Video

Majlis sidin di daerah Martapura salah satunya di Mesjid Nurul Iman Indrasari & Mesjid Bani Ahdal Gunung Ronggeng,keduanya ada di Martapura Kalsel

Tahun brpa kawal

@@muhammadrifathabibie5547 alumni 2003

Iya karena mudah berjamur & bisa terkena benda lainnya,makanya disimpan di wadah tsb

Silahkan Pak Budi Semoga bermanfaat🙏🏻

Silahkan Semoga bermanfaat

Untuk saat ni belum ada yg mengajar di majlis beliau

@@tanwirmaarifqudsiyyah Terima Kasih Infonya Salam Dr Kal-Bar

Aamiin Bijaahi sayyidil mursaliin

Kau tau Habib hanya dari mulutnya Plered dan Imad dan CS nya makanya berpikir seperti itu

Setuju👍

Hai mas...hati hati kalo ngomong Anda jangan mengatakan habaib keturunan yahudi.... Mana bukti simpel nya kalo mereka yahudi.... Anda ini tidak tahu malu kepada nabi muhammad Mengatakan mereka yahudi sama saja anda mengatakan nabi muhammad yahudi...

Untuk anda jangan bicara klo bkn ahlinya. Anda menyuruh warga sekumpul untuk berhati hati. Sedangkan abah guru Sekumpul sering tawasul dgn baalawi. Bahkan anak beliau masih sering Maulid setiap mlm jumat dan mlm senin. Anda menyuruh kami hati2 sama saja dengan meragukan Abah Guru Sekumpul. Kami martapura percaya dan cinta Abah Guru. Dan tolong jaga mulut anda. Kalo anda wahabi tidak usah ikut campur apalagi mengajari Guru kami Abah Guru Sekumpul

JAWA JAWA

Hedeh.....kasian nih org..pasti ni org 2 wahabi

Maaf,KH Imaduddin itu apa ahli nasab??dari naqobah mana??apa ahli DNA??dari Universitas mana belajar DNA nya

​@@sorasore132 Kalo ingin tau datang ke kalimantan selatan

@@MuhammadNoval-ne2dg buat apa saya harus datang jauh jauh ke kal sel Mas,saya kan cuma tanya apa KH Imaduddin itu ahli nasab?apa ahli DNA?cuman itu saja kan

Abah guru sering bertawasul melalui baalawi. Bahkan anak beliau aktif sering maulid setiap mlm jumat dan malam senin. Anda tau Maulid simtudurror karangan siapa? Atau jgn2 anda kelompok yg sering membid'ahkan maulid? Jika anda meragukan ba'alawi berarti anda juga meragukan Abah Guru Sekumpul.

Kalau mengandung sifat kelat & panas bisa,kalau tidak ada dua hal tsb ya tidak bisa

Apalagi zurriyat Nabi kau anggap bukan lebih besar lagi dosanya

@@babebuyu1021 Pak Riziek pernah mengajak jamaahnya ntuk ikut merendahkan ciptaan Allooh n merendahkan seorg waliyullooh yg jg seorg Zuriat nabi yaitu Gus Dur.. G ada bukti jadi jamaahnya para Habib yg silsilahnya diakui RA, saya kan berujung jadi Cinta KPD Ciptaan Allooh n berujung jadi Cinta KPD Waliyullooh n berujung Cinta KPD Zuriat nabi..

@@babebuyu1021 Dimana buktinya, kalo Para habib yg silsilahnya diakui RA itu benar tersambung ke Rosulullooh.. RA aja g mengakui seseorg bila datanya g lengkap.. Emang data silsilah para habib itu lengkap yg disertai bukti².. 🤔🤔🤔

@@GusSul007 Syeikh Nawawi Al Bantani dalam Tsabatnya mengakui ketersambungungan silsilah para Habib kepada Rasulullah, begitu juga Hasyim Asy'ari dalam beberapa karyanya, begitu juga Syeikh Kholil Bangkalan, ga ad habisnya jika saya sebutkan satu persatu... Dan anda lebih percaya Imad ketimbang mereka ? ya sudah silahkan

