesifikasinya adalah 100 kg. Tapi saya kadang jalan berdua anak saya, total berat mungkin di 100kg lebih sedikit dan so far masih aman.

Sementara ini belum ada yang rusak. Udah digunakan di jalan beton & paving block yang kurang bagus. Roda terbentur-bentur cukup keras dan beberapa kali masuk lubang kecil (nyaris jatuh). Keliatannya sih cukup bagus kualitasnya. Perkiraan saya bahwa akan cepat rusak bearingnya ternyata salah. Masih lurus dan alignment rodanya masih normal. Cukup memuaskan. Tapi memang peruntukkannya untuk jalan mulus (aspal/beton rata) / pedestrian yang rata dan halus. Di jalan beton/paving block suaranya kasar sekali. Ada part (kemungkinan per) yang menimbulkan suara keras.

Halo, kWH meter pra bayar dengan daya 7700VA sudah terpasang dan terhubung ke wall charger dari Hyundai. Kebetulan di komplek perumahan saya jaringan PLNnya juga menggunakan kabel tanah. Pertama-tama kita mengurus NIDI dan SLO lewat pihak yang biasanya sudah sering melakukan dan biasanya direkomendasikan PLN juga. Biayanya langsung dibayarkan ke pihak tersebut. Saya sekitar 300 ribuan. Setelah SLO dan NIDI keluar, kita submit ke PLN (lewat whatsapp kalau saya). Untuk biaya penggelaran kabel tergantung dari jarak panel PLN terdekat di mana bisa diambil dayanya (tergantung apakah masih ada circuit breaker yang bisa digunakan dalam panel tersebut). Dalam kasus saya, panel terdekat dari rumah sekitar 30 meter, sehingga perlu ada pekerjaan galian dan perapihan untuk menanam kabelnya. Pihak yang ditunjuk dari PLN nanti akan survey dan akan memberikan penawaran resmi dan bisa kita bayarkan sebagai non-taglis PLN. Saya di sekitar 20an juta (Karena jaraknya cukup jauh). Demikian Bro.

Biaya pembelian dan pemasangannya saat itu kira2 di 1.1 USD/watt terpasang. Sudah termasuk pengurusan perijinan dan integrasi dengan jaringan PLN (on grid) yang semuanya dilakukan oleh vendor solar panelnya. Jadi kira2 untuk 1400 watt peak = 1400 watt x 1,1 USD x 14500 IDR/USD = 22an juta rupiah. Demikian Bro.

Dari beberapa vendor yang saya temui semuanya klaim setelah 25 tahun kapasitas pembangkitan energinya akan turun tinggal 80%. Sepanjang waktu akan turun terus. Dikembalikan kembali ke pemakai kapan waktu yang menurut mereka sudah perlu ganti panelnya. Belum ada data sih kapan solar panel akan benar2 tidak bekerja menghasilkan energi listrik.

6 A pembatas arusnya Bro.. jadi P=V x I x cos phi=220V x 6 A x 0.95 kira2 = 1200an watt lah. Tergantung faktor daya dari PLN (cos phi) dan voltasenya berapa. Kadang naik, kadang turun

Maksudnya daya terpasang rumah? Rumah saya 3500 VA.

Iya bisa Bro.. Saya tinggi 174cm masih ok. Posisi memang ngga bisa tegak badannya. Tapi masih ok lah. Yang perlu dicatat, rodanya kecil dan karet solid. Jadi hati2 ya di jalan yang tidak rata. Juga perlu hati2 saat jalalan basah, terutama trotoar yang semen/lapisan epoxy atau polyurethane jadi licin sekali. Kalau di aspal ngga masalah. Tapi kecepatan 20an km/j masih aman kok.

