Video

Syekh mahmud ini siapa di kota bpp?

🎉

Mantab Bang ulasannya menyusul kita ke sana terima kasih

Itu yg di pulao tuku g perna ter dampar kabpal bukit siguntang

Aamin aku ke balikppan ziarah ke situ yg di depan semayam

X Genk 🔥🔥

X Genk 🔥🔥

Makam siapa itu????

Pernah kesitu nemu bong dekat makamnya

Keren....

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

Bang itu bayangan tali utk gantung diri kah...menit 4:55

GUNUNG GUNTUR KUBURAN MUSLIMIN Banyak Kisah Cerita Ghaib Yg Banyak Tdk Di Ketahui

Bisa ikutan mas bro

Assalamualaikum salam dri balikpapan

Sy org balikpapan penasaran bnget sm hotel ini tp ga pernah ketemu , katanya udah digusur ya?

Ahh ngak seru

Kebanyakan orangnya

Boleh gabung kah min ke gunung embun

saya masih kecil pernah ke pulau tukung

kerenn bang ak selalu ikuti x Genk daribpn

terbaik abang2 ku ini CZcams yang sangat beda di kota Balikpapan semangat

Support💯🤘

lain kali ikutan donk bang🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

wow

⛰

❤❤❤

uyyyy... kereeeeen abiisssss.... next mana lg.... awaaas memang nda di schedule lg ke aku🤬🤬🤬 ... Next trip ku tunggu... note kritik : text nya banyak typo... tp tepaaat kereeen editing nyaaa.. 🤟🤟🙏🙏🙏

Punya kalian ini yg paling oke tetang batu dinding.penjelasanNya jelas.salut boy💯

Iloveyou team😘❤

Ini dia yg selalu kami tunggu2🤟

Ko keren kali kalian Coyyyyy...