@@babebuyu1021 Ngapain percaya sama RA.. RA aja sampai sekarang TDK bisa memperlihatkan bukti kalo benar didepan KH Imad cs yg disaksikan seluruh umat se-Indonesia.. Jadi jamaahnya para habib hanya berujung diri ikut merendahkan ciptaan Allooh n merendahkan seorg waliyullooh n jg ikut merendahkan seorg Zuriat nabi.. Hanya berujung kerugian bila percaya dgn RA.. Faktanya, RA ngaku benar cmn TDK PeDe n TDK berani tampil bersama KH Imad cs yg disaksikan seluruh umat se-Indonesia.. Ngaku benar n merasa benar kok g disertai data n bukti² yg lengkap.. RA aja g akan mau mengakui.. Emang silsilah yg diakui RA itu data n bukti² nya lengkap bro..🤔🤔🤔

Kata Rosulullooh.. Kelak kan banyak org yg mengaku² Zuriat nabi padahal bukan.. Siapakah mereka.. Walloohua'lam.. Kalo dilihat total umat Islam dijaman sekarang, sekitar 200jt ada TDK bro.. Kalo cmn 1000 ini blm bisa dikatakan byk, apa lagi cmn 100 org.. Kalo dikira, byk disini apakah 1jt an keatas.. Walloohua'lam..

Kalau logika dibalik bagaimana, bro? Kelak sedikit yg mengingkari zuriat nabi, kalo cuma 10 orang bisa dibilang sedikit, apalgi cuma 5 orang

@@irmanirman4113 Abah guru sekumpul mengatakan Gus Dur adalah Zuriat nabi dr marga Azmatkhan.. Riziek mengajak umat ntuk mengolok² Zuriat nabi yaitu Gus Dur.. Apakah benar Riziek zUriat nabi.. Walloohua'lam.. Yg jelas, Zuriat nabi g mungkin mengajak umat ntuk mengolok² Zuriat nabi..

@@GusSul007 ya sama Mas... Abah Guru sekumpul juga menyatakan kalau habib adalah keturunan Nabi Muhammad, dan itu yg kami percaya di Kalsel... Ya hargai lah kami yg yakin dengan itu, masalah sampean tidak mempercayai itu hak sampean

@@irmanirman4113 Itu kan pilihan kalian.. Kalo pilihan saya mah suatu kejelasan.. RA aja TDK bisa membuktikan n memperlihatkan bukti kalo seluruh anggotanya adalah Zuriat nabi.. Umat bila menganggap seseorg adalah Zuriat nabi padahal kebenarannya bukan zuriat nabi, ini sama saja umat sedang memfitnah n bisa berujung menyebar Fitnah.. Abah guru sekumpul yg saya lihat cmn membaca kitab, n seluruh Ulama diam n percaya KPD RA bab yg dicatatnya n yg diisbathnya sebagai Zuriat nabi yg asli, karena RA katanya lembaga pencatat silsilah keturunan Rosulullooh.. Dulu Abah guru sekumpul pun pernah dibohongi oleh org yg katanya TDK pernah berbohong, mengatakan Abah guru sekumpul adalah seorg habib, faktanya RA menolak n karena Abah guru sekumpul bukanlah habib.. Sekarang ada umat yg menuntut RA ntuk memperlihatkan bukti n membuktikan kalo seluruh anggotanya adalah Zuriat nabi.. Hati² .. telaah benar² apa yg dimaksud dgn Abah guru sekumpul..q salah², bila kita salah menafsir n mengartikan suatu keadaan, kita bisa saja memfitnah Abah guru sekumpul..

Yg mengisbath para habib adalah Zuriat nabi, lembaga RA or Abah guru sekumpul bro.. Hati².. bisa² kita sendiri yg memfitnah Abah guru sekumpul.. KH Imad cs sedang meminta bukti or mempertanyakan kebenaran KPD RA tentang RA dlm mengisbath benar or TDK.. Kalo RA benar ya tinggal perlihatkan bukti kebenarannya.. Supaya TDK jadi FITNAH.. Karena bila kita mengakui seseorg adalah Zuriat nabi padahal bukan Zuriat nabi, ini sebenarnya kita sedang memfitnah.. Hati² dlm membenarkan diri.. LBH baik cari kebenarannya dulu..