Trims Om... Untuk solar panel secara teknis sudah tercampur dengan listrik dari PLN dan digunakan untuk kebutuhan rumah. Kalau saya charge menggunakan charger portable bawaan Hyundai (bisa di set di 6A, 8A, 10A & 12A) dicolok ke colokan rumah, maka bisa dibilang sebagian energi matahari dipakai untuk charge baterai mobil. Saat ini saya pakai wall charger dengan jaringan terpisah dari PLN 7700VA prabayar dan tidak terhubung ke rumah, punya ID pelanggan sendiri, karena charging antara jam 22:00 dan 05:00 mendapat diskon 30%. Sumbernya kalau PLN masih hampir seluruhanya menggunakan batubara, jadi belum energi bersih terbarukan. Jadi ya ini masih lebih kuat pertimbangan ekonomis dibanding penggunaan energi ramah lingkungan hehe..Kalau Gesits, betul, coloknya ke rumah yang sudah pakai solar panel.

Karpetnya pake Diablo. 2.5jt. Ada di Tokopedia. ini linknya Bro: tokopedia.com/blakleder88/karpet-mobil-hyundai-ioniq-5-karpet-diablo-360?PDP-22816413-5299644613-010523-gFZoml

@@sullivanvictor pasang sndiri pak?

@@ridmls2 Iya Bro. Gampang kok. Ukurannya udah pas.

Ngga ngerti juga Bro. Pake EVCuzz juga sama. Suka putus. Tapi terlihat di app kalau putus. Agak repot aja karena harus balik ke charging station. Mestinya ngga pemgaruh ke baterai. Dayanya cuma 25kW. Selama sistem pendinginannya jalan di mobil. Kalau saya malah menghindari fast charger yang di atas 100kw. Itu pengaruh ke umur baterai. Charge di rumah juga maksimal 80% aja. Mulai charge lagi kalau sudah 30an%. Supaya awet baterainya. Karena bukan LiFePO4.

@@sullivanvictor sip broo. Gw juga baru ni di dunia ev (masih nunggu mbl dateng di bulan mei ini) itu tp di semua charging station pasti ada putus nya ato ga semua nya bro? Sama kalo home charger itu gada putus2 kah?

@@DrinkyNinja5533 Mantap. Ambil apa Bro? Saya jarang charge di charging station umum karena mahal. PLN dan EVCuzz harga per kwhnya sekitar 2700an per kWH. Sedangkan di rumah (3500VA) hanya 1700 per kWH. Lumayan jauh bedanya. Sama sesekali ke Hyundai jadi gratis..(maksimal 2 jam aja). Untuk home charger, masih menunggu installernya pasang. Sudah pasang daya 7700VA prabayar dari PLN. Kalau ini lebih murah lagi, ada diskon 30% dari jam 22:00 - 05:00. Kalau sudah terpasang nanti saya buatkan videonya. Saat ini masih bisa pakai charger bawaan Hyundai yang bisa disetel 6A (1200 watt), 8A, 10A dan 12 A (sekitar 2500an watt). Tinggal colok ke power socket di rumah. Saya set di 6A (1200 watt) saja. Lumayan semaleman dapat 10%an kapasitas baterai.

@@sullivanvictor siap broo wkkwkw di tunggu video nya. Samaan bro kita ioniq 5 jg 😁 iya si betul harga nya beda nya lumayan ya bro tp kalo kata sales saya emg lama ya nunggu installer nya pln/hyundai buat home charger?

@@DrinkyNinja5533 Sipp. Lumayan lama. Saya sebulan lebih ngurus mulai ke PLN, isi formulir, NIDI/SLO diurusin vendor rekanan PLN, survey lokasi, penawaran pekerjaan galian kabel tanah, pekerjaan galian dan tarik kabelnya dan pasang kWH meternya. Ini sudah selesai semua. Sekarang menunggu vendornya Hyundai pasang home chargernya. Belum dateng2 juga. Masih bisa sih charge 1.2kW di rumah saat ini. Sama seminggu sekali charge 2 jam gratis di Hyundai (daya sekitar 7kW).

Trims Mas Bro

@@sullivanvictor ditunggu video ripiu2nya om 😁

@@ayra_marzudic Siapp Om...