nahhh ini...💥💥💥

Mantappp

Akhirnya muncul lg team XGenk

SEKILAS CERITA SINGKAT OBJEK WISATA BATU DINDING Penulis : Tatang Sutisna Batu Dinding adalah sebuah lokasi alam berupa tumpukan batu yang tersusun secara acak dengan ketinggian pariativ yang membentang mulai dari kilo meter 45 hingga kilo meter 55. Berdasarkan cerita ataupun keterangan dari penduduk yang sudah sangat lama bermukim di daerah sekitar kilo meter 45, bahwa keberadaan Batu Dinding entah siapa yang pertama kali menemukan lokasi tersebut sebelum mereka berada, artinya mereka mengetahui batu dinding karena zaman dahulu alasan berburu rusa atau payau istilah bagi penduduk setempat hingga sampai di lokasi tersebut. Kegiatan berburu rusa tersebut menjadi sebuah kegiatan rutin disamping bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Keberadaan batu dinding sudah bukan hal yang aneh bagi penduduk setempat. Secara turun temurun mereka seakan memiliki kewajiban untuk menceritakan keberadaan batu dinding tersebut kepada anak cucunya. Seiring berjalannya waktu, batu dinding mulai dikenal khususnya masyarakat Kelurahan Bukit Merdeka dan umumnya masyarakat Kecamatan Samboja. Bahkan pemerintah melalui Dinas Kehutanan saat itu mengadakan kegiatan reboisasi atau penghijauan di wilayah Hutan Raya Bukit Soeharto termasuk didalamnya wilayah batu dinding. Cerita dibalik keberadaan batu dinding ini hingga sampai ke luar Kalimantan. Pada saat itu datang 3 orang mahasiswa dari UNPAD Bandung memohon bantuan kepada warga setempat untuk dipandu menuju lokasi batu dinding dengan tujuan Pendidikan yaitu penelitian jenis batuan yang ada di batu dinding. Hingga berselang beberapa waktu kemudian warga mendapat sedikit wawasan tentang jenis batuan batu dinding, disamping wawasan pentingnya menjaga kelesatarian batu dinding tersebut. Tidak hanya sampai disitu, kabar batu dinding yang dikenal dengan panorama alamnya juga diminati oleh sekelompok mahasiswa pencinta alam (MAPALA) STIE Balikpapan, yang akhirnya memohon izin kepada RT setempat untuk berkunjung dan sekaligus mengadakan kegiatan penyematan anggota MAPALA baru diperkumpulannya, bahkan kegiatan itu berlangsung rutin. Tidak hanya mengadakan kegiatan penyematan anggota baru, MAPALA juga menggerakan warga setempat untuk sama-sama ikut melestarikan alam dengan cara membagikan bibit pohon Gaharu serta berbagai bibit pohon buah kepada warga dan menanamnya bersama-sama yang hingga kini tanamana tersebut sudah tumbuh menjulang tinggi dan pohon buahnya sudah berbuah. Melihat perkembangan batu dinding yang semakin dikenal dan dikunjungi oleh warga luar, sehingga beberapa warga setempat yang berjumlah 6 orang berinisiatif menawarkan jasa kepada pengunjung dalam hal menjaga keamanan kendaraan yang mereka bawa atau kata lainnya penyediaan jasa parkir kendaraan. Kemudian dari kegiatan tersebut menjadi pemikiran para tokoh masyarakat dan beberapa ketua RT sehingga melalui musyawarah yang resmi bertempat di Gedung MTs As salam Km 45 melibatkan Lurah Bukit Merdeka, Ketua RT, Tokoh Masyarakat, dan beberapa Lembaga, maka dihasilkan sebuah keputusan bahwa Batu Dinding mulai saat itu dikelola oleh sebuah lembaga masyarakat yang disebut LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ). Setelah adanya kepengurusan pengelolaan batu dinding, maka kondisi lokasi tersebut mulai ada pembenahan, bahkan melibatkan warga sekitar untuk ikut terlibat dalam kesibukan yaitu dengan membuka usaha jualan makanan, berupa olahan masyarakat setempat, dan juga minuman. Ramainya pengunjung pada saat itu tidak hanya dari kalangan masyarakat umum, melainkan juga dari perwakilan instansi, komunitas, berbagai perguruan tinggi baik Kaltim maupun dari pulau Jawa yang penasaran dengan keberadaan batu dinding, bahkan saat itu Kepala Kantor Kementerian Pariwisata Kaltim beserta rombongan menyempatkan hadir untuk menikkmati indahnya panorama puncak batu dinding. Selain itu beberapa TV Swasta juga sempat hadir untuk meliput kegiatan dan keberadaan batu dinding, bahkan dari kru Trans7 melalui program acara My Trip My Adventure pun hadir dan mencoba tantangan ekstremnya batu dinding. Selang beberapa bulan kemudian, keberlangsungan kepengurusan batu dinding dibawah naungan Lembaga LPM pun terputus atau bubar. Maka selanjutnya pihak Kelurahan mempercayakan kepada organisasi kepemudaan yaitu Karang Taruna. Setelah mendapat kepercayaan dari pemerintah Kelurahan, maka Karang Taruna memulai menata ulang dan membenahi administrasi dan tata kelola lokasi tersebut. Seperti sebelumnya Karang Taruna pun