@@GusSul007 yg meng isbat adalah ulama nasab dengan kitab nasab mereka.. Ulama ulama zaman dulu dengan pandangan bathin mereka mengakui baalawi dzuriat nabi, termasuk guru sekumpul.. Jadi menurut kalian ulama zaman old itu bodoh semua dalam ilmu nasab, lalu muncullah ulama akhir zaman, imad dengan tesisnya yg mengatakan nasab baalawi terputus dengan nabi.. Bikin tesis koq referensinya google. dalil yg dipake ngambil yg paling cocok dengan tesis, tp ibarotnya ditinggalkan. Diajak diskusi gk berani, tp mau diakui tesisnya.. Kalo pertanyaannya ku balik, seandainya diakhirat nasab baalawi diakui nabi sebagai cucunya, fitnah kalian luar biasa terhadap ahlul bait.. Dan tentang guru Sekumpul, biar kau pintar sedikit.. Anak beliau masih rutin mengamalkan maulid setiap malam senin bada maghrib.. Itu cukup bukti guru Sekumpul mengakui nasab baalawi tersambung dengan Rasulullah.. Yg menuduh rungkad lah yg harus membuktikan tesisnya, bukan yg di tuduh.. kalo kalian mengatakan baalawi nasabnya terputus.

@@mikolumia1141 Bagus nih koment anda.. 👍👍👍 Ayo RA n KH Imad cs duduk bareng n di LIVE yg disaksikan umat ntuk membahas bab kebenaran nasab supaya umat jelas n tau kebenarannya walhasil umat TDK memfitnah n umat terhindar dr perbuatan salah n jg supaya umat tdk menjadi pengikut mahkluk durhaka.. Masa benar TDK bisa membuktikan didepan org yg katanya salah.. Benar itu ditolong Allooh.. Kenapa RA terkesan takut n enggan ntuk memperlihatkan bukti kalo benar.. Katanya kalo TDK bisa membuktikan kalo benar bab silsilahnya, itu namanya palsu..

lah lah lah ini org pake otak apa gk sih, yg nyatat silsilah nasab baalawi tersambung dengan rasulullah itu ya RA, tp kan di ingkari sama ente dan para begal nasab.... kitab nasabnya ada, bahkan makam ubaydillah yang jelas jelas ada di yaman sana kalean ingkar... tolong dipahami alurnya. 1. yg menafikan nasab bani alawi tersambung dengan rasulullah ki imad dengan tesisnya.. tesis hasil dalil nyomot di google, suka suka yg sesuai dengan tesis, yg tdk sesuai tinggalkan 2. yg punya tesislah yg harus membuktikan tesis dengan diskusi bedah kitab. 3. udah pernah diskusi, RA diwakili habib hanif dan muhibbin habai di wakili gus wafi... ki imad malah gk berani datang, setelah nantang siap debat 3 hari 3 maalm.. @@GusSul007

BKN oknum si santri tp dustanya Fuad,d videox it di tanya temennya siapa,santri terdekat guru sekumpul,kata Fuad sya GK enak jawab😂 kyk gak tau Fuad,ngomong tes DNA si Fuad eh hasilnya katanya hilang😂 Kta Tengku qori bukanx hilang tp Fuad GK berani publikasikan hasilnya mungkin bukan turunan wali songo tu fuad😂 Bhkn gilanya si Fuad di videox katax dia dpt isyarat dari guru skumpul bhwa slama ini guru skumpul salah tentang baalawi atau klu d artikan baalawi bukan turunn nabi guru skumpul mengisyaratkan SPT it ke Fuad,yg d dapat dr halunya fuad😂 Org gila kyk Fuad ni cocox msukn ke RS jiwa,liat aja temannya yg punya Chanel Gus Ahong yg otakx sengklek juga,d salah satu videonya yg menangis nabi Khidir datang😂 Pokokx org gila smua kumpulan mreka it jgnkn nama guru sekumpul d bawa2 nama nabi Khidir aja d bawa2 ke pilpres suruh ngawal Ganjar suruhan nabi khidir😂 Tp kalah,ha..ha.. Liat aja lama2 kualat org kyk Fuad ini berani bawa2 nma guru skumpul nabi2 utk supaya dikenal org padahal klu org bener2 rutin pengajian apalagi berpegang ulama kyk skumpul GK ngaruh paling kita anggap org stres kyk Fuad nih wlu dpn namax Gus😂