Wah kalau saya lihat di online shop mereka di Tokopedia, ngga ada yang jual part itu. Keliatannya ngga bisa. Memang bannya sangat kecil dan licin sekali kalau jalannya basah. Saya beberapa kali hampir jatuh waktu trotoarnya basah sehabis hujan. Yang terjadi, bannya selip di atas jalan beton basah. karena penggeraknya di depan tapi titik beratnya agak ke belakang. Tapi kalau jalan aspal tidak masalah walaupun licin. Karena permukaannya masih lebih kasar dibanding beton trotoar. Tapi selama kita hati2, sejauh ini ngga ada masalah. Ukurannya yang kecil itu enak sekali masuk kereta. Saya biasa pakai kalau untuk pergi dari/ke luar kota. Stasiun tanah abang - gambir full lewat trotoar.

@@sullivanvictor pas lewat trotoar. cukup berasa sakit getarannya mas?

@@MouseWanted Tergantung material trotoarnya. Untuk beton dan aspal tidak terlalu terasa. Masih cukup nyaman. Paving block sangat terasa karena diameter kecil, bannya karet solid dan suspensinya per minimalis gitu.. Tapi pengalaman saya untuk jalan di bawah kecepatan 25 km/jam masih cukup ok

@@sullivanvictor kalo keramik mungkin cukup berasa getarannya ya

@@MouseWanted Keramik lantai? Kalau lantai rata kan mulus banget tu, malah nyaman tanpa getaran. Paving block yang paling parah terasanya.

Halo Bro Yoga. Saya ngga berani coba.. hehe. soalnya pernah pakai yang Anoa, lewat genangan, setelah beberapa minggu, jadi bagian dalam motor listriknya muncul karat warna merah oranye dan motor listrik jadi seret. Lebih baik menghindari genangan air. Tapi Motify ada seri yang anti air. Lipatannya seperti scooter listrik biasa. Roda lebih besar. Baterai juga bisa dicopot. Serinya Motify X7. Harganya hampir sama. Bisa lihat di sini: www.tokopedia.com/motify2019/product

@@zainalafandi4115 Ngga bisa, lipatannya hanya 1 kali seperti electric scooter pada umumnya. Setangnya juga tidak bisa dilipat. Tapi kelebihannya lebih aman karena diameter rodanya lebih besar, dan baterainya bisa dicopot juga (bisa bawa baterainya saja ke dalam ruangan dan dicharge). Begitu..

Betul Bro. Setuju. Bisa Taiwan, bisa China, keduanya leading di sepeda motor listrik. Mungkin top 2 produsen sepeda motor listrik di dunia. Produksi baterai dan daur ulangnya penting untuk bisa mengembangkan. Kalau sudah berkembang, maka pelan-pelan orang akan pindah ke sepeda motor listrik. Kalau sudah besar volume produksi dan rantai daur ulangnya sudah mapan, biaya akan turun.

@@sullivanvictor jika kita mau impor saya lebih suka dr Taiwan bro Krn barang kalau dr cina cepat keluar susah masuk lagi, sprt kebanyakan gak bisa di pulangin

Thank you Brader.

Betul Bro. Mudah-mudahan makin cepat transisi dari penggunaan sepeda motor bensin ke listrik. ada 3 varian yang lumayan menarik (masuk di urutan atas dari ke 3 kategori) yaitu: Tangkas P6, Uwinfly N9 dan Uwinfly X6. Mungkin bisa menarik minat pengguna sepeda motor bensin untuk mencoba motor listrik. Link di sini: czcams.com/video/ihBv0ItD_r4/video.html

Terima kasih Pak Bro... semoga. Saya berharapnya pemerintah kurangi/bebaskan bea masuk impor mobil listrik. Saat ini yang paling murah dan value for moneynya paling baik diproduksi oleh China.Kalau bisa masuk di sini dengan fasilitas / keringanan tadi, pasti harganya jauh lebih murah dan masyarakat mulai bertransisi ke kendaraan listrik. Saat ini sudah dimulai dari sepeda motor listrik kalau saya lihat. Mudah2an bisa lebih cepat lagi transisinya.

Trims Bro.

Halo Bro.. beli di Tokopedia.. banyak kok yang jual dan modelnya juga macam2..

