Nama Tim :
1. Nur Afifah ( Penolong 1 )
2. Suci Rahmawati ( penolong 2 )
3. Siti Nur Wulan Umaria ( first responden)
Basic life Suport (BLS) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR) merupakan skill bantuan hidup dasar berupa pertolongan pertama untuk penanganan penyintas dengan kondisi henti jantung mendadak. Resusitasi jantung paru (RJP) dilakukan kepada penyintas dengan indikasi henti jantung dan henti nafas. Dengan tujuan mencegah berhentinya sirkulasi dan pernafasan.
Langkah Langkah cardiopulmonary resuscitation (CPR) yaitu D, R, S, C, A, B.
Danger (D) pastikan 3A. Aman penolong (penolong sudah Cuci tangan dan menggunakan APD), Aman lingkungan (pastikan lingkungan aman jauh dari kerumunan yang dapat membahayakan penolong maupun penyintas), Aman penyintas (posisikan penyintas pada posisi In lane dengan alas yang datar jauh dari benda benda yang mengancam).
Respon (R) Menilai Respon Pasien. Tepuk bahu dan teriakkan “apakah dapat membuka matanya apakah dapat sebutkan namanya”
Shout For Help (S). Jika pasien tidak memberikan respon, segera panggil bantuan dengan cara berteriak "Tolong!, ada orang tidak sadar untuk mengaktifkan emergency medical service (EMS) atau PSC 119.
Circulation (C). Cek napas dan nadi bersamaan kurang dari 10 detik
Jika nadi tidak teraba →Beri 30 komprasi dan 2 ventilesi
Jika nadi teraba →Beri 1 ventilasi tiap & detik (10 kali/menit)
Bila belum ada penolong lain lakukan Hand Only CPR.
Atur Posisi Pasien telentang di atas permukaan yang keras & datar Posisi penolong:
Berlutut disamping pasien Berdiri disamping tempat tidur pasien
Letakkan tumit telapak tangan pada pertengahan dada (seperdua bawah sternum) dengan telapak tangan ditumpuk dengan jari ditautkan.
Melakukan resusitasi dengan memperhatikan 5 high quality CPR, letak setengah bawah dada, kedalaman 5-6 cm, kecepatan 100-120 x / menit, minum kan instrupsi maksimalkan reqoil.
Rjp dilakukan selama 5 siklus dengan perbandingan 30x kompresi dengan 2 x ventilasi.
Rjp di hentikan bila terdapat nadi dan nafas pada penyitas, terdapat tanda dnr, penolong kelelahan, dan tanda tanda kematian seperti kaku mayat, lebam mayat dan pupil merdiasis.
Airway (A) cek kepatenan jalan nafas dengan teknik Head tilt Chinlift jika tidak ada cerdera servikal. Menggunakan teknik jaw trust jika penyintas terdapat cedera servikal. Bersihkan jalan nafas menggunakan teknik crosh finger, finger swab.
Breathing (B) lakukan resque breathing dengan BVM yang telah disambungkan ke oksigen dengan teknik “EC clamp”. Kepala penyintas agak ditengadahkan untuk memaksimalkan udara yang masuk.
Evaluasi,
evaluasi nadi nafas setiap 2 menit sekali, jika tidak ada nasi tidak ada nafas lakukan rjp dan lakukan ventilasi kembali.
jika terdapat nadi tidak ada nafas maka lakukan resque breathing. Jika terdapat nadi terdapat nafas lakukan recovery posision. (jika tidak terdapat kontra indikasi) Dengan cara tangan yang dekat dengan penolong dijauhkan tangan jauh didekatkan ke pipi, kaki yang jauh ditekuk, miringkan penyintas ke arah penolong, lakukan kuncian posisi.
#AIPNI #INSCO_3_2024 #BANTUAN_HIDUP_DASAR