Keberadaan nasab sangatlah penting. Nasab menjadi penentu bagian warisan, perwalian, pengasuhan dan hal-hal lain yang berhubungan. Tanpa adanya hubungan nasab, maka banyak hal yang akan sulit untuk diselesaikan, khususnya dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan fiqh munakahat. Seberapa pentingkah mengetahui nasab leluhur, kakek nenek buyut kita? Jawabannya pasti ada yang bilang penting, ada yang bilang tidak. Jawaban berbeda karena sebab faktor di belakangnya. Di dunia ini ada seseorang yang mati-matian mencari nasab keluarganya dan ada yang mati-matian menutup siapa dirinya. Ya karena segala sesuatu pasti ada nilai baik dan buruknya. Bagi orang yang berkemelut berbagai masalah, bisa karena faktor politik dan kekeluargaan di masa lampau, sehingga menjadikannya terusir dari tanah kelahiran dan terasingkan dari keluarga, biasanya ia akan menutup jati dirinya selamanya. Berbeda dengan orang yang lahir menjadi orang yang biasa, biasanya ia akan menanyakan siapa dirinya, siapa leluhurnya, dan lain sebagainya. Saya jawab penting. Karena nasab leluhur bisa menjadi motivasi dan spirit kehidupan bagi keturunannya. Banyak orang yang menjadi alim karena tafaulan (mengikuti jejak leluhurnya) kepada kakek buyutnya yang alim juga. Seperti contohnya, seorang cucu mengetahui bahwa buyutnya anggota TNI, maka dia akan semangat ingin juga masuk atau bergabung dengan TNI karena memiliki semangat juang, ingin seperti buyutnya. Ada juga yang buyutnya seorang pengusaha sukses pada masanya, meski hanya tinggal cerita dari mulut kedua orang tuanya dan paman-pamannya, akan tetapi jika sang cucu mengagumi kehebatan buyutnya, ia akan terpatri ingin sukses juga seperti leluhurnya. Nasab atau keturunan itu penting diperhatikan. Sebagaimana dalam hadits tentang ketentuan memilih pasangan. Menikahilah karena nasabnya (yang baik). Karena nasab adalah salah satu yang bisa menentukan kebaikan bagi keturunan. Membanggakan nasab itu boleh bahkan penting menurut Gus Baha’. Namun membanggakannya bukan untuk kegagahan apalagi kesombongan. Gus Baha’ dalam ceramahnya pada acara Haul K.H.R. Asnawi Ke-63 1442 menyampaikan, “Membanggakan nasab itu penting. Pentingnya itu bukan untuk gagah-gagahan. Dawuhnya Imam Syafi’i’ “littasyarruf wattajannub ‘an madainil akhlaq”. Jadi bangga dengan nasab itu bukan untuk gagah-gagahan tapi ketika mau melakukan sesuatu yang tidak pantas, memiliki rasa malu. Masa’ turunannya Raden Asnawi tidak bisa baca kitab, kan malu. Rasanya tidak pantas”. Dengan demikian, jika ingin membanggakan nasab itu maka harus: 1) Bukan untuk kegagahan dan kesombongan, 2) sebagai motivasi menjadi orang saleh, 3) melanjutkan keilmuan dengan cara ‘alim. Misal “Abah dan Mbah saya ‘alim, masa’ saya nggak ‘alim?!” Sebagaimana Gus Baha’ juga berpesan, “Memiliki Mbah-mbah yang saleh itu harus dimanfaatkan”. Dimanfaatkan dalam arti menjadi motivasi diri dan percaya diri bahwa pasti bisa menjadi orang saleh juga.

Alim kah bungul kah tatap ae jua di sayangi, sebarataan makhluk tatap ai di sayangi. Orang bungul gin karna kada Kawa sekolah, atau dasar otak nya kada sampai kaya apa di paksa akan alim, masa mengurangi hormat sama orang bungul, Ikam datang ka kampung tuh na banyak yang tidak sekolah, kada usah pakai rasa hormat lawan buhannya kaya apa, sambati buhannya buhan kampung nih bungul², nyata ae orang me amuk sekampungan handak memukuli Ikam, hormat tarus lawan siapa aja kah, apalagi habib, keluarganya banyak berpengaruh dan memberikan manfaat di Banua menyelesaikan masalah²,.kaya habib Basirih.

Org bertanya itu lumrah bro.. Abah guru sekumpul itu mengajarkan bila ada masalah ntuk mengutamakan musyawarah n jangan saling menyalahkan or menjatuhkan, apa lagi sampai menolak org datang ke Martapura.. Para habib aja yg sampai sekarang belum bisa dibuktikan lembaga RA sebagai Zuriat nabi aja masih dibolehkan ntuk kemartapura .. Kalo kita TDK khasaf bab nasab, LBH baik mari sama² cari bukti kebenarannya, supaya semua umat selamat n TDK ada yg jadi mahkluk durhaka..

@@GusSul007 yg pasti orang kalsel banyak yg menolak fuad plered... Karena dia udah menyeret nama abah guru sekumpul dalam konfliknya dengan para habib... Paham gak kamu ngul... Nyawa ini bungul kah tambuk kah...