@@sullivanvictor noted om Unt pasang hrs bikin lubang kah?

@@victorrizalfilosofi ngga perlu, dipasang ke lubang spion. Jadi spionnya dilepas dulu lalu sudah ada pelat berlubang di windshieldnya tinggal dijepit oleh spionnya. Tapi kurang kaku sih.. windshieldnya agak goyang-goyang.

@@victorrizalfilosofi ngga perlu Bro.. tinggal lepas spion lalu plat dengan lubangnya dijepit oleh spion.

@@sullivanvictor Great, thanks om Sehat sehat yak

Hello, I bought it from the dealer that sold the bike. They are closed now though and we can"t purchase the bike here in my country. It was a nice bike. Really loved it. The torque , the sound, just awesome. The low center of gravity really gave me the possibility of doing tight cornering.

ngga ngerti juga Bro bagaimana caranya, mungkin pakai 2 baterai dipasang paralel sehingga arusnya bisa lebih besar dan controllernya diganti. Tapi yang pasti Gesits saya ngga pernah bisa lebih dari 75 km/jam dalam kondisi charge penuh. Setelah kapasitas baterai turun, top speed juga ikut turun sampai di bawah 70 m/jam.

Halo Bro. Iya. Ini skema on grid. Dari PLN pasang kwh meter expor impor. Berlangganannya jadi pasca bayar dan ada pemakaian minimum 40 jam betul.

@@sullivanvictor pencatatan meteran pascabayar nya seperti jaman dulu didatengin orang PLN tiap bulan atau sudah online?

@@reyantm Sudah online Bro. Ada pemancar datanya di kwh meter expor impornya.

Top speed yang saya lihat di speedometer pernah di 75 km/jam. Beberapa teman di whatsapp grup pernah sampai 80+, saya ngga tau bagaimana caranya bisa sampai setinggi itu karena saya ccoba bolak-baik tetap tidak bisa di atas 75/76 km/jam. Ada yang bisa pasang 2 baterai paralel, kalau ini memang bisa di atas 80km/jam, tapi ngga tau juga apakah aman untuk motornya jika lari terus menerus. Tapi memang untuk menyalip agak kurang meyakinkan sih, selalu perlu switch ke mode S. Apalagi kalau berboncengan. Menurut saya memang daya motor max di 5 kW agak kurang. Mungkin lebih nyaman / pas kalau max nya bisa di 8 KW.

Haha iya Bro. Tapi saya resiko masuk angin nanti.

Halo Bro. Sejauh ini masih enak. Saya ngga pernah rawat, dipakai terus saja. Di grup whatsapp yang paling sering masalah adalah belt yang sering putus. Keliatannya itu terjadi kepada pengendara yang sering berakselerasi/membawa beban berat. Kalau saya sampai sekarang belum pernah putus. Biasanya teman2 itu mengganti dengan belt yang lebar 18mm. Aslinya hanya 14mm. Begitu Bro. Kalau pemakaian harian tidak.lebih dari 50km. Masih ok karena perlu 1 baterai dan charging nya di malam hari (4 jam an dari hampir nol ke 100%).kalau lebih dari itu perlu 2 baterai. Harganya lumayan. 1 unit baterai = 7.5juta.

Yes Bro

Orang mah kalau bisa dilepas bukan ditambah2

Hello Aheli.. Of course. You can reach me at my email at victor.sullivan@gmail.com. We'll take it from there & see if I can be of any help.

@@sullivanvictor Hello! Thank you so much for responding. I have a sent a mail! 😀

@@ahelimitra6704 I reply your email. Hope it helps. Le me know if you have more questions.

Kalau fasilitas bawaan pabrik tidak ada untuk mematikan suaranya. Tapi mudah untuk mematikan suaranya permanen tinggal cabu kabel powernya saja kan ya. Saya belum pernah pelajari sih...Kalau saya pribadi suka ada bunyi2an gitu, soalnya ngga ada suaranya motor ini, kadang orang sekitar ngga tau kalau kita mau lewat/belok.Sering orang baru sadar dan kaget waktu saya melewati mereka. Terutama pejalan kaki.