mengadakan berbagai upaya agar jumlah pengunjung lebih banyak lagi. Tidak sedikit masukan dan saran dari pengunjung terkait daya tarik objek wisata batu dinding untuk lebih elok dan menjanjikan. Akan tetapi semua saran dan masukan itu tidak mungkin dapat terlaksana, disebabkan karena diluar kemampuan dan izin dari pihak kehutanan, maka hal ini menjadi kendala dalam melangkah dan membangun lokasi objek wisata untuk lebih maju. Kemudian organisasi Karang Taruna dalam mengelola batu dinding tidak berlangsung lama dikarenakan beberapa kendala. Dan setelah itu sempat lokasi tersebut tidak terawat dan tidak terjaga. Kemudian pada tanggal 19 bulan Februari Tahun 2020, Lurah Bukit Merdeka yang baru (Bapak Damsik) mengajak bermusyawarah dengan beberapa ketua RT setempat, tokoh masyarakat, dan pemuda untuk membahas mencarikan solusi agar lokasi batu dinding itu dapat dikelola dengan baik dan diakui oleh Dinas Pariwisata. Alhasil dari musyawarah tersebut yang bertempat di rumah ketua RT.02 saat itu, maka didapatlah hasil musyawarah yaitu tersusunnya kembali kepengurusan pengelola lokasi batu dinding yang selanjutnya berkas kepengurusan tersebut dan disertai pengajuan untuk mendapat pengakuan atau surat keputusan (SK) dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara. Dari upaya itu maka pada tanggal 16 bulan Maret Tahun 2020 lokasi batu dinding mendapatkan surat keputusan (SK) dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara dengan nama “Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Batu Dinding” Sejak itulah Pokdarwis Batu Dinding menjalankan aktivitasnya dan mempunyai kewajiban yang sama dengan seluruh Pokdarwis di Kukar untuk membuat administrasi laporan bulanan, triwulan, dan tahunan. Berbagai kegiatan sudah dilaksanakan dalam menjaring minat pengunjung baik kegiatan rutin atau musiman. Terbukti dengan adanya beberapa kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh beberapa komunitas yang menggunakan lokasi tersebut sebagai tempat yang tepat untuk mengadakan kegiatan pelatihan, upacara, bahkan kemping dari berbagai unsur, bahkan batu dinding sekarang jadi tempat untuk dijadikan lokasi pengambilan fhoto pranikah atau prewedding outdoor. Dengan telah resminya keberadaan Pokdarwis Batu Dinding, maka resfon dari calon pengunjung lebih meluas dan lebih terarah. Adapun kendala yang memungkinkan terhambatnya kemajuan pengelolaan lokasi Batu Dinding adalah minimnya SDM dari kepengurusan, kemampuan pendanaan dan kekhawatiran untuk membangun pasilitas ataupun tata ruang yang direncanakan agar layak disebut sebagai tempat wisata. Dikarenakan lokasi tersebut masih berada dalam wilayah pengelolaan dan pengawasan Kehutanan. Hingga saat ini Pokdarwis Batu Dinding tetap berjalan sesuai aturan dan berusaha memenuhi kewajiban, serta berupaya agar keberadaan lokasi batu dinding tersebut tetap lestari dan berupaya memberikan pengetahuan baik untuk pengurus maupun bagi warga sekitar tentang bagaimana menjadi pelaku usaha dalam bidang pariwisata, serta bagaimana memanfaatkan kondisi yang ada sehingga menjadikan tujuan objek wisata tambahan selain tujuan utama ke batu dinding, serta yang lebih penting lagi adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar agar minat dan mampu untuk sama-sama menjaga kelestarian batu dinding sehingga cerita batu dinding ini bisa berlanjut ke generasi selanjutnya. Demikian sekilas cerita singkat tentang Batu Dinding. Harapan pengurus dan seluruh warga sekitar adalah bagaimana agar keberadaan batu dinding tetap lestari walaupun suatu saat nanti adanya penataan lokasi tersebut agar terlihat lebih layak menjadi objek wisata, tetapi tidak menghilangkan kekhasan dari pada objek wisata alam yang asri, alami dengan panorama alam yang menjanjikan....

Lebih bagus kalau msk sendirian aja genk.biar seramx dapet..klau sprti ini kesanx msh penakut..

Ini dmna bg

Mas brow. Alamat lengkap x mana itu ?

Sekarang bisa ke situ kah bng pakai sepit? #salam dari loajanan

Ada rumah pembantain di total itu namanya

Nama yang mene mukan hantu itu luqman

23-02-2022 hadir kak

Assalammualaikum ini jadi karena angker garagara banyak anak yang tenggelam di kolam berenang

Sekarang hotel tirta sudah rata dengan tanah dibongkar 060222

Saya juga baru mulai terjun di yt sih bang , pengen aja ngunjungin tempat2 yang udh lama ga di huni gitu

Bang bisa colab kita ini saya di bpp juga ,

Itu pulaunya Deket Balikpapan yah bang soalnya ak sering lewat situ

Sekarang hotel Tirta sudah dihancurkan

Lah aku Suah juga bermalam di hotel itu