@@GusSul007 dan aku percaya akan abah guru.. Yg suka bertawasul menyebut ba'alawi... Dalam doanya...

Izin bantu menjawab, kata ulama2 itu tidak sah hanya lewat sekedar mimpi tanpa ada data asli yang tertulis. Karena bisa saja orang yang mengaku dia mimpi bahwa ini keturunan ini dan itu ternyata hanya dusta. Artinya masih was2 kalau hanya dari mimpi.

@@AbdieAl-Koetai sampai disini faham kan

@@tulisanputih5682 iya

Nah. Nasab ba'alawi berupa catatan trtulis dr mulai zaman imam toba2 hingga al-janadi dan kemudian dilanjutkan habib ali bin abi bakar as sakron

​@@AbdieAl-Koetaihadits nabi pun ada lewat mimpi..nabi yusuf pun dpt ilmu dari mimpi..

Agar fitnah tidak terus berkobar & si pembawa berita kembali kepada jalur Ahlu Sunnah wal Jamaah As Sawwdul A'adzhom

@@tanwirmaarifqudsiyyah aamiiin

​@@tanwirmaarifqudsiyyah Kita menganggap seseorg adalah Zuriat nabi padahal bukan Zuriat nabi, ini sebenarnya kita sedang memfitnah.. Benar g ini bro..

​@@tanwirmaarifqudsiyyah Jalur Ahlusunnah itu saling berbuat baik.. Kalo mempertanyakan bab kebenaran KPD RA, apakah itu bukan prillaku baik bro.. Karena sebagian habib pun TDK terbukti bab DNA nya.. Kitab sejaman yg mengatakan Ubaidillah adalah Zuriat nabi pun belum ditemukan.. Apakah niat kita mempertanyakan supaya byk org yg selamat n TDK menjadi mahkluk durhaka apakah salah.. Ingat apa yg disampaikan Rosulullooh.. Kelak kan banyak org yg mengaku Zuriat nabi padahal bukan Zuriat nabi.. Siapakah mereka.. Walloohua'lam..

