THANKS TO
Kiai Ahmad Reza Zaky Aulia, M.Pd
Al - Ustadz
Fayyadh Abdul Hafizh Haqoni, S.H
M. Dhyaf Dzaral Ghifari
Raihan Hidayat
Abdullah Syukri Salim, Lc
A. M. Suprayogi A. Walenna
Muhammad Sulthan Izzuddin, Lc
Muhamad Asep Hidayatullah, S.Sos.
Dafa Muhammad Ramdhan
Ghathfaan Al Fathaan Putra Sughiandana
Muhammad Faiz Hibatullah Nugraha
Al - Ustadzah
Nabila
Aisya Nabila Rahmahtika
Miftahur Rohmah
Nayyara Fayyaza Hartono
Ratu Nurnida Ilahusna
Azizah Sumarwan
Chelsea Arleta
Aqshal Baihaqi
Hafidz Azzaky
Luqmanul Hakim
Ikbar Jauzaa’
Ivan Adhe Luthfiansyah
Muhammad Ridwan Darmawan
M Alfan Nur Adratantio
Muhamad ayham pribadi
Muhammad naufal oemar
Muhammad Bintang
Tsaniyah syifa kinasih
Nikeysha ichda Maheswari
Raisa almahira
Athaya rasya alfariz anwar
ETIKA BERPAKAIAN
Bagaimana seharusnya kita berpakaian? Harus dipikirkan kombinasinya, letaknya, tempatnya dan kebersihannya.
1. Baju kaos dan celana pendek. Hanya untuk pakaian dalam dan didalam kamar
2. Jas. Memakai jas harus kumplit, bercelana, kemeja, sepatu, (dasi).
Boleh juga memakai jasi dengan sarung pakai kemeja, kopiah dan sandal.
3. Kopiah. potongan yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
Memakainya tidak terlalu miring ke kiri dan ke kanan, tidak condong
ke muka atau kebelakang.
4. Topi. Dipakai menurut suasana dan tempat jangan di dalam rumah
Bolehkah membuka-buka baju ? Boleh, bila sudah terpaksa, itupun terbatas hanya dalam kamar sendiri.
ETIKA BEPERGIAN ATAU BERJALAN
1. Berjalan yang lurus, tidak menoleh-noleh (menengok-nengok) ke kiri dan ke kanan.
2. Berjalan sebelah kiri, berjalan di jalan besar dan jangan memilih jalan terobosan (jalan memotong).
3. Tangan jangan menunjuk-nunjuk kepada sesuatu untuk memberitahu kepada teman. Bagi orang yang tidak suka kena tunjuk dapat menjadi perkara. Cukup dengan isyarat!
4. Berjalan-jalan dengan orang tua harus berjalan di belakangnya sedikit dan agak sebelah kiri serta bawakan apa yang perlu dibawakan.
ETIKA DALAN PERTEMUAN ATAU MAJLIS
1. Duduk di kursi dengan tenang. Jangan menggoyang-goyangkan kursi.
Jangan bersandar, berlebih-lebih di hadapan orang tua atau yang martabatnya lebih tinggi dari kita.
2. Tundukkan muka sedikit. Perhatikan dengan sepenuh hati. Lihat mulutnya, pasang telinga (dengarkan) sebaik-baiknya.
3. Kurang sopan; (di hadapan majlis/orang lain) jika : Membershkan kaki, Membersihkan telinga, mata, Mengorek hidung, Membuang ingus, Membuang angin, Meludah, Menguap, mulut terbuka luas-berbunyi keras, Bersendawa dengan di paksa-paksa dan dibesar-besarkan, Menggeliat, Menunjuk-nunjuk.
ETIKA MAKAN BERSAMA
1. Persilahkan terlebih dahulu orang yang tertua, atau yang kita pandang tinggi derajanyadaripada kita untuk mengambil makanan dan memulai makan.
2. Peganglah sendok dengan tangan kanan dan garpu tangaan kiri. Sewaktu-waktu
3. Ambil lauk-pauk yang cukup diambil dengan tangan seperti krupuk. Ambil lauk-pauk yang terdekat dengan kita.
4. Awas bunyi. Jangan mengunyah makanan dengan berbunyi (kecap-kecap). Supaya jangan berbunyi, pada waktu mengunyah tutuplah mulut rapat-rapat.
5. Tidak sopan jika :
* Menghirup minuman atau lainnya dengan bernafsu dan berbunyi.
* Bersendawa dengan suara keras, atau dipaksa-paksa.
* Makan sambil bicara, sedang mulut penuh dengan makanan.
* Jaga sendok, garpu, piring dan lain-lain jangan sampai berbunyi.
ETIKA BERCAKAP-CAKAP
1. Dalam kita berbicara tetap harus memakai perhitungan papan-empan, artinya mengingat waktu, tempat, suasana dan dengan siapa kita berbicara. Perhatikan siapa yang hadir dalam pembicaraan itu.
2. Hati-hati menyambut pembicaraan orang lain. Sungguh kurang sopan jika memotong pembicaraan ketika orang lain belum selesai dari pembicaraannya.
3. Kalau memang tepat dan harus menyambung, jangan pula memborong atau memonopoli pembicaraan, sehingga orang-orang lain tidak mendapat kesempatan.
4. Kalau memang tidak tahu persoalannya, lebih baik diam. Hanya kalau sebagai tuan rumah, maka kita harus pandai mencari tema untuk percakapan. Jadi tidak tepat pula kalau diam-diam saja.
5. Sungguh tercela pula menanyakan tingkat, pangkat atau gaji seseorang. Atau harga pakaian yang dipakai.
6. Apabila orang lain sedang berbicara, kita harus diam dan memperhatikan apa yang dibicarakan orang lain itu.
ETIKA MENJADI TUAN RUMAH
- Cekatan atau penuh semangat dalam menyambut (Gupuh)
- Bersedia melayani atau menemani (Saguh)
- Menyediakan atau mengajak (Lungguh)
- Memberi suguhan (Suguh)
- Manis muka ramah tamah dan sopan.
Ingatmenghormat tamu itu wajib, khususnya tamu teman karib dan sejati
2. Pertama kali dan seterusnya, banyak sekali yang harus kita tanyakan, atau kita beritakan. Misalnya : Kesehatannya, kejadian-kejadian yang lampau dan lain-lain.
3. Sekalipun bagaimana saja kalau tamu minta ijin akan pulang, perlu ditanyakanlah perasaan sayang dan menyesal atas pertemuan yang begitu singkat. Antarkan ke muka pintu, dan tanyakan pengharapan kita atas kedatangannya di hari-hari yang akan datang.