@@sullivanvictor oke makasih sarannya

Halo Bro.. masih ok.. Belum jauh km nya, masih dibawah 2000km. Lebih sering naik electric scooter karena ngga perlu bayar parkir, bisa nyebrang zebra cross, naik trotoar dan bisa masuk rumah.. hehe.. Tapi ngga ada masalah. Yang paling sering jadi kendala di grup whatsapp saya lihat beltnya aja. Beberapa ada yang rontok, dan bahkan ganti jadi pakai rantai. Tapi untuk saya yang jarang akselerasi dan ngebut, ngga ada masalah dengan belt. Begitu...

Iya Bro ukurannya mirip. Tergantung kebutuhannya sih, kalau perlu jalan tiap hari jarak jauh maka Gesits belum bisa karena jarak tempuhnya dibatasi kapasitas baterai. 1 baterai hanya sekutar 50km (tergantung cara berkendara dan kondisi jalan, makin lambat jalannya makin jauh jarak tempuh). Kalau dimana2 sudah ada stasiun penukaran baterai, sudah pasti pilih motor listrik. Yang pasti biaya operasionalnya jauh sekali. Dihitung dengan biaya penggantian baterainya pun setelah 1000-1500 siklus, masih lebih rendah motor listrik.

Kalo bisa ya punya vario n gesits om...hehe vario buat jarak diatas 100km...gesits buat didlm kota😀

Panbel itu apa ya Bro? Fan belt mungkin maksudnya? Kalau iya, tidak ada fan/kipas yang digerakkan. Atau v-belt? Juga tidak pakai vbelt, melainkan tipe sinchronous belt atau timing belt. Seperti yang digunakan di timing belt mobil bensin untuk menggerakkan camshaft. Banyak juga aplikasi lainnya di mesin industri. Mengenai belt Gesits, desainnya keliatannya ada yang kurang, karena beberapa teman mengalami belt nya rontok untuk cara berkendara yang agak ekstrim. Kalau saya jarang berakselerasi jadi masih awet sampai sekarang. Beberapa ada yang ganti ke rantai. Timing belt bisa digunakan di sistem transmisi ini, hanya mungkin perlu yang lebih kuat/lebar/punya kekuatan lebih tinggi untuk menangani daya besar yang ditransmisikan.Begitu...

Selisih sedikit keliatannya. Saya agak susah menentukannya karena tidak bisa jalan stabil pada waktu yang cukup lama. Tapi dari video saya yang lain, keliatannya sekitar 5-6 % an. Perlu ada pengetesan yang lebih baik. Mungkin di jalan lurus, datar dan panjang seperti di kemayoran itu.

Halo Bro. Kalau tanjakan yang dibuat dengan standar dinas PU, pasti bisa. Kalau ngga salah tanjakan tercuram sesuai standar itu 12 derajat, tergantung panjang tanjakannya juga. Tapi memang ada penurunan kecepatan yang cukup terasa. State of charge (persen baterai) juga pengaruh. Saat baru dicharge atau di bawah 100% sedikit, maka penurunan kecepatannya tidak terlalu signifikan. Tapi misalnya kapasitas baterai tinggal 30% an, maka penurunan kecepatannya cukup terasa. Tapi masih aman menurut saya. Yang saya rasakan waktu kapasitas baterai tinggal sedikit, saya ngga terlalu berani menyalip mobil. Takut akselerasinya kurang. Tapi Gesits ini daya motornya sudah termasuk yang terbesar dibanding merk lain. Jadi kalau kita naik motor listrik merk lain mestinya ngga lebih baik. Mudahnya lihat daya motornya saja. Gesita diklaim bisa sampai 5000watt (saya ngga yakin bisa continuous lama sih). Kompetitor setau saya belum ada yang klaim dayanya bisa sampai 5000watt.

@@sullivanvictor makasih byk ya.. Balasannya panjang bgt & informatif, saluutt..🙏🙏🙏

@@mochamadridwan1986 siapp.. senang bisa membantu.