​@@GusSul007Para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah berpendapat, mereka yang merupakan keturuan Sayyidah Fathimah dari jalur Hasan maupun Husain adalah keturunan Rasulullah ﷺ melalui jalur nasab. Adapula orang lain yang bisa menyambung kepada Baginda Nabi bukan melalui jalur nasab, tapi karena jalur sebab. Mereka adalah para ulama yang benar-benar ulama, yaitu mereka yang selain alim juga mengamalkan ilmunya. Dalam sebuah hadits yang panjang, diriwayatkan oleh Katsir bin Qais Rasulullah ﷺ disebutkan: إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ Artinya:“Sesungguhnya ulama adalah pewaris Nabi.” (Sunan Abi Dawud, juz 1, halaman 81) Nabi tidak meninggalkan harta benda, bukan dinar, bukan pula dirham. Yang ditinggalkan adalah ilmu. Oleh karena itu yang menjadi pewaris gudang ilmu Rasulullah adalah orang-orang yang berilmu. Baik itu dzurriyyah (keluarga) secara nasab maupun tidak. Apabila ternyata ada dzurriyah Rasul secara nasab namun ia sekaligus menjadi ulama, lengkaplah dia karena keilmuan dan mempunyai keturunan darah daging Rasululllah ﷺ yang mulia. Bagaimana seandainya ada keturunan Nabi secara nasab namun tidak mengikuti ajaran-ajaran kakeknya? Syekh Ibnu Athaillah As-Sakandari dalam kitabnya Tâjul Arûs, mengutip sebuah ungkapan yang disampaikan oleh Nabi Ibrahim yang mengadu kepada Allah dalam ayat: فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي Artinya: “Barangsiapa yang mengikutiku, maka orang itu termasuk golonganku.” (QS Ibrahim: 36) Dengan kata lain, siapa pun orangnya, tanpa pandang bulu, apabila mengikuti jejak Nabi Ibrahim, baik keluarga ataupun tidak, akan menjadi golongan Nabi Ibrahim. Sebaliknya, sebagaimana ayah atau dalam sebagian riwayat menyatakan paman Nabi Ibrahim, walaupun mereka adalah keluarga Nabi Ibrahim sendiri, karena tidak mengikuti jejak Nabi Ibrahim, akhirnya mereka celaka. Oleh karena itu, mengikuti sikap-sikap baik para utusan Allah menjadi penentu. Bisa jadi, ada keluarga Nabi tapi karena tidak mengikuti jejak Nabinya, ia bisa tidak diakui bagian Nabi itu. Begitu pula sebaliknya, bukan keluarga Nabi namun patuh kepada Nabi, ia bisa dianggap menjadi keluarganya Nabi Muhammad ﷺ. Semua tergantung pada kepatuhan. Sebuah kisah perang parit (khandaq) menguatkan penjelasan ini. Pembuatan parit sebagai strategi perang berawal dari ide sahabat Salman Al-Farisi. Salman adalah sahabat yang patuh, orangnya kuat, idenya cemerlang, akhirnya sahabat Muhajirin dan Anshar masing-masing menganggap Salman bagian diri mereka semua. Begitu pula Rasulullah. Beliau menyahut pengakuan para sahabat dengan mengatakan: سَلْمَانُ مِنَّا أَهْلَ الْبَيْتِ Artinya: “Salman adalah bagian dari kita, sebagai ahlul bait.” (Al-Mu’jam Al-Kabir Lit Thabrani: 6040). Sebagaimana kita ketahui, Salman bukanlah darah daging Rasulullah. Ia juga bukan keturunan suku Quraisy. Ia orang Persia. Walaupun demikian, ia diakui Nabi sebagai ahlul baitnya (keluarga Nabi). Karena apa? Sebab ia beriman lagi patuh. Kuncinya adalah mengikuti perintah dan menjauhi larangan Rasulullah ﷺ. Ibnu Athaillah mengatakan: فالمتابعة تجعل التابع كأنه جزء من المتبوع وان كان اجنبيا كسلمان الفارسي رضي الله عنه لقوله ﷺ (سلمان منا اهل البيت) ومعلوم أن سلمان من اهل فارس ولكن بالمتابعة قال عنه ﷺ تعليما فكما أن المتابعة تثبت الاتصال كذلك عدمها يثبت الانفصال Artinya: “Yang dinamakan patuh adalah seorang pengikut seolah menjadi bagian dari orang yang diikuti meskipun orang yang mengikuti adalah orang lain (bukan keluarga) sebagaimana halnya Salman al-Farisi radliyallâhu anh, karena ada hadits Nabi Muhammad ﷺ ‘Salman bagian dari ahlul bait kami’. Padahal sebagaimana kita ketahui, Salman itu berkewarganegaraan Persia, karena ia mengikuti jejak sikap Rasul, bisa menjadikannya bersambung kepada Rasulullah ﷺ. Begitu pula sebaliknya, walaupun keluarga Rasul, jika tidak patuh ajaran Nabi, ia bisa terputus mata rantai kekeluargaan dengan Rasulullah ﷺ.” (Ahmad Ibnu Athaillah As-Sakandari, Tajul Arus, [Darul Kutub Al-Ilmiyyah, Beirut, cetakan 1, 2005], halaman 5). kesimpulan: 1) nasab Nabi merupakan nasab mulia apabila dibarengi dengan mengikuti aturan-aturan Nabi, 2) setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa dianggap menjadi ahlu bait Nabi dengan cara mengikuti jejak perilaku beliau, 3) dzurriyah Nabi secara garis nasab bisa tidak dianggap sebagai dzurriyyah apabila tidak mengikuti jejak perilaku Rasulullah ﷺ, 4)dzurriyah yang sekaligus pengikut ajaran Rasulullah ﷺ tentu kedudukannya sangat tinggi dan terhormat. "Undzur Maa Qoola Walaa Tandzur Man Qoola"

وَالصَّحِيْحُ الَّذِيْ عَلَيْهِ الجُمْهُوْرُ أَنَّهُ لَا اِعْتِبَارَ بِالْكَثْرَةِ ، وَإِنَّمَا الإِعْتِبَارُ بِالرَّائِحَةِ وَالنِّتْنِ فَإِنْ وُجِدَ فِيْ عَرَقِهَا وَغَيْرِهِ رِيْحُ النَّجَاسَةِ فَجَلَالَةٌ ، وَإِلَّا فَلَا ، وَإِذَا تَغَيَّرَ لَحْمُ الْجَلَالَةِ فَهُوَ مَكْرُوْهٌ بِلَا خِلَافٍ Boleh namun makruh andai berbau atau busuk waktu daging ikannya dimakan,kalau tidak maka hukumnya boleh tanpa makruh. Ini dalam fiqh disebut jalalah